World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Sabat dari Matahari Terbenam? Tidak Logis dan Mustahil!

Peningkatan
terang dalam beberapa tahun terakhir telah mengungkapkan bahwa hari menurut Alkitab —termasuk hari Sabat—
dimulai saat fajar. Urutan kejadian-kejadian yang terjadi diseputar kematian
dan penguburan Yahushua menjadi bukti yang meyakinkan bahwa kaum Yahudi
pada zaman Yahushua masih tetap menguduskan hari Sabat yang dimulai pada saat
fajar.

coup de grâcePernahkah
anda mendengar istilah coup de
grace
? Para
wartawan kadang-kadang memberitakannya sebagai coup d’etat atau kudeta dalam bidang politik atau dalam bidang yang
lain. Namun coup de grace ini berbeda. Coup de grace adalah sebuah serangan
membunuh yang dilakukan dengan cepat.

Ini dimulai
kembali ketika kebutuhan akan pengobatan di medan perang jauh lebih banyak melebihi apa yang
diharapkan. Pada dasarnya, coup de grace
adalah sebuah pembunuhan lembut di mana seorang sejawat yang sudah sangat
sekarat dibunuh secepat dan semudah mungkin, tanpa merasakan kesakitan.
Ungkapan ini telah berkembang sampai, digunakan di dunia moderen, dan diartikan
sebagai “suatu tindakan atau peristiwa yang mengakhiri atau menghancurkan
sesuatu yang sudah semakin melemah atau yang sudah parah”.1

Pendapat
bahwa Sabat adalah sebuah periode 24-jam, yang berlangsung dari matahari terbenam
sampai matahari terbenam, telah menjadi semakin melemah dan melemah dengan
adanya penemuan, diantara bukti-bukti yang lain, bahwa ayat utama yang menjadi
dasar pelaksanaannya yaitu, Imamat 23:32, telah diartikan di luar konteks dan
sama sekali tidak berlaku untuk Sabat hari ketujuh.

Coup de grace yang menghapuskan
untuk selamanya keyakinan terhadap Sabat dari matahari terbenam sampai
matahari terbenam ditemukan dalam catatan kematian dan penguburan Sang
Juruselamat. Urutan kejadian dari peristiwa-peristiwa ini menetapkan dengan
kepastian yang mutlak bahwa jam-jam Sabat dimulai pada pagi hari, dan bukan
pada saat matahari terbenam.

URUTAN
KEJADIAN

Kematian
Yahushua:

“Kira-kira jam sembilan
berserulah Yahushua dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?”
Artinya: Eloah-Ku, Eloah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? … Yahushua
berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya”. (Matius
27:46 & 50, KJV)

Sebelum jam
mekanik ditemukan, waktu di siang hari secara merata dibagi menjadi 12 bagian.
Ketika Yahushua bertanya, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu
hari?” (Yohanes 11: 9, KJV) tidak ada orang yang berdebat dengan-Nya.
Semua orang bisa melihat sebuah jam matahari dan mengetahui bahwa hari dimulai
dengan datangnya terang atau cahaya. Karena itu, “waktu” musim dingin
menjadi lebih pendek dari waktu di musim panas.

Yahushua
sudah meninggal “sekitar jam sembilan” pada hari Paskah, tanggal 14
bulan Abib. Ini setara dengan kira-kira pukul tiga sore. Untuk waktu pada tahun
itu, tidak lama setelah titik balik matahari musim semi, tepatnya itu terjadi
pada jam tiga sore lebih sedikit. Mereka yang bersikeras bahwa hari Sabat
dimulai saat matahari terbenam meyakini bahwa Yahushua diambil dari kayu salib
dan dimakamkan pada saat matahari sudah turun di kaki langit. Waktu Yerusalem
pada tahun itu, matahari terbenam antara pukul 18:59-19:19. Kajian yang
seksama mengungkapkan bahwa adalah tidak mungkin bagi semua hal yang dicatat
dalam Alkitab untuk dapat terjadi dalam tempo empat jam mulai dari waktu setelah
kematian Sang Juruselamat sampai matahari terbenam.

3:07

Yahushua wafat segera setelah jam 3 sore.

Mayat
Yahushua Diminta

“Menjelang malam datanglah
seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid
Yahushua juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yahushua. Pilatus
memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya”. (Matius 27:57-58, KJV)

Ada dua
bagian Alkitab yang secara tegas mengungkapkan hari dimulai saat fajar, salah
satunya adalah pada catatan mengenai penyaliban. Namun, karena tradisi dan
kesalahan penerjemahan, ayat-ayat ini dikaburkan oleh mereka yang memaksakan bahwa hari Sabat dimulai saat matahari terbenam.

Tradisi: Orang-orang secara
tradisional telah beranggapan kitab Kejadian pasal 1 mengajarkan bahwa hari dimulai saat matahari terbenam karena kalimat yang sering diulang: “Jadilah petang dan jadilah pagi,
itulah hari [pertama,
kedua, ketiga,
dll]”. Namun, kalimat ini diluar dari
konteks. Dalam pasal pertama Kitab Kejadian, Yahuwah sudah menjelaskan apa yang disebut hari, yaitu: terang! “Berfirmanlah Elohim, Jadilah terang: Lalu terang
itu jadi. Elohim melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu
dari gelap. Dan Elohim menamai terang itu hari dan gelap
itu malam”. (Kejadian
1: 3-5, KJV).

Keluar dari
kegelapan yang tak tertembus sebelum
Penciptaan, hari
pertama Penciptaan dimulai ketika Yahuwah menyatakan, “Jadilah
terang”. Tindakan berikutnya adalah memisahkan terang dari gelap. Dia
kemudian menamai dua hal yang telah dibagi-Nya itu. Yahuwah “menamai Hari itu terang, dan gelap itu malam”. Oleh
karena itu, adalah pemaksaan jika “hari” dimulai dari gelap dan itu adalah upaya menggabungkan apa yang telah dipisahkan Yahuwah.

Ungkapan,
“jadilah petang, dan jadilah pagi, dalam satu hari” harus dipahami dalam konteks terang sebagai “hari” dan berhubungan
dengan cahaya, dan “malam” sebagai
periode gelap.

Kata yang
diterjemahkan “petang” dan diasumsikan salah sebagai waktu-waktu malam berasal dari kata Ibrani, ereb.

Kata ini
merupakan waktu siang sesaat sebelum dan kemudian diikuti terbenamnya matahari. … Ungkapan “pada waktu petang” [sesungguhnya, “diantara waktu petang”]
berarti periode antara matahari terbenam dan waktu gelap,
“senja”.2

Hasil
terjemahan dari kata ini tidak bisa
mengacu pada waktu gelap yang Sang Pencipta sebut
 Malam, karena dimulai
sebelum matahari terbenam! Terang
menguasai hari; gelap menguasai malam. Oleh karena itu, jika masih ada sedikit cahaya di langit, masih dianggap sebagai siang hari.

Kesalahan Penerjemahan: Alkitab untuk kedua kalinya
menjelaskan bahwa hari tidak
dimulai saat matahari terbenam, sebagaimana yang dinyatakan, di dalam kisah penguburan Yahushua. Khususnya, ketika Yusuf dari Arimatea pergi
dan meminta tubuh Yahushua kepada Pilatus. Karena hal ini tidak memiliki terjemahan langsung dari kata Yunani, para
penerjemah
memilih untuk menggunakan kata “petang”. Karena kata itu terdengar seperti kata “petang” yang digunakan dalam kitab Kejadian pasal
1, yang telah menghasilkan
kebingungan
dan keyakinan bahwa hari dimulai saat matahari terbenam terus berlanjut.

Namun, hal
ini tidak didukung oleh Alkitab. Bahkan, ayat singkat dalam kitab Matius
ini memberikan
konfirmasi paling jelas bahwa Sabat tidak dimulai saat matahari terbenam. Pikirkan kembali ayat ini: “Menjelang malam, datanglah seorang kaya …
yang bernama Yusuf, yang … pergi menghadap Pilatus, dan meminta mayat Yahushua”. (Matius 27: 57-58).

Kata “petang” di sini berasal dari kata Yunani opsios dan, hal yang sama,
penggunaan umumnya tidak memiliki arti yang serupa dengan kata Ibrani yang digunakan dalam kitab Kejadian pasal 1.
Kata ini berarti: “Waktu
malam … kata ini benar-benar menandakan ‘larut malam’, yang terakhir
dari dua ‘petang’ yang diperhitungkan oleh orang-orang Yahudi, yang
pertama dari pukul 3 sore sampai matahari
terbenam, dan yang terakhir setelah matahari terbenam; ini adalah
arti yang lazim. Namun, keduanya digunakan”.3

Bahkan tanpa
bukti kronologis tambahan, ini saja seharusnya cukup untuk
membuktikan selamanya bahwa Sabat tidak dimulai
saat matahari terbenam karena penggunaan umum dari kata tersebut mengungkapkan bahwa
Yusuf bahkan tidak
mendekati Pilatus untuk
mendapatkan izin untuk
mengambil tubuh Yahushua sampai setelah matahari terbenam!

Namun tujuan dari penelitian ini, bukan
untuk
membuktikan bahwa Yusuf dari Arimatea pergi
menghadap
Pilatus setelah matahari terbenam.
Hal ini untuk menunjukkan kemustahilan
penyelesaian penguburan Yahushua sebelum
matahari terbenam.
Penggunaan
umum kata opsios mengacu pada setelah matahari terbenam. Tetapi karena kata tersebut kadang digunakan untuk periode
waktu dari sore hari sampai matahari
terbenam,
waktu yang lebih awal akan digunakan dalam hal ini. Sekali lagi, ini bukan penggunaan
umum dari kata tersebut, tetapi karena digunakan sesekali untuk merujuk pada
jam sore hari sebelum matahari terbenam, yang akan menjadi titik awal untuk
penelitian kita.

Oleh
karena argumen,
selama penelitian terpendek ini, perkiraan waktu yang paling konservatif selalu dipilih.

Kitab Injil sangat berhati-hati dalam menyembutkan pengikut Sang Juruselamat yang hadir pada waktu kematian-Nya. Baik Yusuf dari Arimatea maupun Nikodemus tidak
tercatat
sebagai orang yang hadir pada waktu itu di setiap
kisah dalam Injil. Kehadiran para pengikut terkemuka ini pasti akan disebutkan jika mereka hadir
pada waktu itu.

Dikarenakan
panjangnya jam-jam pada waktu tahun itu, Yahushua
kemungkinan besar meninggal sekitar pukul 3:10 sore. Akan membutuhkan waktu bagi Yusuf dari Arimatea untuk mengetahui kematian-Nya. Beberapa orang Yahudi yang datang bersukacita atas
kematian Juruselamat kembali ke Yerusalem setelah itu, karena takut dengan kegelapan dan gempa bumi. “Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ
untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil
memukul-mukul diri”.
(Lukas 23:48, KJV). Berita kematian tersebut masih akan
memakan waktu untuk sampai
kepada Yusuf.

Adalah tidak dapat dibantah untuk beranggapan bahwa dibutuhkan setidaknya 45 menit sampai satu jam
atau lebih bagi Yusuf untuk mengetahui Yahushua telah meninggal. Dia
tentu akan
membutuhkan sedikit waktu untuk pulih dari syok dan kesedihan
yang mendalam, dan setelah itu memutuskan suatu tindakan dan
melanjutkannya. Dia bahkan
mungkin,
pada saat itu, telah berkonsultasi dengan
Nikodemus. Kita berbicara tentang hati manusia yang sejati dengan emosi-emosi dan respon-respon manusia
yang sejati. Bahkan
jika Yusuf mengetahui kematian Juruselamat dalam waktu
yang cukup
singkat, adalah tidak realistis untuk menganggap bahwa di menit dia menerima kabar, dia langsung pergi untuk meminta tubuh
Yahushua. Dia akan
menghabiskan setidaknya sedikit waktu
untuk berduka.
Kemudian akan membutuhkan beberapa menit untuk berjalan kaki
dari rumahnya ke tempat Pilatus tinggal. Dia akan tiba di sana tidak lebih awal
dari pukul 4:30 di sore hari.

Yusuf juga mungkin
menjadi seorang
Yahudi yang berpangkat tinggi, namun Pilatus masih berpangkat lebih tinggi darinya. Akan dibutuhkan beberapa menit bagi penjaga untuk mengirim permintaan
Yusuf kepada Pilatus dan kembali dengan jawaban, bahwa Pilatus menyetujuinya.

Dengan memperkirakan secara konservatif bahwa Yusuf pergi
menghadap Pilatus
sekitar pukul 4:30 sore, waktu tercepat yang dia habiskan ketika menghadap Pilatus—dan ini agak terburu-buru—yaitu pukul 4:45 sore.

 

4:45 

Paling cepat Yusuf akan dapat bertemu Pilatus pada jam 4:45 sore, dan mungkin lebih lambat.

Pilatus terkejut dan tidak percaya

Mati oleh
penyaliban adalah kematian yang lambat dan menyakitkan. Justru dari kata “menyalibkan” ini sehingga kita mendapatkan kata “menyiksa”, menandakan penderitaan yang sangat intens. Biasanya dibutuhkan beberapa hari untuk otot pada akhirnya ambruk dan korban mati karena sesak napas. Namun, Yahushua tidak
mati karena sesak napas. Dia mati karena jantung
yang pecah.

Pilatus
tidak mengetahui hal ini. Sehingga, ketika Yusuf meminta izin untuk
mengambil tubuh Yahushua, “Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yahushua sudah mati”. (Markus 15:44, NKJV). Dengan terus terang, Pilatus tidak percaya bahwa ada orang bisa mati dari penyaliban dengan begitu cepat. Dia “memanggil
kepala pasukan dan
bertanya kepadanya apakah Yahushua
sudah mati. Sesudah didengarnya keterangan
kepala pasukan, dia berkenan memberikan mayat itu kepada
Yusuf”. (Markus 15: 44-45, Alkitab Jenewa thn. 1599).

Ini membutuhkan beberapa waktu. Pilatus tidak
tinggal di Yerusalem. Dia tinggal di Kaisarea. Catatan-catatan menunjukkan bahwa dia hanya datang ke Yerusalem pada
saat perayaan-perayaan nasional ketika orang-orang Yahudi
diketahui ada kemungkinan berbuat rusuh. Penemuan-penemuan arkeologi baru-baru ini menolak skenario yang disarankan sebelumnya bahwa Pilatus tinggal di Benteng Antonia dan menunjukkan
bahwa jauh lebih mungkin Pilatus adalah tamu dari Herodes Antipas di istana
yang dibangun oleh Herodes Agung.

Bentuk Istana Herodes

Bentuk Istana Herodes, tempat dimana Pilatus diyakini tinggal sebagai seorang tamu dari Herodes Antipas.

Mendapatkan persetujuan memasuki istana untuk berbicara kepada Pilatus mungkin membutuhkan waktu lebih dari 15 menit dalam penelitian ini. Pastinya pada saat Yusuf diantar masuk untuk menghadap Pilatus, mereka saling menyapa sesuai dengan adat-istiadat
orang Timur, menyatakan
permintaannya, mendengarkan pertanyaan-pertanyaan Pilatus, kemudian mendengarkan lagi
saat Pilatus memerintahkan
untuk seorang utusan dikirim kepada perwira yang bertugas di
Golgota, lebih banyak waktu akan berlalu. Paling lambat jam 5 sore, dan lebih mungkin jam 5:15 sore, atau
bahkan lebih lambat, tergantung kapan Yusuf tiba dan mulai meminta izin untuk dapat menghadap Pilatus.

Namun, oleh
karena asumsi, kita akan menganggap itu terjadi pada jam 5 sore.

Tempat
penyaliban adalah sekitar 1 kilometer (atau kurang dari satu mil) dari istana Herodes4. Seorang perwira yang sehat dapat menempuh jarak ini dalam hitungan menit, terutama jika dia menunggangi kuda. Tapi harus diingat bahwa kepala pasukan itu akan diperlambat oleh banyaknya peziarah yang memadati Yerusalem
untuk merayakan Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi. Pada saat itu (1) seorang
utusan dipanggil, diberikan
sebuah pesan dan
diutus, (2) mencari jalannya sendiri untuk melewati rakyat banyak, (3) menyampaikan pesan, (4) Kepala pasukan itu memberi perintah-perintah dan menunjuk tentara lain untuk tetap bertugas selama dia pergi, (5) dan kemudian
perwira itu mencari jalan sendiri kembali melalui orang banyak, saat itu waktu
 akan cenderung menunjukkan setidaknya jam 5:15 sore.

 

5:15 

Sampai waktu dimana prajurit tiba untuk menjawab pertanyaan Pilatus, itu sudah setidaknya akan terjadi pada jam 5:15 sore.

Pilatus mengizinkan Yusuf untuk
mengambil mayat

Sesudah
didengarnya keterangan kepala pasukan, dia berkenan memberikan mayat itu kepada
Yusuf.
” (Markus 15:45)

Adalah
mustahil untuk
mengetahui apakah Pilatus hanya memberi perintah lisan kepada kepala pasukan untuk melepaskan mayat Yahushua untuk
diberikan kepada Yusuf dari
Arimatea, atau apakah dia menulis perintah pada kertas dari kulit. Terlepas
dari itu, pada saat itu kepala pasukan diizinkan masuk, menjawab pertanyaan-pertanyaan Pilatus, meyakinkannya tentang kematian Juruselamat, Pilatus memberikan izin, dan Yusuf berangkat, waktu tercepat yang telah berlalu setidaknya 15 menit, sehingga waktu menjadi jam 5:30 sore. Jika
Pilatus mengutus seorang juru tulis untuk menulis
perintah, dan memeterainya dengan cincin materainya, itu akan
menunda kembali keberangkatan Yusuf dari istana sekitar minimal 15 menit.

 

5:30

Yusuf tidak akan meninggalkan Pilatus sebelum jam 5:30 sore.

 

Rute langsung dari Istana Herodes ke Golgota

Golgota sekitar 1 kilometer
jauhnya dari Istana Herodes. Siapapun yang melintasi jarak ini akan diperlambat oleh kerumunan para pengunjung yang berkumpul untuk perayaan Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi.

Yusuf mempersiapkan pemakaman

Sesudah
didengarnya keterangan kepala pasukan, dia berkenan memberikan mayat itu kepada
Yusuf
. Yusuf pun membeli kain lenan …” (Markus 15:45-46,
KJV
)

Yusuf tidak
segera bergegas ke Golgota. Dia bahkan tidak tahu apakah dia akan mendapatkan
izin untuk mengambil mayat penjahat yang dihukum.
Setelah mendapat izin, dia melakukan hal berikut:

  1. Dia
    kembali ke rumah untuk memberikan perintah kepada para hambanya untuk mulai mengumpulkan bersama-sama alat-alat dan perlengkapan yang
    dibutuhkan untuk menurunkan
    mayat Yahushua dari kayu
    salib, membawanya ke tempat pemakaman, dan kemudian membersihkan dan mempersiapkan
    untuk dimakamkan.
  2. Dia
    mungkin mengirim pesan kepada Nikodemus, karena Nikodemus diketahui akan datang membawa rempah-rempah untuk pemakaman.
  3. Dia pergi
    (atau menyuruh seorang hambanya untuk pergi) dan membeli kain lenan
    untuk pemakaman. (Markus 15:46)

Saat beberapa orang
mungkin
mempertanyakan tentang bagaimana Yusuf dapat membeli alat-alat pemakaman di akhir sore pada hari
Paskah, ada tiga poin penting yang
perlu diingat. Tiga poin penting ini berlaku untuk skenario tersebut jika penggunaan umum dari kata opsios diterima, yang menunjukkan
bahwa Yusuf pergi menghadap Pilatus setelah matahari terbenam.

  1. Paskah
    adalah hari kerja
  2. Entah
    toko-toko yang masih terbuka; atau,
  3. Dia mampu
    melacak pemilik toko yang tidak akan ragu untuk menjual beberapa dagangannya, bahkan di malam hari, karena persyaratan pemakaman yang ketat dari orang-orang Yahudi yang mengharuskan
    segera dikubur.

Adalah
mungkin bahwa Yusuf
dapat membeli kain pemakaman setelah matahari terbenam.
Orang-orang Yahudi, selalu dikenal tentang
usaha mereka yang tak ada henti-hentinya untuk menghasilkan uang, tentu
akan masih membuka toko
setelah
matahari terbenam. Dalam kitab Amos pasal 8, orang-orang Yahudi tidak dikecam karena
menjual di malam hari. Sebaliknya, mereka telah dikecam karena ingin mempercepat berlalunya jam-jam suci hari
Sabat.

Kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan
yang membinasakan orang sengsara di negeri ini, dan berpikir: “Bilakah bulan baru berlalu,
supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah  hari Sabat berlalu, supaya kita boleh
menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang
dengan neraca palsu?. (Amos 8: 4,5, KJV)

Perhatikan
bahwa jika semua toko secara rutin ditutup saat matahari terbenam, tidak
akan ada
keinginan untuk buru-buru
mengakhiri jam-jam suci karena semua akan tahu bahwa mereka tidak
bisa membuka toko sampai hari berikutnya.

Bukit tengkorak Golgota

Golgota, bukit berbentuk tengkorak, terletak sekitar 1 kilometer dari Istana Herodes.

Namun, jika toko-toko ditutup, Yusuf akan melacak orang-orang yang menjual kain kafan di
rumah mereka. Di banyak negara, bahkan sampai hari ini, pemilik-pemilik toko tinggal di atas atau di belakang
toko mereka. Ini tidak akan menjadi hal yang sulit baginya untuk membeli kain
pemakaman bahkan di akhir sore hari atau malam. Tapi ini akan masih membutuhkan lebih banyak waktu karena penjaga toko akan merayakan (atau
bersiap-siap untuk merayakan) Paskah dengan keluarga dan teman-teman. Dengan beranggapan bahwa Yusuf tahu persis kemana harus pergi dan tidak perlu membuang waktu dengan berputar-putar mencari toko di jalan, namun
langsung menuju ke toko, itu juga akan membutuhkan waktu. Yerusalem bukanlah kota yang
moderen, yang ditata dengan luas dan dengan jalan-jalan raya yang lurus. Yerusalem memiliki jalan-jalan yang sempit, berliku-liku, dan penuh sesak dengan
kios-kios dan peziarah.

Golgota
hanya berjarak beberapa ratus meter di luar pintu gerbang kota. Namun, Golgota berjarak satu kilometer dari istana Herodes. Jika seseorang menambahkan jarak satu
kilometer tersebut dari jarak-jarak tambahan yang dijalani oleh Yusuf saat dia
kembali ke rumahnya, pergi mencari dan membeli kain pemakaman, kembali ke rumah untuk mengumpulkan sisa dari apa yang
diperlukan, pergi ke pintu gerbang kota, itu semua menambah akumulasi
berlalunya waktu.

Dari saat
Yusuf pergi meninggalkan Pilatus, hingga saat dia berangkat ke Golgota, setidaknya dua jam akan berlalu, bahkan mungkin lebih. Adalah
wajar jika menganggap bahwa Yusuf dan Nikodemus kemungkinan besar bertemu di
pintu-pintu gerbang
kota dan melanjutkan
perjalanan ke Kalvari
bersama-sama. Dengan menambahkan kegiatan lain yang
terjadi sejak Yusuf pertama kali pergi menghadap Pilatus, ini akan membawa dia, paling
cepat, sekitar
jam 7:30 malam saat dia mulai keluar
menuju Golgota
dengan hamba-hambanya dan mungkin dengan satu atau dua keledai untuk membawa perlengkapan yang diperlukan.

Ketika hambatan-hambatan yang terlibat dalam proses ini dengan cermat dipertimbangkan, secara cepat menjadi jelas bahwa adalah mustahil untuk melakukan pemakaman pada saat matahari terbenam (antara pukul 18:59-19:19). Oleh karena itu, jika kita mengasumsikan waktu paling cepat dan terpendek yang memungkinkan, maka matahari
sudah terbenam saat Yusuf
meninggalkan kota tersebut.

 

7:30

 

Yusuf, dengan para hamba dan perlengkapannya, akan meninggalkan Golgota setelah matahari terbenam.

Menurunkan Mayat Yahushua

“… kemudian
dia menurunkan mayat Yahushua
…” (Markus 15:46, KJV)

Tidak akan membutuhkan waktu lama bagi Yusuf, Nikodemus dan hamba-hamba
itu untuk
mencapai Golgota. Lagi pula, situasinya sudah terkondisi di sepanjang jalan utama masuk Yerusalem. Setibanya di sana dengan izin Pilatus untuk menurunkan mayat Yahushua, mereka akan menjadi sibuk.

Beberapa
saat setelah Yahushua meninggal, orang-orang Yahudi mengamati proses-prosesnya dan memutuskan bahwa tidak ada satu pun mayat
yang boleh berada di atas salib karena hari
berikutnya adalah hari Sabat dan hari pertama Hari Raya Roti Tidak Beragi.

Karena hari itu
hari persiapan dan supaya pada hari Sabat
mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib (sebab Sabat itu adalah hari yang besar) maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu
dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu
mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan
bersama-sama dengan Yahushua. Tetapi ketika mereka sampai kepada
Yahushua dan melihat bahwa Dia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. (Yohanes 19: 31-33, KJV)

Ayat ini masih memberikan bukti tambahan
bahwa Sabat tidak bisa dimulai saat matahari terbenam. Perhatikan fakta-fakta berikut:

  1. Pilatus terkejut ketika mendengar ada orang yang bisa mati begitu cepat melalui penyaliban, sehingga dia memanggil seorang kepala
    pasukan yang bertanggung jawab atas
    eksekusi itu untuk bertanya kepadanya.
  2. Kepala pasukan itu mengkonfirmasi kematian Yahushua.
  3. Orang-orang Yahudi telah
    pergi menghadap Pilatus untuk meminta izin untuk mematahkan kaki orang yang dihukum itu sebelum Yusuf pergi menghadap dia, gubernur tidak perlu memanggil kepala pasukan untuk mengkonfirmasi kematian
    Yahushua. Dia pasti sudah mengetahui bahwa Yahushua sudah mati karena sesak napas
    yang disebabkan oleh kaki
    yang patah.

Dekat tempat di mana Yahushua disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.

Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yahushua ke situ.

 (Yohanes 19:41-42, KJV)

Dengan
demikian, orang-orang
Yahudi pergi menghadap Pilatus untuk meminta izin untuk mempercepat kematian dua tahanan lainnya5. Yusuf telah
menerima izin untuk mengambil mayat
Yahushua. Mereka kemungkinan besar menyampaikan permintaan mereka kepada Pilatus ketika Yusuf sedang
berkoordinasi
dengan Nikodemus untuk pemakaman Yahushua.

Menurunkan
tubuh Juruselamat dari salib akan menjadi
tugas yang melelahkan dan
memakan
waktu. Alkitab mencatat bahwa tidak ada tulang Yahushua yang patah, sesuai dengan nubuat. Yusuf, Nikodemus dan hamba-hamba mereka, akan sangat berhati-hati
saat melepaskan tubuh Yahushua, namun meskipun demikian, itu bukanlah tugas yang mudah untuk melepaskan paku-paku yang begitu besar, yang
tertancap jauh ke
dalam kayu. Bahkan, para arkeolog memiliki tulang-tulang yang utuh dalam sebuah osuarium (kotak
tulang) yang masih berisi paku. Jelas, siapa pun yang mengubur mayat tersebut tidak mampu melepaskan paku itu atau, setidaknya, dianggap sebagai usaha yang sia-sia.

Yusuf dan
Nikodemus akan menghabiskan berapa
lama pun waktu yang
diperlukan untuk dengan sangat hati-hati, penuh hormat menurunkan mayat Yahushua dari kayu salib. Mereka tidak
terburu-buru untuk pergi makan makanan Paskah. Mereka terlibat dalam peristiwa yang paling penting dalam hidup mereka. Lalu, mereka menyuruh hamba-hamba mereka untuk membawa mayat Yahushua ke Taman
Makam, yang
dekat. Ini mungkin memakan waktu satu jam untuk menyelesaikannya, hingga
diperoleh waktu jam 8:30 malam.

 

8:30

Menurunkan mayat tanpa membuatnya semakin rusak merupakan sebuah pekerjaan yang rumit.
Hal ini akan membuat mereka selesai menurunkan mayat setidaknya pada jam 8:30 malam.

Membersihkan
Mayat Yahushua untuk dikuburkan

“Dan sesudah dia menurunkan mayat itu, dia mengapaninya
dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam
bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat
.” (Lukas 23:53, KJV)

Mempersiapkan
mayat untuk penguburan selalu memakan waktu. Dengan
penganiayaan berat yang diderita oleh Sang Juruselamat sebelum kematian, dipadu dengan ritual-ritual
dari proses
penguburan orang Yahudi, itu bahkan
akan memakan waktu yang lebih lagi. Yusuf,
sebagai orang yang sangat kaya, memiliki sebuah makam yang baru digali
yang disiapkan untuk istri dan dirinya sendiri di sebuah
taman yang tenang. Di dalam lokasi makam tersebut terdapat kolam air yang sangat besar untuk penampungan air hujan. Mereka memiliki persediaan air yang banyak, tetapi itu masih akan menjadi tugas yang sangat lama dan sulit untuk membersihkan mayat yang terluka dan rusak. Setiap satu ember air harus
diturunkan dan diangkat; rambut dan bagian yang tersisa dari jenggot, dicuci. Ritual pembersihan jauh lebih lama dari bilasan yang cepat. Tingkat pembersihan yang dibutuhkan kemungkinan akan mengharuskan setidaknya
dua jam. Karena hal ini, itu akan menjadi sekitar jam 10.30 malam.

 

10:30

Membersihkan mayat pasti sulit, membuat waktu berlalu sampai jam 10:30 malam.

Membungkus mayat Yahushua untuk dikuburkan

Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang
mula-mula datang waktu malam kepada
Yahushua.
Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati
beratnya. Mereka mengambil mayat Yahushua, mengapaninya dengan kain lenan dan
membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan
mayat
“. (Yohanes 19: 39-40, KJV)

Taman Makam

Taman Makam

Setelah mayat itu dibersihkan
secara menyeluruh, pekerjaan sulit mengikat mayat dengan kain-kain pengikat dan rempah-rempah masih harus dilakukan. Tidak seperti mayat-mayat yang ditempatkan di dalam peti
mati di dunia barat, tidak ada satu
pun bagian
tubuh yang menyentuh bagian lain. Lengan dan kaki semua harus terikat dengan kain yang memisahkannya. Tangan dan kaki biasanya diikat dengan kain secara terpisah seperti wajah. Ini merupakan praktik umum yang dapat disimpulkan
dari keterangan yang diberikan dalam Alkitab tentang Lazarus setelah kebangkitan-Nya: “Orang yang telah mati datang ke luar, kaki dan tangannya
masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yahushua
kepada mereka, bukalah kain-kain itu dan biarkan dia pergi”. (Yohanes 11:44, KJV)

Dalam
pemikiran orang Yahudi,
proses penguburan sangat penting. Jika tubuh mayat tidak benar
dikubur, individu dianggap dikutuk oleh Yahuwah. Oleh karena itu, proses
mengubur mayat, terutama untuk
seseorang yang dikasihi, akan menjadi proses yang menyeluruh dan sangat hati-hati.

Tidak semua
orang dikuburkan terbungkus dengan rempah-rempah. Hanya raja dan orang yang sangat kaya yang mampu melakukan pembalseman rempah-rempah. Raja
Hizkia menyimpan rempah-rempah di dalam rumah harta
karunnya. Rempah-rempah itu dianggap sebagai bagian dari
kekayaannya. “Rempah-rempah yang disebutkan sebagaimana yang
digunakan oleh Nikodemus untuk persiapan mayat
Tuan kita, Yoh
19: 39,40 adalah ‘mur dan gaharu’, dimana kata yang terakhir
harus dipahami bahwa bukan gaharu
untuk pengobatan, tetapi kayu yang
sangat wangi dari
kelas agallochum Aquilaria.”6 Beberapa peneliti telah menunjukkan bahwa nilai rempah-rempah yang
dibawa oleh Nikodemus adalah lebih dari $200.000 dollar di pasar zaman sekarang.7

“Rempah-rampah seberat lima puluh
kati”
adalah jumlah yang sangat besar dari rempah-rempah yang sangat
mahal! Mur adalah suatu cairan. Gaharu adalah bubuk. Ritual
membungkus mayat dengan rempah-rempah jauh lebih dari sekedar membuat mumi secara kilat, dengan segenggam dupa yang dilemparkan ke dalamnya. Setiap bagian dari tubuh harus
dibungkus secara individual dalam beberapa lapisan. Campuran rempah-rempah cair
dan bubuk diaplikasikan pada
setiap
lapisan, dengan hati-hati dan penuh hormat. Itu
adalah proses yang sangat memakan waktu.

Pembungkusan mayat yang teliti dengan rempah-rempah, dapat
memakan waktu hingga dua jam
(jika tidak lebih) untuk menyelesaikannya. Sehingga akumulasi waktu akan membawa mereka hingga tengah
malam.

 

12:30

Membungkus mayat dengan rempah-rempah adalah sebuah proses yang sangat menguras waktu.
 
Mereka akan selesai melakukan itu setidaknya setelah pukul 00:30 malam.

Pemakaman

“Dan sesudah dia menurunkan mayat itu, dia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di
dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan
mayat
.” (Lukas 23:53, KJV)

Ketika mayat tersebut sudah selesai dibungkus, hanya akan membutuhkan beberapa menit untuk akhirnya
meletakkan mayat itu di dalam kubur. Mengguling batu ke tempatnya, melepaskan kain yang berlumuran
darah, dan mengumpulkan alat yang digunakan untuk melepaskan Sang Juruselamat dari kayu
salib, tidak
akan memakan waktu yang sangat lama. Saat jam 12:50 malam, keadaan memilukan akan mengantarkan langkah-langkah lelah menuju ke rumah.

 

 

12:50

Mereka, baik para pria maupun para perempuan akan kembali ke Yerusalem sekitar pukul 12.50 malam.

 

Rute para perempuan pulang dari taman makam 

Para perempuan akan membutuhkan waktu sekitar 15 sampai dengan 20 menit untuk kembali dari Taman Makam.

Para Perempuan

“Dan perempuan-perempuan yang datang
bersama-sama dengan Yahushua dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana
mayat-Nya dibaringkan. Dan setelah
pulang, mereka menyediakan rempah-rempah
dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat”. (Lukas 23: 55-56, KJV).

Dalam budaya-budaya Timur Tengah, anggota-anggota keluarga adalah orang-orang yang harus mempersiapkan mayat-mayat untuk dimakamkan. Perempuan-perempuan dari keluarga tersebut mempersiapkan mayat jika yang meninggal adalah seorang perempuan, sementara anggota keluarga
laki-laki mempersiapkan mayat jika yang meninggal adalah seorang laki-laki. Berbagai sumber menyatakan
bahwa Yusuf dari Arimatea adalah anggota keluarga Yahushua, sehingga hal yang logis jika dia terlibat
dalam penguburan Sang Juruselamat.

Sebagaimana yang tertulis dalam Kitab Suci,
perempuan-perempuan tinggal di belakang dan tidak terlibat dalam proses penguburan. Mereka juga sangat ingin melakukan sesuatu untuk penguburan tersebut, tetapi mempersiapkan mayat untuk
penguburan adalah pekerjaan laki-laki. Sebagai
gantinya, mereka
menyaksikan dari jarak tertentu
dengan penuh hormat, menentukan dan mengumpulkan rempah-rempah dan minyak untuk
mengurapi mayat setelah
mayat itu
dibungkus.

Setelah batu
itu digulingkan ke tempatnya, tidak ada
lagi yang harus dilakukan di makam. Perempuan-perempuan kembali ke rumah, mungkin menemani para laki-laki untuk perlindungan. Ini bukan
perjalanan yang terburu-buru. Mereka telah terjaga sepanjang malam. Mereka secara mental, emosional, dan
fisik kelelahan. Tentu saja, tidak ada cara untuk menentukan
secara tepat di mana perempuan-perempuan
tersebut tinggal, tetapi
jika mereka tinggal di sekitar ruang
umum bagian atas,
mereka berjarak kira-kira satu kilometer dari makam. Jika
mereka tinggal di kota bagian
bawah, butuh waktu lebih lama untuk kembali ke rumah. Pergi dengan jarak
yang lebih pendek, bagaimanapun, itu akan memakan waktu sekitar 15-20 menit untuk melintasi jarak yang melelahkan dari kubur ke rumah
mereka.

Bentuk kota Yerusalem

Tempat Ruangan Atas berada pada sudut kanan bawah dari gambar bentuk Yerusalem kuno ini. Perlu dicatat juga bahwa Istana Herodes berada di kiri atas.

Perempuan-perempuan mungkin telah menggunakan waktu tersebut untuk mendiskusikan rangkaian tindakan mereka
selanjutnya. Mereka
ingin untuk mengurapi mayat Tuan mereka yang  tercinta.
Mereka juga ingin melakukan beberapa tindakan kecil untuk memuliakan-Nya. Setelah kembali ke rumah
mereka, mereka membuat dengan tekun campuran rempah-rempah pengurapan yang mereka telah sediakan. Lukas mengatakan bahwa perempuan-perempuan “menyediakan rempah-rempah dan
minyak”. Namun, Alkitab
menjelaskan secara jelas bahwa, ketika mereka membandingkan dan meracik apa yang ada di tangan mereka, mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki
jumlah yang cukup. Tidak ada yang bisa dilakukan pada saat itu karena hari
Sabat akan dimulai karena matahari
telah terbit. Oleh
karena itu, “pada hari
Sabat mereka beristirahat
menurut hukum Taurat”. (Lukas 23:56).

Setelah hari
Sabat berlalu dan kios-kios pasar dibuka kembali
untuk bisnis, perempuan-perempuan itu “membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki
Yahushua”.
(Markus 16: 1, KJV). Meskipun mereka sangat ingin kembali ke makam untuk meminyaki mayat Yahushua, mereka menunggu. Mereka
tidak bisa membeli rempah-rempah tambahan yang mereka butuhkan sampai Sabat berlalu. Mereka tahu cara terbaik untuk
menghormati Dia adalah menaati-Nya. Dia mengatakan, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala 
perintah-Ku.”
(Yohanes 14:15, NKJV). Mereka menaati hari Sabat untuk menghormati
“Tuan atas hari Sabat” itu.

Sebagaimana yang dinyatakan sebelumnya, adalah
wajar untuk mengasumsikan bahwa perempuan-perempuan
itu kembali ke
Yerusalem bersama para laki-laki. Dengan memungkinkan 15 menit untuk
perjalanan pulang, ini akan membuat mereka kembali ke rumah sekitar jam 1:05 malam. Perempuan-perempuan itu kembali ke rumah mereka masing-masing, melihat persediaan yang mereka miliki, lalu berkumpul sekali lagi untuk berkonsultasi tentang apa saja pasokan mereka yang masih kurang yang harus dibeli setelah hari Sabat berlalu. Karena ini adalah tengah malam,
jelas tidak akan ada toko-toko terbuka. Dengan
berbicara secukupnya, ini akan memakan waktu minimal satu jam, sehingga waktu menjadi pukul 02:00 malam.

 

2:00 

Dengan perkiraan waktu zaman dulu, para perempuan baru akan menghentikan persiapan mereka pada sekitar jam 2 malam.

Sabat saat fajar

Hari itu adalah hari persiapan
dan
Sabat hampir mulai.” (Lukas 23:54, KJV)

Kumpulan
catatan Injil tentang kematian
dan penguburan Yahushua sangat singkat. Alkitab hanya memberi petunjuk banyaknya waktu yang terlibat dalam proses
penguburan. Namun, ketika daftar kejadian diambil, langkah demi langkah, ketika
kata-kata penting yang dicari
dalam bahasa Yunani,
fakta-fakta menjadi jelas: penguburan Yahushua tidak bisa terjadi sebelum
matahari terbenam. Jika penggunaan
yang lebih umum
dari opsios diterima, butuh waktu
hampir sepanjang malam! Segala sesuatu yang terjadi selama jam-jam malam dianggap sebagai bagian dari hari keenam dalam
seminggu dan disebut hari persiapan. Menurut Injil
Lukas, mereka tidak selesai sampai hari berikutnya ketika hari Sabat dimulai
yaitu saat fajar.8 Meskipun hal ini tidak
jelas dalam terjemahan bahasa Inggris, bahasa Yunani yang asli
menetapkan ini tanpa pertanyaan.

Ungkapan yang diterjemahkan “hampir mulai” dalam ayat ini, adalah kata Yunani, … (epiphosko). Definisinya mencengangkan: “mulai bertambah terang. – mulai fajar”9

Ini adalah bentuk #2017, … (epiphauo), yang berarti “menerangi
… memberikan terang.”10 Karena mereka menunggu dari petang hingga malam untuk memulai
proses meminta izin untuk mengambil mayat
tersebut, menurunkankannya, membersihkan dan membungkusnya, dll,. itu membawa mereka pada jam-jam malam untuk melakukan pekerjaan mereka. Mereka belum selesai sampai hari Sabat dimulai pada saat terang mulai bertambah.11

The New Strong’s Expanded
Dictionary of Bible Words 
menguraikan tentang definisi ini, menyatakan epiphosko “bermakna mendekatnya hari Sabat.”12 Jika kata tersebut digunakan dalam hubungannya dengan mendekatnya hari Sabat, dan jika
kata itu sendiri berarti “mulai
menyingsingnya fajar”, kesimpulannya
adalah jelas: Sabat dimulai saat fajar merekah, bukan saat terbenamnya matahari dan saat gelap gulita.

Di
Yerusalem, pada zaman itu matahari terbit terjadi antara pukul 5:54 – 6:27. Namun,
fajar-permulaan terang- bahkan muncul lebih awal. Waktu fajar astronomi di
Yerusalem untuk bulan April terjadi antara jam 5:05 (awal bulan) dan jam 4:25 (di
akhir bulan saat hari-hari memanjang menuju titik balik matahari musim panas).

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, perkiraan waktu tersingkat itu sengaja
dipilih untuk penelitian ini. Tidak perlu membuat-buat rintangan-rintangan
waktu yang terlibat. Entah seluruh proses bisa diselesaikan sebelum matahari
terbenam atau tidak bisa. Dengan asumsi Yusuf meminta izin untuk mengambil mayatsebelum matahari terbenam, membawa kita sekarang pada saat perempuan-perempuan
mempersiapkan rempah-rempah untuk pengurapan. Mereka akan menyadari bahwa
mereka tidak memiliki cukup rempah-rempah dan tidak ada cara untuk membeli
lebih banyak di waktu tengah malam. Mereka menunda upaya-upaya mereka sampai
mereka bisa membeli lebih banyak pada saat hari Sabat telah berlalu. Berdasarkan
perhitungan kami, ini sekitar tujuh jam setelah matahari terbenam. Kendati
demikian, hebatnya, perkiraan konservatif kami sekitar empat jam. Dengan kata lain,
Alkitab menjelaskan bahwa prosesnya benar-benar memakan lebih banyak waktu
daripada waktu yang diperkirakan dalam penelitian ini!

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Sabat dimulai saat fajar karena mereka
menunda persiapan-persiapan mereka. Oleh karena itu, pada saat pekerjaan
penguburan orang-orang itu selesai, mereka kembali ke Yerusalem, perempuan-perempuan
telah mengumpulkan rempah-rempah urapan mereka dan menyadari bahwa mereka
membutuhkan lebih banyak rempah-rempah, adalah sebenarnya mendekati jam 5 pagi!
Sabat, tanggal 15 bulan Abib, tiba dengan fajar dan perempuan-perempuan beristirahat menurut
hukum Taurat.

 

5:00

Alkitab menyatakan bahwa keseluruhan proses itu berakhir
pada saat fajar mulai merekah pada hari Sabat, atau sekitar pukul 5 pagi!
Daftar kegiatan ini sesungguhnya dilakukan sepanjang malam.

Kebangkitan

“Setelah lewat hari Sabat, Maria
Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi
ke kubur dan meminyaki Yahushua. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu
itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur” (Markus 16: 1-2,
KJV).

Dalam hal ini, masih ada satu konfirmasi terakhir bahwa hari dimulai dengan fajar,
bukan matahari terbenam: “Setelah hari Sabat lewat, menjelang
menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan
Maria yang lain, menengok kubur itu”. (Matius 28: 1, KJV). Ungkapan  menjelang
menyingsingnya fajar” berasal dari kata yang sama persis seperti yang
digunakan dalam Lukas 23:54 untuk menunjukkan bahwa hari Sabat “hampir
mulai” saat perempuan-perempuan itu mengesampingkan persiapan-persiapan
mereka karena hari Sabat hampir hampir dimulai. Ini berarti, “mulai bertambah terang: – Mulai fajar”13

“Menjelang” adalah sebuah kata yang menunjukkan pergerakan ke arah
sesuatu. Ini adalah terjemahan yang baik dari kata Yunani, eis, yang juga mengungkapkan gerakan dan menunjukkan sebuah titik
yang dicapai.14 Kata ini tidak akan digunakan jika Hari Pertama dimulai
saat matahari terbenam pada malam sebelumnya. Kata itu hanya digunakan saat cahaya
“fajar memulai hari pertama minggu itu” dimana hari dimulai.

Jika orang-orang Yahudi memulai hari mereka saat matahari terbenam, mereka akan
mulai setiap hari saat matahari terbenam, termasuk hari pertama minggu itu.
Namun, Matius 28: 1 jelas menyatakan bahwa setelah lewat hari Sabat (itu
berakhir dengan berlalunya terang pada malam sebelumnya) karena terang mulai merekah pada hari pertama minggu itu, (hari pertama minggu itu belum dimulai
saat matahari terbenam malam sebelumnya), perempuan-perempuan kembali ke kubur untuk
meminyaki mayat Yahushua. Ini adalah Hari Raya Buah Pertama, pada tanggal 16
bulan Abib.

Dia tidak ada di sini! Dia telah bangkit! 

Dia tidak di sini! Dia telah bangkit!

“Singkapkanlah mataku, supaya aku
memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.” (Mazmur 119: 18, KJV)

Hikmat kemahatahuan Yahuwah secara sengaja merancang kematian Anak-Nya yang
tunggal dalam setiap bagiannya. Kemahatahuan-Nya tahu bahwa kebenaran hari
Sabat akan tersembunyi selama hampir 2.000 tahun. Tindakan yang paling terakhir
dari kehidupan yang egois untuk meninggalkan catatan kronologi peristiwa-peristiwa
yang, ketika dipelajari dengan hati-hati, dapat menunjukkan kepada orang-orang
percaya dari generasi terakhir kebenaran tentang kapan hari Sabat dimulai.

Penganut Sabat hari Sabtu yang menaati hari Sabat dari matahari terbenam pada Jumat
malam sampai matahari terbenam pada Sabtu malam, ingin menyesuaikan seluruh
kronologi peristiwa antara kematian Yahushua tak lama setelah jam 3 sore dan matahari
terbenam sekitar pukul 7 malam – kurang dari empat jam! Namun, ini adalah pekerjaan
yang mustahil. Seperti yang ditunjukkan, perkiraan waktu paling konservatif
mengungkapkan proses akan menyita waktu sembilan jam paling sedikit! Dan,
sebagaimana yang dibuktikan berdasarkan waktu-waktu untuk fajar astronomi, seluruh
proses benar-benar menyita waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

Tidak ada
cara yang sesuai dalam segala sesuatu yang terjadi dalam rentang waktu empat
jam. Lebih lanjut, dengan melakukan hal tersebut bertentangan dengan
fakta-fakta berikut sebagaimana yang diuraikan oleh Kitab Suci:

  1.  Jika penggunaan
    umum dari kata opsios diterima,
    Yusuf dari Arimatea tidak bisa mendekati Pilatus untuk meminta izin
    mengambil mayat itu sampai setelah
    matahari terbenam. (Matius 27: 57-58). Bahkan jika Yusuf pergi ke Pilatus
    sebelum matahari terbenam, masih tidak mungkin untuk menyesuaikan seluruh
    kronologi kejadian menjadi sesempit empat jam.
  2. Setelah menerima izin untuk menguburkan mayat itu, Yusuf
    pergi untuk membeli kain
    penguburan. (Markus 15:46)
  3. Proses penguburan tersebut begitu panjang, Alkitab
    menyatakan hari baru sudah mulai saat fajar karenanya perempuan-perempuan
    mengesampingkan persiapan-persiapan mereka dan beristirahat selama hari
    Sabat. (Lukas 23:54)
  4. Setelah lewat hari Sabat, perempuan-perempuan itu pergi
    dan membeli lebih banyak rempah-rempah yang digunakan untuk meminyaki mayat.
    (Lukas 23:56 dan Markus 16:1).
  5. Perempuan-perempuan itu kembali ke kubur karena hari
    itu “fajar mulai menyinsing pada hari pertama minggu itu.”
    (Matius 28:1).

Kronologi
kejadian kematian dan penguburan Yahushua dengan teguh menetapkan fakta bahwa
hari menurut Alkitab, dan Sabat hari ketujuh, dimulai saat fajar, bukan saat
matahari terbenam. Ini adalah saatnya untuk menanggalkan kesalahan-kesalahan
dari tradisi dan asumsi dan menyambut jam-jam kudus Sabat sebagaimana yang dimaksud:
dari datangnya cahaya saat fajar, sampai cahaya pergi di waktu malam. Yang lainnya
hanyalah tradisi berdasarkan asumsi yang salah.

WLC menantang semua orang yang masih terus berpegang teguh pada pemeliharaan hari Sabat dari matahari terbenam sampai matahari terbenam untuk menyampaikan urutan kejadian lain untuk membuktikan posisi mereka. Urutan kejadian itu tentu harus terlaksana di antara waktu kematian Yahushua sesaat setelah jam 3 sore sampai matahari terbenam, pada sekitar jam 7 malam. Nyatakan waktu, jarak dan urutan kejadiannya. Jika itu adalah kebenaran, itu bisa dibuktikan. Jika tidak, saatnya untuk menguji kembali pemahaman yang sudah kuno.

Kontent Terkait:


1 Merriam-Webster
Dictionary

2 The
New Strong’s Expanded Dictionary Of Bible Words
, 2001 ed.,
#6153, penekanan diberikan.

3 Ibid.,#3798,
penekanan diberikan

4 Tempat
penyaliban “tradisional” diusung oleh Katolik Roma sebagai Golgota dapat diabaikan
karena berbagai alasan, salah satunya adalah bahwa tempat tersebut terletak di dekat
sebelah barat kota. Kemurnian hukum ritual Yahudi serta faktor –faktor terkait
menetapkan bahwa tidak ada yang bisa dikuburkan di sisi barat Yerusalem. Karena
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa kubur di mana Yahushua dikuburkan dekat
dengan tempat eksekusi, tempat tradisional Golgota tidak termasuk sebagai
tempat asli eksekusi.

5 Yohanes 19
menjelaskan para tentara mematahkan kaki orang lain tetapi tidak pada Yahushua
karena Dia telah mati. Ayat 38 diterjemahkan dengan menyatakan bahwa “setelah
itu Yusuf dari Arimatea, … meminta kepada Pilatus, supaya dia diperbolehkan
menurunkan mayat Yahushua. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu
datanglah dia dan menurunkan mayat itu. Di sini
sekali lagi timbul masalah terjemahan. Kata diterjemahkan “setelah” sebenarnya
menunjukkan “pendampingan; ‘ditengah-tengah’ … (gen asosiasi, atau acc
Suksesi). Dimana dia bergabung; menduduki posisi menengah. “(Strong’s Expanded Dictionary, #3326, penekanan
diberikan.)

Dengan kata lain, itu menggambarkan perjalanan waktu
dimana banyak hal-hal yang berbeda yang terjadi serentak, serta saling tumpang tindih
dengan tidak adanya urutan yang digambarkan secara jelas. Masih ada kemungkinan
menunjukkan dengan tepat ketika orang-orang Yahudi mendekati Pilatus dengan
mempertimbangkan kumpulan catatan Injil Markus tentang kejadian-kejadian yang
sama, yang membuktikan bahwa Pilatus tidak mengetahui kematian para tahanan
pada saat Yusuf pergi menghadap dia.

6 Smith’s Bible Dictionary

7 Alkitab tidak
menyatakan bahwa Nikodemus pergi dan membeli rempah-rempah untuk penguburan.
Hal ini juga sejalan dengan bagaimana orang kaya pada zaman itu memelihara
kekayaan mereka. Dengan tidak adanya 
bank-bank sebagai tempat menyetorkan uang, mereka biasanya membeli aset-aset yang nyata, yang bisa dijual jika
diperlukan.

8 Injil Lukas
sesungguhnya menyatakan bahwa Sabat dimulai saat fajar dan diikuti segera
dengan teks yang menggambarkan pada saat  para laki-laki menggulingkan batu ke
tempatnya. Namun semua kumpulan catatan Injil harus dipertimbangkan. Ini jelas
merupakan sebuah kesimpulan yang umum, yang memperkuat fakta bahwa peristiwa-peristiwa
penguburan mencakup semua jam-jam malam, dan bukan menentukan saat waktu
tertentu.

9 The
New Strong’s Exhaustive Concordance of the Bible,
#2020, edisi 1990.

10 S.d.a.

11 eLaine Vornholt
and Laura Lee Vornholt-Jones, The Great
Calendar Controversy,
hal. 40.

12 Op.
cit.,
#2020,
penekanan diberikan

13 S.d.a.

14 Strong’s
Expanded Dictionary
, #1519

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.