World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Bulan-bulan Baru & Manna | Sebuah Pola di Padang gurun

Seiring dengan terus bertambahnya terang mengenai
pengatur-waktu yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta, yaitu: kalender
luni-solar, demikian pula perlawanan terhadap kebenaran ini terus bertambah.
Begitu satu keberatan atau bantahan dijawab, bantahan yang lain muncul lagi di
tempat yang sama.

Bulan-bulan Baru & Manna | Sebuah Pola di Padang gurun image 

Salah satu keberatan, yang secara khusus, sering dikemukakan
oleh mereka yang belum sungguh-sungguh ​​meluangkan waktu untuk benar-benar mempelajari
topik yang sangat penting ini adalah gambaran Alkitab mengenai manna. Beberapa orang
memanfaatkan kebisuan Alkitab tentang bagaimana kaitan manna dengan Hari Bulan
Baru dan hari ke-30 dalam sebuah bulan sebagai “bukti” bahwa Sabat lunar itu tidak Alkitabiah.

Keberatan itu pada umumnya seperti ini:

“Keluaran pasal 16 menyatakan bahwa manna itu
jatuh hanya pada enam hari kerja, tetapi tidak pernah pada Sabat Hari Ke-tujuh.
Tidak ada disebutkan kaitan antara manna dengan Hari Bulan Baru atau
hari ke-30 dalam sebuah bulan. Oleh karena itu, orang-orang Israel pasti
mengamati siklus mingguan tidak terputus, sama seperti yang kita lakukan hari
ini”.

Meskipun benar bahwa dalam kitab Keluaran pasal 16
tidak terdapat rincian tentang bagaimana kaitan manna dengan Hari Bulan Baru atau hari ke-30 dalam
sebuah bulan1, namun Alkitab tidak sepenuhnya diam tentang masalah
tersebut. Banyak orang telah menyangka bahwa orang-orang Israel hanya makan manna selama empat puluh
tahun. Namun bagaimanapun hal ini tidaklah benar.

Dalam Keluaran 12: 30-32, kita membaca:

Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua
pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir,
sebab tidak ada rumah yang tidak kematian. Lalu pada malam itu dipanggilnyalah
Musa dan Harun, katanya: “Bangunlah, keluarlah dari tengah-tengah
bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah kepada Yahuwah,
seperti katamu itu. Bawalah juga kambing
dombamu dan lembu sapimu
, seperti katamu itu, tetapi pergilah! Dan
pohonkanlah juga berkat bagiku.” (Lihat Keluaran 12: 30-32)

Ketika Firaun akhirnya setuju untuk membiarkan bangsa
Israel pergi dengan bebas, dia mengijinkan mereka pergi dengan semua kambing
domba dan lembu sapi mereka. Walaupun kita tidak bisa mengetahui dengan pasti
jumlah ternak yang sebenarnya yang orang Israel bawa bersama mereka, kita dapat
menyimpulkan bahwa ternak mereka berjumlah setidaknya dalam hitungan ratusan
ribu karena ada 600.000 orang laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak,
yang meninggalkan Mesir. (Keluaran 12:37). Peristiwa Keluaran ini bukanlah
sebuah pergerakan kecil! Kaum Israel telah sangat diberkati oleh Yahuwah selama
mereka tinggal di Mesir.

Persembahan yang tercantum dalam tiga pasal pertama
dari kitab Imamat membuktikan banyaknya ternak2 orang Israel.
Sebagai contoh:

“Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan
kepada mereka: Apabila seseorang di antaramu hendak mempersembahkan persembahan
kepada Yahuwah, haruslah persembahanmu yang kamu persembahkan itu dari ternak,
yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba. Jikalau persembahannya merupakan
korban bakaran dari lembu, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak
bercela. Ia harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, supaya Yahuwah berkenan
akan dia. (Lihat Imamat 1: 2-3)3.

Selain dapat mengkonsumsi daging yang diperoleh dari
ternak mereka, orang-orang Israel memiliki minyak dan tepung terigu yang dapat dijadikan
makanan. Hal ini terlihat dalam instruksi Yahuwah untuk konsekrasi imam:

“Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka,
untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah
seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela, roti
yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak,
dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung
gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu. Kautaruhlah semuanya dalam
sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga
lembu jantan dan kedua domba jantan itu. Lalu kausuruhlah Harun dan
anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan haruslah engkau membasuh
mereka dengan air.” (Keluaran 29: 1-4, NKJV).

Fakta bahwa kaum Israel diberkati dengan minyak
zaitun dan tepung selama mereka tinggal di padang gurun juga dapat dilihat
dalam perintah Yahuwah mengenai lampu-lampu di kemah suci itu dan roti sajian
yang terus-menerus harus tetap ada di hadapan-Nya.

Yahuwah berfirman kepada Musa: “Perintahkanlah
kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang
tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala . . . . “Engkau
harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari
padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa; engkau harus
mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni
itu, di hadapan Yahuwah . . . .  Roti itu
teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya di suatu
tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban
api-apian Yahuwah; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.” (Lihat
Imamat 24: 1-9).

Kaum Israel bukan hanya diberkati dengan ternak,
minyak, dan tepung yang melimpah yang dapat digunakan untuk dijadikan makanan,
tapi mereka juga diizinkan untuk membeli dan melakukan perdagangan yang
diperlukan dengan berbagai bangsa yang terhubung dengan mereka. Hal ini jelas
terlihat dalam perintah Yahuwah kepada Musa ketika kaum Israel sedang
mempersiapkan diri untuk melewati Seir di tanah Esau.

Lalu berfirmanlah Yahuwah kepadaku, demikian: Telah
cukup lamanya kamu berjalan keliling pegunungan ini, beloklah sekarang ke
utara. Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan
berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di Seir; mereka
akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali; janganlah menyerang mereka,
sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu setapak kaki dari negeri mereka,
karena kepada Esau telah Kuberikan pegunungan Seir menjadi miliknya. Makanan haruslah kamu beli dari mereka
dengan uang, supaya kamu dapat makan; juga air haruslah kamu beli dari mereka
dengan uang, supaya kamu dapat minum
. Sebab Yahuwah, Eloahmu memberkati
engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui
padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini Yahuwah, Eloahmu,
menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apapun”. (Lihat Ulangan 2: 2-7).

Banyak orang yang keliru memahami keluhan orang-orang
Israel mengenai manna dalam kitab Bilangan pasal 11 dengan mengartikan bahwa
mereka hanya diizinkan untuk makan manna.

“Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka
kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata:
“Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan
yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan
semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita
kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita
lihat”. (Bilangan 11: 4-6, NKJV).

Keluhan orang-orang Israel bahwa “tidak ada
sesuatu apapun, kecuali manna ini” adalah jelas berlebihan dan merupakan
cerminan dari nafsu mereka untuk makan daging yang berlebihan dan menikmati kemewahan
yang dinikmati oleh banyak dari mereka di tanah Mesir. Kita harus ingat, di
sini, bahwa banyak orang-orang Mesir yang menggabungkan diri dengan bangsa Israel
selama masa keluaran mereka dari tanah Mesir.

“Kemudian berangkatlah orang Israel dari
Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki,
tidak termasuk anak-anak. Juga banyak
orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka
; lagi sangat banyak
ternak kambing domba dan lembu sapi”. (Keluaran 12: 37-38, NKJV).

Bulan-bulan Baru & Manna | Sebuah Pola di Padang gurun imageKemungkinan orang-orang Mesir yang menggabungkan diri
kepada bangsa Israel ini yang sebagian besar bersungut-sungut, dan yang dengan keras
kepala berteriak dengan keras mengharapkan makanan pokok mereka seperti dulu.

Manna jelas bukan satu-satunya makanan yang tersedia
bagi orang-orang Israel selama mereka tinggal di padang gurun. Hal ini lebih
dibuktikan oleh fakta bahwa manna bahkan tidak diberikan sampai bulan kedua bangsa Israel berada di
padang gurun.

Setelah mereka berangkat dari Elim, tibalah segenap
jemaah Israel di padang gurun Sin, yang terletak di antara Elim dan gunung
Sinai, pada hari yang kelima belas bulan
yang kedua
, sejak mereka keluar dari tanah Mesir . . . . Lalu berfirmanlah Yahuwah
kepada Musa: “Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah
kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging [burung puyuh] dan pada
waktu pagi kamu akan kenyang makan roti [manna]; maka kamu akan mengetahui,
bahwa Akulah Yahuwah, Elohimmu”. (Lihat Keluaran 16: 1, 11-12).

Apa yang orang-orang Israel makan selama bulan
pertama mereka berada di padang gurun? Mereka makan dari ternak mereka yang
melimpah, serta dari harta yang diperoleh ketika mereka menjarah Mesir.

Lalu, kemudian apa tujuan penurunan manna jika bukan
untuk memberi makan orang-orang Israel? Tujuan utama dari manna itu adalah untuk
mengajar orang-orang Israel mekanisme dari kalender langit Yahuwah, yang ditegakkan dan
ditetapkan pada masa Penciptaan.

“Berfirmanlah Elohim: “Jadilah benda-benda
penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda
penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan
tahun-tahun”. (Kejadian 1:14).

Bulan-bulan Baru & Manna | Sebuah Pola di Padang gurun imageManna kemungkinan tidak turun pada Hari Bulan Baru
atau pada hari ke-30 pada sebuah bulan karena itu tidaklah terlalu diperlukan. Kaum
Israel diberkati dengan sumber daya yang melimpah, dan memiliki banyak makanan,
selain dari manna surgawi. Ini yang menjelaskan mengapa memasak itu tidak
dilarang pada hari itu. Tujuan dari penurunan manna adalah untuk menerangkan
cara perhitungan hari Sabat. Manna nampaknya hanya diturunkan pada enam hari
kerja yang mendahului setiap Sabat Hari Ke-tujuh. Yahuwah sedang menguji
umat-Nya untuk melihat apakah mereka mau mematuhi hukum-Nya.

Lalu berfirmanlah Yahuwah kepada Musa:
“Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka
bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk
sehari, supaya mereka Kucoba, apakah
mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak
. Dan pada hari yang keenam,
apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan
terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari”.
(Lihat Keluaran 16: 4-5).

Yahuwah, dalam belas kasihan-Nya yang besar dan dalam
kebijaksanaan-Nya yang tidak terbatas, mengajar orang-orang Israel mengenai hal
yang telah mereka lupakan selama 400 tahun, yaitu: kalender-Nya! Hari ini, Bapa
kita yang penuh kasih kembali memulihkan kalender-Nya. Dia sedang menguji
orang-orang yang mengaku menjadi milik-Nya untuk melihat apakah mereka hidup
menurut hukum-Nya. Maukah anda, hari ini, menggabungkan diri untuk setia kepada
Yahuwah? Apakah anda berjanji setia kepada Yahuwah, dan berkomitmen untuk memeliharahari suci menurut kalender yang ditetapkan
oleh-Nya?

Sebab Dialah Elohim kita, dan kitalah umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya
kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti
pada hari di Masa di padang gurun. (Lihat Mazmur 95: 7-8).

Pilihan ada di tangan anda…

Bulan-bulan Baru & Manna | Sebuah Pola di Padang gurun image


1 Perlu dicatat bahwa Alkitab tidak memberikan
rincian tentang bagaimana manna terkait dengan Hari-hari Raya. Misalnya, tidak
disebutkan apakah ada atau tidak manna diturunkan pada Hari Pendamaian, yang
menjadi hari berpuasa yang khikmad dan tidak boleh bekerja. (Imamat 23: 27-32).
Namun bagaimanapun, hal ini tidak membuktikan bahwa Hari Pendamaian itu bukan
bagian dari kalender Ibrani!

2 Bahkan mengingat banyaknya jumlah hewan kurban
persembahan yang diperlukan dan di konsumsi secara teratur oleh orang-orang Israel, ada kemungkinan bahwa jumlah ternak mereka
meningkat berkali lipat (karena ternak itu juga beranak-pinak) selama kaum Israel
berada di padang gurun.

3 Lihat juga Kitab Bilangan, Pasal 28 & 29, untuk
melihat daftar dan jumlah hewan kurban dan persembahan yang ditentukan.

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.