World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Tanda Nabi Yunus

“Tanda nabi Yunus” meliputi jauh lebih banyak dari yang disadari oleh banyak orang.
Sebuah pembelajaran yang cermat pada Alkitab mengungkapkan bahwa “tiga hari tiga malam” yang
Sang Juruselamat habiskan di dalam “rahim
bumi”
di mulai di taman Getsemani, pada malam ketika Dia dikhianati.

kids drawingAnak-anak baru saja mempelajari kisah nabi Yunus dalam
Kelas Alkitab. Ibu Fredericks meminta kepada kelas tingkat kedua untuk melukiskan
gambaran tentang nabi Yunus. Sebagian besar anak-anak menggambar nabi Yunus di
dalam air bersama dengan ikan atau sedang ditelan ikan. Beberapa orang
menggambarkan dari tampak samping yang menunjukkan nabi Yunus berdoa di dalam
perut ikan. Namun, ketika Ibu Fredericks menatap gambar Jennifer, dia tidak
tahu gambar seperti apa yang akan jadi. Di dalam persegi panjang besar, terdapat
tiga tempat tidur dan tiga matahari yang tersenyum di atas tongkat bergambar
seorang ayah dan anak kecil yang berpegangan tangan. Sebagian besar persegi
panjang telah diisi dengan pewarna coklat. Pada bagian atas, terdapat rumput
hijau dipinggirnya. Sedikit akar di bawah rumput telah dengan cermat ditarik ke
bawah. “Jennifer, kamu seharusnya menggambar tentang nabi Yunus tapi saya
tidak melihat dia di mana pun di dalam gambarmu. Apakah kamu tidak mengerti
tugas yang diberikan? “Tidak, saya mengerjakannya, Bu Fredericks! Lihat?
Ini adalah tanda nabi Yunus: Anak Manusia
ada di dalam tanah selama tiga hari tiga malam. Lihat anak kecil itu? Dia adalah
Sang Anak. Tempat-tempat tidur itu adalah tiga malam. Matahari adalah hari-hari
dan itu semua ada di dalam tanah”. Walau gambar itu membuat gurunya
tertawa, kebanyakan orang Kristen tidak memahami dengan baik “tanda nabi
Yunus” melebihi si kecil Jennifer. Masing-masing gereja yang berbeda
mengajarkan pendapat yang berbeda dari apa yang Sang Juruselamat maksudkan
ketika Dia menubuatkan kematian-Nya, dengan berkata: “Angkatan yang jahat
dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan
diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam
perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di
dalam rahim bumi tiga hari tiga malam”. (Matius 12: 39-40, NKJV).

Berbagai Teori
Membludak

Masing-masing denominasi yang berbeda-beda tampil dengan pendapat yang
berbeda-beda mengenai teori “tanda nabi Yunus”. Setiap teori-teori ini
menyarankan satu periode waktu, seperti berikut:

  1. Dari penyaliban pada hari Jumat
    pagi sampai kebangkitan pada hari Minggu pagi.
  2. Hari Rabu malam sampai hari Sabtu
    malam.
  3. Waktu pemakaman di dalam
    kuburan saja, yaitu, hari Jumat malam sampai hari Minggu pagi.

Masalah pertama dengan setiap pendapat ini adalah
bahwa pendapat-pendapat ini didasarkan pada sebuah pemisalan yang salah, yaitu:
orang-orang Israel menggunakan kalender Julian kafir. Orang-orang Israel pada
zaman Yahushua menggunakan kalender luni-solar Musa. Kalender yang Alkitabiah
tidak sejajar dengan hari-hari planetari Jumat, Sabtu dan Minggu, dan juga
tidak sejajar dengan mingguan delapan hari dari
kalender Julian asli
yang ada sebelumnya. Tapi ada masalah lain yang mengungkapkan
ketidakbenaran dari teori-teori tersebut.

Penyaliban Sampai
kebangkitan:

Banyak orang yang menganggap bahwa tanda nabi Yunus mengacu pada periode waktu
dari penyaliban sampai kebangkitan. Ini tidak benar karena Sang Juruselamat
disalibkan menjelang siang, pada saat korban pagi pada tanggal 14 bulan Abib.
Jadi walaupun bagian dari tiga hari terpenuhi, namun itu hanya terdiri dari dua malam.

Hari Rabu
malam sampai hari Sabtu malam:
Orang-orang Kristen yang lain percaya bahwa tanda nabi
Yunus mengharuskan Yahushua untuk menghabiskan total 72 jam di dalam kubur.
Dalam skenario ini, mereka mengajarkan bahwa penyaliban terjadi pada hari Rabu menurut
kalender Julian. Keyakinan ini juga tidak benar karena teori ini menempatkan kebangkitan pada hari Sabtu malam. Hal ini tidak benar karena
dua alasan. Pertama, seperti yang dinyatakan sebelumnya, kalender Julian tidak
digunakan oleh orang-orang Yahudi pada zaman Yahushua. Kedua, Alkitab dengan jelas
mengungkapkan bahwa kebangkitan tidak terjadi malam tanggal 15 bulan Abib.
Sebaliknya, kebangkitan terjadi saat fajar pada pagi hari tanggal 16 bulan
Abib: “Setelah hari Sabat lewat, karena fajar sudah menyingsing pada hari
pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok
kubur itu”. (Matius 28: 1). Penyaliban itu terjadi sesuai dengan pola dari
sistem yang luar biasa dan perwujudan yang ditetapkan oleh Yahuwah pada masa
Keluaran. Oleh karena itu, hal itu tidak mungkin terjadi pada saat sebelum tanggal
14 bulan Abib.

Hari Jumat
malam sampai hari Sabtu malam:
Yang lain telah keliru dengan menganggap bahwa hanya
jam-jam yang Yahushua habiskan di dalam
kuburan
yang memenuhi syarat untuk dianggap sebagai “berada di dalam
rahim bumi”.

Lazarus baru saja bangkit dari kematian dari sebuah makam
setelah empat hari dan orang-orang
Farisi yang meminta sebuah tanda telah sangat menyadari hal itu. Apakah
[Yahushua] bermaksud untuk mengulangi mujizat ini, dalam hitungan hari yang
lebih sedikit, dan menjadikan itu sebagai sebuah tanda? Tidak, tanda itu jauh lebih
besar daripada bangkit dari kematian setelah tiga hari tiga malam di dalam
kubur. Tanda itu adalah untuk membenamkan
diri-Nya dalam dosa-dosa kita, terpisah dari [Yahuwah] sebagaimana yang telah
dinubuatkan Yunus, di mana [Yahuwah] tidak akan mendengar, Dia membayar
dosa-dosa kita dengan penderitaan
, kematian dan pada hari yang ketiga bangkit
kembali1.

Untuk memahami tanda yang Yahushua berikan, maka kita
perlu memahami bahasa simbolik yang Dia gunakan. Seperti biasa, Alkitab
memberikan petunjuk untuk menjelaskan misterinya sendiri. Ada tiga poin yang
bila dipahami, dapat dengan jelas mengungkapkan maksud dari rujukan Yahushua pada
“tanda nabi Yunus”:

  1. Perhitungan Inklusif dibanding
    dengan penghitungan eksklusif
  2. Arti dari ungkapan:
    “rahim bumi”
  3. Kapan periode “tiga
    hari tiga malam” dimulai

Perhitungan Inklusif: Baik orang-orang Roma
maupun orang-orang Israel pada zaman Alkitab menghitung dengan cara yang berbeda
dengan teknik perhitungan yang diajarkan kepada kebanyakan orang pada zaman
sekarang. Hampir sebagian besar, orang pada zaman sekarang melakukan
perhitungan secara eksklusif.
Misalnya, anak anda pulang kepada anda pada tanggal 20 April, setelah jedah musim
semi. Dia bertanya berapa lama lagi sampai liburan musim panas tiba. Anda tahu
bahwa sekolahnya akan mengijinkannya keluar untuk liburan musim panas pada tanggal
15 Juni. Karena itu, anda mengatatakan kepadanya bahwa liburan musim panas akan
dimulai dalam dua bulan lagi. Anda telah menghitung secara eksklusif, karena anda menghitung hanya bulan Mei dan Juni.
Anda tidak akan menghitung bulan April karena anda telah berada di bulan itu
sekarang. Namun, di lain pihak, orang Israel atau orang Roma, selalu menghitungsecara inklusif. Ketika mereka
menerima pertanyaan mengenai kapan liburan musim panas akan tiba, maka jawaban
mereka adalah tiga bulan karena
mereka selalu menghitung bulan di mana hitungan itu dimulai. Oleh karena itu,
tanda nabi Yunus tidak harus mencakup periode 72 jam penuh. Lebih jauh,
menghitung satu hari sebagai satu periode 24-jam adalah sebuah metode
penghitungan yang tidak berlaku di antara orang-orang Israel. Malam dibagi sesuai
giliran jaga malam dan siang hari dibagi rata menjadi 12 jam sesuai jam
matahari. Yahushua sendiri bertanya, “Bukankah ada 12 jam dalam satu hari?”
(Lihat Yohanes 11: 9). Waktu-waktu di musim panas secara otomatis akan lebih
lama dari waktu-waktu di musim dingin. Dengan menghitung secara inklusif,
setiap bagian dari hari dihitung sebagai satu hari. Oleh karena itu, tanggal 16
Abib, yaitu hari kebangkitan Sang Juruselamat, adalah hari ketiga dalam perhitungan
itu meskipun Dia dibangkitkan pada permulaan hari itu.

Rahim Bumi: Orang-orang percaya telah
lama berpendapat bahwa “rahim bumi” artinya adalah dikubur. Namun,
ini adalah sebuah penjelasan yang sangat terbatas. “Rahim bumi” yang
sebenarnya memiliki penerapan yang jauh lebih luas dari itu. Alkitab mengacu
pada “bumi” sebagai umat manusia atau, lebih khusus hati manusia.
Dalam perumpamaan Yahushua tentang penabur, Dia secara eksplisit menyatakan
bahwa apa yang ditaburkan di tanah itu (Lihat Markus 4: 3-20) adalah “firman
di dalam hati mereka”. Alkitab juga dengan jelas menyatakan bahwa hati
manusia adalah jahat dan berdosa:

“Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada
segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?”.
(Yeremia 17: 9).

“Dan kemudian Yahuwah melihat bahwa kejahatan
manusia besar di bumi, dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan
kejahatan semata-mata.” (Kejadian 6: 5).

heart of the earth

Bahasa Yunani asli yang di sini diterjemahkan dengan
“rahim” memberikan konfirmasi tambahan: “kardia … hati, yaitu pikiran atau perasaan (fikiran) ….”2. Dengan demikian, ungkapanrahim bumi mengacu jauh lebih luas
dari sekedar sebuah penguburan fisik sederhana di  dalam tanah. Hal ini mengacu pada berada di
bawah hukuman dosa. Yahushua tidak berdosa. Tapi Dia harus, atau jika tidak maka
Dia tidak bisa menjadi Penebus kita. Karena itu dikatakan, Dia secara sukarela menerima tanggung jawab untuk dosa-dosa
kita. Inilah misteri kasih karunia yang memungkinkan hanya Sang Pencipta yang menawarkan
pembenaran dan penebusan kepada orang berdosa yang bertobat. Karena Yahushua
menerima dosa-dosa kita, yang sebelumnya tidak ada pada-Nya, maka Dia dapat menawarkan
kepada kita kebenaran-Nya, yang sebelumnya tidak ada pada kita.

Dan semuanya ini dari Yahuwah, yang dengan
perantaraan Yahushua telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Yahuwah mendamaikan dunia dengan
diri-Nya oleh Yahushua dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia
telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami . . . Dia yang tidak
mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita
dibenarkan oleh Yahuwah. (2 Korintus 5: 18-19, 21).

Seluruh kitab Yesaya pasal lima puluh tiga
menjelaskan pertukaran ilahi ini:

Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita,
Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita
ditimpakan kepada-Nya,
dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.
. . . Yahuwah telah menimpakan kepada-Nya kejahatan
kita sekalian.

Dan Dia terhitung di antara pemberontak-pemberontak,
sekalipun Dia menanggung dosa banyak orang
dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
(Yesaya 53: 5-6, 12).

Ketika Yahushua menjadi dosa karena kita, Dia
menerima hukuman yang harus dihadapi oleh semua orang yang terus memberontak melawan
Surga. Hukumannya adalah keterpisahan dari Yahuwah sendiri:

“Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Elohimmu
ialah segala kejahatanmu;
Dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap
kamu, sehingga Dia tidak mendengar,
Adalah segala dosamu”.
(Yesaya 59: 2).

“Seandainya ada niat jahat dalam hatiku,
Tentulah Tuan tidak mau mendengar”.
(Mazmur 66:18).

Kapan hitungan
itu dimulai?

Hukuman yang diterima oleh Yahushua adalah menderita pemisahan kekal dari Sang Pencipta
Segala Sesuatu. Penderitaan ini memuncak pada kematian-Nya ketika Dia meninggal
karena pecahnya jantung, sehingga darah dan “air” mengalir bersamaan.
Namun, penderitaan Sang Penebus tidak dimulai dari paku pertama yang menusuk
kulit-Nya, atau goresan pertama dari cambuk tentara Roma. Ini adalah kunci
untuk memahami tanda nabi Yunus. Penderitaan Yahushua dimulai ketika Dia jatuh ke
dalam penghukuman ilahi atas dosa di
Taman Getsemani
.

Di Taman Getsemani Kristus menderita menggantikan
manusia, dan sifat manusia dari Sang Anak [Yahuwah] terhuyung di bawah ketakutan
yang mengerikan dari kesalahan dosa, hingga dari bibir-Nya yang pucat dan
gemetar keluar teriakan yang menyakitkan, “Ya Bapa-Ku, jika sekiranya
mungkin, biarlah cawan ini berlalu dari pada-Ku” tapi jika tidak ada cara
lain agar keselamatan manusia yang berdosa dapat diraih, maka “bukanlah
kehendak-Ku yang jadi, tetapi kehendak-Mu. “Sifat manusia itu akan dan
telah mati di bawah ketakutan perasaan berdosa, belum pernah seorang malaikat
dari surga menguatkan-Nya untuk menanggung penderitaan3.

Yahushua adalah Anak Domba Yahuwah yang menghapus
dosa dunia. Dia disalibkan pada hari Paskah Passover (tanggal 14 bulan Abib)
sehingga keadilan Yahuwah dapat melewati
orang-orang berdosa yang bertobat, sama seperti Malaikat Maut yang melewati
orang-orang Israel di Mesir. Namun, penderitaan-Nya dimulai di Taman Getsemani,
setelah Perjamuan Terakhir, pada saat malam, tanggal
13 bulan Abib.

Kuasa yang membuat imbalan keadilan yang sepadan
atas pengganti manusia dan penjaminnya, adalah kuasa yang tanpa henti membuat
Pribadi yang menderita berada di bawah murka yang luar biasa berat yang akan tertimpa
pada sebuah dunia yang penuh dosa. Kristus menderita hukuman kematian yang diperuntukkan
kepada para pelanggar hukum [Yahuwah].

Adalah sebuah hal yang sangat menakutkan bagi orang
berdosa yang tidak bertobat untuk jatuh ke dalam tangan [Eloah] Yang Hidup. …
Tapi hal ini tidak pernah dibuktikan dengan begitu besar seperti pada
penderitaan Kristus, Putra dari [Eloah] Yang Tidak Terbatas, ketika Dia
menanggung murka [Yahuwah] untuk sebuah dunia yang penuh dosa. Karena akibat
dari dosa, yaitu pelanggaran terhadap hukum [Yahuwah], maka Taman Getsemani
telah menjadi tempat awal dimulainya penderitaan karena dunia yang penuh dosa.
Tidak ada kesedihan, tidak ada penderitaan, yang dapat menyamai apa yang
dialami oleh Anak [Yahuwah]4.

Lamb of Yahuwah

Penderitaan mental dan emosional dialami oleh Sang Juruselamat
karena “Dia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk
pemberontak-pemberontak” (Yesaya 53:12) dimulai di taman Getsemani.
Alkitab mencatat hasil yang mengerikan: “Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik
darah yang bertetesan ke tanah”. (Lukas 22:44). Ini terjadi sebelum penangkapan-Nya. Dia sudah menanggung
murka ilahi untuk orang-orang berdosa, hukuman itu dimulai pada malam sebelum
penyaliban yang sebenarnya. Alkitab mengungkapkan bahwa hukuman bagi orang
berdosa mencakup jauh lebih banyak daripada kira-kira enam jam yang dihabiskan
Sang Juruselamat di atas kayu salib. Ada dua belas ayat di dalam Alkitab yang
merujuk pada periode tiga hari diseputar kematian Yahushua dan masing-masing
dari ayat itu secara khusus dalam beberapa cara mengacu pada penderitaan mental
yang dimulai di taman Getsemani sebelum kematian-Nya.

“Belum
ada manusia yang pernah dijadikan seorang penanggung dosa, dan manusia tidak
akan pernah tahu kengerian kutukan dosa yang ditanggung oleh Sang Juruselamat.
Tidak ada kesedihan yang dapat ditanggung yang sebanding dengan kesedihan dari
Dia yang kepada-Nya ditimpahkan murka [Yahuwah] dengan kekuatan yang luar
biasa. Manusia biasa dapat bertahan tetapi hanya pada ujian dan pencobaan yang terbatas.
Yang terbatas hanya dapat menahan ukuran yang terbatas, kemudian manusia biasa
menyerah; tetapi sifat [Yahushua] memiliki kapasitas yang lebih besar untuk
menderita; karena manusia yang ada di dalam
sifat ilahi, membuat sebuah kapasitas untuk menanggung penderitaan yang
dihasilkan dari dosa-dosa dunia yang telah jatuh
. … Upah dosa adalah
maut, tetapi karunia [Yahuwah] adalah hidup yang kekal melalui [Yahushua] untuk
orang percaya berdosa yang telah bertobat”.

Ellen G.
White, Manuscript 35, 1895

“Sejak waktu itu Yahushua mulai menyatakan
kepada murid-murid-Nya bahwa Dia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak
tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga“.
(Matius 16:21).

Hari ketiga dari kapan? Dari saat penderitaan
dimulai. Baca:

“Lalu Dia membuka pikiran mereka, sehingga
mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis
demikian: Mesias harus menderita dan
bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga
“. (Lukas 24:
45-46).

“Kemudian mulailah Yahushua mengajarkan kepada
mereka, bahwa Anak Manusia harus
menanggung banyak penderitaan
dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan
bangkit sesudah tiga hari
“. (Markus 8:31)

Ayat ini menjadi catatan khusus karena sangat jelas diungkap
bahwa kebangkitan kembali  terjadi setelah proses tiga hari yang dimulai
dengan penderitaan-Nya. Kitab Lukas pasal 24 mencatat kisah dua orang yang berjalan
dari Yerusalem ke rumah mereka di Emaus pada tanggal 16 bulan Abib, yaitu pada hari
kebangkitan. Saat mereka berjalan, mereka membahas “semua hal ini yang
telah terjadi”. (Lukas 24:14).

Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar
pikiran, datanglah Yahushua sendiri mendekati mereka, lalu berjalan
bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka,
sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

Yahushua berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu
percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka
muram. Kata-Nya kepada mereka: “Apakah itu?”

Jawab mereka: “Apa yang terjadi dengan Yahushua
orang Nazaret. Dia adalah seorang Nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan
perkataan di hadapan Eloah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam
kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan
mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah
yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu, pada hari ini telah lewat tiga hari, sejak
semuanya itu terjadi
. (Lukas 24: 15-17, 19-21)

Hal ini membuat Sang Juruselamat mendapatkan
pembukaan yang Dia inginkan untuk mengajar mereka dan mengilhami iman mereka:

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang
bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu,
yang telah dikatakan para nabi! Bukankah
Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?

Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh
Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. (Lukas 24:
25-27).

Jadi tidak perlu mengabaikan nubuatan yang indah mengenai
penderitaan dan kematian Sang Juruselamat, dan juga tidak perlu memaksakan periode
72 jam penuh. Periode waktu dari tanggal 13 malam pada bulan Abib sampai fajar6
pada tanggal 16 bulan Abib memenuhi parameter nubuatan ini. “Tanda nabi
Yunus” dengan sempurna digenapi
dalam penderitaan dan kematian Sang Juruselamat ketika Dia secara sukarela
menerima kutukan hukum terhadap orang-orang berdosa dan diserahkan untuk dipisahkan
dari Yahuwah demi penebusan umat manusia.


1 Jen Shroder, Three Days & Three
Nights: The Sign of Jonah.

2 Kardia, #2588, The New
Strong’s Expanded Dictionary of Bible Words.

3 SDA Bible Commentary, Vol. 5, hal.
1103.

4 S.d.a.

5 Dalam Kisah Rasul 10:39 kata bahasa Yunani
asli yang diterjemahkan: “membunuh”, mengindikasikan sebuah kematian yang kejam.
Ini bukanlah sebuah kematian yang cepat, dengan belas kasih. Tetapi sesuatu
yang sangat jahat dan penuh dengan penderitaan.

6 Fakta bahwa kebangkitan terjadi pada saat fajar
tanggal 16 bulan Abib, hari ketiga dari nubuatan itu, secara tidak langsung
mendukung bukti Alkitabiah bahwa hari dimulai di saat fajar.

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.