World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Kasih Kekal | Bagian 3: Respon Manusia

Yohanes 3: 16-17

Yahuwah adalah kasih. Ketika pertikaian antara
kebaikan dan kejahatan mencapai akhirnya, Yahuwah akan menang karena Kasih
adalah kekuatan terkuat di alam semesta. “Air yang banyak tak dapat
memadamkan kasih, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang
memberi segala harta benda rumahnya untuk kasih, namun ia pasti akan
dihina.” (Kidung Agung 8: 7, KJV)

Pertikaian yang telah lama berlangsung antara
Kerajaan Kasih dan kerajaan jahat telah mengungkapkan dua jenis prinsip yang
berbeda. Yahuwah telah melakukan kampanye-Nya untuk memenangkan loyalitas jiwa
berdasarkan prinsip kasih, kebaikan, pengampunan dan keadilan. Setan telah
menggunakan prinsip kekuatan, kekejaman dan penipuan untuk memimpin banyak
orang menuju kehancuran. Kadang-kadang, hal itu telah tampak seperti
pertarungan yang tidak seimbang karena Yahuwah hanya dapat menggunakan
cara-cara yang sesuai dengan standar Kasih-Nya.

Namun, pada akhirnya, Yahuwah menang karena KASIH
adalah kekuatan yang paling kuat dari semuanya. “Kasih membangkitkan kasih.
Seseorang mengasihi karena seseorang itu dikasihi.”1 Manusia mencari di kejauhanBerikut
adalah rahasia kekuatan Kasih yang besar. Kasih dapat mengubahkan – kekuatan
tidak dapat. Bahkan hati yang paling keras dapat menanggapi kebaikan kasih,
sedangkan kekuatan hanya menampilkan kekerasan yang lebih besar dari hati.

Kekuatan dapat memaksa tubuh, tetapi tidak dapat
mengubah pikiran. “Seorang manusia yang tunduk pada keinginannya sendiri
tetap berasal dari pendapatnya.”2 Hanya Kasih yang memiliki
kekuatan untuk mengubah perasaan dan keyakinan, dapat mengubah musuh menjadi sahabat.

Luasnya kasih manusia diringkas dalam Alkitab dengan
menyatakan: “Tidak ada kasih yang
lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13, KJV)

Pertunjukan Kasih ilahi, ketika Yahuwah mengorbankan
AnakNya yang tunggal, mengungkapkan Kasih yang jauh melampaui semua kasih
lainnya: Yahuwah mengorbankan Anak-Nya untuk menyelamatkan musuh-musuh-Nya!

“Yahuwah begitu mengasihi dunia sehingga Ia
telah memberikan”. . . segalanya.
Ketika dosa masuk, Yahuwah mengungkapkan kedalaman kasih yang belum pernah
terlihat sebelumnya. Dia mengungkapkan sebuah kasih yang bisa mengampuni dosa
dan menyelamatkan orang berdosa. Dia mengasihi dunia sehingga “Dia
memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)

Alkitab memberikan alasan mengapa Yahuwah rela
mengorbankan Anak-Nya sendiri: “Sebab Yahuwah mengutus Anak-Nya ke dalam
dunia bukan untuk menghakimi dunia,
melainkan untuk menyelamatkannya oleh
Dia!” (Yohanes 3:17)

Ketika fakta ini direnungkan, ketika realitas Kasih semacam
ini mulai terbenam di dalam pikiran dan pemahaman, perubahan terjadi. Hal ini
tidak dapat dibantu. Ucapan syukur terbangun di dalam hati ketika seseorang
menyadari bahwa Yahuwah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan, bukan untuk
mengutuk!

Bersyukur adalah bagian yang sangat penting dari
perasaan dikasihi. Pemberian terbesar dapat diberikan, tetapi jika pemberian
itu tidak diakui sebagaimana adanya, pertunjukan kasih itu tidak akan membangkitkan
rasa syukur dan tidak ada balas kasih.

Anak-anak suka memberi. Hati kecil mereka mencari
cara untuk menunjukkan kasih mereka, apakah itu dengan memberikan gambar
berwarna, atau segenggam bunga rumput.

Gadis muda memegang bungaCucu termuda saya suka mengambilkan saya bunga.
Tidak peduli apakah itu bunga rumput atau mawar. Jika dia melihat bunga, dia
ingin mengambilnya dan memberikannya kepada seseorang yang dia kasihi. Baginya,
rumput liar yang menjalar tidak berbahaya, dia
mengambil-semua-yang-ada-disepanjang-jalannya yang bagi orang dewasa adalah
rumput liar. Tapi bagi dia, itu adalah bunga bintang lavender cantik dan dia
ingin mengambilnya dan memberikannya sebagai tanda kasihnya.

Sering kali saya membukakan dia pintu saat dia
datang mengetuk, dan melihat wajahnya yang cerah dan bersinar dengan tangannya
disembunyikan di balik punggungnya. Dia tersenyum ceria, “Aku punya
kejutan untukmu!” Lalu dia memberikan persembahan kasihnya yang berharga.

Pada suatu kesempatan, saya membawanya ke kota
dengan saya. Ketika dia melihat pajangan bunga warna-warni yang besar, dia
berpaling kepada saya dengan mata memohon: “Tolong, bolehkah saya meminta
uang? Saya butuh uang! Boleh?”

Karena sudah mengetahui dengan pasti apa yang dia
lihat yang mendorong keinginan mendadaknya memiliki uang, saya memikirkan semua
hal lain yang saya butuhkan dan berhati-hati membelanjakan uang. Namun, wajahnya
yang bersemangat, pujian tanpa malu di matanya membuat saya terdiam pada kekhawatiran
dan kebutuhan saya sebagai orang dewasa.

Sambil memberikan dia uang, dengan bersemangat dia
berkata, “Sekarang jangan melihat! Ini adalah kejutan!”

Dalam beberapa menit dia datang dengan berjalan
seperti menari.

“Ini dia! Hadiah ini untukmu! Bunga-bunga ini cantikkan?”

Saya tidak akan pernah melupakan kasih di wajahnya
atau sukacita dalam suaranya saat ia menyatakan kasihnya untukku. Saya tidak membutuhkan bunga, tapi dia membutuhkan kesempatan untuk menunjukkan
kasihnya dengan memberikan bunga-bunga itu
.

Sebagai Bapa surgawi yang bijaksana, Yahuwah tahu
bahwa semua pemberian kasih di alam semesta ini tidak akan menarik hati
anak-anak-Nya jika mereka tidak mengakui karunia-Nya dan tidak merasakan rasa
syukur pada pemberian-pemberian itu. Dia tidak butuh ekspresi kasih dan rasa syukur kita – tetapi Dia tahu bahwa
kita perlu mengungkapkan rasa syukur itu.

Setan menuduh Yahuwah menciptakan makhluk supaya Dia
bisa menerima pelayanan dari mereka dan dengan egois menikmati penghormatan dan
pujian dari mereka. Sayangnya, banyak orang percaya kebohongan ini. Ini
sepenuhnya melenceng. Satu-satunya cara kasih membangkitkan kasih, adalah jika kasih
itu diakui. Setelah kasih diakui, ucapan syukur akan membangkitkan balas kasih.

Orang tua yang bijaksana akan mengajarkan anak-anak
mereka untuk mengatakan, “Terima kasih.” Semua hal yang diberikan
kepada anak harus diakui dan disadari melalui ucapan syukur. Seteguk air minum
sama seperti kado berbungkus cantik layak mendapatkan ucapan, “Terima
kasih.” Manfaat dari kebiasaan mengakui pemberian akan membangun rasa kasih
dan rasa syukur dalam pikiran anak.

Saat lahir, orangtua segera mengasihi anak mereka,
tetapi anak tidak selalu merasakan ikatan kasih terhadap orang tua. Terlalu
sering kita membaca berita di koran yang menceritakan kisah mengerikan dari
anak-anak yang menjahati dan membenci orang tua mereka yang telah tua. Penyebabnya
banyak, salah satunya adalah karena anak-anak tidak menghargai pemberian orang
tuanya. Mengucap syukur tidak dapat diajarkan kepada seorang anak muda hanya
melalui contoh. Untuk menjadikannya sebagai bagian dari kebiasaan karakter
anak, hal ini harus dijadikan sebuah keharusan.

Untuk alasan inilah Yahuwah mengharuskan kesempatan
bagi umat-Nya untuk mengenali dan mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas
berkat-Nya. Bapa sudah tahu apa yang ada dalam hati dan pikiran setiap orang.
Dia mengenal setiap individu dengan sangat erat seolah-olah tidak ada orang
lain lagi di muka bumi ini. Dia tahu pikiran dan perasaan kita. Dia tidak butuh
kita untuk berdoa bagi kepentingan-Nya. Doa adalah untuk kepentingan kita
sehingga kita dapat diangkat untuk memikirkan pikiran-Nya, untuk masuk ke dalam
pikiran-Nya.

Doa memberikan kesempatan untuk menghentikan hari yang
sibuk yang berlalu dengan cepat, dengan merenungkan berkat yang telah dianugerahkan,
mengakui kegagalan, dan menikmati pengampunan. Rasa terima kasih yang dirasakan
ketika berkat telah diakui menciptakan kasih dan kepercayaan dalam hati manusia
– dan hal ini diperlukan.

Demikian juga, “Hari Sabat diadakan untuk
manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.” (Markus 2: 27) Yahuwah tahu
bahwa jika tidak ada satu hari untuk beristirahat dan beribadah yang diharuskan,
maka manusia yang serakah akan terus menerus bekerja untuk keuntungan duniawi
dan melupakan hal-hal yang bersifat kekal. Keharusan untuk menyelesaikan
masakan sehari sebelumnya, membebaskan perempuan dari kerja keras untuk
mempersiapkan jamuan bagi keluarga di atas kompor panas. Keharusan untuk tidak melakukan
sebuah pekerjaan berat, memberikan kesempatan kepada seluruh keluarga, serta
pelayan dan binatang, waktu untuk beristirahat dan menyegarkan diri.

Perayaan ulang tahun pernikahan bisa menjadi waktu yang
berharga untuk merenung dan membaharui komitmen di masa depan. Hari Sabat
adalah peringatan dari Penciptaan dunia. Meninggalkan perkerjaan harian untuk
beristirahat pada hari Sabat adalah sebuah pengingat janji Sang Pencipta yang dibuat
dari sejak awal – untuk memberkati dan menjaga kita, dan untuk memberikan
segala sesuatu yang diperlukan agar kita dapat bertahan hidup dan bahagia.

Hari Bulan Baru setiap bulan juga adalah
waktu untuk bersukacita. Berkat satu bulan terakhir yang diperingati dengan
rasa syukur mendorong pembaharuan kesetiaan untuk bulan mendatang. Perayaan
tahunan yang diharuskan, memberikan kesempatan khusus untuk melakukan pembaharuan,
perbaikan kesetiaan dan, terutama, ucapan syukur.

Dari semua perayaan tahunan, hari raya Pondok Daun
secara khusus dirancang untuk mengucap syukur. Ini adalah sebuah perayaan
pengucapan syukur yang besar selama seminggu! Panen buah anggurtahun ini telah dibawa dan
itu adalah waktu untuk merenungkan banyak pemberian kasih yang diberikan oleh
Bapa di masa lalu. Sinar matahari, hujan dan pertumbuhan tanaman mereka;
perlindungan dari musuh dan kesehatan bagi keluarga mereka – semua itu membangkitkan
pengakuan atas berkat khusus dari Surga.

Ketika orang-orang Israel menaklukkan Kanaan, mereka
menaklukkan tanah yang sudah dihuni. Musuh mereka diusir dari depan mereka dan mereka
memperoleh rumah yang telah dilabur seluruhnya, kebun-kebun anggur yang berlimpah,
ladang yang kaya, air yang banyak dan semua hal-hal baik lain yang diperlukan
untuk hidup sejahtera. Namun, Yahuwah tahu, bahwa hati dari manusia yang
berdosa akan dengan cepat melupakan berkat-berkat yang besar itu dan mulai
tidak menghargainya.

Dia ingin mereka senantiasa mengingat berkat-berkat
itu agar mereka dapat mempercayai-Nya untuk terus memelihara mereka. Dia mengharuskan
orang-orang Israel untuk berkumpul bersama dan berkemah dalam pondok kecil yang
terbuat dari cabang-cabang dan dahan-dahan pohon. Mereka melakukan hal ini
setiap tahun selama Hari Raya Pondok Daun dan bersukacita dalam pemberian surga
yang kaya. Mereka harus selalu mengingat bahwa Bapa surgawi telah membebaskan
mereka sebagai sebuah bangsa dari
perbudakan Mesir.

Bersyukur atas kemerdekaan bangsa dan berkat
sementara yang ada saat ini, akan memelihara kasih dan kepercayaan hidup dalam
hati mereka. Ini akan menjadi pelindung terhadap godaan setan yang menggoda
untuk jatuh ke dalam penyembahan berhala. Setan tahu bahwa jika dia bisa membuat
orang Israel berbalik dari kesetiaan kepada Yahuwah dan menyembah dewa-dewa
palsu, maka surga tidak bisa melindungi mereka dari musuh-musuh mereka disekitarnya
yang ingin menaklukkan mereka.

Sangat menarik bahwa perayaan pertama yang diabaikan
oleh bangsa Israel adalah pengucapan syukur hari raya Pondok Daun. Penyembahan
yang benar kemudian berubah menjadi sekedar kegiatan belaka. Ini menjadi agama
tradisi dan agama yang mengajarkan keselamatan karena perbuatan. Dengan cepat
menjadi agama yang sepenuhnya menyembah berhala. Pengalaman penurunan rohani
mereka seperti ini harus menjadi peringatan serius mengenai pentingnya merayakan
semua perayaan-perayaan Yahuwah dengan hati yang tulus dengan penuh rasa syukur.

Yahuwah tidak lagi memerluhkan ungkapan rasa syukur orang-orang Israel melebihi ungkapan
rasa syukur yang Dia butuhkan dari anda.
Namun, Dia tahu bahwa, seperti orang Israel, anda memerlukan kesempatan untuk mengingat berkat-Nya, menyadari
dan mengakui karunia-Nya dengan ucapan syukur dan membuat hati anda semakin
lapang dengan merespon kasih.

dua gadis tersenyumKetika seseorang dikasihi dan diterima dengan kasih yang
tidak perna mati dan tanpa syarat, selubungnya akan runtuh. Hati yang tidak
bisa ditolong akan merespon karena Kasih
membangkitkan kasih!

Tanggapan alami dari hati yang merasa dikasihi
adalah menunjukkan kasih kembali melalui tindakan. Orang yang sudah pernah
merasakan kasih ilahi, rindu untuk menyatakan kasih kembali sebagai balasannya.
Hal ini akan secara alami membuat orang mematuhi Bapa di dunia. Sekali
hati-pemberontak telah dilunakkan dengan kasih, dia akan menemukan sukacita
yang besar dalam memelihara hukum Kasih ilahi.

Yahushua sendiri telah menetapkan ujian sesungguhnya
yang akan membuktikan apakah seseorang mengasihi-Nya: “Jikalau kamu
mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”3 Ketaatan
kepada semua perintah Yahuwah adalah respon alami dari hati yang dipenuhi
dengan kasih kepada Sang Pemberi Hukum.

Ini bukan
legalisme. Setan dengan sangat cepat menaikkan tuduhan legalisme ketika
seseorang mencoba untuk memelihara hukum ilahi. Sayangnya, banyak orang yang
taat karena takut pada akibatnya – atau karena mereka percaya bahwa mereka
dapat “berusaha untuk mencapai surga” melalui ketaatan. Kita tidak
selalu dapat langsung membedakan antara orang yang taat karena hanya “berusaha
untuk mencapai surga” dengan orang yang taat karena kasih. Ketaatan dapat terlihat
sama bahkan ketika dilakukan dengan motivasi yang berlawanan.

Namun, Yahuwah tahu. “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Yahuwah;
manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Yahuwah melihat hati.”4 Jika
ketaatan muncul hanya sebagai sarana untuk “mendapatkan” surga, orang
tersebut tidak akan selamat.

Yahushua menjelaskan:

Bukan setiap orang yang
berseru kepada-Ku: Yahushua, Yahushua!
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak
Bapa-Ku yang di sorga.

Pada hari terakhir banyak
orang akan berseru kepada-Ku: Yahushua,
Yahushua
, bukankah kami bernubuat
demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi
nama-Mu juga?

Pada
waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!”
(Lihat Matius 7: 21-23).

Jadi bisa saja seseorang mengatur semua tindakannya,
mengikuti setiap perintah yang ada dan masih tetap tidak selamat. Perbedaannya
adalah motivasi untuk bertindak. Apakah perintah-perintah-Nya ditaati karena kasih?
Atau karena keinginan untuk “mendapatkan” surga?

Yahushua mengatakan bahwa mereka yang telah
melakukan “banyak mujizat” seperti ini adalah bukan kandidat untuk
surga karena satu alasan sederhana: Dia tidak mengenal mereka. Kata “mengenal” dalam Alkitab memiliki
arti yang jauh lebih dalam dari arti yang ada dalam bahasa moderen. “Kemudian Adam mengenal
Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain. . . . ” (Kejadian 4:
1, KJV) Ini lebih dari sekedar pengetahuan-di kepala. Ini adalah mengenal dengan intim, sama seperti
dengan kekasih.

Karena mengenal Yahuwah adalah berarti mengasihi
Dia, ketaatan adalah respon alami dari hati yang mengasihi. Hanya dengan cara
ini, pelayanan dan ketaatan karena kasih diterima.

Anehnya, ketika kasih
menjadi motivasi untuk hidup taat, “melakukan hukum” bahkan tidak terihat
seperti dilakukan. Kasih tidak menyimpan kartu skor, yang mengharapkan sesuatu
sebagai imbalan untuk pelayanan yang sudah dilakukan. Yahushua dengan indah menggambarkan
hal ini dalam pelajaran yang Dia berikan mengenai akhir dunia:

Apabila Anak Manusia datang
dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan
bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di
hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama
seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan
domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

Dan Raja itu akan berkata
kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh
Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi
Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku
telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika
Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Maka orang-orang benar itu
akan menjawab Dia, katanya: . . . [Yahushua], bilamanakah kami melihat Engkau
lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau
tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami
melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?

Dan Raja itu akan menjawab
mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan
untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku. (Matius 25: 31-40, NKJV)

Untuk mengenal Bapa dan Anak dengan intim, dan agar
dapat dikenali oleh Mereka, seseorang harus meluangkan waktu dengan Mereka.
Jika anda belum memiliki hubungan dengan Mereka seperti yang anda inginkan, luangkan
waktu dalam hubungan dengan Mereka, seperti yang anda lakukan dengan
persahabatan yang lain. Baca mengenai Mereka di dalam firman-Nya; pelajari penyataan
kasih Mereka di alam sekitar.

Jika anda merasa secara emosional jauh dan tidak
mengasihi Bapa dan Anak dengan segenap hati, pikiran dan jiwa, hal ini dapat
diubah. Secara sadar buatlah pilihan untuk memikirkan berpikir wanitabanyaknya berkat yang ada
dalam hidup anda, banyaknya cara yang Mereka telah gunakan untuk menunjukkan kasih-Nya
kepada anda. Kapan anda dalam kehidupan anda mendapatkan perlindungan secara
khusus? Dapatkah anda mengingat kesempatan ketika anda telah menerima pertolongan
yang ajaib? Renungkan hal-hal ini. Biarkan itu tetap segar dalam ingatan anda.

Pastikan untuk memperhatikan banyak hal-hal kecil
yang datang di dalam hidup anda setiap hari. Biarkan hati anda ditarik kepada Sang
Pencipta anda melalui doa. Saat anda melangkah di luar rumah anda, berterima
kasihlah kepada-Nya untuk cuaca yang menyenangkan. . . atau untuk payung yang melindungi
anda dari hujan. Ketika melipat tumpukan cucian, berterima kasihlah kepada-Nya untuk
kemampuan memelihara pakaian keluarga anda. Ketika sibuk disekitar tugas harian
anda, berterima kasihlah kepada-Nya untuk kekuatan melakukan apa yang perlu
dilakukan.

Melalui kehidupan, kesehatan, kebenaran, melalui kasih,
teman-teman, melalui apa pun yang membawa sukacita, kepuasan dan kedamaian, Sang
Pemberi-anugerah terbesar dapat diakui dan kepada-Nya diucapkan terima kasih.
Ini juga adalah obat yang sempurna untuk menyembuhkan kesepian dan depresi.

Sukacita yang akan anda alami di surga akan
sebanding dengan kasih dan kepercayaan yang anda telah pelajari untuk diberikan
kepada Yahuwah di bumi. Sepanjang masa di dalam keabadian yang tak berujung, orang-orang
yang ditebus akan menemukan sukacita terbesar mereka dalam mengasihi dan dikasihi
oleh Pencipta mereka. “Kekasih . . .
[Yahuwah] akan diam pada-Nya dengan tenteram! . . . [Yahuwah] akan melindungi
dia setiap waktu.”
(Ulangan 33:12)

Di sana, pikiran abadi akan merenungkan dengan kesenangan
yang tidak perna berhenti keajaiban daya cipta, dari misteri penebusan kasih.
Tidak ada kejahatan, atau tipuan musuh yang menggoda yang tidak akan sepenuhnya
dilupakan . . . [Yahuwah]. Setiap pembelajaran akan dikembangkan, setiap kemampuan
akan ditingkatkan. Perolehan pengetahuan tidak akan melelahkan pikiran atau
menguras energi. Di sana, perusahaan termegah dapat dimajukan, cita-cita
tertinggi dapat diraih, ambisi tertinggi dipenuhi; dan masih akan ada muncul ketinggian
baru untuk diatasi, keajaiban baru untuk dikagumi, kebenaran baru untuk dipahami,
objek-objek segar yang akan mengeluarkan kekuatan pikiran dan jiwa dan tubuh.

. . . Dan tahun-tahun keabadian, yang terus
bergulir, akan menunjukkan penyingkapan yang lebih kaya dan lebih mulia dari. .
. [Bapa dan Anak]. Sebagaimana pengetahuan terus bertambah, demikian pula kasih,
hormat, dan kebahagiaan akan terus meningkat.5

Sebuah keabadian dengan sukacita yang terus
meningkat, kepuasan, pekerjaan yang menarik dan kasih yang abadi sedang menanti
anda karena Yahuwah adalah kasih.

“Dengarlah
Suara Kekasihku”

Dengarlah suara dari kekasihku
Lembut memanggil pada akhir
hari.
“Ayo, kasihku! Ayo datanglah
dan temuilah Aku.
Bangkit, ayo bangkitlah, dan
datanglah kemari.”

Kegelapan musim dingin akan
segera berakhir
Dan hujan hampir selesai.
Bunga-bunga mekar dan pohon-pohon
bertunas.
Waktu untuk menyanyi telah
dimulai.

Saya telah menanti melalui
bayang-bayang
Menanti Tuanku memanggil
saya.
Sekarang pada permulaan pagi
abadi.
Dalam terang-Nya, Saya
melihat wajah-Nya.
Sekarang pada permulaan pagi
abadi,
akhirnya Wajah-Nya saya
lihat.

Bila kamu melihat pohon ara bertunas
kamu tahu musim panas telah
tiba.
Ketika kamu mendengar
kata-kata yang Aku katakan
kamu tahu kedatangan-Ku
sudah dekat.

Dengarkanlah terus
kekasihku,
Karena kedatangan-Ku sudah
sangat dekat.



1 Paulo Coelho, penekanan
ditambahkan.

2 Samuel Butler
(1612-1680), Hudibras., Part iii. Canto iii., Line
547.

3 Lihat Yohanes
14:15, Nestle-Aland Greek New Testament, edisi keempat.

4 Lihat 1 Samuel 16:7.

5 E. G. White, Great
Controversy
, hal. 677.

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.