World’s Last Chance berkomitmen untuk menyatakan kebenaran dan hanya kebenaran sebagaimana dengan yang ditemukan di dalam Alkitab. Banyak organisasi dan individu memilih untuk mengabaikan atau mengubur kebenaran baru yang tidak sesuai dengan pernyataan keyakinan mereka sebelumnya, dengan asumsi bahwa orang-orang akan kehilangan kepercayaan pada mereka jika mereka harus melakukan perbaikan. Ketika dicetak dalam buku-buku, dikhotbahkan kepada jemaat atau diposting pada sebuah situs website, keyakinan lama tetap dipegang kuat seperti beton.
World’s Last Chance percaya bahwa kebenaran terus berkembang dan telah berjanji untuk memuati situs dengan tujuan untuk menyatakan kebenaran yang terus berkembang itu. Oleh karena itu, akan ada, materi lama yang mungkin tampak tidak selaras dengan postingan baru. Namun, dirasa bahwa kebenaran lainnya dalam artikel yang ditulis sebelumnya itu masih penting dan tidak boleh dihapus dan dibuang karena ketidakselarasan itu.
Contohnya adalah penggunaan nama yang benar dari Sang Pencipta, Yahuwah, dan Putra-Nya, Yahushua. Ada banyak artikel, video dan eCourses di World’s Last Chance yang masih memiliki nama-nama seperti Yesus, Tuhan, Allah, dll. Ini akan diperbaiki selama waktu memungkinkan, tapi ada begitu banyak materi baru yang akan ditulis dan bahwa Tim WLC telah memilih untuk terus maju dan memposting materi yang baru, tanpa perlu menunggu semua materi yang sebelumnya selesai diperbaiki.
Alkitab berkata bahwa Sang Pencipta tidak lagi memandang masa kebodohan kita (Kisah Rasul 17:30). Betapa baik dan pengertian-Nya Dia! Jika Anda menemukan bagian di mana nama-nama kafir kuno masih digunakan, silakan kirimkan salinan alamat site-nya dan paragraf yang bersangkutan dengan itu, untuk kami perbaiki.
Kebanyakan orang terbiasa mendengar Bapa Sorgawi dipanggil
atau disebut “Tuhan”. Meskipun, itu bukan nama-Nya! Pada zaman Alkitab,
Dia tidak pernah disebut seperti itu. “Tuhan” adalah kata yang
digunakan oleh orang-orang Teutonik kafir dari Eropa Utara yang diperuntukkan
kepada setan yang mereka sembah. Ketika mereka telah dijadikan Kristen, mereka hanya
beralih dari dewa setan mereka kepada Sang Pencipta namun tetap memakai nama
itu. Cara ini sangat tidak menghormati Bapa Sorgawi!
Ketika sebuah kata diganti dari satu bahasa ke
bahasa yang lain, itu dilakukan dengan cara diterjemahkan atau ditransliterasi.
Ketika diterjemahkan, arti dari kata tersebut dipindahkan. Ketika
ditransliterasi, bunyi dari kata tersebut yang dipindahkan. Transliterasi dari
nama pribadi Bapa, seperti yang diberikan dalam Kitab Suci, sebenarnya: YHWH,
diucapkan: Yahuwah. Terjemahan dari nama ini adalah Aku adalah Aku. Ini
menyiratkan bahwa Dia satu-satunya yang menyandang nama itu, memiliki
keberadaan-Nya sendiri dari kekekalan di masa yang lampau sampai kekekalan di
masa depan. Ketika Musa bertanya bagaimana dia harus menjawab ketika orang Israel
bertanya siapa yang mengirimnya kepada mereka, jawabannya adalah: “AKU ADALAH
AKU.” Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu, AKULAH AKU telah mengutus
aku kepadamu….” (Keluaran 3:14)
Sementara “Yesus” yang biasa digunakan
untuk merujuk kepada Anak, sebenarnya berasal dari bahasa Yunani
“Iesus,” yang mengacu pada dewa kafir, Zeus. Nama dari Anak Yahuwah
adalah sangat mirip dengan nama-Nya: Yahushua. Sama seperti nama ilahi pribadi Bapa
sendiri, pentingnya nama Anak itu ditemukan dalam penjabarannya. Keindahan
makna yang terkandung dalam nama Sang Juruselamat adalah sebuah nubuatan yang
mencakup semua keselamatan besar yang ditawarkan kepada orang-orang berdosa.
Yahushua berarti:
- Yahuwah Tolong! (sebuah
teriakan minta tolong kepada Satu-satunya yang sanggup menolong.) - Yahuwah Juruselamat! (Sebuah
pernyataan gembira pada kenyataan.) - Yahuwah Menyelamatkan
(Sebuah tindakan yang segera.) - Yahuwah Penyelamat (Sebuah
pernyataan yang mencakup semua hal mengenai Sang Juruselamat.)
Ketika malaikat Gabriel diutus kepada Maria untuk
memberitahu bahwa dia akan mengandung Anak Yahuwah, dia mengatakan kepadanya
siapa nama bayi itu: “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia
Yahushua.” (Lukas 1:31) Malaikat itu juga memberitahu Yusuf hal yang sama:
“… engkau akan menamakan Dia Yahushua, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Matius 1:21)
Dalam Alkitab, ada lebih dari 360 nama atau gelar
untuk Bapa dan Anak, dari Mawar Sharon, sampai Penyedia. Nama lain yang diterapkan
pada Bapa dan Anak adalah: Bunga Bakung, Gembalaku, Penyembuhku, Perisaiku
(dalam Perang), Panduku, Terangku, Rotiku, Hidupku. Elohim, atau El, berarti Yang
Mahakuasa. Pada zaman kuno, orang tua memberi nama anak-anak mereka di bawah
inspirasi Yahuwah. Hal ini terlihat dalam begitu banyak nama yang mengandung
rujukan kepada Yahuwah (Yah) dan El.
- Abia – AbiYah: penyembah Yah
- Azarya – AzarYah: Yahuwah telah menolong
- Azazya – AzazYahu: Yahuwah telah menguatkan
- Daniel – DaniEL: hakim-Nya EL
- Elia – EliYah: El of Yah (Yahuwah Yang Mahakuasa)
- Elisabeth – Elisbet: El Yang Bersumpah
- Yehezkiel – YechzqEl: El akan menguatkan
- Gabriel – Gabriy’El: malaikat-Nya El
- Yesaya – YeshaYah: Yahuwah telah menyelamatkan
- Ismaiah – YishmaYah: Yahuwah akan mendengar
- Israel – YisraEl: dia akan memerintah seperti El
- Jedidiah – YediydeYah: yang dikasihi oleh Yah
- Yeremia – YermeYah: Yahuwah akan membangkitkan
- Joel – Yah’El: Yah (adalah miliknya) El (Yang Mahakuasa)
- Jonathan – Yahownathan: Pemberian Yahuwah
- Joshua – Yahushua: Yahuwah menyelamatkan (adalah Juruselamat)
- Yosia – YoshiYah: ditetapkan dari Yahuwah
- Mikha – MiykaYah: dia yang seperti Yah?
- Michael – Miyka’El: dia yang seperti El?
- Misael – Mysha’El: dia menjadi seperti El
- Samuel – Shemuw’El: mendengar El
- Zakharia – ZekarYah: Yahuwah telah mengingat
World’s Last Chance memilih untuk menggunakan nama
sebenarnya dari Yahuwah dan Yahushua, daripada nama-nama dan gelar awalnya yang
digunakan untuk dewa-dewa kafir.
Namun, nama-Nya yang kudus harus selalu digunakan
dengan hati-hati dan dengan menunjukkan rasa segan dan rasa hormat. Firman
Yahuwah memiliki kuasa! Alkitab menyatakan bahwa Yang Mahakuasa begitu berkuasa
sehingga bahkan firman-Nya saja sudah cukup kuat untuk melakukan apa yang dikatakan-Nya
tersebut. (Lihat Yesaya 55:11.) Inilah sebabnya, ketika Dia menciptakan dunia, untuk
melakukan semuanya, Dia cukup berbicara: “Jadilah terang,” Lalu
terang itu jadi! Mengucapkan nama Sang Pencipta yang asli, yang Dia berikan
kepada diri-Nya sendiri adalah mengucapkan sebuah kata suci yang mengandung
kekuatan yang tak terbatas. Ketika malaikat-malaikat kudus mengucapkan
nama-Nya, mereka menutupi wajah mereka untuk menghormati karena nama itu suci dan
perkasa sama seperti Pemilik nama itu sendiri.