World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Ketagihan Onani

young woman looking back at sunsetRencana keselamatan memberikan pemulihan gambar
ilahi di dalam jiwa manusia. Yahuwah adalah murni. Dia kudus dan sempurna.
Barangsiapa yang ingin menjadi ahli waris bersama Yahushua di dalam kerajaan
terang akan mencerminkan Yahuwah dalam setiap aspek.

Kitab suci dengan sangat jelas menyatakan bahwa
hanya mereka yang murni yang akan mewarisi kehidupan yang kekal:

Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Yahuwah?
Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih
tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan,
dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari Yahuwah
dan keadilan dari Eloah yang menyelamatkan dia. (Lihat Mazmur 24: 3-5).

Di dalam khotbah-Nya di atas bukit, Yahushua
memperingatkan: “haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga
adalah sempurna.” (Matius 5: 48). Persyaratan seperti ini yang tidak mungkin
dapat dicapai, yang dituntut dari umat manusia yang telah jatuh dan berdosa,
akan menjadi persyaratan yang kejam tapi pada kenyataannya bahwa Yahuwah akan
menyediakan  semua pertolongan yang
dibutuhkan untuk menebus anak-anak manusia agar dapat mencapai persyaratan itu.

Adalah mustahil bagi orang yang berdosa untuk
menjadi sempurna melalui perbuatan-perbuatannya sendiri. Siapakah dapat berkata:
“Aku telah membersihkan hatiku, aku tahir dari pada dosaku?” (Amzal
20: 9). Yahuwah mengetahui bahwa tidak ada seorangpun yang dapat memurnikan
dirinya sendiri. Dia telah menjanjikan sumber daya tak terbatas dari Surga
untuk memberi pertolongan dalam perjuangan mengalahkan dosa di dalam jiwa.

Satu dari begitu banyak cara yang dilakukan Setan
untuk merusak jiwa dan menghancurkan kemurnian adalah kenajisan seksual.
Perzinahan, hubungan seks diluar nikah, dan pornografi adalah dosa yang secara
umum diketahui telah merusak fikiran dan membuka gerbang bagi semakin banyaknya
godaan Setan. Namun, ada hal lain yang juga membawa jiwa berada di bawah
kendali Setan. Hal ini tidak sering dibicarakan karena ketidaknyamanan topik
ini. Dan itu adalah onani.

Pada abad-abad yang lalu, onani telah diketahui
secara umum sebagai sebuah tindakan yang buruk. Hal ini biasa disebut sebagai
“tindakan buruk rahasia” dan bahkan para profesional di bidang kesehatan
menulis resiko-resiko kesehatan yang dapat menjangkiti dalam kaitannya dengan onani.
Karena alasan ini juga maka istilah “penyalagunaan diri sendiri” menjadi
populer.

Older woman with glasses shocked by talking candidly about masturbationDengan percabulan yang terbuka dan sifat tidak
bermoral yang meluas dalam masyarakat moderen, onani menjadi sebuah hal yang
dapat diterima oleh masyarakat sebagai pengganti dari bahaya yang dapat
ditimbulkan dari melakukan kawin campur: kehamilan yang tidak diinginkan atau
direncanakan, AIDS, penyakit menular seksual, dan lain-lain. Bahkan ada
beberapa orang Kristen sekarang yang memperkenalkan onani sebagai jalan untuk
membuat para remaja dan orang dewasa yang belum menikah tidak berhubungan seks
diluar nikah.

Namun, hikmat manusia adalah kebodohan bagi Yahuwah.
Mengulangi pernyataan dengan tegas bahwa sesuatu itu adalah kebenaran, atau
bermoral, atau perbuatan yang dapat diterima tidak secara otomatis menjadikan
itu sebagai kebenaran, yang bermoral, atau dapat diterima dalam pandangan
Yahuwah. Terlalu sering perubahan di dalam masyarakat menjadi pemandu yang
dipertahankan. Hanya Alkitab yang menjadi standar yang
tidak pernah salah untuk menentukan mana yang benar.

Alkitab tidak pernah secara khusus membicarakan
tentang onani. Beberapa orang mengutip perkataan Paulus yang mengatakan bahwa
adalah lebih baik untuk melakukan onani dari pada harus “hangus” tetapi
faktanya Paulus tidak pernah mengatakan hal seperti itu. Dalam suratnya yang
pertama kepada jemaat di Korintus, dia menasehati bahwa adalah baik bagi
orang-orang percaya jika mereka tidak menikah. Mengingat penyiksaan
besar-besaran yang dialami oleh orang-orang Kristen pada masa itu, ini adalah sebuah
alasan yang tidak menjadi persoalan. Yahuwah sendiri memberitahu Yeremia agar
tetap tidak menikah, jika tidak dia akan melihat istri dan anak-anaknya mati
kelaparan karena serbuan dari Babel.

Saran Paulus sebenarnya adalah bahwa lebih baik
menikah daripada “hangus”, yang telah diartikan salah dan menjadikannya sebagai
sebuah rujukan untuk melakukan onani.

Namun
demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku. . . . Tetapi kepada orang-orang
yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka
tinggal dalam keadaan seperti aku. Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai
diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa
nafsu. (1 Korintus 7: 7-9).

Masalah utama dari onani, dan itu adalah yang
terbesar, adalah onani menajiskan fikiran, yang berdampak pada kerusakan jiwa.
Mereka yang melakukan hal ini akan lebih sering mengkhayal untuk mendapatkan
kesenangan seksual yang lebih besar. Khayalan seksual cenderung menjadi lebih buruk
seiring dengan waktu sebagaimana respon seksual yang mula-mula telah menurun
dan membuat khayalan yang lebih menarik harus dicari. Kurangnya pengendalian
fikiran dari seseorang seperti ini bertolak belakang dengan teladan yang
Yahushua tinggalkan.

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Yahushua Yang Diurapi”. (Filipi
2:5). Fikiran Yahushua adalah selamanya murni karena Dia menyerahkan setiap
fikiran dan perasaan-Nya pada kehendak Bapa-Nya.

Yahushua telah menjelaskan bahwa khayalan mengenai
seks dalam fikiran seseorang adalah sama dengan dosa yang dilakukan lewat
tindakan. Dengan tegas Dia menyatakan:

Kamu telah mendengar firman: “Jangan berzinah”.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Matius 5: 27 dan
28).

Onani lebih sering merupakan dampak dari dosa yang
lain, seperti menonton film atau tayangan televisi yang merangsang hasrat seks.
Onani juga terkait erat dengan pornografi, karena hasrat yang dibangkitkan
ketika menyaksikan pornografi mencari kepuasan cepat yang
muncul dari kesenangan diri.

Onani pada mereka yang sudah menikah juga dapat
menjadi sangat mementingkan diri sendiri. Adalah lebih mudah dan lebih cepat
untuk memberikan seseorang pelepasan seksual daripada meningkatkannya ketika
pada waktu yang sama orang yang tidak mementingkan diri sendiri berusaha untuk
memuaskan pasangannya. Karena itu, pernikahan dari mereka yang memuaskan diri
sendiri lebih sering menderita, menimbulkan kebingungan, kesakitan dan sebuah
perasaan tertolak oleh suami atau istri mereka.

Happy Asian CoupleHubungan seksual adalah sebuah pemberian yang indah
dari Sang Pencipta yang pengasih. Hal itu telah dirancang untuk dinikmati
bersama di dalam keintiman dan kesakralan
pernikahan
.
Itulah pengungkapan terbesar dari kasih dan kepercayaan satu sama lain dari
seseorang yang tidak mementingkan diri sendiri yang berusaha untuk memberikan
kebahagiaan pada pasangannya. Dengan saling berbagi di dalam ikatan pernikahan
yang suci, hubungan seksual akan membawa pasangan semakin dekat dan semakin
dekat satu sama lain.

Yahuwah menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai
makhluk seksual tapi Dia tidak pernah bermaksud untuk membuat mereka diperbudak
oleh hasrat seksual mereka. Adam dan Hawa telah diciptakan dengan kontrol yang
sempurna pada tubuh mereka. Mereka adalah makhluk yang kontrol seksualnya
berada di bawah kontrol sifat mereka yang tertinggi. Onani adalah sebuah
tindakan dengan tingkat ketagihan yang sangat tinggi. Seseorang yang telah tumbuh
dalam kebiasaan beronani hanya dapat menang di dalam kekuatan dan kuasa Sang
Penebus jika tidak maka mereka akan terikat lebih dalam lagi pada kegiatan ini
lebih dan lebih lagi seiring berlalunya waktu.

Ketika seorang laki-laki (atau seorang perempuan)
beronani, hasrat untuk beronani akan meningkat setiap kali dia melakukan itu.
Tubuh akan berproduksi sesuai dengan permintaan yang diberikan kepadanya.
Seseorang yang hanya memulai beronani beberapa kali dalam satu bulan, akan,
seiring waktu, meningkat seiring dengan meningkatnya keinginan untuk beronani.

Beberapa orang telah menjadi manusia yang ketagihan
seksual, kemanapun mereka pergi setiap fikirannya yang muncul akan terpusat
disekitar seks. Orang seperti ini sudah benar-benar menjadi tawanan Setan, yang
memainkan benda-benda dibawah kontrol bisikan-bisikan jahatnya. Satu-satunya
harapan bagi mereka adalah satu-satunya harapan bagi semua orang yang berdosa:
berserah kepada Yahushua untuk mendapatkan kekuatan yang berasal dari luar diri
mereka.

Semua orang yang menginginkan pembentukan dari
Yahushua akan berserah dalam semua area kehidupan mereka kepada Sang
Juruselamat – termasuk area seksual mereka. Menyerahkan kontrol dan hasrat
seksual anda kepada Yahuwah tidak akan membuat anda menjadi manusia tanpa
seksual. “Elohim menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Elohim
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” (Lihat
Kejadian 1:27).

Yahuwah menciptakan dua jenis kelamin yang terpisah
dan berbeda. Mereka yang menyerahkan seksualitas mereka kepada Dia tidak akan
kehilangan perbedaan jenis kelamin mereka. Malahan, laki-laki akan menjadi
semakin maskulin, dan perempuan akan menjadi semakin feminim karena kontrol
diri mengambil alih kesenangan diri. Orang yang sudah menjadi budak dari
sifatnya yang rusak akan kembali meraih martabatnya bersama dengan
kemerdekaannya yang hanya dapat dibawah oleh ketaatan pada hukum ilahi.

Sama seperti semua area lain dalam kehidupan dimana
Setan berusaha meningkatkan kontrol, Yahushua adalah jawabannya. “Dia sanggup
juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Yahuwah.
Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.” (Lihat Ibrani 7:
25). Kita semua terlahir di bawah perbudakan Setan melalui sifat alami manusia
kita yang berdosa. Sebagai budak Setan, adalah mustahil untuk dapat membebaskan
diri kita melalui usaha kita sendiri. Kita bisa saja mengetahui apa yang benar
dan apa yang salah. Kita mungkin sudah lama melakukan apa yang benar dan
menghindari apa yang salah. Tapi pengetahuan seperti ini adalah tidak cukup
untuk membuat kita bebas melakukan apa yang benar yang ingin kita lakukan.

Perjuangan di dalam diri ini antara hasrat untuk
melakukan apa yang benar dan kontrol untuk membawanya kepada dosa telah
dijabarkan dengan baik oleh Paulus ketika dia menulis:

Troubled African American Couple

Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani,
tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa. Sebab apa yang aku
perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat,
tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.

Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya,
tetapi dosa yang ada di dalam aku. Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, (yaitu
di dalam aku sebagai manusia), tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak
memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.

Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik,
yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat,
yang aku perbuat.

Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki,
maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik,
yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Yahuwah, tetapi
di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan
hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam
anggota-anggota tubuhku.

Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan
aku dari tubuh maut ini? (Lihat Roma 7: 14, 15, 17-24).

Inilah seruan hati dari semua orang yang selamanya
bergumul dalam kekuatannya sendiri untuk menakklukan ketagihan pada setiap
dosa. Ayat berikutnya memberikan jawaban: “Syukur kepada Yahuwah! – oleh Yahushua
Yang Diurapi, Tuan kita”. (Lihat Roma 7:25).

Ada banyak, banyak dosa. Bagi setiap orang yang
telah mewarisi dan memelihara kelemahan, akan ada sebuah godaan yang telah
dirancang dengan sempurna untuk memikat pada dosa. Namun, apapun dosa itu,
hanya ada satu jawaban: Sang Juruselamat. Dia adalah penolong yang akan selalu
hadir dalam setiap persoalan. Dia akan memberikan kemenangan kepada semua orang
yang memintanya.

Ketika tergoda untuk beronani:

  1. Segeralah berlari kepada
    Sang Juruselamat dalam doa.
  2. Jauhkan diri anda secepat
    mungkin dari godaan. Jika anda sedang ada di tempat tidur, bangun. Jika anda
    sedang ada di kamar mandi, keluar. Perlengkapi fikiran secara aktif dengan
    sesuatu yang lain.
  3. Jangan penuhi fikiran anda
    dengan film-film, gambar-gambar, dan khayalan-khayalan yang meningkatkan
    keinginan seksual anda.
  4. Makanlah makanan yang
    sederhana, yang bebas dari makanan yang sangat pedas yang cenderung
    meningkatkan keinginan seksual. Daging dan telur juga menambah keinginan
    seksual.
  5. Pastikanlah dengan sangat
    yakin bahwa organ intim anda tetap bersih karena tumpukan cairan tubuh,
    keringat, dan sel kulit mati, dll, yang terdapat pada dan sekitar organ intim
    laki-laki dan perempuan dapat menyebabkan iritasi dan menimbulkan keinginan
    untuk menyentuhnya untuk menghilangkan ketidaknyamanan itu.

Kemenangan telah dijaminkan kepada mereka yang
menerima kemenangan itu sebagai sebuah hadiah oleh iman di dalam Sang
Juruselamat.

woman looking to the sky with a rainbow in the backgroundDemikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi
mereka yang ada di dalam Yahushua Yang Diurapi, Roh, yang memberi hidup telah
memerdekakan kamu dalam Yahushua dari hukum dosa dan hukum maut.

Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang
semuanya itu? Jika Yahuwah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Dia,
yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita
semua, bagaimanakah mungkin Dia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita
bersama-sama dengan Dia?

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada
orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin,
bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah,
baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di
atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat
memisahkan kita dari kasih Yahuwah, yang ada dalam Yahushua Yang Diurapi, Tuan
kita. (Lihat Roma 8: 1-2, 31-32, 37-39).

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.