World's Last Chance

Mempersiapkan Hati dan Pikiran untuk Kedatangan Yahushua Secara Tiba-tiba!

WLC Free Store: Closed!
Mempersiapkan Hati dan Pikiran untuk Kedatangan Yahushua Secara Tiba-tiba!

WLC Radio

Prolog Injil Yohanes

0:00
0:00
Note: The below transcript is an automatically generated preview of the downloadable word file. Consequently, the formatting may be less than perfect. (There will often be translation/narration notes scattered throughout the transcript. These are to aid those translating the episodes into other languages.)

Program 134
Prolog Injil Yohanes


Ini adalah W. B! C! Q! Menghadirkan Radio World’s Last Chance kepada anda dari Monticello, Maine, Amerika Serikat.

Kerinduan hati dari setiap orang Kristen selama 2000 tahun adalah melihat Sang Juruselamat kembali dan mendirikan sebuah kerajaan kekal di atas bumi. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia mengungkap bahwa hal itu akan segera terjadi. Tetaplah bersama kami untuk belajar cara anda dapat bersiap secara rohani menghadapi peristiwa-peristiwa akhir zaman.

Radio WLC: mempersiapkan orang untuk hidup dalam kerajaan Yahuwah di bumi yang akan ditegakkan saat Kristus kembali, tidak lama lagi!

* * *Prolog Injil Yohanes
Oleh Ray Faircloth


Dalam beberapa dekade terakhir sejumlah besar teolog telah menunjukkan bahwa kitab Yohanes pasal 1 ayat 1 berbicara hanya tentang satu Pribadi, yaitu Bapa, dan bahwa "Firman" bukanlah Pribadi lain, bukan Yahushua Kristus; dan faktanya, firman Yahuwah itulah yang membuat ciptaan menjadi ada pada saat penciptaan dalam kitab Kejadian seperti yang sudah dinyatakan di dalam kitab Mazmur pasal 33 ayat 6, bahwa: “Oleh firman Yahuwah langit telah dijadikan.” Jadi kitab Kejadian pasal 1 dan kitab Yohanes pasal 1 sudah jelas paralel. Yahuwah melalui firman-Nya memanggil semua ciptaan menjadi ada. Kemudian, ciptaan baru dimulai di dalam Yahushua, sang Anak Yahuwah.

Istilah Ibrani yang di sini kita artikan sebagai "firman," adalah davar, dalam istilah bahasa Aram itu disebut memra dan itu disebut logos di dalam bahasa Yunani, semua istilah berarti "perkataan atau firman." Itulah yang mengungkap penyingkapan diri Yahuwah, ekspresi atau penyataan dari diri-Nya. Banyak leksikon yang menunjukkan bahwa logos berarti: ucapan, perintah, keputusan, rencana, ekspresi pikiran, pemikiran kreatif, tujuan, janji, pesan, kebijaksanaan, atau alasan. "Firman" adalah terjemahan logos yang kurang sesuai karena logos juga mencakup "pemikiran", "ucapan", dan "tindakan". Jadi frasa seperti: “pikiran kreatif Yahuwah yang diekspresikan ke dalam aktivitas”, “tujuan atau rencana yang dinyatakan atau ditetapkan oleh Yahuwah”, “perintah Yahuwah yang bertujuan” atau frasa-frasa lain yang serupa, lebih mencerminkan arti dari logos. Jadi Yohanes, dengan gaya khas Yahudi, berbicara tentang Rancangan Besar Yahuwah — tujuan dan pikiran-Nya, program abadi-Nya.

Sebuah petunjuk yang sangat membantu kita memahami semua ini, dapat kita ditemukan dalam prolog surat pertama Yohanes yang memberikan potongan komentar dari prolog Injilnya. Dari kitab 1 Yohanes pasal 1 ayat 1-3 kita belajar bahwa “firman” adalah tujuan atau janji Yahuwah yang telah ditetapkan untuk memberikan kepada manusia kehidupan yang kekal atau “kehidupan di dunia yang akan datang.” Jadi janji umum yang diberikan, tujuan yang telah dinyatakan, atau kegiatan ekspresif yang telah direncanakan adalah "apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat … tentang firman kehidupan … dan kehidupan itu telah dinyatakan," dan telah "terlihat" sehingga para murid dapat melihat dan menyentuhnya, saat itulah “tujuan yang telah ditetapkan untuk membawa kehidupan pada zaman yang akan datang, menjadi daging.” Ini paralel atau sejajar dengan tindakan ekspresi diri Yahuwah, yang menghasilkan ciptaan yang pertama.

Yohanes dalam surat pertamanya mengatakan: “Kehidupan di Dunia Yang Akan Datang adalah bersama Yahuwah” (Kitab 1 Yohanes pasal 1 ayat 2). Dengan penjelasan itu dia memberitahu kita bahwa itu adalah janji kehidupan, yang pada awalnya ada bersama Yahuwah, dan belum menjadi Anak Yahuwah. Sang Anak barulah ada ketika dia telah dilahirkan di dalam Maria.

Prolog ini tidak menunjukkan percakapan antara Yahuwah dan “firman” itu. Setelah Yahushua lahir, Yohanes mencatat banyak komunikasi antara Yahuwah dan Yahushua. Hal ini lebih lanjut menunjukkan bahwa "firman" itu, meskipun bersifat pribadi, yang berasal dari Yahuwah, namun firman ini bukanlah sesosok Pribadi yang terpisah dari Yahuwah sampai Yahushua lahir.

Pemahaman kita tentang prolog ini menjadi lebih baik ketika kita memeriksa detail internalnya. Ini memberi kita petunjuk tentang bagaimana memahami berbagai bagiannya. Misalnya referensi Yohanes untuk "mereka yang lahir dari Yahuwah" (Kitab Yohanes pasal 1 ayat 12, 13) menunjukkan bahwa itu adalah tujuan yang dinyatakan Yahuwah untuk membuat Ciptaan Baru, seperti yang juga dikatakan pada ayat-ayat lain di sepanjang kitab-kitab Perjanjian Baru. Dan ayat 18 menunjukkan bahwa “Tidak seorang pun telah melihat [atau mengenal] Yahuwah” dan oleh karenanya “rencana keselamatan Yahuwah” itu pun dikirim dalam bentuk manusia (ayat 14) untuk “menjelaskan,” menyatakan atau mengungkapkan Dia (ayat 18 ). Menurut ayat 17 pengungkapan seperti itu hanya sebagian dicapai oleh Hukum Taurat, tetapi kasih karunia dan kebenaran dan pengetahuan yang lebih penuh tentang Yahuwah diwujudkan melalui Yahushua Kristus.

Menariknya, prolog Yohanes ini menunjukkan kesesuaian atau kesejajaran yang mencolok dengan kitab Amsal pasal 8 ayat 22-30 di mana “Hikmat” dipersonifikasikan, tetapi tidak pernah dihipostatisasi, atau tidak pernah dijadikan pribadi yang nyata. Ada juga sebuah kesamaan khusus antara kitab Yohanes pasal 1 ayat 1 dan pendahuluan kitab Ibrani.

Terjemahan Alkitab moderen menampilkan perpaduan tata letak kata-kata puitis dan kata-kata biasa, yang membentuk prolog Yohanes. Bentuk puitis dari prolog ini yang sedikit berbeda dikemukakan oleh seorang teolog Katolik bernama Raymond Brown, dia membaginya dengan cara: bait pertama, terdiri dari ayat 1 dan 2, bait kedua terdiri dari ayat 3 sampai lima, bait ketiga terdiri dari ayat 10 sampai ayat 12b dan bait keempat terdiri dari ayat 14 dan 16.

Karena faktor puitis ini tidak dikenali di masa-masa sebelumnya, prolog itu pun dimaknai secara harfiah. Hal ini mengakibatkan hipostatisasi kata dalam ayat 1-5 (yaitu, mengubah “firman” menjadi “Pribadi” yang terpisah dari Yahuwah). Hal ini menyebabkan kesalahpahaman pada apa yang sebenarnya di maksud oleh Yohanes. Ketika sebuah karya sastra berbentuk puitis, karya itu akan secara alami mengandung bahasa metafora, yang dalam hal ini adalah bahasa kiasan personifikasi.

Roger Haight, seorang sarjana Jesuit, menjelaskan, dengan berkata: “Hipostatisasi berarti membuat sebuah ide atau konsep menjadi sesuatu yang nyata…. simbol “hikmat, Firman, dan Roh”, yang ditemukan dalam kitab suci Yahudi dan mengacu pada Yahuwah, adalah bukan hipostatisasi tetapi personifikasi …. Perubahan besar terjadi ketika sebuah personifikasi diubah bentuknya menjadi hipostatisasi.”

Perubahan besar itu menyebabkan maksud Yohanes diputarbalikkan dan menciptakan sesosok Pribadi Kedua dalam Ketuhanan. Monoteisme pun telah dirusak. Yahuwah dibuat menjadi dua Pribadi dan itu adalah sebuah bencana.

Personifikasi yang ada di dalam prolog kitab Yohanes sudah tepat karena yang dijadikan sumber oleh Yohanes adalah literatur-literatur Ibrani atau Aram, di mana personifikasi memang digunakan secara bebas. Misalnya, kata dabar dalam bahasa Ibrani yang diterjemahkan sebagai “firman” sering dipersonifikasikan dalam Kitab-Kitab Ibrani, (“Dengan segera firman-Nya berlari,” Kitab Mazmur pasal 147 ayat 15). "Firman" diperlakukan seolah-olah firman itu adalah seseorang, tetapi firman itu secara harfiah bukanlah seseorang.

Jadi logos yang dipersonifikasikan bukanlah sebuah ide baru bagi Yohanes atau para pembacanya. Fakta bahwa logos secara gramatikal adalah maskulin secara gender dalam bahasa Yunani namun itu tidak berarti bahwa logos secara seksual adalah maskulin ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Jadi, misalnya, dalam bahasa Prancis sebuah meja adalah feminin tetapi itu tidak akan disebut "she" dalam bahasa Inggris! Sebuah kata adalah sebuah benda, yaitu "it" dalam bahasa Inggris. "Segala sesuatu dijadikan olehnya", di sini, akhiran “nya” dalam bahasa Indonesia ini adalah “it” dalam bahasa Inggris (dan itu mengacu pada “firman”, Kitab Yohanes pasal 1 ayat 3).

Kata Yunani logos muncul di dalam LXX (Alkitab Perjanjian Lama versi Yunani) sekitar 1500 kali. Dan kata itu tidak pernah menggambarkan orang secara harfiah. Kata itu juga muncul lebih dari 300 kali dalam Kitab Suci Kristen dan hanya satu ditulis secara salah dengan menggunakan huruf kapital karena dianggap sebagai pribadi dalam kitab Yohanes pasal 1. Huruf kapital adalah tambahan editorial dari penerjemah. (“Firman” secara sah dikapitalisasi dalam kitab Wahyu pasal 19 ayat13, ketika Yahushua telah kembali dari Surga, dan tentu saja dia adalah seorang Pribadi, sebagai Firman). Jadi seperti yang sudah dikatakan oleh Dr. Colin Brown dari Sekolah Alkitab Fuller: “Membaca Kitab Yohanes pasal 1 ayat 1 seolah-olah itu berarti 'Pada mulanya adalah Anak', adalah jelas-jelas salah."

Profesor Teologi di Heidelberg, HH Wendt mengatakan: "Kita seharusnya tidak perlu berdebat mengenai pendapat Philo tentang 'firman' sebagai … sesosok pribadi yang sudah ada sebelumnya." Dengan kata lain, kita tidak harus mengikuti filsuf Yahudi Philo dengan ikut-ikutan menganggap bahwa “firman” adalah sesosok pribadi yang berbeda.

Profesor dalam bidang Ketuhanan, James Dunn berkata, “Bagian awal dari puisi itu [maksudnya adalah kitab Yohanes pasal 1] kita masih berurusan dengan “Hikmat”… bukan sebagai sesosok makhluk hidup, tetapi sebagai ucapan bijak Yahuwah yang dipersonifikasikan.”

Dan lagi, Roger Haight mengatakan: “Satu hal yang pasti, Prolog kitab Yohanes tidak mewakili pengetahuan deskriptif langsung tentang entitas ilahi atau yang disebut Firman, yang turun dan menjadi manusia. Membaca sebuah metafora sebagai ucapan literal adalah salah tafsir.”

Apa yang kita pahami sekarang telah dibagikan oleh beberapa bapa gereja mula-mula. Komentar Origenes tentang kitab Yohanes mengatakan: “logos — hanya diartikan sebagai ucapan Bapa yang dinyatakan dalam diri sang Anak ketika Yahushua dikandung.” Tertullian (tahun 155-230) menerjemahkan logos sebagai “pidato” dan dia berkata: “Dalam bahasa sederhana kita [mengenai kitab Yohanes pasal 1] dapat dikatakan bahwa firman wahyu itu pada mulanya ada bersama Yahuwah.”

Para pendengar, pandangan ini bertahan di Spanyol dan di Eropa Barat sampai setidaknya abad ke-7.

Jika kita membicarakan terjemahan Alkitab sebelum versi King James muncul pada tahun 1611, maka tujuh terjemahan utama menggunakan huruf kecil "f" untuk “firman” dan ada banyak terjemahan sejak tahun 1611 yang mencerminkan fakta bahwa tidak ada Orang kedua yang dibicarakan dalam kitab Yohanes pasal 1 ayat 1 (misalnya Konkordansi, Diaglott , terjemahan tahun 1985 oleh sejarawan Yahudi Hugh J. Schonfield dan terjemahan 1993 oleh Robert W. Funk).

Contoh beberapa terjemahan bahasa Inggris moderen dari ayat ini adalah:

“Pada mulanya Yahuwah mengekspresikan diri-Nya. Ungkapan pribadi itu, firman itu, pada mulanya ada bersama Yahuwah dan adalah Yahuwah” (terjemahan JB Philips).

“Pada mulanya sudah ada tujuan, tujuan dalam pikiran Yahuwah, tujuan dari keberadaan Yahuwah sendiri… tujuan ini menjadi manusia di dalam diri Yahushua” (terjemahan GB Caird, dari buku Teologi Perjanjian Baru).

“Pada mulanya telah ada firman dan hikmat ilahi. Firman dan hikmat ilahi ini ada di sana bersama Yahuwah. Itu ada di sana bersama Yahuwah sejak dari mulanya. Semuanya terjadi melaluinya” (Terjemahan Robert Funk).

Para pendengar, dari penjelasan yang sudah disampaikan ini, tampaknya terjemahan yang tepat dari kitab Yohanes pasal 1 ayat 1a dapat menjadi: “Pada mulanya sudah ada tujuan yang telah ditetapkan dan tujuan itu pada mulanya ada bersama Yahuwah.”

Yang perlu diperhatikan adalah fakta bahwa puisi ini (kitab Yohanes pasal 1 ini) disusun dalam bentuk yang disebut "paralelisme bertingkat", di mana kata terakhir dari satu frasa menjadi kata pertama dari frasa berikutnya, begitu seterusnya hingga yang paling tinggi.

Berikut ini adalah terjemahan dari komentar lanjutan mengenai Kitab Yohanes pasal 1 ayat 1b.

Ayat 1b: “dan tujuan yang telah ditetapkan adalah karakteristik Yahuwah”

Secara tata bahasa bagian ini dapat diterjemahkan "firman itu adalah Yahuwah" atau "firman itu adalah seperti Yahuwah" (dari sifat dan karakter Yahuwah atau "ilahi"). "Tidak adanya penggunaan artikel menjadi penanda yang pasti bahwa ini adalah predikasi dan bukan identifikasi". Ini berarti bahwa “firman” itu memiliki kualitas Yahuwah. Itu tidak identik dengan Yahuwah.

Artikel Philip Harner yang berjudul “Kata Benda Predikat Anarthrous Kualitatif” menyatakan bahwa “kata benda predikat anarthrous yang mendahului kata kerja [yang merupakan contoh kemunculan kedua dari kata theos dalam kitab Yohanes pasal 1 ayat 1] dapat berfungsi terutama untuk mengekspresikan sifat atau karakter subjekKekuatan kualitatif dari predikatnya begitu menonjol sehingga kata bendanya tidak dapat dianggap pasti.” Dana dan Manty dalam buku berjudul: Manual Grammar of the Greek New Testament menyatakan hal yang sama, seperti halnya UBS Handbook Series yang mengatakan: “Karena tidak ada kata sandang yang muncul setelah kata 'Yahuwah', maka kata 'Yahuwah' jelas merupakan predikat dan kata 'Firman' adalah subjeknya. Ini berarti bahwa kata 'Yahuwah' di sini setara dengan kata sifat, dan ini membenarkan terjemahan yang berbunyi: 'Firman itu ada bersama-sama dengan Yahuwah.'

Terjemahan ayat 1b berikut mencerminkan poin dari tata bahasa ini:

“Firman itu ada bersama Yahuwah dan berbagi sifat-Nya” (Terjemahan dari buku The Translator).

“Dan sebagaimana Yahuwah, demikianlah Firman” (terjemahan dari Revised English Bible).

“Sifat Firman adalah sama dengan sifat Yahuwah” (terjemahan Barclay).

“Firman itu ilahi” (Terjemahan Moffatt, juga Smith dan Goodspeed).

Tidak ada alasan yang pasti untuk menggunakan huruf kapital “f” pada kata "firman" dalam frasa "Firman itu adalah Yahuwah" seolah-olah "firman" itu diartikan sebagai pribadi yang kedua. Kalimat dalam bentuk identitas berhadapan dengan identitas seperti ini untuk menyebut Yahuwah adalah tidak benar karena bentuk ini menghancurkan kesatuan monoteisme dari Kitab Suci (Yahuwah adalah satu Pribadi). “Bagi kita hanya ada satu Yahuwah, yaitu Bapa” (1 Kor. 8:6. Juga Yohanes 17:1, 3 dan I Tim 2:5).

Selain itu, terjemahan “a god” (terjemahan Saksi Jehovah), yang jika dibahasa Indonesiakan akan berarti “satu tuhan”, secara tata bahasa Inggris adalah salah dan gagal memunculkan aspek kualitatif dari frasa tersebut. “Penerjemahan seperti itu adalah kesalahan penerjemahan yang mengerikan” (komentar Bruce Metzger). Ini juga secara teologis adalah salah karena kitab Ulangan pasal 32 ayat 39 mengatakan: "tidak ada Eloah kecuali Aku." Jadi jika Yohanes ingin mengatakan kata "ilahi" maka dia bisa menggunakan kata Yunani: theios. Walaupun kata "ilahi" dapat mengungkapkan artinya, meskipun sedikit lemah.

Maksud Yohanes

Yohanes menulis prolognya untuk menunjukkan bahwa Yahuwah telah memiliki sebuah tujuan dari sejak awal. Yohanes kemudian menunjukkan pergerakan kemajuan dari tujuan ini sampai puncaknya ketika tujuan itu diwujudkan (kitab Yohanes pasal 1 ayat 14). Tujuan itu menjadi manusia dalam diri Yahushua.

“Prolog itu secara intrinsik memiliki pergerakan yang dinamis dan menentukan titik fokusnya sendiri. Ini dimulai secara universal dan berakhir dengan cara yang konkret” (Komentar Kuschel).

Pergeraka maju ini seolah-olah mendorong ke arah ayat 14 yang merupakan titik klimaks dari prolog itu. Jadi kata "firman" itu digambarkan di awal dengan menampilkan sedikit permainan personifikasi.

Personifikasi terus diperkuat hingga ayat 10-12 saat puisi itu mengarah pada perwujudan dari pribadi Yahushua yang nyata dalam ayat 14. Prolog ini juga mempersempit fokusnya secara teratur dari yang bersifat umum: "Pada mulanya" (ayat 1, 2, 3a) kemudian menyempit menjadi "umat manusia… yang tidak mengenal Dia" (ayat 3b-5, 10), lebih lanjut menyempit menjadi "umatnya sendiri yang tidak menerima dia" (ayat 11), menyempit lagi menjadi "mereka yang menerima dia” (ayat 12, 13). Dan akhirnya fokusnya menyempit menjadi "firman itu telah menjadi daging" (ayat 14a). Ayat 14b, 16 dan 17 menunjukkan superioritas dari rencana pamungkas Yahuwah yang dilafalkan agar menjadi ada, di dalam diri sang Anak yang diperanakkan secara unik. Tahap ini lebih unggul dari tahap yang disampaikan sebelumnya melalui Musa (atau Taurat). Ayat 18 menunjukkan bahwa hanya melalui sang Anak yang unik ini, Yahuwah dinyatakan sepenuhnya.

Firman umum yang dipersonifikasikan

Ayat 1 dan 2: bait pertama dari puisi itu

“Pada mulanya sudah ada tujuan yang telah ditetapkan, dan tujuan ini sudah ada bersama Yahuwah, dan tujuan itu adalah karakteristik dari Yahuwah. Ini pada mulanya sudah ada bersama Yahuwah.”

“Pada mulanya” tidak merujuk langsung pada penciptaan di dalam kitab Kejadian, tetapi pada suatu waktu sebelum penciptaan itu ketika Yahuwah membentuk sebuah tujuan untuk menghasilkan manusia sebagai calon potensial untuk keabadian. "Pada mulanya" juga menyiratkan makna keselamatan dalam Ciptaan Baru (ayat 13).

Frasa “bersama-sama dengan Yahuwah” berarti (firman itu) berasal dari Dia. Hal ini sama seperti dalam kitab Ayub pasal 27 ayat 11: “[Pengetahuan] itu yang ada pada Yang Mahakuasa, tidak akan kusembunyikan.”

Ayat 3-5: Bait ke-2

“Segala sesuatu [alam semesta] dijadikan oleh dia, dan tanpa dia tidak ada satupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam dia ada hidup [pada zaman yang akan datang, kekekalan] dan kehidupan itu adalah terang manusia. Terang itu [kebenaran tujuan Yahuwah] bersinar di dalam kegelapan [segala tipu daya Setan mulai dari tamanEden], dan kegelapan tidak menguasainya [Kitab Kej 3:15 dan seterusnya].”

Terjemahan Alkitab sebelum versi King James pada tahun 1611 dan juga dalam beberapa terjemahan modern: dia autou dalam ayat 3, 4 diterjemahkan “melalui itu,” bukan “melalui dia.” Penggunaan kata ganti itu untuk “firman” adalah sudah tepat karena puisi itu ditulis dengan pola pergerakan maju dengan personifikasi yang semakin kuat. Puncaknya “firman” itu menjadi pribadi Yahushua. Dalam bait pertama dan ke-2 "firman yang adalah non-pribadi" adalah sinonim yang dekat dari "terang" yang juga menggunakan kata ganti “itu”, sebuah kata ganti netral.

Catatan: Raymond Brown berkomentar, “Kata Yunani zoe (kehidupan) tidak pernah berarti kehidupan alami (atau biasa) dalam tulisan-tulisan Yohanes” dan “Prolog itu berbicara tentang kehidupan yang kekal.” Itulah “kehidupan di zaman yang akan datang”, kehidupan di Kerajaan yang akan datang yang dapat dinikmati sekarang melalui roh.

Bagian Prosa Pertama

Mungkin saja ayat 6-9, 12c, 13 dan 15, 17 dan 18 adalah prosa asli yang disisipi dengan puisi yang sudah terstruktur.

Ayat 6: “Datanglah seorang yang diutus Yahuwah, namanya Yohanes”

Ayat 8: “Dia bukan terang itu, tetapi dia harus memberi kesaksian tentang terang itu.”

Ayat 9: “Terang yang sesungguhnya [Pewahyuan pribadi Yahuwah melalui Yahushua] yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia” (sebuah frase umum di antara orang-orang Yahudi menurut Word Biblical Commentary).

Personifikasi Firman Menjadi Lebih Kuat Bait ke 3

Ayat 10: “Dia [firman, tujuan Yahuwah yang dipersonifikasikan] telah ada di dalam dunia [manusia, kosmos], dan dunia dijadikan melalui dia, tetapi dunia tidak mengenal dia.”

Ayat 11: “Dia [tujuan Yahuwah yang dipersonifikasikan, tetapi 'tujuan' yang berdaging sekarang mulai terlihat] datang [melalui Hukum] kepada milik kepunyaannya [Israel], tetapi orang-orang kepunyaannya itu tidak menerimanya.”

Puisi tersebut bergerak ke tahap lain menuju klimaks dengan semakin memperkuat personifikasi dengan menyampaikan wahyu bahwa tujuan Yahuwah dalam bentuk Taurat sebelumnya telah ditolak oleh Israel. Namun, karena pengenalannya tentang "terang yang sesungguhnya" dalam ayat 9, mungkin maksud Yohanes untuk menunjukkan bahwa Yahushua, sebagai perwujudan tujuan Yahuwah di dalam daging, datang ke Israel dan dia tidak diterima. Dengan demikian Yohanes sedang mempersiapkan kita untuk pengumuman klimaks di ayat 14.

Ayat 12 a, b: “Tetapi semua orang [orang-orang yang tercerahkan] yang menerimanya [dengan memelihara Taurat yang menjadi pembimbing mereka menuju sang Mesias] diberinya [tujuan Yahuwah yang dipersonifikasikan] kuasa [agar mereka menerima sang Mesias] dan menjadi menjadi anak-anak Yahuwah.”

Bagian Prosa Kedua

Ayat 12c: “yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (artinya percaya kepada-nya, kepada “tujuan” itu)

Ayat 13: “yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Yahuwah” (“lahir dari atas”).

“Hanya di ayat 14 kita dapat berbicara tentang Logos sebagai pribadi. Sebelum ayat 14 kita berada di alam yang sama dengan pembicaraan pra-Kristen tentang Hikmat dan Logos … yang berbicara dengan personifikasi bukan sebagai pribadi, itu adalah tindakan Yahuwah yang dipersonifikasikan bukan sejenis sosok individu makhluk ilahi.

Kuschel setuju dengan hal ini dengan berkata: “Hanya dari ayat 10 yang bisa berbicara tentang Logos ensarkos [yaitu manusia, Yahushua]. Tetapi ayat 14 yang pertama-tama membuat jelas dalam istilah 'Kristen' bahwa 'firman itu menjadi daging' dan dengan demikian mengidentifikasi Logos asarkos dengan seorang pribadi tertentu.”

Pernyataan Klimaks tentang Firman yang menjadi daging: Bait ke-4 dan yang terakhir

Ayat 14: “Firman itu telah menjadi manusia, [sebagai bentuk baru dari kehadiran Yahuwah ditengah-tengah umatNya] dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya[tujuan Yahuwah sekarang telah menjadi daging], yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

Ayat 16: “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia [ayat 17 menunjukkan ini benar dimana Yahushua memimpin pada Perjanjian baru] demi kasih karunia. [Taurat yang telah memudar setelah digenapi]” (atau NIV mengatakan “kasih karunia setelah kasih karunia" atau sebagaimana yang terjemahan lain katakan "kasih karunia setelah kasih karunia yang sebelumnya").

Bagian Prosa Akhir

Ayat 17, 18: “sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yahushua Kristus. Tidak seorang pun yang pernah melihat [menyatakan] Yahuwah; tetapi Anak Tunggal Yahuwah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya..”

Kesimpulan

Mungkin poin yang paling membantu adalah pemahaman bahwa istilah "firman" tidak memadai untuk mengungkapkan makna logos dan bahwa sebagian besar prolog itu adalah puisi, yang menunjukkan kemungkinan besar makna metafora untuk "firman", seperti pasal paralelnya di kitab Amsal pasal 8 tentang (“hikmat”). Juga, seperti yang dikatakan Kuschel, “Prolog ini secara intrinsik memiliki pergerakan yang dinamis dan menentukan titik fokusnya sendiri. Ini dimulai secara universal atau secara umum dan berakhir dengan cara yang konkret.” Jadi akan benar-benar sulit untuk melompat kembali ke tahap awal prolog. Pergerakan maju seperti itu dalam puisi itu dengan kuat menunjukkan bahwa prolog ini barulah menyebur Yahushua sebagai firman itu di ayat 14 dan, menurut pendapat kami, setidaknya tidak sebelum ayat 11 — sehingga tidak mungkin ada Pribadi yang sudah ada sebelumnya dalam kitab Yohanes pasal 1 ayat 1. Tidak ada orang kedua di sana.

Profesor dibidang Perjanjian Baru, TW Manson yang terhormat membuat pernyataan terkait topik ini dengan indah: “Saya sangat meragukan apakah Yohanes menganggap Logos sebagai sesosok pribadi. Satu-satunya pribadi di pasal ini adalah Yahushua putra Yusuf dari Nazaret. Pribadi itu mewujudkan Logos dengan sangat lengkap sehingga Yahushua menjadi pewahyuan dari Yahuwah secara penuh. Tapi dalam arti apa kita menggunakan kata 'mewujudkan'? … Bagi Yohanes setiap firman dari Yahushua adalah firman dari Yahuwah.”

* * *

Anda mendengarkan Radio World’s Last Chance di WBCQ, yang mengudara pada gelombang 31 meter di frekuensi 9330 kilohertz.

Radio Worlds Last Chance: mempersiapkan orang untuk menyambut Sang Juruselamat yang SEGERA kembali!

* * *

Kota Yerusalem memainkan peran kunci dalam skenario akhir zaman dari tiga agama besar dunia yang berakar dari Abraham.

Agama Yahudi, Kristen, dan Islam semuanya memiliki harapan apokaliptik yang berpusat di sekitar kota kuno ini. Semua orang harus waspada, karena keyakinan ini hanyalah bagian dari tipuan besar akhir zaman.

Pelajari lebih lanjut tentang penipuan berbahaya ini di WorldsLastChance.com. Cari dan bacalah artikel dengan judul: “Yerusalem: Kunci Menuju Hari Kiamat?” Di WorldsLastChance.com.

Sekali lagi, cari dan bacalah artikel dengan judul: “Yerusalem: Kunci Menuju Hari Kiamat? Di WorldsLastChance.com. Kunjungilah kami hari ini!

* * *

Worlds Last Last Chance telah membuat lebih dari 1500 video dokumenter, dalam lebih dari 30 bahasa.

Kunjungi situs web kita di Worldslastchance.com, atau nonton videonya pada channel WLC di YouTube.

Video-video dokumenter baru tentang berbagai topik penting, terus dirilis sepanjang waktu!

Mulailah menontonnya dan pelajarilah kebenaran, selama Anda masih memiliki kesempatan di Worldslastchance.com.

* * *

Mario: Baiklah, Doni dan para pendengar sekalian. Pertanyaan pertama yang kita terima hari ini menurut saya adalah sebuah pertanyaan yang bisa dipahami atau pernah dirasakan oleh banyak orang, setidaknya oleh orang-orang yang pernah kesulitan dengan diri mereka sendiri.

Pertanyaan ini dikirim oleh Belinda Murray di Amerika Serikat. Dia menuliskan: “Halo WLC, saya dan suami saya sedang kesulitan untuk mengetahui cara mengatasi beberapa situasi yang memecah-belah keluarga kami. Saudaranya akan segera menikah, dan orangtuanya menolak untuk menghadiri acara itu karena saudaranya itu akan menikahi seorang pria”.

“Mertua saya merupakan orang-orang Kristen yang sangat konservatif dan mereka percaya bahwa bila mereka menghadiri acara pernikahan tersebut berarti mereka berdosa karena mendukung homoseksualitas. Oleh karena itu mereka juga menekan anggota-anggota keluarga yang lainnya untuk ikut memboikot pernikahan itu. Suami saya merasa tersakiti. Dia dan saudaranya itu sangat dekat dan dia merasa bahwa bila dia juga tidak menghadirinya itu akan memberikan konsekuensi bagi hubungannya dengan saudaranya di masa depan kelak. Kami ingin melakukan hal yang benar, tapi kami tidak yakin apa yang harus kami lakukan. Apakah ada aturan-aturan dalam Alkitab yang bisa kami terapkan untuk situasi ini?”


Doni, berpikir:
Hmm. Ini adalah sebuah situasi yang sulit. Ada banyak potensi yang bisa menyakiti kedua belah pihak. Dan karena pernikahan gay telah menjadi legal di beberapa negara, maka anda sudah bisa memahami mengapa situasi ini begitu genting dan semakin banyak orang akan mengalaminya kelak.

Mario: Dan bukan hanya anggota keluarga yang akan dilibatkan, teman-teman kita juga.

Doni: Tapi saya menyukai pertanyaan Belinda. Pertanyaan itu tidak asal-asalan, tidak disertai dengan opini yang penuh emosi, dan ditempatkan sesuai dengan aturan-aturan. Aturan-aturan apa yang ada di dalam Alkitab yang bisa membantu untuk mengatasi situasi ini? Mungkin Kitab Suci tidak memberikan solusi yang mendetail untuk setiap permasalahan yang ada, tapi bila anda mengetahui aturan-aturan Alkitab yang mana yang harus diterapkan, maka anda tidak akan salah.

Mario: Jadi aturan-aturan apa kah itu? Bila itu tidak dicantumkan di dalam Kitab Suci, bagaimana kita bisa mengetahui aturan mana yang harus kita patuhi?


Doni:
Baiklah, dalam hal ini, sama seperti pada banyak hal lainnya, jalan hidup Sang juruselamat lah yang mesti kita jadikan pedoman.

Mario: Oh, iya. Saya sangat bersyukur kita masih memiliki itu sebagai pedoman.

Doni: Dulu Yahushua berteman dengan para pendosa. Nyatanya itulah alasan mengapa orang-orang yang menganggap diri mereka ‘benar’ saat menolak-Nya.

Mario, tolong bacakan Kitab Lukas pasal 15 dan bacakan ayat satu dan dua.

Mario: Tentu saja.

Di sini dikatakan: “Para pemungut cukai dan orang-orang yang berdosa biasanya datang kepada Yahushua untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: “Dia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka”.


Doni:
Ini adalah kutipan ayat yang secara khusus mengungkap bahwa Yahushua tidak hanya menerima orang-orang berdosa. Di sini kita juga mendapatkan bahwa Sang Juruselamat umat manusia juga dengan sukarela bergaul dengan orang-orang berdosa itu.

Mario, selanjutnya tolong bacakan Kitab Matius pasal 11 dan bacakan ayat 18 dan 19.

Mario: “Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: dia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Dia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Dia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.”

Doni: Ayat ini tidak menyebutkan bahwa Yahushua adalah seorang pelahap ataupun peminum. Semua orang harus makan dan minum atau kalau tidak kita akan mati. Dia makan dan minum sembari bergaul dengan orang-orang yang dianggap penuh dosa oleh orang-orang yang menganggap diri mereka ‘benar’.

Lihat, kan, orang-orang Farisi tidak akan menerima apalagi bergaul dengan orang-orang yang mereka anggap berdosa.

Kita sering menganggap diri kita lebih baik dari orang-orang Farisi, tapi ketika kita memikirkannya baik-baik, ada banyak umat Kristen hari ini yang melakukan hal yang sama, menolak untu bergaul dengan orang-orang yang mereka anggap berdosa.

Mario: Baiklah, tapi bukankah bergaul dengan pasangan sejenis, menghadiri pernikahan mereka, makan malam di rumah mreka, dan mengundang mereka ke rumah anda, atau apapun . . . bukankah itu bisa dianggap sebagai dukungan atas dosa yang mereka lakukan? Menurut saya itulah yang takut untuk dilakukan oleh banyak umat Kristen saat ini dan itu adalah alasan mengapa mereka menolak untuk bergaul dengan para “pendosa”.


Doni:
Tanpa diragukan lagi Yahushua juga bergaul dengan orang-orang berdosa. Dia menerima mereka.

Mario: Betul …

Doni: Tetapi Dia tidak ikut berbuat dosa bersama mereka. Dia tidak pernah menerima yang namanya dosa itu sendiri. Apakah anda ingat apa yang Dia katakan pada seorang wanita yang tertangkap basah berbuat zinah?

Mario: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”


Doni:
Yahushua datang untuk menyelamatkan orang-orang berdosa, semua orang-orang yang berdosa: bukan hanya beberapa jenis orang-orang berdosa, tapi semua orang-orang berdosa. Mereka tertarik kepada-Nya karena mereka tahu Dia akan tetap menerima mereka meskipun mereka adalah seorang pendosa.

Mario: Dia membenci dosa, tapi mengasihi para pendosa.

Doni: Tepat sekali. Dan, dalam mengasihi orang-orang berdosa, Dia tidak merasa perlu untuk mencela perbuatan dosa mereka. Mereka sendiri sudah mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang berdosa. Yang Dia berikan kepada mereka adalah kasih dan penerimaan, dan itu juga yang bisa kita lakukan.

Adalah tugas Roh Kudus untuk mengadili, bukan tugas kita. Tugas kita adalah untuk menunjukkan kasih dan penerimaan Yahushua dengan cara memperlakukan semua orang dengan kasih yang sama seperti dengan yang Dia lakukan.

Mario: Saya mengerti penjelasan anda, dan menurut saya itu sungguh indah. Tapi bagaimana dengan yang dikatakan Paulus tentang tidak mendukung perbuatan dosa? Dalam Kitab Roma pasal 12 ayat 9 dia mengatakan: “Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik”

Doni: Yang tidak diketahui orang-orang adalah bahwa Paulus membedakan antara orang-orang tidak percaya dengan orang-orang percaya yang masih berbuat dosa.

Silahkan bacakan Kitab 1 Korintus pasal 5 ayat 9 hingga 13.

Mario: Baiklah… Di sini dikatakan:

“Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul. Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.”

“Tetapi yang kutuliskan kepadamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk, atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama”

“Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat? Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Yahuwah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.”

Jadi. Di sini Paulus mengatakan bahwa orang jahat yang tidak boleh kita ajak berteman adalah orang-orang yang menyebut diri mereka orang-orang percaya, bukan orang-orang yang tidak mengklaim diri mereka sebagai orang-orang percaya.

Doni: Betul. Nah sekarang, bagaimana orang-orang seharusnya menerapkan ini dalam kehidupan pribadi mereka masing-masing, adalah sebuah persoalan yang seharusnya kita serahkan kepada Yahuwah dan pribadi orang-orang itu. Bila anda meminta, Dia akan mengajari anda apa yang harus dilakukan di setiap situasi yang sedang anda hadapi.

Mario: Hal lain yang mesti diingat adalah Dia senang merangkul orang-orang. Sementara penghukuman hanya membuat orang-orang menjauh.


Doni:
Ada sebuah kutipan dari salah seorang penulis favorit saya yang baru-baru ini saya baca. Tunggu sebentar, akan saya carikan kutipannya. Saya membacanya lagi baru-baru ini. Di dalamnya dikatakan:

“[Yahuwah] tidak menempatkan kita di dunia untuk menjadi hakim, tapi untuk memperlihatkan belas kasih Kristus. Menggembar-gemborkan dosa orang lain adalah cara setan dalam melakukan sesuatu dan itu bukanlah cara [Yahuwah].”

“Kristus adalah Satu-satunya yang bisa membaca hati, Satu-satunya yang bisa mengukur pertobatan dan mengetahui bobotnya yang sebenarnya, dan orang-orang yang menganggap diri mereka bertanggungjawab untuk menghakimi orang-orang berdosa akan dianggap lebih berdosa dibandingkan orang-orang yang mereka hakimi itu. Kita harus mempraktekkan cara [Yahuwah] melakukan segala sesuatu, bukan dengan menggunakan cara kita sendiri, dan bila kita salah dalam semua hal itu, lebih baik kita berbelas kasih daripada berbuat kejam. Kristus menempatkan diri-Nya di dalam kemanusiaan di setiap detail pengalaman yang ada. Berhati-hatilah dalam menghadapi pikiran manusia. Kristus telah menebus setiap jiwa yang ada ”

Mario: Hmm, saya menyukai itu. Bila kita salah, maka tetaplah berbuat baik.

Baiklah! Pertanyan selanjutnya dikirim oleh . . . hm. Saya tidak tahu pertanyaan ini dikirim oleh siapa dan di mana. Tidak ada nama dan alamat pengirimnya. Tapi ini adalah pertanyaan yang bagus dan menurut saya kita semua pernah mengalaminya.

Pengirimnya menuliskan: “Saya mengetahui saya melakukan dosa secara sadar, dan sekarang saya tersiksa oleh rasa bersalah dan merasa diri saya tidak layak. Dengan sadar saya berbuat dosa dan sekarang saya berharap seandainya saja saya tidak pernah melakukannya. Apakah masih ada harapan bagi saya? Apakah saya telah kehilangan kesempatan saya untuk diselamatkan?”

Doni: Pertama-tama saya ingin mengatakan bahwa melakukan dosa secara sadar, bukanlah penyebab anda akan dijauhkan dari Sorga. Kita telah diajarkan bahwa Hawa terpedaya dan Adam tidak.

Mario: Oh, iya juga. Adam juga melakukan dosa secara sadar, kan?


Doni:
Ya. Jadi, berbuat dosa secara sadar bukahlah hal yang akan menjauhkan anda dari Sorga. Contoh perbuatan yang akan membuat kita jauh dari Sorga adalah menolak untuk bertobat dan terus melanjutkan pembangkangan, dan menolak pengampunan yang telah ditawarkan kepada kita.

Mario, tolong bacakan Kitab Wahyu pasal 12 ayat 9 dan 10.

Mario: “Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Setan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; dia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan pelayan-pelayannya. Dan aku mendengar suara nyaring di sorga berkata: “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Theos kita, dengan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Theos kita.”

Doni: Anda bisa melihat bahwa di sini si Iblis disebut sebagai pendakwa saudara-saudara kita. Pertanyaan ini dituliskan dengan rasa bersalah karena Iblis mendakwanya. Entah pengirim surat ini adalah laki-laki atau perempuan, tapi Iblis mendakwanya karena berbuat dosa secara sadar.

Tapi kita semua adalah orang-orang berdosa. Kitab Roma pasal 3 ayat 23 megnatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Yahuwah. Tapi itulah alasan Yahushua diutus ke bumi! Untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang yang berdosa.

Mario: Itu sangat benar.


Doni:
Saya ingin mengatakan sesuatu kepada para pendengar, karena kita semua pernah berbuat dosa: bila anda merasa amat sangat bersalah, anggap saja itu adalah pertanda bahwa anda belum terlambat untuk diselamatkan. Masa pencobaan belumlah berakhir. Fakta bahwa anda sedang bergelut dengan rasa bersalah membuktikan bahwa masih ada harapan untuk anda, karena bila hati anda betul-betul telah tenggelam ke dalam dosa, bila anda sudah sangat terlambat untuk diselamatkan, maka anda tidak akan merasa bersalah sama sekali. Hati anda akan menjadi sangat keras hingga bahkan dorongan roh Yahuwah tidak akan memberikan efek apa-apa kepada anda.

Mario: Dan yang anda katakan itu adalah dosa yang tidak dapat dimaafkan, bukan? Menolak dan terus menolak keselamatan hingga akhirnya hati anda sudah tidak lagi peduli.

Doni: Bila anda dibanjiri rasa bersalah dan keraguan, ketahuilah bahwa perasaan-perasaan tersebut berasal dari Iblis: ‘pendakwa’ saudara-saudara kita. Iblis mengetahui semua orang yang menemui Yahuwah akan diterima dan diampuni. Jadi karena itu dia mencoba untuk menghancurkan iman orang-orang yang hatinya berpegang teguh pada kebenaran dan keadilan.

Jangan dengarkan setan itu! Temuilah Yahuwah, apa adanya. jangan menunggu hingga diri anda membaik dengan sendirinya. Anda tidak bisa melakukan itu. Terlebih lagi, Dia tidak ingin anda melakukan itu. Temuilah Dia dan terimalah pengampunnan yang Dia tawarkan.

Mario: “Barangsiapa yang datang kepada-Ku, dia tidak akan Kubuang.”


Doni:
Amin. Para pendengar sekalian, pekerjaan-Nya adalah menyelamatkan orang-orang berdosa. Itulah pekerjaan yang menyenangkan bagi-Nya.

Sebagai pesan penutup, saya akan menambahkan satu janji lagi yang terdapat di dalam Alkitab, yaitu dalam Kitab 1 Yohanes pasal 1 ayat 9. Saya yakin anda telah menghafalnya.

Mario: Ya, saya menghafalnya, itu adalah salah satu kesukaan saya. Di dalamnya dikatakan: “Jika kita mengakui dosa kita, maka Dia adalah setia dan adil, sehingga Dia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”

Doni: Dia tidak hanya akan mengampuni dosa kita, tapi dia juga akan menyucikan dan mengembalikan kita ke jalan benar yang dulu kita lalui sebelum kita menjadi tersesat. Bila anda kembali tergoda untuk berbuat dosa, itu tidak berarti bahwa anda belum diampuni. Itu hanya berarti bahwa anda diberikan kesempatan kedua untuk memilih, dan pada saat itu, dalam kekuatan Yahuwah, anda bisa memilih untuk melakukan hal yang benar.

Mario: Sangat betul. Itu adalah janji yang indah.

Baiklah, para pendengar sekalian, sekian segmen Kotak Surat Harian Kita untuk hari ini. Bagi para pendengar yang masih memiliki pertanyaan atau komentar, kami menantikan kabar anda. Silahkan kunjungi situs kami di WorldsLastChance.com pilih bahasa Indonesia dan klik hubungi kami. Nah, jika kami tidak sempat untuk menjawab pertanyaan anda secara langsung melalui siaran radio ini, maka silahkan melihat bagian Tanya-Jawab di situs kami.

* * *

Anda menyukai apa yang Anda dengar?

Kunjungi situs web kita di Worldslastchance.com untuk mendengarkan episode-episode lain dari program radio kita.

Radio Worlds Last Chance Mempersiapkan orang untuk menyambut Sang Juruselamat yang segera kembali!

* * *

Halo! Ini adalah Janji Harian Anda dari Firman Yahuwah.

Ketika saya masih kecil, orang tua saya membawa saya ke sebuah pantai yang sangat terkenal. Pantai itu berada di pesisir California di Amerika Serikat dan disebut Pebble Beach atau Pantai kerikil. Ya tentunya sudah jelas, banyak pantai di dunia memiliki kerikil. Tapi yang membuat Pebble Beach begitu terkenal dan menarik wisatawan dari seluruh dunia adalah aksi ombak di tempat itu.

Ombak tanpa henti menghantam batu-batu yang terjebak di sana. Batu-batu itu terlempar, tergulung, dan jatuh bersama, saling bertabrakan dan kemudian menabrak tebing di sepanjang pantai. Hasilnya adalah batu-batu bulat yang terpoles indah dan halus. Wisatawan mengumpulkan batu-batu ini, membawanya pulang, dan sering memajangnya. Saya masih ingat, sebagai seorang anak remaja, betapa bersemangatnya saya menemukan kerikil mata harimau di antara pasir-pasir kuarsa itu.

Namun, tidak jauh dari pantai itu, tepat di sekitar tebing, ada teluk kecil yang tenang. Di tempat ini, yang terlindung dari badai oleh karena tebing-tebing di sekitarnya, terdapat pantai yang dipenuhi batu-batu yang tak tersentuh oleh wisatawan. Bahkan, hampir tidak ada orang yang pergi ke sana, orang-orang lebih suka yang lebih terkenal, yang berombak dan lebih ramai, yaitu Pantai Pebble.

Perbedaannya adalah, bebatuan di teluk yang terletak tidak jauh dari pantai itu sama saja dengan batu-batu pantai pada umumnya yang mungkin ada di tempat anda. Air tenang di Teluk yang terlindungi itu tidak memiliki efek seperti dengan gelombang badai di Pantai Pebble. Hasilnya, bebatuan diteluk itu tetap memiliki sudut yang tajam, dan bagian luarnya kusam dan kasar. Hanya di Pebble Beach, batu kerikil menjadi halus dan mengkilap karena telah diasah dan digosok oleh badai dan gelombang.

Para pendegar, ketika badai kehidupan membuat Anda merasa terpukul, sakit, dan lelah, ingatlah bahwa ada tujuan di balik setiap badai. Yahuwah tidak akan pernah menuntun Anda di jalan apa pun yang Anda sendiri tidak akan pilih jika seandainya Anda bisa melihat masa depan juga.

Kitab Maleakhi pasal 3 memberi tahu kita bahwa Yahuwah "seperti api tukang pemurni logam, dan seperti sabun tukang penatu: Dan dia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak: dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada Yahuwah.”

Itu adalah sebuah janji yang luar biasa! Dia tidak akan meninggalkan Anda dalam keburukan dan kecacatan dosa. Dengan cinta dan belas kasih yang tak terbatas, Yahuwah akan memurnikan Anda dari semua sampah dosa. Dia akan memoles permukaan yang kasar, dan menghaluskan sudut yang tajam dan buruk. Dan ketika Dia sudah selesai, Dia akan berkenan karena di dalam Anda, Dia akan melihat bayangan-Nya sendiri.

Jangan berkecil hati ketika Anda gagal untuk mencerminkan dengan sempurna gambar Yahuwah. Bukan tugas anda untuk memurnikan sampah itu. Bagian Anda adalah berserah pada prosesnya dan terus berserah. Percayalah bahwa Dia yang telah memulai pekerjaan yang baik di dalam diri Anda akan menyelesaikannya juga.

Berbicara tentang produk yang sudah jadi ini, kitab 1 Petrus pasal 2 ayat 5 mengatakan, “Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani, yang karena Yahushua berkenan kepada Yahuwah.”

Kepada kita telah diberikan janji-janji yang besar dan berharga. Majulah, dan mulailah mengaminkannya!

* * *

Banyak orang dewasa berharap mereka memiliki kesempatan untuk belajar agama, selagi berada di universitas.

Jika anda berada di posisi yang sama, saat ini belum terlambat! Di WorldsLastChance.com, kami memiliki ratusan artikel dan video tentang berbagai topik rohani dan agama dan jumlahnya terus ditambah setiap saat! Ada artikel yang memberikan nasihat tentang bagaimana menikmati kehidupan Kristen yang berkemenangan.

Artikel-artikel lain menyelidiki secara mendalam bagian-bagian Alkitab yang salah dimengerti dan menjelaskan apa arti bagian itu dalam bahasa Ibrani yang asli.

Kami juga menyajikan banyak artikel dan video tentang nubuatan. Paulus berkata kepada Timotius:

"Segala tulisan yang diilhamkan Yahuwah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Yahuwah menjadi sempurna dan diperlengkapi sepenuhnya untuk setiap perbuatan baik."

Jika Anda akan membaca dengan seksama materi di situs web kami, Anda akan memiliki landasan yang menyeluruh bukan hanya pada kebenaran doktrinal, tetapi Anda juga akan mempelajari rahasia-rahasia berdoa yang efektif, dan cara belajar Alkitab, sehingga Anda dapat menemukan kebenaran bagi diri anda sendiri!

Kunjungi situs web kami di WorldsLastChance.com. Tidak ada kata terlambat untuk memulai!

WorldsLastChance.com: Mempersiapkan orang untuk menyambut Sang Juruselamat yang segera kembali!

* * *

Terima kasih telah mendengarkan episode ini di Radio WLC.

Kita hidup di masa-masa yang sangat serius. Dunia sedang berada di ambang bencana. Peristiwa-peristiwa bencana akan segera terjadi yang akan menutup zaman ini dan mengantarkan zaman berikutnya.

Dalam belas kasihan-Nya yang besar, Yahuwah telah mengungkapkan tentang masa depan melalui nubuatan. Kitab Wahyu pasal 8 menubuatkan serangkaian peristiwa, masing-masing lebih parah dari yang sebelumnya, yang akan menghancurkan bumi. Persediaan makanan di bumi akan habis. Kelaparan, dan penyakit sampar yang menyertainya, akan terjadi. Persediaan air bersih bumi juga akan terpengaruh.

Kitab Wahyu pasal 9 mengungkapkan bahwa setan akan menyamar sebagai makhluk luar angkasa. Teror dan kehancuran dari apa yang disebut “invasi alien” ini akan membuat orang-orang sangat membutuhkan perlindungan dengan cara apapun. Kebebasan untuk hidup dan beribadah sesuai keyakinan di dalam hati akan menjadi tinggal kenangan. Banyak nyawa akan hilang selama rangkaian peristiwa ini dan ketika tanda binatang itu dipaksakan, akan ada yang menjadi martir. Setiap peristiwa akan mendatangkan krisis baru berikutnya, sebagai sebuah panggilan belas kasihan yang terakhir untuk bertobat, karena Yahuwah “menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.”

Segera setelah kejadian yang dijelaskan dalam kitab Wahyu pasal 8 dan 9 telah terjadi, tujuh tulah terakhir akan dicurahkan. Tulah-tulah ini dan juga sangkakala-sangkakala yang mendahuluinya akan mendatangkan malapetaka di bumi dan menyebabkan kehancuran dan kesengsaraan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Kitab Yesaya pasal 24 memperingatkan, dengan berkata:

Sesungguhnya, Yahuwah akan menanduskan bumi dan akan menghancurkannya, akan membalikkan permukaannya, dan akan menyerakkan penduduknya.

Bumi terhuyung-huyung parah seperti orang mabuk dan goyang seperti gubuk yang ditiup angin; dosa pemberontakannya menimpa dia dengan sangat, ia rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi.

Namun, bagi orang-orang yang percaya, ada harapan! Saat mengisahkan tentang akhir zaman, Yahushua berkata dalam kitab Lukas pasal 21, ayat 28: "Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." Ya, akhir zaman akan traumatis: memang akan seperti itu. Yahuwah ingin menyelamatkan sebanyak mungkin orang sehingga Dia mengizinkan peristiwa puncak yang terakhir ini untuk membangunkan jiwa-jiwa.

Berita Injil Kerajaan Yahuwah menyatakan bahwa, melampaui peristiwa-peristiwa traumatis yang akan datang, kebahagiaan abadi sedang menanti semua orang yang menerima anugerah keselamatan dari Yahuwah.

Ketika Yahushua kembali, semua orang yang telah mati dalam iman pada jasa Sang Juruselamat, akan dihidupkan kembali pada Kebangkitan Pertama. Yahushua kemudian akan mengokohkan kerajaan Yahuwah di bumi. Dia dan orang-orang yang telah ditebus, akan memerintah bersama di bumi selama seribu tahun pertama dari kekekalan itu.

Yohanes melihat "langit yang baru dan bumi yang baru: karena langit yang pertama dan bumi yang pertama itu telah berlalu."

Jika Anda ingin bergabung dengan orang-orang yang telah ditebus dari segala zaman, dengan menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendak Yahuwah, buatlah keputusan: terimalah keselamatan hari ini. Anda tidak harus membuat diri anda "siap" terlebih dahulu. Bahkan sebenarnya: Anda tidak bisa. Saya juga tidak. Tidak ada yang bisa. Datanglah kepada-Nya, apa adanya Anda. Jangan menunggu sampai Anda berhenti berbuat dosa. Anda tidak akan menjadi lebih baik dengan usaha Anda sendiri!

Terimalah undangan Yahuwah untuk menjadi anggota kerajaan-Nya di bumi baru yang kekal. Ketika Anda menerima undangan berharga ini, Yahuwah akan memberi Anda hati yang baru. Dalam kitab Yehezkiel pasal 36, ayat 26, Dia menyatakan: “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat". Menerima hadiah yang tak ternilai ini adalah satu-satunya cara untuk bergabung dengan Kerajaan-Nya.

Datanglah pada Yahuwah, apa adanya Anda. Dia menunggu dengan tangan terbuka lebar, untuk menyambut semua orang yang datang kepada-Nya.

* * *

Anda baru saja mendengarkan radio WLC.

World’s Last Chance berkomitmen untuk memberitakan injil kerajaan Yahuwah kepada dunia. Nubuatan dan peristiwa-peristiwa terbaru mengindikasikan bahwa sang juruselamat sudah akan kembali dalam waktu yang tidak lama lagi. Orang-orang kudus kemudian akan diberikan hidup yang kekal dan kerajaan Yahuwah akan ditegakkan di sini, di bumi ini. Tidak ada waktu yang bisa disia-siakan. Terimalah anugerah keselamatan hari ini dan ijinkan Yahuwah menyelimuti anda dengan kebenaran Kristus.

Program ini serta episode Radio WLC yang lain, tersedia di WorldLastChance.com. Klik ikon Radio WLC di bagian kanan atas beranda. Bergabunglah kembali bersama kami besok untuk menerima berbagai pesan kebenaran lain di WBCQ yang mengudara pada gelombang 31meter di frekuensi 9330 kilo hertz.

Radio WLC: mempersiapkan orang untuk hidup dalam kerajaan Yahuwah di bumi yang akan ditegakkan saat Kristus kembali, tidak lama lagi!

Comments

Leave a Reply

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.