Ilmu Doa
Syafaat
“Sungguh sangat buruk anda harus menemui bos
hari ini. Dia baru saja mendapat pesan bahwa pengiriman kayu untuk hari ini
telah ditunda. Jika dia berteriak pada anda, jangan tersinggung. Dia berteriak
pada semua orang”. Dengan kata-kata yang tidak menyenangkan ini, manajer itu
mengantar penjual iklan, Roger Morneau1, masuk ke dalam kantor si pemilik.
“Masuklah dan silahkan duduk”, kata si pemilik
tanpa mendongak. “Aku harus membuat beberapa panggilan sebelum aku bisa
bicara”.
Sambil menekan dengan keras nomor telepon dengan
kekerasan yang masih terkendali, si pemilik mulai berteriak kepada salah satu
manajer bisnisnya karena sebuah laporan kuartalan yang membuat dia tidak
bahagia. Kata-kata yang tidak pantas keluar dan semakin dia berbicara, semakin
dia marah dan pelecehan verbal yang lebih brutal terjadi.
Roger terkejut. Orang
ini membuat saya ingin muntah, pikirnya. Terpikir olehnya untuk berdoa bagi
pengusaha itu, tapi orang itu begitu menjijikkan, Roger benar-benar tidak mau.
Namun, ketika pikiran itu datang lagi, dia berdoa di dalam hati, “Bapa, saya
butuh bantuan-Mu. Saya benar-benar tidak ingin berdoa untuk orang ini. Saya
lebih suka berdiri dan berjalan keluar dari sini. Saya butuh bantuan! Tolong
bantu saya melihat laki-laki ini, bukan karena keberadaan dia yang sekarang,
tetapi untuk keberadaannya karena kasih karunia-Mu”.
Segera, rasa kasihan pada orang itu memenuhi hati
Roger. Dia terus berdoa: “Yahuwah, melalui kuasa Roh Kudus, saya meminta kepada-Mu
untuk menghardik kekuatan jahat yang menindas orang ini. Tolong kelilingi dia
dengan suasana dari terang dan kedamaian ilahi. Biarkan Roh Kudus-Mu mendekat kepadanya hari ini
dan membawa dia kepada-Mu”.
Ketika mengingat kejadian itu, Roger mengatakan:
Tidak sampai lima detik saya menyaksikan perubahan
dalam diri laki-laki itu seperti besarnya perubahan antara siang dan malam.
Percakapannya berubah dengan arah dan perasaan yang baru. Alih-alih berbicara
hampir terus-menerus sambil meneriakkan kata-kata yang tidak senonoh, dia
melembutkan nada suaranya dan mulai berbicara dengan kata-kata yang lebih
cerdas. Jeda yang panjang memberi orang lain kesempatan untuk menjelaskan
situasi. Percakapan ditutup dengan sebuah catatan tanpa ketegangan. . .
Ekspresi tegasnya. . . [telah] berubah menjadi lembut sekarang.2
Setelah menutup telepon, pengusaha itu beralih kepada
Roger dengan senyum ramah sambil berdiri untuk berjabat tangan.
“Senang bertemu dengan anda, Roger. Aku Dennis.
Maaf kita harus bertemu pada hari ketika semuanya begitu gila”. Lalu dia
berhenti dan menggeleng. “Sebenarnya, saya harus jujur. Hal ini bukanlah
sesuatu yang tidak biasa. Saya tidak tahu kenapa, tapi kadang-kadang saya hanya
merasakan marah yang tidak terkendali ini datang menguasaiku. Rasa marah ini
semakin memburuk dan saya tidak bisa berhenti. Saya kadang-kadang merasa
gila”. Dengan terengah sambil mengeluarkan napas jengkel, dia menambahkan:
“Jika saya tidak membayar karyawan saya dua kali lipat dari apa yang layak
mereka terima, tidak akan ada yang mau bekerja untuk saya”.
Tiba-tiba dia menyadari bahwa dia membuka diri
terhadap orang asing. “Saya tidak tahu mengapa saya mengatakan hal ini.
Maafkan saya. Saya tidak bermaksud untuk membuang semua masalah saya pada anda.
Mari kita bicara tentang iklan”.
“Jangan khawatir, Dennis”. Roger tersenyum
meyakinkan. “Saya tidak pernah melewatkan apa yang disampaikan kepada
saya. Bahkan, para klien sering mengatakan hal-hal yang mereka tidak perna
katakan pada orang lain. Untuk alasan apapun, mereka mengatakan bahwa mereka
merasa nyaman di sekitar saya dan lebih memilih untuk berbagi dengan orang
asing daripada dengan seseorang yang mengetahui mereka sebenarnya dengan
baik”.
Dennis duduk kembali, sambil mempersilahkan agar
Roger duduk juga. “Saya harus setuju dengan klien anda. Saya tidak
benar-benar tahu bagaimana menjelaskannya, tapi ada. . . ada semacam kuasa menyertai anda. Saya tidak bisa
memasukkannya ke dalam kata-kata, tapi itu diluar dari dunia ini. Saya tidak
pernah memiliki kedamaian dan ketenangan yang saya rasakan saat ini”.
Roger merasa terpesona dengan jawaban cepat dan
jelas seperti doanya. “Yah, saya merasa saya harus memberitahu anda bahwa
segera setelah saya melihat anda mengalami kesulitan di telepon, saya mulai
berdoa untuk anda, agar Sang Penguasa galaksi mau mengelilingi anda dengan
kedamaian-Nya”.
“Menakjubkan”. Dennis mempelajari orang
lain sejenak. “Aku meninggalkan Tuhan dan agama tahun lalu. Sang ‘Penguasa
galaksi’ mengelilingi saya dengan kedamaian. Saya suka itu. Anda telah memberi
saya sesuatu untuk dipikirkan. Jangan salah paham”, dia buru-buru
menambahkan. “Saya tidak akan mulai pergi ke gereja dan mendapatkan semua hal-hal
agamawi atau apa, tetapi apakah anda pikir anda bisa terus berdoa untuk saya? Saya
akan sangat menghargai itu!”
Setelah menyimpulkan bisnis mereka bersama-sama,
Dennis menemani Roger ke pintu depan, dengan senang memandangi dia sepanjang
jalan.
Karena sebuah mutasi dan promosi, Roger melihat
Dennis lagi setelah dua tahun. Selama waktu itu, sesuai dengan kata-katanya, dia
terus berdoa untuk orang itu. Ketika dia sekali lagi berada di daerah itu, dia
menemani penjual-iklan yang baru memenuhi panggilan ke kantor pengusaha itu.
Dennis senang melihat Roger lagi dan memperkenalkannya kepada karyawannya
sebagai orang yang telah mengubah hidupnya.
Memang, perubahan itu mencengangkan. Dia memancarkan
sukacita, kepuasan dan semangat yang positif. Tergantung di belakang mejanya sebuah
gambar dengan kata-kata: “Doa mengubah banyak hal”.
Sayangnya, pengalaman Roger sangat jarang. Ini tidak
berarti bahwa Surga telah lambat atau enggan menjawab doa-doa. Masalahnya
adalah bahwa orang-orang sangat jarang berdoa! Atau, jika mereka berdoa, hal
itu dilakukan dengan cara yang setengah hati dan dengan kata-kata yang samar.
Surga sedang menunggu dengan kerinduan untuk memenuhi kebutuhan setiap hati
manusia. Namun, setiap perang memiliki “aturan keterlibatan” dan pertikaian
antara Yahushua dan Setan juga tidak berbeda.
![]() |
Kisah ini diambil dari The Incredible Power |
Aturan
Keterlibatan: Anda Harus Meminta!
Untuk melindungi umat manusia agar tidak kewalahan menghadapi
Setan, Yahuwah telah membentuk aturan-aturan tertentu. Salah satu aturan itu adalah
bahwa keterlibatan langsung, dari kedua sisi, dapat dilakukan hanya sebagai
jawaban atas sebuah permintaan khusus. Sungguh memalukan bahwa para pengikut Lusifer
dan para penyembah-setan sering memiliki lebih banyak “iman” pada
kemampuan dan kemauan Setan dalam menjawab permintaan mereka daripada orang-orang
yang mengaku percaya kepada Yahuwah lakukan di dalam Yang Mahakuasa.
“Ini adalah bagian dari rencana [Yahuwah] untuk
memberikan kepada kita, untuk menjawab doa di dalam iman, sesuatu yang Dia
tidak akan curahkan kepada mereka yang tidak meminta”3.
Yahushua memahami prinsip ini. Dalam khotbah-Nya di atas gunung, Dia mendorong
semua orang untuk menyatakan kebutuhan mereka di hadapan Bapa:
“Mintalah,
maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima
dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya
pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya,
jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu
yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu
yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta
kepada-Nya”. (Matius 7: 7-11, NKJV)
Yahuwah senang menjawab doa dan tidak ada doa lain
yang Dia begitu senang jawab selain dari doa yang meminta agar jiwa dilepaskan
dari tekanan setan. Doa, “Guru, selamatkan kita! Kita binasa!” Akan
selalu menerima jawaban dengan segera.
Mereka yang hatinya dipenuhi dengan kasih kepada
Sang Juruselamat, juga berbagi beban-Nya demi keselamatan orang lain. Mereka
ingin melihat anggota keluarga mereka, teman-teman mereka, dan sesama mantan
anggota gereja mereka merangkul kebenaran yang mereka kasihi. “Ketika keegoisan
sudah mati, akan terbangun keinginan yang kuat pada keselamatan orang lain, –
keinginan yang akan menyebabkan upaya yang tekun untuk berbuat baik. Akan ada taburan
di samping semua perairan; dan permohonan yang sungguh-sungguh, doa yang mendesak,
akan masuk surga untuk kepentingan jiwa yang akan binasa”4. Secara
khusus ketika mengikuti kebenaran terbaru, kebenaran yang mengarahkan seseorang untuk
menjadi terpisah dengan sistem kepercayaan umum, akan ada kubu-kubu yang bisa saja timbul
dalam hubungan-hubungan. Persahabatan dapat saja akan terasa canggung;
pernikahan mungkin bisa menderita. Dalam keadaan seperti itu, menjadi suatu
kehormatan dan kewajiban untuk berdoa bagi mereka yang berpaling kepada
kebenaran.
Ketika Israel memberontak dan bersikeras untuk
memiliki seorang raja, nabi Samuel berkabung atas dosa besar ini, karena mengetahui
bahwa Israel yang telah meminta permintaan seperti itu, telah menolak aturan
Yahuwah. (Lihat 1 Samuel 8: 6-7). Tetapi bahkan dalam menghadapi pemberontakan
melawan pemerintah ilahi tersebut, Samuel tidak berbalik dari Israel.
Kata-katanya pada saat kemurtadan mereka adalah sebuah panggilan tegas kepada
semua orang yang mengasihi orang-orang yang berjuang dengan berbagai masalah
atau yang tampaknya menolak kebenaran: “Mengenai aku, jauhlah dari padaku
untuk berdosa kepada Yahuwah dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan
mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus”. (1 Samuel 12:23).
Di sinilah doa syafaat masuk. Berdoa untuk orang
lain adalah sangat penting! “Seluruh surga melihat pada dirimu yang
mengaku mempercayai kebenaran paling suci yang pernah dipercayakan kepada
manusia. Malaikat sedang menunggu dengan kerinduan hendak bekerja sama dengan anda
dalam pekerjaan demi keselamatan jiwa-jiwa”5.
Doa-doa kita jangan menjadi sebuah permintaan yang
egois, hanya untuk kepentingan kita sendiri. Kita harus meminta agar kita bisa
memberi. Prinsip kehidupan Kristus harus menjadi prinsip hidup kita. “Demi
mereka”, Dia berkata, ketika membicarakan tentang murid-murid-Nya, “Aku
menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan”. (Yohanes
17:19). Pengabdian yang sama, pengorbanan diri yang sama, yang sama-sama tunduk
mengakui firman [Yahuwah], yang dinyatakan di dalam Kristus, harus nampak di dalam
diri hamba-hamba-Nya. Misi kita kepada dunia bukan untuk melayani atau
menyenangkan diri kita sendiri; tapi untuk memuliakan [Yahuwah] dengan bekerja
sama dengan-Nya untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Kita meminta berkat
dari [Yahuwah] agar kita dapat berkomunikasi dengan orang lain. Kapasitas untuk
menerima dipertahankan hanya dengan menyampaikan. Kita tidak bisa terus
menerima harta surgawi tanpa berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita6.
Untuk bekerja sama dengan Surga demi keselamatan
jiwa-jiwa, umat Yahuwah harus mengikuti teladan Sang Juruselamat dan terlibat
dalam doa syafaat bagi orang lain. Karena batasan yang ditentukan oleh Surga
dengan adanya aturan keterlibatan dalam pertikaian besar antara yang baik dan yang
jahat, maka sangat penting bahwa anda berdoa untuk orang-orang yang terhubung
dengan anda. Surga rindu untuk berbuat lebih banyak dan tinggal menunggu untuk dimintai
bantuan saja. Alkitab menyatakan bahwa Yahuwah “mampu melakukan jauh lebih
banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan”. (Efesus 3:20, KJV)
Yahushua mendesak, “Mintalah
maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu”. (Yohanes 16 : 24)
Jika tindakan meminta adalah bukan
merupakan sebuah prasyarat yang penting, maka Alkitab tidak akan begitu sering
mendesak semua orang untuk membuat permintaan bagi dirinya dan bagi orang lain.
Unsur-unsur
dari Doa Syafaat yang Efektif
Doa syafaat yang efektif mengandung unsur-unsur
penting yang khusus:
- Kembali Berbakti Kepada
Yahuwah. - Memanggil Nama Yahuwah.
- Berdoa Dalam Nama Yahushua.
- Spesifik.
- Bertekun.
Kembali
Berbakti
Sebelum anda mulai berdoa untuk orang lain, akuilah
dosa anda sendiri. Pastikan bahwa tidak ada dosa di antara jiwa anda dan Sang Juruselamat
yang akan menghalangi berkat yang anda cari. Tentu saja, selalu tembakkan doa
anda dengan tepat ke surga. Roger Morneau tidak punya waktu untuk berdoa lama
ketika mendengarkan Dennis marah pada karyawannya, namun Surga masih mendengar
dan menjawab doanya. Namun, ketika mendoakan kasus tertentu di hadapan Yahuwah,
adalah penting untuk terlebih dahulu memulihkan diri anda sendiri di hadapan
Yahuwah.
Memanggil Nama
Yahuwah
Alkitab berulang kali mendesak semua orang untuk
“Memanggil Nama Yahuwah”. Mazmur 105: 1 memerintahkan: “Bersyukurlah
kepada Yahuwah, panggillah nama-Nya“. Tindakan memanggil
nama yang kudus sambil mengucap syukur mengilhami iman dalam hati manusia untuk
memahami janji ilahi. Ini adalah bagian penting dari doa syafaat yang efektif.
Ketika anda mengakui supremasi, kekuasaan dan keagungan Pribadi Yang Kekal, kekasih
anda, rasa syukur dan kepercayaan akan meningkat. Hal ini, pada gilirannya,
akan memperkuat iman anda dalam kuasa Yahuwah dan kesediaan-Nya untuk menjawab
permohonan anda. “Nama Yahuwah adalah menara yang kuat, ke sanalah orang
benar berlari dan ia menjadi selamat”. (Amsal 18:10)
Berdoa Dalam Nama
Yahushua
Anak dari Yang Mahatinggi telah mengundang anda
untuk membawa permintaan anda di hadapan tahta kekal dalam nama-Nya. “dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku,
Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu
meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya”. (Yohanes
14:13, 14, NKJV) Sungguh sebuah jaminan yang membuat doa pasti didengar!
Berdoa dalam nama Yahushua berarti lebih dari
sekedar menutup doa anda dengan, “Dalam nama Yahushua, Amin”. Ini
berarti berdoa sesuai dengan kehendak-Nya dan kehendak Bapa. Seperti doa Kristus
di Getsemani, demikianlah semua orang harus berdoa, “bukanlah kehendak-Ku,
melainkan kehendak-Mulah yang terjadi” (Lihat Lukas 22:42.)
Dalam perjalanan dari ruang atas ke Taman Getsemani
di mana Dia diserahkan, Yahushua memberi semangat: “Sesungguhnya segala
sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu
akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu”. (Yohanes 16:23, 24) Ini bukanlah
sebuah jaminan bahwa orang yang anda doakan akan memilih yang benar atau
hasilnya akan menjadi seperti yang anda inginkan. Yahuwah tidak akan memaksa
kehendak manusia. Jika seseorang memilih untuk bertahan dalam menolak
kebenaran, perilaku berbahaya, atau situasi lain yang anda doakan, Yahuwah
memberikan dia kebebasan memilih untuk melakukannya. Namun, berdoa bagi seorang
individu atau situasi membebaskan Yahuwah untuk bekerja karena jika tidak ada
yang berdoa maka Dia tidak akan melakukannya di bawah aturan keterlibatan dalam
perang dengan Setan.
Berdoa Secara
Spesifik
Takut doanya tidak terjawab sering menyebabkan orang-orang
untuk berdoa dengan doa yang sangat samar. Mereka akan membuat permintaan,
tetapi permintaan yang begitu luas yang di nyatakan, begitu terbuka dan tidak jelas
sehingga bahkan jika Yahuwah menjawab doa-doa mereka, tidak ada jawaban yang dapat
dilihat! Meminta Yahuwah untuk “Tolong berkati Saudari Chang”,
berbeda dari meminta-Nya: “Berikan Saudari Chang pekerjaan yang akan
memungkinkan dia untuk memelihara hari Sabat”. Penginjil dan reformis Protestan
terbesar abad ke-19, Charles Spurgeon, pada suatu waktu menjelaskan: “Ada banyak
jenis doa umum yang gagal karena kurang spesifik. Seolah-olah seperti resimen
tentara yang menembakkan semua senjata mereka ke mana saja. Mungkin seseorang
akan terbunuh, namun sebagian besar musuh akan terlewatkan”7.
Jangan takut untuk berdoa secara spesifik untuk apa
yang anda butuhkan.
- Jika berdoa untuk seorang
teman agar disembuhkan, mintalah Roh Kehidupan yang membangkitkan Yahushua dari
antara orang mati diberikan kepada orang tersebut untuk memulihkan kesehatannya. - Jika makan di sebuah
restoran, mintalah jika ada sesuatu dalam makanan yang dapat membahayakan anda,
agar Yahuwah, sebagai penyedia-makanan, melenyapkan unsur-unsur berbahaya itu
dan agar itu tidak membahayakan anda. - Jika emosi seseorang naik
atau marah, berdoalah agar para malaikat suci dikirim untuk menekan kembali
legiun kegelapan dan mengelilinginya dengan suasana terang dan kedamaian
Surgawi. - Jika orang yang dicintai sedang
menolak terang dan kebenaran, mintalah Roh Kudus dikirim untuk mencerahkan
pikirannya, memungkinkan dia untuk memahami kebenaran dan ditobatkan untuk
mematuhinya. - Jika hati anda sendiri terasa
mengeras, mintalah Sang Pencipta untuk menciptakan kembali hati anda, membuat
kehendak anda kembali sejalan dengan kehendak ilahi-Nya.
Jangan takut untuk menjadi sangat spesifik dan
khusus ketika anda berdoa. Tidak ada bahaya dalam meminta hal-hal yang tepat
jika, dalam setiap doa, anda menundukkan kehendak anda dibawah kehendak ilahi, mintalah
agar di dalam segala hal kehendak-Nya
yang akan terlaksana.
Akuilah Jasa
Yahushua
Ketika anda berdoa untuk seseorang atau situasi, akuilah
jasa dari darah Yahushua untuk melindungi keduanya, anda sendiri (sebagai
pemohon) dan orang yang anda doakan. Buka Alkitab anda di Matius pasal 27 dan
tampilkan sebagai alasan mengapa Surga mati-matian bekerja demi kepentingan anda.
Hanya oleh karena darah Yahushua yang tercurah di Kalvari sehingga putra-putri
Adam yang telah berdosa masih terus-menerus menerima rahmat ilahi. Akui jasa
dari penumpahan darah Sang Juruselamat untuk mengampuni dosa-dosa anda dan dosa
orang atau orang-orang yang anda doakan. Jika situasi tertentu melibatkan orang
lain, seperti dokter, pengacara, pendeta, pengusaha, dan lain-lain, maka berdoalah
bagi mereka juga.
Adalah sangat penting untuk mengakui jasa darah
Yahushua ketika masuk dalam doa syafaat. Dosa memisahkan seseorang dari sumber kuasa
dan kedamaian. Dengan demikian, perlu untuk meminta pengampunan atas dosa-dosa
mereka untuk memastikan jalan dibersihkan bagi berkat yang diinginkan. Yahushua
sendiri berdoa untuk mereka yang menyalibkan-Nya. (Lihat Lukas 23:34). Stepanus
juga berdoa agar para pembunuhnya diampuni. (Lihat Kisah 7: 59-60).
Allison Ryder8 berdiri di ‘Payless Shoe Source’
mencari sepasang sepatu lari. Tiba-tiba, perhatiannya dialihkan oleh seorang
wanita yang berlari masuk ke dalam toko dan keluar diam-diam menyusuri lorong
sebelah atas, sambil dengan keras memarahi putrinya yang masih remaja: “kamu
harus mau memakai apa yang saya beli
hari ini! Saya tidak peduli apa yang kamu inginkan. Saya yang berhak. Ini uang
saya dan kamu harus mau memakainya ke
sekolah!”.
Terkejut pada aliran kemarahan seperti itu, Allison
melangkah ke sudut gang untuk melihat apa yang terjadi. Seorang gadis muda
berdiri, dengan bahu membungkuk, wajah yang sengsara, sementara serangan lisan dilanjutkan:
“sini! Kamu harus memakai ini! Atau itu! Itu akan berfungsi dengan baik”.
“Itu adalah sepatu wanita tua”, protes
gadis itu.
“Saya tidak peduli jika kamu tidak menyukainya!
Sayalah yang membeli sepatu itu. Ini uang saya dan saya akan membeli apa yang
saya ingin kamu pakai dan kamu harus memakainya!”
Dengan kata-kata yang tegas, ibu itu berlari menyusuri lorong, menjauh dari
Allison, sambil terus memarahi putrinya dan “pilihan bodohnya”
sebelum itu.
Muak pada pemandangan kemarahan yang tidak masuk
akal seperti itu dan karena tidak ingin lebih jauh mempermalukan gadis muda itu,
Allison diam-diam kembali ke lorong-nya. Pikirannya terarah ke surga dalam doa.
Ketika mengingat kejadian itu, dia berkata:
Pertama, saya meminta kepada Yahuwah untuk
mengampuni dosa saya sehingga doa saya bisa didengar. Lalu saya berdoa agar Dia
mengampuni wanita dan gadis itu dari dosa-dosa mereka. Saya meminta kepada-Nya
untuk mengirim malaikat suci untuk mengusir roh-roh jahat yang menyiksa ibu itu
dan memberinya roh yang tenang dan damai.
Pada saat saya berkata, “Tolong, Bapa, tolong bantu dalam situasi ini!” Pada
saat itu langsung tenang! Hal berikutnya yang saya dengar adalah ibu itu. Dengan
tenang, nadanya juga tenang, dia berkata, “Saya minta maaf. Maafkan saya
telah begitu marah. Adalah tidak adil jika saya memaksa kamu memakai sepatu
yang hanya saya yang suka. Tunjukkan sepatu mana yang ingin kamu pakai”.
Perubahan yang paling luar biasa telah terjadi dan
itu hanya dalam waktu sekejab! Meskipun terjadi 10 tahun yang lalu, saya tidak
pernah melupakannya. Saya tahu ada kekuatan di dalam doa!
Yahuwah tidak pernah memaksa siapa pun. Jika
seseorang menolak dorongan dari Roh Kudus, orang tersebut masih bisa bersikeras
dengan caranya sendiri. Namun, untuk menjawab doa yang beriman, Yahuwah dapat
mengusir roh-roh jahat yang memberi makan kemarahan itu.
Bertekun Dalam
Doa
Banyak orang yang sudah familiar dengan kata-kata
Yahushua dalam khotbah di bukit, yang dikutip di atas, di mana Dia menyatakan:
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”. (Matius 7: 7) Namun, hal yang
kebanyakan orang tidak sadari, adalah bahwa konstruksi gramatikal dalam bahasa
Aram yang asli diterjemahkan lebih tepat dengan: “Mintalah, dan teruslah meminta, dan itu akan
diberikan kepada kamu. Carilah, dan teruslah
mencari, dan kamu akan menemukan. Ketuklah, dan teruslah mengetuk, dan pintu akan dibukakan bagimu”.
Ketika anda berdoa untuk seseorang, anda sedang
terlibat dalam perang aktif melawan semua pasukan Setan. Paulus memperingatkan
secara eksplisit: “karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa,
melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara”.
(Efesus 6:12, KJV) Jangan menjadi lemah, jika untuk sementara waktu, keadaan
menjadi sangat buruk. Malaikat jahat tidak meninggalkan tempat pertempuran
tanpa perjuangan yang gigih.
Inilah masalah yang dihadapi Tn. dan Ny. Harvey.
Anak mereka, Henry, telah mencoba-coba narkoba dan, sebagai hasilnya, sejak
usia 20 tahun otak Henry sebagian sudah rusak. Karena tidak dapat merawat
dirinya sendiri, pria yang sekarang berusia 32 tahun ini tinggal bersama dengan
orang tuanya di mana dia akan duduk diam, dan terikat-rokok selama berjam-jam.
Kadang-kadang dia memukul-mukul dirinya sampai badannya memar. Ketika
diberitahu untuk tidak menyakiti dirinya sendiri, dia akan menjadi marah.
Rambutnya sudah memanjang hampir sampai ke pinggang dan dia menolak mengijinkan
siapapun memotongnya. Kata-katanya tak lebih dari omongan kosong yang tidak
dapat dimengerti.
Ny. Harvey, yang sedang patah hati karena anaknya, menyadari
kondisi anaknya sudah tidak memiliki harapan. Suatu hari, ketika sedang berbagi
perjuangan terus-menerus yang dia dan suaminya lakukan dengan Henry, seorang
kenalan menyarankan agar mereka bisa berdoa supaya Bapa mau mengembalikan
kemampuan mental Henry untuk memuliakan Yahuwah dan memperkuat iman orang lain.
Tidak ada pemulihan yang instan, tapi mereka tetap bertekun
dalam doa. Secara bertahap, dari waktu ke waktu dalam beberapa bulan, Ny.
Harvey sangat senang melihat bahwa Henry tampaknya membaik. Kata-katanya mulai
jelas dan, untuk pertama kalinya selama bertahun-tahun, dia telah meminta ibunya
untuk memotong rambutnya! Beberapa bulan kemudian, Henry memberitahu ibunya
bahwa dia telah memutuskan untuk berhenti merokok. Ny. Harvey menjadi sedikit pesimis.
Setelah menjadi perokok berat selama bertahun-tahun, dia tidak berpikir Henry
akan benar-benar dapat berhenti. Tapi alangkah senangnya dia, Henry tidak
pernah merokok lagi!
Ny. Harvey dengan sukacita memuliakan Yahuwah untuk
perubahan dalam kehidupan Henry. Tapi setelah hampir setahun, dia mengaku kepada
sahabat doanya bahwa imannya dalam kekuasaan Yahuwah untuk sepenuhnya memulihkan
Henry mulai goyah. Meskipun semua perubahan yang lebih baik sudah terjadi, namun
kemampuan mentalnya masih sangat cacat. Sahabatnya mendorongnya untuk terus berdoa,
mengingatkan Yakobus 1: 6, 7: “Hendaklah dia memintanya dalam iman, dan
sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang
laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian
janganlah mengira, bahwa dia akan menerima sesuatu dari Yahuwah”.
Pada suatu malam, hanya satu setengah minggu
kemudian, Ny. Harvey memanggil sahabatnya. Dia menangis begitu keras, dia
nyaris tidak bisa berbicara. Henry telah meledak-ledak dalam kemarahan brutal, dia
melemparkan perlatan rumah keluar jendela dan mengancam orang tuanya. Tn.
Harvey terpaksa memanggil polisi dan Henry telah dibawa ke rumah sakit jiwa.
“Saya benci mengatakan ini”, Ny. Harvey menangis, “tapi saya
telah kehilangan keyakinan pada kekuatan doa. Saya tidak akan menyulitkan
[Yahuwah] lagi dengan kebutuhan-kebutuhan saya”.
“Tidak, jangan berhenti sekarang!” Seru
temannya. “Saya akan berdoa lebih gigih dari sebelumnya. Setan berusaha
untuk melemahkan anda. Dia berusaha membuat anda berhenti berdoa. Gunakan
kesempatan ini sebagai semangat untuk berdoa lebih gigih dari sebelumnya karena
Setan hanya melakukan serangan seperti ini ketika pasukan terang sudah
menang!”
Beberapa hari kemudian, Henry terbangun di rumah
sakit dengan perasaan yang sangat baik. Pengujian menunjukkan bahwa dia sudah
sadar secara mental. Setelah merawat dia beberapa hari lagi untuk mengamatinya,
dokter mengatakan kepada Tn. dan Ny. Harvey bahwa mereka bisa datang menjemput
anak mereka yang sudah berubah. Pikiran dan tubuh Henry sudah sehat.
“Tidak ada bahaya bahwa [Yahuwah] akan
mengabaikan doa-doa umat-Nya. Bahayanya adalah bahwa dalam pencobaan dan ujian umat-Nya
sering putus asa, dan gagal untuk bertekun dalam doa”9. Pelajaran
ini yang telah digambarkan ketika bangsa Israel berperang melawan orang Amalek.
“Musa berkata kepada Yosua: “Pilihlah
orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku
akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Elohim di tanganku”.
(Keluaran 17:9). Ketika Yosua memimpin pasukan melawan musuh, Musa berdiri di
atas sebuah bukit yang dekat dengan mereka. Tangannya terangkat sambil berdoa.
Namun, tidak ada orang yang dapat bertahan berdiri sambil mengangkat tangan
selama berjam-jam. Ketika lengan Musa mengalami kelelahan dan dia membiarkannya
turun, perbedaan yang mencolok terjadi di medan perang: “Dan terjadilah,
apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia
menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek”. (Keluaran 17:11)
Harun dan Hur, yang menemani Musa ke atas bukit,
dengan cepat datang untuk membantu Musa dan seluruh Israel:
Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka
mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya;
Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu,
seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari
terbenam.
Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya
dengan mata pedang. (Keluaran 17:12, 13).
Ini adalah pelajaran penting yang harus diingat.
Jangan mengabaikan ketekunan dalam doa. Anda tidak mengetahui apa tuduhan yang
dibuat Setan di belakang layar, seperti yang ia lakukan terhadap Ayub.
Terkadang doa-doa baru dijawab setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Yahuwah menginginkan anda agar
memegang janji-janji itu dan tidak
melepaskannya. Biarkan doa Yakub menjadi milik anda: “Aku tidak akan
membiarkan Engkau pergi sebelum Engkau memberkati aku!” (Lihat Kejadian
32:. 24-28)
Almarhum Josephine Cunnington Edwards, misionaris
dan penulis yang produktif, berdoa selama bertahun-tahun
untuk pertobatan kakaknya, Bill. Orang tua mereka pergi ke ladang mereka untuk berdoa
agar anak mereka dapat ditobatkan, tapi tidak pernah terlihat pelunakan apapun
dalam hatinya. Istri Bill, Mary, juga berdoa untuk pertobatannya.
Suatu pagi, ketika Bill duduk di ruang tamu membaca
koran pagi, Mary mendengar dia membuat suara aneh. Mary bergegas ke kamar, dan dia
melihat air mata mengalir di wajah suaminya.
“Bill! Apa yang salah? Apa yang telah terjadi?”
Mary mendesak dengan pertanyaan.
“Oh, Mary! Saya baru saja melihat [Yahushua].
Dia baru saja lewat melalui pintu itu! Oh, Mary, seandainya saja kamu bisa melihat-Nya!
Ekspresi Wajahnya begitu penuh kasih. Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan
itu!
“Dan Dia berbicara kepada saya! Dia mengatakan
kepada saya, “Bill, orang tuamu pergi ke ladang mereka berdoa untukmu dan
mengkhawatirkan jika mereka tidak akan pernah melihatmu di dalam Kerajaan Surga.
Saya ingin memberi mereka kejutan pada pagi hari. Tidakkah kamu mau memberikan
hatimu kepada-Ku? Mari kita menunggu mereka, bersama-sama”.
“Oh, Sayang! Seandainya kamu bisa melihat
wajah-Nya, kamu tidak akan pernah ingin melakukan apa pun yang dapat
mengecewakan Dia lagi. Ada begitu banyak kasih di sana! Saya ingin memberikan
hati saya kepada-Nya dan bersiap untuk menyambut kedatangan-Nya“.
Rasul Paulus memahami bahaya ketika menyerah terlalu
cepat. Dia mendesak: “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu,
karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya
sesudah kamu melakukan kehendak Elohim, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu”.
(Ibrani 10:35, 36).
[Yahuwah] mengatakan, “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan”. Mazmur 50:15. Dia
mengundang kita untuk membawa di hadapan-Nya kebingungan dan kebutuhan kita,
dan ketergantungan kita pada bantuan ilahi. Dia menyuruh kita langsung berdoa.
Begitu kesulitan muncul, kita membawa di hadapan-Nya doa kita yang tulus dan
sungguh-sungguh. Melalui desakan doa kita, kita memberikan bukti keyakinan kita
yang kuat di dalam [Elohim]. Rasa kebutuhan kita membawa kita untuk berdoa
dengan sungguh-sungguh, dan Bapa surgawi kita digerakkan oleh permohonan kita10.
Sebuah Tugas
Dan Sebuah Hak Istimewa
Adalah merupakan sebuah tugas dan hak istimewa untuk
bekerja sama dengan Yahushua dalam menyelamatkan jiwa-jiwa dengan berdoa bagi
mereka. Alkitab penuh dengan janji-janji yang dapat anda klaim atas nama orang
lain, seperti: “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yahushua dari
antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Yahushua
dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh
Roh-Nya, yang diam di dalam kamu”. (Roma 8:11). Ketika berdoa untuk yang
lain, mintalah agar orang yang anda doakan dibawa kembali ke dalam posisi Adam ketika
dia belum berdosa. Penciptaan kembali pikiran
dan hati
adalah inti dari seluruh rencana keselamatan.
Jangan putus asa ketika orang-orang tercinta masih tampak
mengeras terhadap kebenaran. Yahushua mengajar murid-muridnya “agar mereka
harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu”. (Lukas 18: 1).
Tidak pernah ada orang yang ditolak yang datang
kepada-Nya dengan hati yang menyesal. Tidak ada satupun doa tulus yang hilang.
Di tengah nyanyian dari paduan suara surgawi, [Yahuwah] mendengar teriakan
manusia yang paling lemah. Kita mencurahkan keinginan hati kita di dalam kamar
kecil kita, kita menghembuskan doa ketika kita berjalan di jalan raya, dan
kata-kata kita sampai ke tahta Penguasa alam semesta. Doa-doa itu mungkin tidak
terdengar pada setiap telinga manusia, tetapi doa-doa itu tidak bisa berlalu
dan mati, atau menghilang diantara kesibukan pekerjaan yang terjadi. Tidak ada
yang bisa menenggelamkan keinginan jiwa. Ini naik di atas keriuhan jalan, di
atas kebingungan orang banyak, ke tahta surgawi. Kepada [Yahuwah] yang kepada-Nya
kita berbicara, dan doa kita didengar.11
Surga bekerja sama dengan orang-orang yang mengusahakan
keselamatan orang lain. “Anak-anak [Yahuwah] tidak dibiarkan sendirian dan
tak berdaya. Doa menggerakkan lengan Yang Mahakuasa”12. Doa
iman, sederhana, percaya, langsung dan spesifik, yang mengakui jasa dari darah
Yahushua, akan menerima jawaban.
[Bapa] sedang bekerja dalam banyak cara untuk
memenangkan kepercayaan hati anda. Tidak ada yang lebih menyenangkan bagi Dia
selain dari melihat anda tanpa beban, datang kepada-Nya untuk menerima terang
dan kekuatan, dan Dia telah berjanji bahwa anda akan mendapat ketenangan untuk
jiwa anda. Jika anda memiliki hati dan suara untuk berdoa, Dia pasti akan
mendengar, dan sebuah lengan akan terulur untuk menyelamatkan anda. Ada [Elohim]
yang mendengar doa, dan ketika semua sumber lain gagal, Dia adalah perlindungan
anda, pertolongan yang sungguh datang di dalam kesesakan . . .13
Bergabunglah dengan Surga hari ini. Nyatakan
kepedulian anda, kekhawatiran anda, orang-orang yang anda kasihi dihadapan Yang
Maha Kuasa sang penjawab-doa. Seluruh Surga sedang menunggu untuk bekerja sama
dengan orang-orang yang mau menjadi ahli waris keselamatan dalam menyelamatkan
jiwa-jiwa.
1 Diambil dari The
Incredible Power of Prayer oleh Roger J. Morneau.
2 S.d.a., hal.
70-71.
3 E. G. White, The
Great Controversy, hal. 525.
4 E. G. White, Gospel
Workers, hal. 470.
5 E. G. White, Selected
Messages, Vol. 2, hal. 136.
6 E. G. White, Christ’s
Object Lessons, hal. 142.
7 C. H. Spurgeon, Sermons, hal.
21.
8 Nama sudah diubah.
9 E. G. White, Christ’s
Object Lessons, hal. 175.
10 S.d.a., hal.
172.
11 S.d.a., hal. 174.
12 S.d.a., hal.
172.
13 E. G. White, This
Day With God, hal. 184.