World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Kalender Sang Pencipta

Ingatlah dan kuduskanlah
hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala
pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat. Keluaran 20:8-10.

Bagi
orang-orang yang ingin menaati perintah Kitab Suci, pertanyaan yang akan timbul
adalah: “Yang mana hari pertama”? Semua orang dapat menghitung sampai tujuh,
tetapi dari mana anak muda memegang tujuh jarihitungan dimulai? Bagaimana
kamu tahu bahwa itulah hari ke tujuh yang benar? Sang Pencipta yang menciptakan
minggu juga mendesain sebuah bulan di mana minggu itu ditempatkan. Kalender Sang Pencipta di mulai dengan “hari bulan
baru” dan diikuti dengan empat minggu penuh. Setiap satu minggu berisi enam
hari bekerja dan sebuah hari beristirahat-hari Sabat-hari ketujuh.

Pada
mulanya, Sang Pencipta mendesain matahari dan bulan untuk mengatur waktu.

“Jadilah
benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah
benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan
masa-masa yang tetap [H41501, perkumpulan rohani] dan hari-hari dan
tahun-tahun. . . kedua benda penerang yang besar itu [telah diatur]. . . di
cakrawala. . .. untuk menguasai siang dan malam  (Kej 1:14, 16-18) .

Waktu
hanya dapat diukur melalui pergerakan. Rotasi bumi terhadap matahari menjadi
penentu yang mengukur sebuah hari. Selama 365,25 hari bumi sambil berotasi
mengelilingi matahari satu kali dan kembali pada titik relative yang sama
dengan matahari, itu disebut satu tahun matahari. Bulan berotasi mengelilingi
bumi selama 29,5 hari untuk mengukur bulanan,
itulah dasar perhitungan sebuah bulan. Panjang dari 12 atau 13 bulan adalah
sama dengan panjang 1 tahun matahari.

Ada
tiga jenis kalender umum yang menggunakan pergerakan dari matahari dan
bulan: 

  1. Matahari: pengukuran
    melalui pergerakan bumi dan matahari

    Kalender Matahari menggunakan matahari untuk mengukur panjangnya sebuah
    tahun. Bulan tidak dikaitkan dengan alam. Dalam kalender matahari Gregorian
    siklus mingguan berlangsung terus menerus tanpa henti. Bahkan pada tahun
    kabisat yang terjadi setiap empat tahun di mana sebuah hari ditambahkan pada
    bulan februari, hal ini pun tidak mengganggu siklus mingguan yang terus menerus
    dan tanpa henti.

  1. Bulan: pengukuran
    didasarkan pada rotasi bulan.

    Kalender ini didasarkan pada ketatnya siklus bulan. Bulan di awali dari fajar
    setelah konjungsi dan siklusnya berlangsung terus menerus tanpa penyesuaian
    dengan tahun matahari, dan karena panjang 12 bulan kurang 11 hari dari panjang
    tahun matahari maka sepanjang tahun kalender bulan mengambang dari musim.

  1. Luni-solar: bulanan bulan
    bersandar pada tahun matahari

    Matahari dan bulan difungsikan bersama-sama untuk membentuk kalender
    luni-solar. Bulanan diatur sepanjang dengan tahun matahari dengan cara
    menambahkan bulan ke-13 sebanyak 7 kali dalam 19 tahun. Siklus mingguan dimulai
    baru setiap awal bulan. Setiap satu bulanan berisi 4 minggu penuh.

Kalender
yang ditetapkan pada masa penciptaan adalah kalender luni-solar. Kalender
inilah yang paling akurat dari semua system pengukur waktu yang ada.

Dalam
kitab suci, setiap bulan diawali oleh sebuah hari khusus untuk beribadah dan
disebut hari raya bulan baru atau hari bulan baru, itulah tanggal 1 di bulan
itu. Karena itu adalah sebuah hari ibadah, maka itu tidak bisa dihitung sebagai bagian dari 6 hari kerja di dalam minggu pertama dari setiap bulanan.

Hari bulan baru dimulai pada fajar pertama setelah bulan konjungsi, yang
kemudian diikuti oleh enam hari bekerja dan hari istirahat yaitu hari ketujuh
pada tanggal 8 bulan berjalan. Setelah itu 3 minggu lagi akan mengikuti dan
berakhir pada hari sabat di tanggal 29. Melalui pengukuran dan perhitungan
menjelang tanggal 29, kita akan mengetahui kapan konjungsi bulan terjadi, hal
itu akan memberikan kita informasi apakah bulan itu akan terdiri dari 29 atau
30 hari. Tidak ada bulan yang akan memiliki hari lebih dari 30 hari.

Kalender
luni-solar yang benar sangat mudah digunakan. Hari-hari dalam sebuah minggu
selalu jatuh pada tanggal yang sama setiap bulan. Sepanjang waktu, sebuah hari
sabat di dalam kitab Kalender Sang Penciptasuci yang ditandai dengan sebuah tanggal, itu pasti selalu
jatuh pada tanggal 8, 15, 22 dan 29 setiap bulan.

Kitab
Suci menyatakan bahwa bulan diciptakan khusus untuk mengatur waktu ibadah.

“Dia
menetapkan [membuat] bulan menjadi penentu waktu [H41501, waktu
beribadah] (Maz 104:19)

Minggu
penciptaan diakhiri dengan hari Sabat-hari beristirahat. Dalam keluaran 31
ditetapkan bahwa hari sabat harus dikuduskan sepanjang generasi, turun temurun
tanpa henti, menjadi sebuah perjanjian yang kekal.

Akan
tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku
dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah Yahuwah, yang
menguduskan kamu (Kel 31:13) .

Sabat
hari ketujuh telah diatur Sang Pencipta menjadi tanda kesetiaan antara diri-Nya
dengan umat-Nya. Musuh kita, Lucifer, telah mengubah kalender umum dan mencuri
penyembahan yang seharusnya hanya ditujukan kepada Sang Pencipta. Melalui
tradisi dan asumsi belaka, Lucifer telah menyatukan dunia untuk menggunakan
kalender matahari dengan siklus mingguan yang tidak perna berhenti. Waktu
kita menyembah mengungkapkan siapa
yang kita sembah! Semua orang yang telah mengatur waktu-waktu ibadah dengan menggunakan
kalender matahari, tanpa sadar telah menyatakan kesetiaanya dan ibadahnya
kepada Penipu terbesar.

Namun
semua orang yang rindu untuk menyatakan kesetiaannya kepada Sang Pencipta akan
menyembah Dia pada hari yang telah Dia atur untuk itu. Dan untuk menemukan hari
yang tepat untuk menyembah kita harus menggunakan kalender luni-solar yang
telah ditetapkan saat penciptaan.

Kitab
Suci mengungkapkan bahwa kalender yang akan digunakan untuk menyembah sepanjang
waktu sampai di dalam kekekalan adalah kalender yang berdasarkan pada hari
bulan baru.

Dari
satu hari bulan kepada hari bulan baru berikutnya, dari satu hari Sabat kepada
hari Sabat berikutnya, seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah
di hadapan-Ku (Yesaya 66:23).

Siapa
yang kamu sembah? Kepada siapa kamu menyatakan kesetiaan kamu? Kalender yang
kamu gunakan untuk mengatur waktu ibadahmu menunjukkan pribadi mana yang kamu
sembah.

Klik
di sini untuk menonton videonya!


1 “Hari raya orang Yahudi terjadi secara berkala, sehingga
kata ini digunakan untuk mengenali hari-hari raya itu. . . Mo’ed digunakan
dalam arti luas untuk semua acara agama. Itu terkait erat dengan Kemah Suci itu
sendiri. . . [Yahuwah] bertemu orang Israel di sana pada waktu tertentu untuk mengungkapkan
kehendak-Nya. Ini adalah istilah umum untuk waktu perkumpulan ibadah umat. . .
[Yahuwah].” (Lihat #4150, “Lexical Aids to the Old Testament,”
Hebrew-Greek Key Word Study Bible, KJV.)

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.