World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Neraka: Semua Pemahaman Yang Anda Dapatkan Salah, Saudara!

Doktrin tentang
sebuah pembakaran abadi di neraka telah banyak menyebabkan kekecewaan, banyak
kebingungan sehingga menuntun semakin banyak orang menolak Yahuwah dari pada
kemungkinan kepercayaan tunggal yang lain.
Bahkan manusia berdosa
takut pada pemikiran tentang sebuah “keadilan” yang menuntut penderitaan abadi
yang tak terbatas sebagai hukuman atas Gadis menutupi wajahnya dengan putus asadosa-dosa yang telah dilakukan selama satu masa hidup.

Satu ayat
Alkitab yang secara luas digunakan untuk mendukung gagasan tentang pembakaran
abadi di neraka dapat ditemukan di dalam kitab Wahyu :

“maka dia akan minum dari
anggur murka [Elohim],
yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa
dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata
Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai
selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu
mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah
menerima tanda namanya.” (Wahyu 14 : 10, 11)

Kitab Perjanjian
Lama menggunakan kata “neraka”
tiga
puluh satu kali. Kata tersebut diterjemahkan dari kata Ibrani Sheol .
Jauh dari mengacu kepada sebuah tempat api abadi kata Sheol secara
sederhana mengacu kepada tempat atau kondisi
kematian :

Sheol
adalah tempat tinggal orang mati, sebuah tempat hina, wilayah atau keadaan dari
mereka yang telah meninggal atau telah dimusnahkan. . . itu tidak dipahami
sebagai tempat hukuman, melainkan secara sederhana sebagai tempat
peristirahatan terakhir bagi semua umat manusia (Kejadian 37: 35) . . . . hal ini tidak digunakan dalam satu bagian
tunggal sebagai hukuman setelah kebangkitan
.” (# 7585, The New
Strong’s Expanded Dictionary
of
Bib
le
Word
s).

Pemahaman yang
berlebihan akan pembakaran abadi tidak mulai mempengaruhi konsep tentang
“neraka” sampai kitab Perjanjian Baru telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Yunani.

“maka jika
matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih
baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan
utuh masuk neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah
dan buanglah itu, karena
lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu
dengan utuh masuk neraka.” (Matius 5: 29, 30)

Kata neraka
diterjemahkan sepuluh kali dari kata Yunani Hades yang
sesuai dengan Sheol
sebagai secara sederhana sebuah tempat atau kondisi orang yang telah meninggal.

penggambaran idola dan anak korbanSebelas kali,
kata “neraka” berasal dari kata gĕĕnna (gheh’-en-nah), yang  menerangkan pada sebuah lembah di mana bangsa Israel yang
murtad mempersembahkan pengorbanan anak. Hal ini digunakan secara kiasan “sebagai sebuah nama untuk tempat
(atau keadaan) dari hukuman abadi.” (# 1067, The New Strong’s Expanded
Dictionary of Bible Words
.)

Alkitab
mengajarkan bahwa semua orang yang menolak keselamatan dan memegang teguh
pemberontakan untuk berbuat dosa, akan dihukum denga dibakar. Akan tetapi, hal
ini harus dipahami dalam terang dari semua yang Alkitab katakan mengenai
hukuman bagi orang-orang jahat.

Bukti kuat yang
terkumpul di dalam Alkitab mengungkapkan bahwa kematian abadi, bukan
kehidupan abadi di dalam penyiksaan, hukuman yang menanti semua orang yang
menolak keselamatan adalah :

“sebab upah dosa
ialah maut; tetapi karunia [Elohim] ialah hidup yang kekal
di dalam [Yahushua
Juruselamat]
kita.” (Roma 6:23)

Dengan demikian,
kata “neraka” dalan Alkitab mengacu kepada hukuman yang diterima oleh
orang-orang jahat yang diakhiri dengan kebinasaan
mereka.

“Bahwa
sesungguhnya, hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang
sombong dan semua yang berbuat fasik akan menjadi seperti jerami dan akan
terbakar oleh hari yang datang itu, Firman Yahuwah semesta alam, sampai tidak
ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku,
bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan
keluar . . .  kamu akan menginjak-injak
orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada
hari yang Kusiapkan Firman
Yahuwah
semesta alam.” (Maleakhi 4:1-3)

Setelah
orang-orang jahat telah menerima upah yang adil atas dosa-dosa mereka Yahuwah
mengatakan mereka akan terbakar.
Ketika sesuatu “terbakar”, tidak ada 
lagi yang tersisa untuk dibakar.

“sungguh, semua
jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya!  Dan jiwa
yang berdosa itu harus mati
.” (Yehezkiel 18:4)

Dengan demikian,
hukuman kematian kekal akan menjadi hukuman terakhir bagi orang-orang fasik
yang telah menolak keselamatan.

Sebab
orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, . . . karena sedikit waktu
lagi, maka lenyaplah orang-orang fasik, jika engkau memperhatikan tempatnya,
maka ia sudah tidak ada lagi.

. . .
orang-orang fasik akan binasa, dan musuh Yahuwah, seperti keindahan padang
rumput, mereka habis lenyap. Habis lenyap bagaikan asap.

Nantikankanlah
Yahuwah dan ikutilah jalan-Nya, maka Dia akan mengangkat engkau untuk mewarisi
negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik akan dilenyapkan. Aku melihat
seorang fasik yang gagah sombong, yang tumbuh mekar seperti pohon aras, ketika aku lewat lenyaplah ia aku mencarinya tetapi tidak
ditemukan. (Mazmur 37: 9, 10, 20, 35-36 NKJV)

Dalam
pembicaraan mengenai mereka yang keras kepala yang terus-menerus berada dalam
dosa mereka, Yahuwah mengatakan :

“sesungguhnya
mereka sama seperti jerami yang dibakar api, mereka tidak dapat melepaskan
nyawanya dari kuasa nyala api, api itu bukan api untuk memanaskan diri, juga
bukan api untuk berdiang!”(Yesaya 47:14)  

Sesudah
kedatangan Yahushua yang kedua, Setan dan malaikat-malaikat jahatnya akan
dipenjara di bumi ini, yang dalam kitab Wahyu disebut “lubang jurang maut.”

“Lalu aku
melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan
sebuah rantai besar di tangannya. Dia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu iblis
dan setan. Dan dia mengikatnya
seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup
jurang maut itu dan memeteraikannya
di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum masa seribu
tahun itu. Tetapi kemudian setelah itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu
lamanya.” (Wahyu
20:1-3)

Selam seribu
tahun, setan dan malaikat-malaikatnya dipenjara di bumi ini sedangkan umat yang
diselamatkan memerintah di sorga bersama Sang Juruselamat :

“Lalu aku
melihat takhta-takhta, kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku
juga melihat jiwa-jiwa mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian
tentang [Yahushua] dan karena firman [Elohim], yang tidak menyembah
binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan
tangan mereka, dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja
bersama-sama dengan
Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak
bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu, inilah kebangkitan
yang pertama. Berbahagia dan kuduslah dia yang mendapat bagian dalam kebangktan
yang pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi
mereka akan menjadi imam-imam [Yahuwah] dan [Yahushua] dan mereka akan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia seribu tahun lamanya.” (Wahyu 20:4-6)

Hell Definisi dalam bahasa Ibrani dan YunaniPada akhir
seribu tahun di sorga, orang-orang fasik akan dibangkitkan untuk menerima
hukuman mereka bersama setan di atas bumi. Setan akan, sekali lagi untuk waktu
yang singkat,
akan menipu orang-orang yang sesat
dan memimpin mereka dalam peperangan melawan Yerusalem Baru yang akan dibawa
Yahuwah turun ke bumi:

“Dan
setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya,
dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi . . . dan
mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya
pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung
perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari
langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka,
dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang . . . dan mereka disiksa siang
malam sampai selama-lamanya.” (Wahyu 20:7-10)

Kata  “sampai selama-lamanya” telah diterjemahkan
dari kata Yunani aiōn. [ahee-ohn’] yang
artinya:

“‘sebuah masa,
era’ dan menandakan sebuah durasi waktu yang tidak dapat ditentukan, atau waktu
yang dipandang dalam hubungannya kepada apa yang terjadi di dalam sebuah
periode. Kekuatan yang melekat pada kata
itu tidaklah begitu banyak sebagaimana panjang yang sebenarnya dari sebuah
periode, tetapi itu dari sebuah periode yang
ditandai oleh sifat-sifat rohani atau moral. . . ungkapan yang terkandung dalam
kata ini harusnya tidak diterjemahkan secara harfiah, tetapi harus secara
konsisten dengan maksud dari durasi waktu yang tidak dapat ditentukan.” (#165, The New Strong’s Expanded Dictionary of
Bible Words
.)

Hanya karena
ungkapan tersebut menerangkan pada sebuah periode waktu yang tidak dapat
ditentukan, bukan berarti bahwa periode waktu itu berlangsung selamanya tanpa
akhir. Alkitab dengan jelas mengungkapkan bahwa penghukuman bagi setan dan bagi
mereka yang tidak selamat AKAN memilik sebuah akhir, sesudah itu mereka akan tidak ada lagi.

“Dengan
banyaknya kesalahanmu dan kecurangan dalam dagangmu engkau melanggar kekudusan
tempat kudusmu. Maka Aku menyalakan api dari tengahmu yang akan memakan habis engkau. Dan Kubiarkan engkau menjadi abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu. Semua di antara
bangsa-bangsa yang mengenal engkau kaget melihat keadaanmu. Akhir hidupmu mendahsyatkan
dan lenyap selamanya engkau.” (Yehezkiel
28: 18, 19)

Abu tidak
membakar. Namun abu itu adalah hasil dari sesuatu yang telah selesai dibakar. Inilah akhir itu, kematian abadi, yang dimaksud Yahushua
ketika Dia mengatakan:

“Dan
janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak
berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan
baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” (Matius
10:28)

Lautan api yang
terakhir akan membinasakan dosa dan orang-orang berdosa dan akan membinasakan
kematian itu sendiri:

Dan
aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu.
Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab
kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan
apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan
orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan
orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut
perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan
api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak
ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke
dalam lautan api itu. (Wahyu 20: 12-15)

Keselamatan umat
manusia dari kuasa kematian merupakan seluruh tujuan dibalik misi Sang
Juruselamat. Jauh sebelum Dia dilahirkan sebagai seorang bayi, sebuah suara
nubuatan telah menyatakan
tentang Dia:

Aku
akan menyelamatkan mereka dari kuasa dunia orang mati, Aku akan menebus mereka
dari pada maut. Hai maut, Aku akan menjadi tulah bagimu! hai dunia orang mati,
Aku akan menjadi kehancuranmu! (Hosea 13: 14)

Kebinasaan orang-orang berdosa, setan, dan bahkan kematian
itu sendiri telah menjadi fokus dari hati orang-orang yang setia sejak Adam dan Hawa pertama
kali berduka cita atas kematian Habel. Orang-orang benar yang dibangkitkan akan
berseru dengan gembira:

“Maut telah
ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di
manakah sengatmu?” (1 Korintus 15: 54, 55)

Api yang
membinasakan dosa dan orang-orang berdosa juga memurnikan bumi:

“Tetapi
hari [Yahuwah] akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap
dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api,
dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.” (2 Petrus 3: 10)

Sang Pencipta
juga akan menjadi Sang Pencipta ulang. Setelah bumi selesai dibersihkan dari
setiap dosa yang terakhir, Yahuwah akan membuat semua langit yang baru dan bumi
yang baru:

“Dahulu
sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu
akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang
seperti pakaian, seperti jubah Engkau
akan mengubah mereka, dan mereka berubah
; tetapi Engkau tetap sama, dan
tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.” (Mazmur 102: 25,27)

“Api yang membinasakan
orang jahat akan memurnikan bumi. Setiap bekas kutukan dihapuskan. Tidak ada
api neraka abadi
yang tetap ada sebelum semua akibat dosa yang menakutkan ditebus.

Hanya tertinggal
satu pengingat: Penebus kita akan selamanya membawa tanda-tanda penyaliban-Nya.
Di atas kepala-Nya yang terluka, pada lambung-Nya, pada tangan dan kaki-Nya,
akan menjadi satu-satunya bekas perbuatan kejam yang disebabkan oleh dosa.”
(E.G White, The Great Controversy, hal. 674)

Bumi ini, yang pemandangannya begitu
banyak kesengsaraan, akan berlalu dan sebuah
bumi yang baru akan menjadi tempat tinggal abadi untuk mereka yang sudah
diselamatkan.

“Tetapi
sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru,
di mana terdapat kebenaran.” (2 Petrus 3:13)

gadis bersukacitaSukacita dari
orang-orang yang telah diselamatkan adalah kehadiran
Yahuwah sendiri yang,
melalui sepanjang siklus keabadian yang tidak pernah berhenti, akan tinggal
bersama mereka yang, melalui iman di dalam darah penebusan Anak Domba, telah
diselamatkan dari dosa dan kematian kekal.

Lalu
aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan
bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat
kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari [Yah], yang
berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku
mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah
[Yah] ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka.
Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi [Elohim] mereka. Dan Ia akan
menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak
akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala
sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu
21 : 1-4)

Yahuwah tidak
akan pernah menghukum siapa pun dengan penderitaan abadi. Hukumannya kepada
musuh-musuh-Nya adalah adil, bukan
untuk pembalasan dendam.

“Karena
begitu besar kasih [Yahuwah] akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab [Yahuwah] mengutus Anak-Nya
ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya
oleh Dia.” (lihat Yohanes 3: 16,17)

Berdiamlah dalam
pengenalan tentang Kasih Bapa Sorgawi kepada anda. Dia akan menyelamatkan semua
orang yang datang kepada-Nya di dalam iman.


Klik
di sini
untuk menonton videonya!

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.