World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Hari Sabat Lunar │ Dalam Pembelaannya Bagian 3

Pada
tahun-tahun ini, pengetahuan tentang kalender Sang Pencipta dengan Sabat hari
ketujuh yang ditentukan berdasarkan kalender itu, telah meningkat dan menyebar.
Beberapa penilaian telah bermunculan untuk menentang kebenaran ini. Namun, ketika
penilaian-penilaian ini diteliti dengan seksama dalam terang Alkitab dan
laporan sejarah, fakta-fakta ini mendukung kebenaran bahwa Sabat yang
Alkitabiah hanya bisa ditemukan dengan menggunakan kalender luni-solar yang
dibuat pada masa Penciptaan. Semua hari-hari ibadah yang lain, yang ditentukan
oleh kalender yang lain, adalah palsu.

Berikut
ini adalah 9 bantahan umum yang muncul menentang hari Sabat Lunar Alkitabiah
dan masing-masing Jawabannya.


BANTAHAN
#1:
”Kalender luni-solar mungkin berfungsi dengan sangat baik jika kamu tinggal
dekat khatulistiwa. Namun, itu tidak berfungsi dengan baik jika kamu tinggal
dekat kutub utara  atau selatan.”

JAWAB:
Keindahan kalender Sang Pencipta menunjukkan kesempurnaan pada daerah di kutub
utara atau selatan sama seperti pada daerah khatulistiwa.

kutub utaraTahun
baru pada kalender luni-solar berawal di musim semi, yang merupakan pertengahan
antara musim dingin dan musim panas yang ekstrim, bahkan pada daerah-daerah
kutub.

Sekali
prinsip astronomi dari kalender luni-solar dimengerti, kalender pada tahun itu
dapat dihitung mulai dari bulan baru pada bulan pertama di musim semi.

Karena
panjangnya bulanan bulan adalah 29.5 hari, seseorang dapat menghitung rata-rata
setiap bulan terdiri dari 30 hari, dengan bulan yang lainnya terdiri dari 29
hari. Beginilah kemungkinan cara orang Kristen mula-mula menghitung ketika mereka
telah dipaksa untuk bersembunyi di dalam goa-goa atau ketika diperbudak di
dalam pertambangan dan tidak dapat melihat langit.

Karena
Bulan Baru dapat dihitung dengan akurat beribadah dengan kalender luni-solar
pada daerah kutub bukanlah sebuah masalah. Sama dengan yang dilakukan oleh
orang-orang yang menguduskan Sabat-Sabtu pada kalender Gregorian, seseorang
dapat menjaga waktu kudus dari terbitnya matahari di pagi hari, sampai waktu
tidur pada malam hari.

Kalender
dari masa Penciptaan adalah kalender yang paling mudah digunakan yang perna ada
dan dapat dipergunakan dengan tepat oleh semua orang, di manapun kita tinggal.

BANTAHAN
#2:
”Talmud Yahudi dengan jelas tidak mendukung Sabat lunar. Merujuk pada apa
yang para pendoa katakan ’Jika Bulan Baru jatuh pada sebuah hari Sabat’ dan
memiliki perintah khusus pada hari Paskah, ’Jika tanggal enambelas jatuh pada
hari Sabat.’Pernyataan semacam ini tidak mungkin dibuat jika, pada faktanya,
orang Yahudi beribadah pada hari Sabat lunar karena, berdasarkan kalender
lunar, baik hari Bulan Baru maupun hari ke 16 pada setiap bulan tidak perna
jatuh pada hari Sabat mingguan.”

JAWAB: Talmud ditulis setelah penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi, walaupun
beberapa bagiannya mungkin sesuai dengan kebenaran Alkitab, bagian-bagian
tertentu hanya bisa dipertahankan ketika sebanding dengan bukti-bukti dari
Kitab suci.

Selama
kehidupan Sang Juruselamat di bumi, orang Israel tetap menggunakan kalender
yang asli. Imam besar, yang selalu berasal dari kelompok orang Saduki, menjadi
penanggungjawab yang mengumumkan kapan sebuah bulan baru dimulai. Orang Farisi,
yang ”bertradisi nenek moyang” yang dengan tegas dicela oleh Sang Juruselamat, TIDAK
mengontrol kalender.

Ini
adalah bagian yang sangat penting. Karena kalender yang digunakan oleh orang
Yahudi hari ini untuk menghitung hari raya mereka adalah perubahan yang salah
terhadap kalender asli. Itu dipergunakan oleh orang Farisi dan mereka
membenarkan perubahan ini melalui tradisi lisan mereka.

Rabbi YahudiPada
masa penghancuran Bait Suci (thn 70 M) orang Saduki menghilang bersama-sama,
meninggalkan peraturan yang menyangkut semua kepentingan orang Yahudi ke dalam
tangan orang Farisi. Sejak saat itu, kehidupan orang Yahudi diatur oleh orang
Farisi; semua sejarah Yudaisme telah disusun ulang berdasarkan cara pandang
orang Farisi, dan bagian yang baru diberikan kepada Sanhedrin di masa lalu. Sebuah
rantai tradisi yang baru menggantikan tradisi keimamatan yang lama (Abot 1:1).
Paham Farisi mengikis sifat paham Yudaisme dan kehidupan serta fikiran
orang-orang Yahudi di kemudian hari. (“Pharisees,”  The Jewish Encyclopedia, Vol. 9, [1901-1906
ed.], hal. 666).

Menggunakan
Talmud untuk menunjukkan ”bukti” kesalahan kalender luni-solar, sama sekali
tidak membuktikan apa-apa. Semua yang tetap adalah bahwa, tradisi orang-orang
Farisi diagungkan setelah orang-orang Israel menolak Mesias mereka.

Farisaisme
berkembang menjadi Talmudisme . . . [tapi] semangat dari Farisi kuno bertahan
tak berubah. Ketika orang Yahudi. . . mempelajari Talmud, dia sebenarnya
mengulang pendapat-pendapat yang digunakan dalam akademi-akademi Palestina. . .
. semangat dari doktrin [Farisi] masih
tetap penting dan bertahan. (Louis Finklestein, The Pharisees:  The Sociological Background of their
Faith,   [Jewish Publication Society  of America], Vol. 4, hal. 1332).

Sekolah-sekolah
modern Yahudi mendasarkan keyakinan mereka pada Talmud yang, pada gilirannya, berasal
langsung dari doktrin Farisi. Sang Juruselamat berusaha untuk membebaskan hukum
ilahi dan Sabat dari ”tradisi nenek moyang” ini” yang mendasarkan sebuah
keyakinan pada Talmud untuk meneguhkan satu kepercayaan pada sebuah tradisi
yang sangat ditolak oleh Mesias.

BANTAHAN
#3:
”Kata ’minggu’ berasal dari kata tujuh. Tak pelak lagi, ini merujuk pada
sebuah pengulangan siklus tujuh harian! Selain itu – hari sabtu adalah hari di
mana orang Yahudi beribadah!”

JAWAB: Kata shabuwa dari bahasa Ibrani artinya, adalah ”tujuh-an” karena mingguan
Ibrani adalah tujuh hari panjangnya. Itu yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris menjadi ”minggu.” Berbagai jenis budaya sepanjang masa memiliki
mingguan dengan panjang yang berbeda-beda.

Beberapa
jenis dari Afrika memiliki, tiga, empat, lima, enam dan delapan hari per
minggu, terpusat disekitar hari-hari pasar. Pada faktanya di Kongo, kata untuk
”minggu” adalah sama dengan kata untuk ”pasar.”

Suku
Maya Yucatan memiliki lima –hari per minggu. Orang Muyscas dari Amerika
Selatan, yang juga dikenal dengan nama Basika, memiliki tiga-hari per minggu. Ketika
orang Cibkas, yang juga dikenal dengan nama Muska atau Moska, memiliki empat –
hari per minggu.

Orang
Etruskan, nama Iggris moderen yang berikan kepada sebuah masyarakat dari Italia
kuno yang berada kurang lebih antara Tuskani, dan Roma memiliki delapan – hari
per minggunya, ketika orang Mesir dan Perancis Revolusi memiliki sepuluh-hari
per minggunya.

Tidak
ada penjabaran kata ”shabuwa”, sekalipun, yang merujuk pada siklus mingguan. Peradaban
kuno, semua siklus mingguannya dimulai baru setiap Bulan Baru. Fakta bahwa
mingguan moderen adalah mingguan yang berlangsung terus menerus dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, tetapi BUKAN pada kalender asli dari masa
Penciptaan.

Satu
sarjana Yahudi, seorang profesor pada Universitas Rutgers dengan bangga
berkata:

Siklus
tujuh-hari terus menerus yang berlangsung sepanjang sejarah dan tidak memberi
perhatian apapun pada bulan dan fasenya merupakan penemuan khas Yahudi. Namun,
pemisahan tujuh-hari mingguan dari alam telah menjadi satu dari kontribusi
paling singnifikan dari Yudaisme pada peradaban. . . . itu menjembatani
peneguhan dari apa yang Lewis Mumford kenali sebagai ”periode mekanik,” pada
pokoknya meningkatkan jarak antara makhluk manusia dan alam. Mingguan Quasi
[mingguan yang dimulai baru dengan Bulan Baru] dan mingguan [siklus terus
menerus] pada dasarnya menyajikan dua dasar mode yang berbeda dari kelompok
sementara dari kehidupan manusia, pendiri melibatkan penyesuaian sebagian pada
alam, dan penekanan akhir emansipasi total darinya. Penemuan siklus mingguan
terus menerus adalah salah satu terobosan paling signifikan dalam usaha manusia
untuk keluar dari penjara alam dan menciptakan masyarakat dunia yang mereka
mau. (Eviatar Zerubavel, The Seven Day Circle: The History and Meaning of the
Week, hal. 11)

Pernyataan
ini tidak lebih dari sebuah penerimaan kemurtadan. Ini harus dimengerti dalam
konteks penerimaan Yahudi bahwa Yudaisme modern adalah turunan rohani dari
orang Farisi, yang ”tradisi”, ”penerimaan” dan ”pembohongan”nya dicela oleh
Sang Juruselamat.

BANTAHAN
#4:
”Adalah mustahil untuk menghitung hari Pentakosta pada kalender
Luni-solar.”

JAWAB: Menggunakan kalender luni-solar adalah satu-satunya cara menghitung hari
Pentakosta. Hanya dengan menggunakan kalender Alkitabiah semua persyaratan dari
penetapan Hari Pentakosta dapat terpenuhi.

Kitab
Suci menyediakan tiga pengukur-waktu yang harus terpenuhi dalam rangka
menghitung Pentakosta yang benar. Ini semua dengan jelas diberikan dalam Imamat
23:15 & 16:

”Kamu
harus menghitung mulai dari hari sesudah Sabat yaitu waktu kamu membawah
persembahan unjukan, tujuh Sabat. Harus lengkap. Sampai pada hari sesudah Sabat
ketujuh, kamu harus hitung 50 hari.” (Imamat 23: 15-16)

Tiga
persyaratan yang diatur oleh kitab suci adalah:

  1. Mulai menghitung
    pada hari Persembahan Unjukan, ”hari setelah Sabat besar.” (Lihat Imamat 23:11)
  2. Tujuh Sabat harus
    lengkap.
  3. Menghitung 50
    hari.

gandumTujuh
Sabat lengkap memberikan tujuh minggu penuh, berawal pada hari Persembahan
Unjukan.

Pada
hari berikutnya setelah Sabat ketujuh, perhitungan sampai 50 hari dimulai. Hitungan
50 ini akan membawa anda pada tanggal 28 atau 29 pada Bulan keempat. Berdasarkan
atas jumlah hari pada bulan ketiga, atau bulanan. (Lihat Skema dibawah). Seluruh
perhitungan dari hari Persembahan Unjukan adalah kurang lebih 100 hari. Hari
raya pentakosta berlangsung disekitar panen buah pertama gandum di musim panas dan
karena gandum membutuhkan 100 sampai 120 hari untuk matang, semua proses
membutuhkan waktu sekitar empat bulan. (Lihat Imamat 23:17-20)

Tanda
paling besar dari perayaan [Hari Pentakosta] adalah penyediaan dua roti yang
dibuat dari buah
pertama dari panen gandum. (Pentecost. Smith’s Bible Dictionary).

Yahushua
menyinggung kebenaran ini ketika Dia membuat pernyataan sesaat setelah Paskah:

”Bukankah
kamu berkata, empat bulan lagi baru waktu menuai tiba?” (Yohanes 4:35, NKJV)

Sejarahwan
dan Sarjana Alkitab semua setuju, hari Pentakosta adalah peringatan pemberian
Hukum di Gunung Sinai.

”Hari
Pentakosta yang telah dipelihara oleh orang Yahudi juga adalah sebuah perayaan
untuk memperingati pemberian hukum di Gunung Sinai.” (Catatan Barnes dalam
Perjanjian Baru)

”Hari
raya Pentakosta telah dilakukan untuk memperingati pemberian hukum… ”  (Matthew Henry Concise)

”Hari
raya Pentakosta atau hari raya Minggu . . . ketika buah pertama (khususnya
gandum) dipersembahkan; juga memperingati pemberian Hukum di Gunung Sinai.” (Sejarah
Negara Yahudi)

Jika
hanya menghitung langsung 50 hari dari Persembahan Unjukan selama Hari raya
Roti Tidak Beragi, maka hari Pentakosta akan dirayakan sebelum orang Israel
mencapai Sinai. Namun, ketika menggunakan kalender Luni-solar, kita melihat
garis-waktu terbentang di Alkitab membuktikan bahwa Alkitab dan kisah sejarah
dalam menghitung hari Pentakosta sebagai peringatan pada pemberian Hukum.

Tujuh
Sabat penuh akan selalu sampai pada hari ke-8 pada Bulan yang Ketiga. Keluaran
19:1 mengatakan, ”Orang Israel tiba pada hari yang sama pada bulan ketika
mereka meninggalkan mesir,” pada tanggal 15. Disini, kita memiliki tujuh hari
pertama dalam hitungan kita menuju 50.

Keluaran
19:10-16 mengatakan, ”Yahuwah memberitahu Musa untuk menguduskan umat. Tiga
hari kemudian, Yahuwah akan turun di atas Gunung Sinai.” Dan sekarang kita
memiliki tiga hari lagi untuk ditambahkan pada hitungan ini, memberikan kita
total 10 hari. Dalam Keluaran 24, Yahuwah meminta Musa untuk naik keatas Gunung
bersama dengan para pemimpin. Musa, Harun, Nadaab, Abihu, dan para pemimpin
kemudian menuruni Gunung Sinai Yahuwah kemudian memanggil Musa ke atas gunung setelah
40 hari, Musa turun dengan Loh Batu yang asli ditulisi oleh jari-jari Yahuwah. Ini
menambahkan 40 hari lagi, memberikan kita total 50 hari!

Grafik yang menunjukkan jumlah Pentakosta: 7 Lunar Sabat + 50 Hari, Menghitung dari gelombang Sheaf

Bukti
lebih jauh menunjukkan kepada kita pada hari ke 49 dari hitungan kita, Keluaran
32 memberi tahu kita bahwa Harun mengumumkan:

”Besok
adalah Hari Raya bagi Yahuwah.” (Lihat Keluaran 32:5)

Harun
adalah imam besar yang ditetapkan oleh Yahuwah sendiri, dia telah melihat
kehadiran Yahuwah pada ”lantai batu nilam” dalam Keluaran 24. Jadi, disini
tidak ada hari raya acak, Sekalipun orang-orang Israel menajiskan hari kudus
itu dengan kebiasaan penyembahan berhala mereka. Hari Raya Pentakosta didapati
tepat 50 hari setelah tujuh Sabat lengkap pada kalender Luni-solar. Hanya
dengan menghitung tujuh Sabat lengkap pada kalender Lunisolar dan menambahkan
50 hari lagi maka akan tiba pada hari Raya Minggu yang tepat, itulah hari
Pentakosta. Jauh dari menyalahkan Sabat lunar, perhitungan Alkitabiah untuk
Hari Pentakosta adalah salah satu verifikasi yang paling penting yang mendukung
hari Sabat Lunar.

BANTAHAN
#5:
”Ada terlalu banyak pertentangan pendapat mengenai Sabat lunar. TUHAN bukan
pembuat kebingungan. Jika ini memang benar, pemelihara Sabat lunar akan
memiliki beberapa kesatuan dalam keyakinan mereka. Seperti yang ada, mereka
sangat tidak-bersatu, beberapa menentukan Bulan Baru saat konjungsi, yang lain
pada sabit terakhir yang terlihat, beberapa pada saat sabit pertama yang
terlihat, yang lain pada paru sabit dan yang lain tetap pada saat purnama! Semua
membingungkan, jadi, pastinya, ini adalah salah.”

JAWAB: Ini adalah pendapat yang salah. Kebingungan ini dapat digunakan melawan
Kekristenan sendiri, yang memiliki ratusan denominasi yang berbeda yang tidak
sama hari beribadahnya. Wujud dari Kristus, apa yang terjadi setelah kematian, mengapa,
dan masih banyak doktrin lain yang bisa disebut!

Kitab
suci menegaskan bahwa Yahuwah sendiri yang menyebabkan hari Sabat yang sejati
dilupakan.

Yahuwah
menjadi seperti seorang musuh. Dia menghancurkan Israel . . . Dia melanda kemah-Nya
seperti kebun; menghancurkan tempat pertemuan-Nya; Yahuwah menjadikan orang
lupa akan perayaan dan Sabat di Zion.(Lihat Ratapan 2:5,6).

Dalam
Hosea 2, ayat 11, Yahuwah berfirman:

”Aku
akan menghentikan segala kegirangannya, Hari rayanya, Bulan Barunya, Hari
Sabatnya dan segala perayaannya.” (Hosea 2:11, NKJV)

Semua
waktu perayaan untuk beribadah ini adalah semuanya ditentukan dengan kalender
Luni-solar yang dibuat pada masa Penciptaan.

Namun,
jaminan juga diberikan – di hari terakhir ini, semua kebenaran akan dipulihkan:

Yahuwah
akan menuntun kamu senantiasa . . . Kamu akan membangun reruntuhan yang sudah
berabad-abad; dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan;
dan kamu akan disebutkan Yang Memperbaiki Tembok yang tembus, yang membetulkan
jalan supaya tempat itu dapat dihuni. Jika kamu tidak menginjak-injak hukum
Sabat, dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku, dan menyebutnya hari
Sabat hari kenikmatan . . . (lihat Yesaya
58:11-13).

Proses
untuk memulihkan kebenaran yang sudah lama terkubur dimulai selama masa
Reformasi Protestan dan terus berlanjut dalam pemulihan hari Sabat dan kalender
Alkitabiah. Menggali keluar kebenaran yang sudah lama dilupakan adalah sulit,
butuh waktu dan usaha yang rajin.

Namun,
perbedaan pendapat yang ada diantara para pencari untuk memulihkan kebenaran
yang hilang itu bukanlah sebuah pendapat melawan yang sedang terjadi. Secara
khusus ketika itu sudah dinubuatkan maka itu akan terjadi. Ini semua bebas
dilaksanakan karena hak asasi manusia kita dalam kebebasan beragama dengan
belajar kita dapat diyakinkan mengenai kebenaran – bagi
diri kita sendiri.

BANTAHAN
#6:
”Teori Sabat lunar ini adalah sebenarnya sebuah kebangunan dari sekte sesat
penyembah bulan kuno, yang berpenampilan moderen. Ini tidak lain adalah
penyembah bulan.”

JAWAB: Semua waktu dihitung melalui pergerakan. Seandainya pergerakan dari benda
langit relatif  dengan posisi bumi, waktu
tidak akan bisa diukur.

Ada
empat jenis kalender dasar:

bintang bintang

 

Kalender
Bintang menggunakan perbandingan perputaran semu bintang-bintang dengan bumi

 

matahari

 

Kalender
Matahari menggunakan perputaran bumi mengelilingi matahari sepanjang tahun percaya
bahwa bulan berdiri sendiri terhadap semua hal di alam.

bulan

 
Kalender
Bulan berdasarkan ketatnya siklus dari bulan. Karena tahun bulan lebih pendek
dari tahun matahari, maka bulanan ”mengambang” sepanjang tahun matahari, contohnya
seperti kalender Islam.

Kalender
Luni-solar menggunakan matahari untuk mengukur panjangnya tahun, dan siklus
bulan untuk mengatur bulan-bulan, atau bulanan.

Kalender
moderen Gregorian adalah sebuah kalender matahari. Kalender Alkitab adalah
sebuah kalender Luni-solar. Tidak berarti bahwa seseorang menyembah bulan
karena menggunakan waktu yang dia tempu untuk mengelilingi bumi -itu hanya
berarti bahwa bulan dan matahari adalah keduanya digunakan sebagai
penentu-waktu.

Ini
adalah aturan yang ditetapkan dalam Kejadian pasal 1:

Berfirmanlah
Elohim, ”Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang
dari malam; dan biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan
masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun . . . ” (Lihat Kejadian
1:14)

Menggunakan
matahari dan bulan untuk mengukur waktu tidak membuat seseorang menjadi
penyembah bulan!

BANTAHAN
#7:
”Cornelius Tacitus, sejarahwan dan senator Roma, memastikan bahwa orang
Yahudi memelihari Sabat Sabtu. Fakta bahwa kekafiran menghubungkan
pemeliharaan-Sabat dengan Saturnus membuktikan bahwa ”hari Saturnus” orang Roma
memiliki hari yang sama dengan ”hari Sabat” Alkitab!”.

JAWAB: Kitab Suci sendiri menunjukkan bahwa orang Israel menyembah Saturnus. Saturnus
adalah salah satu dewa planet.

Berdoa
kepada planet pada hari yang mereka hormati adalah bagian dari penyembahan
terhadap benda-benda langit (Robert L. Odom, Sunday in Roman Paganism, hal.
158.)

Hari
Sabtu adalah ”hari dewa Saturnus” kemungkinan ini terjadi ketika orang Israel
sedang menyembah dewa planet ini, dan mereka melakukannya pada harinya: Hari
Sabtu. Namun, tindakan penyembahan seperti ini selalu terjadi ketika orang
Israel telah dalam kemurtadtan yang kotor dan pembangkangan melawan Sorga.

Penunjuk
pertama dari kemurtadtan orang Israel atas Saturnus ditemukan dalam keluaran
32, kemurtadtan di Sinai dengan lembu emas. Ketika lembu sudah dibuat, mereka
berkata:

”O
Israel, inilah dewamu, yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir.” (Keluaran
32:4, KJV)

Lembu
emas ini adalah lambang dari Saturnus.

Apis - anak lembu emasKeilahian
Osiris yang paling disukai oleh orang Mesir secara umum digambarkan dalam
bentuk seekor kerbau atau lembu muda –lembu Apis- berdasarkan bentuk inilah
lembu emas Israel dibuat. Inilah alasan mengapa lembu tidak boleh secara umum
ditampilkan sebagai lambang yang menggambarkan dewa, karena lembu ini
menggambarkan sifat keilahian Saturnus, ”Yang TERSEMBUNYI”, ”Apis” adalah nama
lain dari Saturnus. (Alexander Hislop, The Two Babylons,hal. 45)

Ribuan
tahun kemudian, ketika kerajaan Israel telah terpecah antara 10 suku diutara dan
dua suku diselatan, raja pertama dari kerajaan Israel  utara, Yerobeam, menetapkan ulang penyembahan
terhadap Saturnus.

Dan
Yeroboam berkata dalam hatinya, sekarang mungkin kerajaan akan kembali kepada
keluarga Daud: Jika umat ini pergi mempersembahkan persembahan ke bait Yahuwah
di Yerusalem, maka hati umat ini akan kembali kepada tuan mereka, yaitu
Rehoboam raja Yahuda, dan mereka akan membunuhku, dan berbalik kepada Rehoboam
raja Yahuda.

Setelah
dia menimbang-nimbang, dia membuat dua lembu emas, dan berkata kepada mereka,
sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem: Hai Israel, lihat inilah dewa-dewamu, yang
telah membawah kamu keluar dari tanah Mesir.

Dia
meletakkan satu di Bethel, dan satu diletakkan di Dan. Hal ini menjadi dosa:
karena umat itu pergi menyembah ke Betel dan juga ke Dan. (Lihat 1 Raja-raja
12:26-30).

Dalam
pengampunan, Yahuwah mengirim nabi Amos untuk membangun orang Israel dari
bahaya kemurtadtan ini. Pesan yang dikirim Yahuwah kepada Amos mengatakan:

Apakah
kamu mempersembahkan kepada-Ku korban persembahan dan korban sembelihan di
padang gurun itu, hai kaum Israel? Tetapi kamu akan mengangkut rumah Molokhmu
dan Chiun patungmu, bintang dari dewamu, yang kamu telah buat bagi dirimu
sendiri. (Amos 5:25,26, KJV)

Berdasarkan
konkordansi baru Alkitab kata ’Chiun’ adalah:

”Sebuah
nama lain dari dewa Saturnus.” (The New Strong’s Exhaustive Concordance of the
Bible, halaman 194)

Selengkapnya
tentang banyaknya kemurtadtan orang Israel, seperti yang dituliskan dalam Kitab
Suci, mengungkap – penyembahan terhadap lambang Saturnus banyak dilakukan dalam
pemberontakan agama mereka.

Hari
dimana seseorang beribadah memuliahkan dewa pada hari itu! Saturnus adalah dewa
dari hari Sabtu.

Yahuwah,
Sang Pencipta, harus disembah pada hari Sabat kudus-Nya, yang ditentukan dengan
kalender Luni-solar-Nya. Beribadah [ada hari yang lain, yang ditentukan dengan
kalender yang lain, memberikan penghormatan kepada dewa lain selain Sang
Pencipta.

BANTAHAN
#8:
”Berbagai sejarahwan kuno, dari Cassius Dio sampai Frontinus dan yang lain,
dengan jelas menyatakan bahwa orang Yahudi menolak berperang pada ”hari
Saturnus.” Bahkan pemusnahan Yerusalem pada tahun 70 M berlangsung pada ”hari
Saturnus”. Sangat jelas, ini adalah Sabat-hari ketujuh.”

JAWAB: Penilain ini berdasarkan pada asumsi bahwa minggu, pada waktu dalam sejarah
Roma ini, disamakan dengan mingguan moderen. Ini salah!

Kalender
Julian aslinya memiliki delapan-hari perminggunya. Ketenaran Mithraisisme
berkembang dalam Roma yang kafir, mingguan tujuh hari planetari juga bertambah
terkenal.

Ini
nampaknya seperti jika beberapa orang yang pandai dalam hal rohani memegang
kontrol atas

dunia
kafir yang meminta agar mingguan planetari yang sesat diperkenalkan seperti
itulah waktu yang tepat bagi Mithraisisme, sebuah kelompok penyembah matahari
yang paling terkenal, untuk muncul dan meninggikan hari Matahari sebagai hari
yang paling tinggi dan lebih suci dari pada yang lain. Sungguh ini bukanlah kecelakaan.
(Robert L. Odom, Sunday in Roman Paganism,  hal. 157)

Laporan
sejarah yang mengakui bahwa orang Israel beribadah pada hari ”dewa Saturnus” tidak
membuktikan bahwa hari Sabtu moderen adalah hari Sabat Alkitabiah. Apalagi,
Hanya satu dari dua fakta ini yang terbukti:

  1. Orang Israel
    telah berada dalam kemurtadtan, yang menjadi alasan bagi Yahuwah membiarkan
    mereka di taklukkan.
  2. Siklus mingguan
    antara kalender Israel dan kalender Roma adalah berbeda.

Sebuah kalender tongkat yang ditemukan di Baths of TitusAntara
tahun 79 sampai dengan 81 masehi, Kaisar Titus membangun permandian umum di
dasar gunung
Esquiline di Roma Permandian ini, dikenal dengan nama ”Permandian Titus”, memiliki
banyak rancangan lukisan yang dibuat oleh Famullus. Pada salah satu tembok dari
permandian ini ada sebuah kalender. Ini adalah salah satu dari gambaran
mingguan tujuh-hari planetari orang Roma.

Kalender
ini mengungkap bahwa mingguan planetary kafir aslinya berawal pada hari
Saturnus Hari Sabtu, pada kalender Julian mula-mula, itu bukan hari ketujuh,
tetapi hari pertama, diikuti oleh hari Minggu, kemudian hari Senin dan akhirnya
diakhiri pada dies Veneris atau hari jumat moderen.

Itu
bukan setelah konsili Nicea pada abad ke empat mingguan planetary tujuh-hari
sudah final ditetapkan dalam kalender Julian untuk dimulai pada hari minggu dan
diakhiri pada hari Sabtu.

BANTAHAN
#9:
”Hal ini sepertinya sangat berat! Seluruh dunia menggunakan sebuah kalender
yang berbeda. Untuk beribadah dengan kalender ini akan membahayakan pekerjaan
saya. Kamu tidak dapat hidup dalam dunia moderen dan beribadah dengan
menggunakan kalender ini.”

JAWAB: Satu pendapat menentang kebenaran bahwa itu adalah pencinta dan pengiklan yang
tidak perna bisa ditolak adalah bahwa ketaatan pada kebenaran harus memikul
sebuah salib: salib ketaatan.

Kehidupan
moderen diatur dengan kalender Gregorian: hari-hari kerja, hari-hari sekolah, akhir
pekan, liburan, semuanya ditentukan dengan menggunakan siklus mingguan yang
bersambung. Jika terang dari Sabat yang sejati telah diterima, akan ada
pemisahan. Hal ini tidak terelakkan.

Pekerjaan
bisa hilang, pernikahan bisa hancur ketika seseorang menerima kebenaran dan
yang lain tidak. Namun, hal ini tidak mempengaruhi pengikut Yahushua yang
sejati. Mereka yang menghargai kebenaran diatas segalanya tidak akan menunggu
sampai kebenaran itu menjadi terkenal, atau taat secara instan.

Ketika
dihukum karena kebenaran, mereka menerima salib, sepakat dengan rasul  Paulus, bahwa, Penderitaan ringan kami, yang
hanya sementara, mengerjakan bagi kami jauh lebih besar dan kemuliaan kekal
yang melebihi segalanya . . . . (2 Korintus 4:17, KJV)

Terang
kebenaran terus meningkat. Pengajaran yang telah lama terkubur dalam tradisi
dan asumsi yang salah sedang dipulihkan.

Siapa
yang anda pilih untuk diikuti?

Akankah
anda cukup menghargai kebenaran untuk taat apapun harganya?

Sebuah
kebahagiaan kekal menunggu semua orang yang membuat pilihan ini.


Klik di sini
untuk menonton videonya!

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.