World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Hari Sabat | Bagian 4 – Ibadah Sunyi

Alkitab memperlihatkan kelompok yang sangat khusus dari
orang-orang yang menghormati Pencipta mereka dengan menyembah pada hari
Sabat-Nya yang kudus ketika semua orang di seluruh dunia menolaknya. Mereka
disebut bani Zadok. Bani Zadok adalah
unik. Mereka begitu menyerahkan hidup mereka kepada Yahuwah, sehingga kehendak
mereka menyatu ke dalam kehendak-Nya.
Kehidupan mereka sangat mencerminkan gambaran Ilahi. Bani Zadok berpakaian dan
berbicara dan bertindak sebagaimana yang diarahkan oleh Yahuwah. Mereka adalah milik-Nya, dan Dia adalah milik mereka. Sementara mereka melayani
sesama mereka, dengan perasaan yang sangat istimewa, bani Zadok melayani
Yahuwah.

“Bani Zadok . . . merekalah yang akan mendekat kepada-Ku
untuk menyelenggarakan kebaktian dan bertugas di hadapan-Ku . . . demikianlah
firman Tuan Yahuwah. Merekalah yang akan masuk ke dalam tempat kudus-Ku dan
yang akan mendekati meja-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian dan mereka akan
menjalankan tugasnya terhadap Aku.

Di dalam sesuatu perkara mereka harus bertindak
sebagai hakim dan mereka harus menghakiminya menurut peraturan-peraturan-Ku;
mereka harus berpegang pada hukum-hukum-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku pada
hari-hari raya-Ku dan menguduskan hari-hari Sabat-Ku”. (Yehezkiel 44: 15-16,
24, NKJV).

solitary walkBani Zadok memiliki panggilan yang sangat tinggi.
Sepanjang waktu, hanya ada segelintir orang-orang yang seperti itu, sehingga
benar-benar didedikasikan untuk melayani Yang Mahatinggi, karena mereka adalah satu dengan Dia Yang Abadi. Kata-kata yang
mereka ucapkan dan perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan adalah pengungkapan dari
pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan dari Dia yang mereka kasihi dan layani. Sebagaimana
sebuah tujuan yang tinggi memerlukan persiapan khusus. Pelatihan ini tidak
dapat diperoleh di kampus-kampus duniawi. Juga sebuah seminari tidak dapat benar-benar
mendidik orang-orang yang akan menjadi Putra dan Putri Zadok.

Setiap laki-laki, perempuan dan anak-anak yang
menyerahkan dirinya sendiri pada kehendak Ilahi akan berada di bawah asuhan
Surga. Yahuwah secara pribadi akan mengarahkan pengalaman-hidup yang akan membentuk
karakter mereka untuk melakukan pekerjaan besar untuk melayani Dia. Kehidupan
Putra dan Putri Zadok adalah kehidupan yang kaya, kepenuhan dan  diberkati secara rohani. . . tetapi juga merupakan
sebuah perjalanan kehidupan yang sangat sunyi. Musa menghabiskan 40 tahun di
padang gurun sebagai gembala sebelum dia siap untuk menjadi juru bicara Yahuwah.
Pelatihan 40 tahun ini di sekolah Surga adalah sesuatu yang mempersiapkan
dirinya untuk pekerjaan hidupnya yang hebat. Musa sangat dihormati Surga.
Ketika dia meminta untuk melihat wajah Yahuwah, tanggapan anggun dari Yang Mahakuasa
adalah:

“Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku
dari depanmu . . . tapi . . .  Engkau
tidak dapat memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat
hidup. Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung
batu . . . Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan
menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan
menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak
akan kelihatan”. (Keluaran 33: 19-23).

Yahuwah berfirman mengenai bani Zadok ini:

“Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka
Aku, Yahuwah menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara
dengan dia dalam mimpi. Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap
rumah-Ku. Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan
teka-teki, dan ia memandang rupa Yahuwah”. (Bilangan 12: 6-8).

man walking alone in the desert

Persiapan Musa untuk panggilannya yang tinggi tidak diperoleh di istana kerajaan Mesir, di bawah pendidik terbaik di dunia. Itu diterima di padang gurun pembuangan yang sunyi, di mana jiwanya bersekutu secara langsung dengan Sang Penciptanya.

Persiapan Musa untuk panggilannya yang tinggi tidak
diperoleh di istana kerajaan Mesir, di bawah pendidik terbaik di dunia. Itu
diterima di padang gurun pembuangan yang sunyi, di mana jiwanya bersekutu secara
langsung dengan Sang Penciptanya. Inilah
persiapan yang diperlukan dari semua orang yang akan menjadi bani Zadok. Ini adalah
perjalanan kehidupan yang sangat sunyi jauh dari kebanggaan kehormatan duniawi,
atau “persekutuan” yang dipertanyakan oleh orang-orang yang suam-suam
kuku yang tidak berkomitmen untuk hidup sepenuhnya bagi Yahuwah.

Semua orang yang mendedikasikan diri sepenuhnya kepada
Yahuwah, akan taat pada setiap bagian dari Hukum Ilahi – termasuk hari Sabat
dari hukum ke-empat. Namun, begitu ketaatan diberikan dalam hal ini,
masing-masing orang harus berdiri sendiri. Sabat hari ke-tujuh hanya dapat
dihitung dengan menggunakan kalender luni-solar kuno masa Penciptaan. Hal ini
sangat tidak populer dikalangan para imam, pendeta-pendeta, teman-teman dan bahkan
keluarga. Semua orang yang menolak kewajiban untuk menyembah Pencipta-Nya pada
hari Sabat akan bangkit melawan mereka yang berusaha untuk taat. Itulah yang
terjadi di antara mereka yang melayani Yahuwah dan mereka yang tidak melayani
Dia. Hasilnya adalah bahwa Putra dan Putri Zadok moderen, sama seperti saudara
dan saudari mereka di masa lalu, sering harus beribadah sendirian. Pada
awalnya, ini entah bagaimana bisa terasa
salah.

Ketika seorang laki-laki yang telah terbiasa
mendengar khotbah-khotbah inspirasi dibawah jendela-kaca yang indah dan
mendengarkan musik-musik yang menggetarkan, ketenangan tepi danau bisa entah
bagaimana menjadi terasa kurang “beribadah”. Ketika seorang perempuan
sudah terbiasa memberikan kontribusi pada makan malam seadanya setelah
kebaktian gereja, mengajar anak-anak Sekolah Sabat, dan menghadiri pertemuan-pertemuan
doa, penyembahan yang sunyi di kamar tidur sendirian bisa membuatnya menjadi
sangat kesepian. Kebiasaan-kebiasaan ibadah-buatan tidak selalu meninggikan
Sang Pencipta. Sebuah lagu indah yang dinyanyikan di hadapan jemaat yang ramai,
tidak akan sampai ke telinga Yahuwah jika dinyanyikan dari hati yang penuh dengan
peninggian-diri. Pujian sederhana, yang dinyanyikan sendirian di dalam
kesunyian rumah pribadi seseorang, akan menerima berkat Yahuwah jika mengalir
dari hati setia yang penuh kasih. Malaikat, mendengar nyanyian yang seperti ini,
dan dengan senang ikut memadukan suara mereka dengan orang percaya yang rendah
hati ini dan paduan suara itu membesar menjadi pujian yang agung, yang bergema
melalui bait Surga dan membawa kemuliaan dan penghormatan kepada Dia yang
dipuja.

Jangan tergoda untuk merasa bahwa ibadah anda, yang
dilakukan di dalam kesendirian, entah bagaimana memiliki nilai yang kurang di
hadapan Yahuwah daripada jika anda berlutut atau bernyanyi dengan ratusan orang.
Hati pribadilah yang menerima Yahuwah, dan kepada hati pribadi itulah Dia
semakin dekat. Alkitab menjanjikan bahwa semua orang yang beribadah sendiri:

“Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam
nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka”. (Matius 18:20).

Hari Sabat | Bagian 4 – Ibadah Sunyi imageIni tidak mengecualikan mereka yang tidak memiliki
orang kedua untuk menemani mereka beribadah. Yahuwah telah menugaskan malaikat-malaikat
khusus untuk menemani langkah kaki anak-anak bumi-Nya. Yahushua menyebut para malaikat
penjaga pribadi ini ketika Dia memperingatkan:

“Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang
dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di
sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.” (Matius 18:10).

Para malaikat bergabung dengan anak-anak Yahuwah, yang
menyembah sendirian di hutan terbuka, disepanjang pantai berpasir, atau di
ruangan yang sunyi.

“Bukankah para malaikat adalah roh-roh yang
melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?”
(Ibrani 1:14, NIV).

Gereja rumah yang sederhana, dengan beberapa
orang atau dengan satu orang, bisa tampak seperti sebuah istana untuk
ditinggali oleh mereka yang imannya kaya. Karena ibadah yang benar adalah
tindakan pengabdian, yang berasal dari hati yang dipenuhi dengan kasih dan
syukur, sebenarnya adalah lebih mudah untuk beribadah sendiri daripada di dalam
kerumunan jemaat yang ceroboh atau acuh tak acuh. Alkitab tidak mendikte bagaimana
bentuk ibadah yang harus dilakukan. Apa pun yang dapat membuat pikiran dan hati
semakin penuh dengan kasih sayang dan kesetiaan kepada Sang Pencipta seseorang
dapat diterima untuk dilakukan dalam ibadah.

“Hari Sabat diadakan untuk manusia, dan bukan
manusia untuk hari Sabat.” (Markus 2:27, NKJV)

Usahakanlah untuk mencoba hal-hal baru dalam
pelayanan ibadah Anda. Apa yang mungkin dilakukan dengan orang yang banyak,
mungkin tidak dapat dilakukan dengan satu keluarga atau satu orang. Namun, hal
ini tidak mengurangi dampak pada hati juga tidak menjadi kurang diterima di
hadapan Yahuwah karena itu berasal dari individu atau keluarga saja, bukan dari
sebuah gereja berjemaat banyak. Jika memungkinkan, habiskan semua jam-jam kudus
di alam. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk mendekatkan hati ke Surga di
atas.

Elia adalah bani Zadok lain yang menjalani kehidupan
yang sangat sunyi, untuk mempersiapkan tugas hidupnya di sekolah Surga. Yahuwah
secara pribadi menginstruksikan kepadanya bahwa Pribadi Yang Mahatinggi dan
Mulia yang tinggal di dalam keabadian tidak dapat ditemukan di dalam angin,
gempa bumi atau api. Bukan di dalam keributan yang riuh atau tindakan yang liar
persekutuan manusia dengan keilahian berlangsung. Yahuwah berbicara kepada Elia
“masih dengan suara yang lembut”. (1 Raja-raja 19:12) Suara yang
lembut seperti ini tidak dapat didengar ketika ibadah terkubur di bawah bentuk
tradisi atau terikat pada harapan orang lain. Tempat yang jauh dari kebisingan
masyarakat moderen, yang jauh dari gangguan orang-orang yang tidak percaya, adalah
tempat yang terbaik di mana hati dapat mendengar suara Sang Kekasih. Waktu-waktu
berharga dalam persekutuan dengan Sang Pencipta alam semesta adalah masa-masa
yang mempersiapkan Putra dan Putri Zadok untuk berdiri sebagai saksi-saksi di
bumi untuk Kerajaan Surga.

man rejoicing by a lakeYahushua sendiri menyebutkan penghargaan rohani yang
banyak akan diberikan kepada orang-orang yang rendah hati yang tunduk di
hadapan Yang Mahakuasa di dalam ketenangan ibadah yang sunyi.

“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam
kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu”. (Matius 6: 6).

Persembahkanlah puji-pujian dan doa-doa anda kepada
Bapa anda di Surga. Bersandarlah pada jaminan dari kasih-Nya bagi anda, dan
penerimaan-Nya pada ibadah anda.

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka
yang ada di dalam Yahushua Sang Penyelamat, yang tidak hidup menurut daging,
tetapi menurut Roh. (Lihat Roma 8: 1).

Sembahlah Sang Pencipta dalam roh dan kebenaran pada hari Sabat-Nya yang kudus. Dia mengasihi anda dengan
kasih yang tidak akan pernah membiarkan anda. Ibadah anda, yang sederhana dan
sendirian, yang bebas dari tampilan duniawi, diterima di mata-Nya.

Kata-katanya mengundang anda:

“Bangunlah
kekasihku, jelitaku, marilah. . . . Marilah, kekasihku, mari kita pergi ke padang . . . mari kita
bangun pagi-pagi dan pergi ke kebun-kebun anggur. . . . Di sana aku akan memberikan
kasihku”. (Kidung Agung, 2:10, 7: 11-12).


This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.