World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Kesabaran Orang-orang Kudus

Nona Wagner sedang khawatir. Kunjungan sore ke
museum kereta api dengan kelasnya siswa tingkat dua telah berjalan dengan baik.
Anak-anak tertarik dan (sebagian besar) telah berperilaku baik. Dia telah berhasil
menghentikan perkelahian singkat Chad dan Tim sebelum ada sesuatu yang rusak di
dalam museum. Dia telah berhasil menemukan kamar mandi tepat pada waktunya
untuk si kecil Lindy, yang, karena hak, masih harus duduk di tingkat satu. Dan
semua anak-anak telah dijemput oleh orang tua mereka di museum tepat waktu,
semua anak kecuali satu.

Kesabaran Orang-orang Kudus imagePamela Forsythe belum dijemput. Jam tiga sudah lewat.
Waktu berlalu menjadi jam empat dan sekarang sudah jam lima. Nona Wagner tidak
memiliki nomor telepon rumah Pamela dan, per jam ini, tidak ada yang tersisa di
sekolah yang bisa dia tempati bertanya. Dia tidak tahu di mana Pamela tinggal
dan, lebih parahnya lagi, si kecil Pamela juga tidak tahu.

Indianapolis, pada musim gugur tahun 1964, berada dalam
ketegangan rasial. Museum transportasi tidak berada di bagian terbaik dari kota
dan Nona Wagner mulai gugup. Jika dia membawa Pamela pulang dengan dia, maka dia
tidak akan memiliki cara untuk membuat orang tuanya tahu di mana gadis kecil
itu. Karena tidak ada cara lain untuk menghubungi mereka, maka tidak ada
apa-apa yang bisa dia lakukan selain dari duduk dan menunggu. Dan menunggu. Dan
menunggu.

Guru dan gadis kecil itu bermain “Spy mata”, “Simon
Says” dan berbagai permainan tebak-tebakan untuk menghabiskan waktu. Berulang
kali guru itu berkata kepada anak kecil itu untuk tidak khawatir, dan si kecil Pamela
selalu berkata, “Iya benar, ibu saya akan datang”.

Pada jam 5 lewat 15 menit, laki-laki yang mengoperasikan
museum itu keluar. Dia khawatir, juga. Dia tidak ingin mengusir dan
meninggalkan seorang wanita dan seorang anak kecil sendirian di tempat parkir
yang gelap.

Akhirnya, pada jam 5:30, lebih dari dua jam setelah
anak-anak yang lain telah dijemput, Ny. Forsythe tiba dengan bingung bagaimana
harus meminta maaf dan memberi penjelasan. Dia memeluk gadis kecilnya yang dengan
tenang turun dari mobil ibu gurunya dan bergegas berlari gembira kepada ibunya
sambil berkata: “Terima kasih, Nona Wagner! Sampai jumpa besok!”.

Dalam perjalanan pulang, Nona Wagner mengagumi
betapa tenangnya Pamela menunggu ibunya. Dia tidak gugup. Dia tidak takut. Dia
tidak khawatir. Dia tahu ibunya akan datang. Tidak pernah terlintas dalam benak
gadis kecil itu bahwa ibunya mungkin
tidak akan datang
. Sebaliknya, dia bersikap santai, dia dengan gembira
berkunjung dan bermain-main dengan gurunya. Dia memiliki keyakinan total dan penuh
bahwa ibunya akan datang karena ibunya telah
mengatakan bahwa dia akan datang
. Keyakinan penuh pada ibunya membuat
Pamela menunggu berjam-jam dalam kesabaran.

Perjanjian Baru penuh dengan nasehat bagi orang-orang
percaya agar melatih kesabaran, dan pujian bagi mereka yang melakukannya. Sangat
jelas bahwa kesabaran adalah sebuah atribut rohani penting yang harus dimiliki.
Masalahnya adalah, kebanyakan orang tidak mengerti dengan pasti apa itu “kesabaran”, seperti yang
dibicarakan dalam Alkitab. Seorang anak kecil biasanya dimarahi dengan
peringatan: “Sabarlah!”. Mereka menganggap bahwa kesabaran tidak
lebih dari sekedar menjadi tenang ketika merasa bosan dalam penantian yang tak
terduga. Definisi tersebut didukung oleh kamus moderen yang mendefinisikan
kesabaran sebagai: “Keinginan atau kemampuan untuk menunggu atau bertahan
tanpa mengeluh”1.

Namun, bahasa itu adalah cair dan beberapa bahasa bahkan
lebih cair dari bahasa Inggris, yang terus menambahkan kata-kata dan mengubah
definisi dalam kosakata yang terus berkembang. Untuk memahami makna penuh dari apa
yang Alkitab maksudkan ketika memerintahkan orang-orang percaya untuk melatih
“kesabaran”, kita perlu mempelajari bagaimana kata didefinisikan
ketika penerjemah Alkitab memilih kata itu untuk mewakili kata aslinya dari
bahasa Yunani.

KESABARAN, Menderita penderitaan, rasa sakit, kerja berat,
bencana, provokasi atau kejahatan yang lain, dengan tenang, tidak marah; bertahan
tanpa mengerutu dan bersungut-sungut. Kesabaran bisa timbul dari ketabahan lembaga.
. . atau dari penyerahan diri orang-orang Kristen pada kehendak ilahi. . . . Tindakan atau kemampuan untuk menunggu lama demi
memperoleh keadilan atau kebaikan yang diharapkan tanpa bersungut-sungut.2

patience

Jauh lebih dari sekedar menahan kebosanan dengan
semangat yang tenang, kesabaran orang-orang Kristen yang sejati dilandasi dengan
iman dan merupakan sebuah bagian penting dari pengembangan rohani. Ujian-ujian yang
datang ke dalam kehidupan semua orang diperbolehkan oleh Yahuwah untuk
mengembangkan kekuatan rohani dan ketabahan. Dalam kitab Roma pasal lima,
Paulus memaparkan proses dimana kesabaran dipelajari dan imbalan rohani yang dihasilkannya:

Kita bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena
kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan kesabaran, dan kesabaran
menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan
tidak mengecewakan, karena kasih Yahuwah telah dicurahkan di dalam hati kita
oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (Roma 5: 3-5)3.

Perjuangan-perjuangan dan cobaan-cobaan yang menimpa
jalan kehidupan semua orang yang mengikuti Yahuwah diijinkan oleh Kasih yang
tak terbatas. Pencobaan-pencobaan seperti ini hanya dapat diatasi dengan iman
dan kepercayaan dalam kekuatan ilahi. Hal ini memberikan kepada setiap orang
pengetahuan pribadi, pengalaman pribadi bahwa Yahuwah dapat dipercaya.

“Kesabaran” tersedia bagi semua orang yang
mau mencarinya. Hal ini diperoleh dengan memilih
untuk mempercayai Yahuwah dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah sebuah pilihan
sadar. Ini adalah sebuah keputusan yang tidak didasarkan pada perasaan. Memang,
perasaan (takut, keraguan) harus sering diabaikan ketika menjalankan iman. Iman
adalah “persetujuan pikiran pada kebenaran yang dinyatakan oleh pihak yang
lain, bertumpu pada otoritas dan kebenarannya, tanpa bukti yang lain4.

Ada banyak hal yang Yahuwah rindu lakukan bagi
anak-anak-Nya, tetapi jika mereka tidak memilih untuk menjalankan iman, Dia
terbatas dalam apa yang bisa Dia lakukan untuk mereka. Sebagaimana penjelasan
Yahushua: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang
yang percaya!”. (Markus 9:23).

Ketika, dalam menjawab doa yang beriman, Yahuwah melakukan
sebuah penyelamatan agung, rasa syukur akan terbangun di dalam hati. Pada
gilirannya, rasa syukur atas berkat yang diterima mengilhami kasih. Ini adalah sebuah
siklus tindakan-diri untuk kasih yang diperoleh melalui pengalaman ini yang
tetap mengilhami iman yang lebih besar!

Pilihlah untuk percaya pada janji-janji yang
diberikan di dalam Alkitab. Itu adalah firman-firman Yahuwah untuk anda. Dasarkan kepercayaan anda pada
pengetahuan pribadi anda tentang Dia sebagai Sang Pencipta yang maha kuasa, dan
maha kasih. Untuk alasan inilah maka Yahuwah telah memberikan janji-janji yang
tak terhitung jumlahnya dalam Firman-Nya.

Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada
kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita
akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan
jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga
dan yang sangat besar
, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan
luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu
harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu
kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan
diri, kepada penguasaan diri kesabaran, dan kepada kesabaran [kesalehan], dan
kepada [kesalehan] kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan
saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu
dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam
pengenalanmu akan Yahushua Yang diurapi, Tuan kita. (2 Petrus 1: 3-8).

Mereka yang penuh kepercayaan tunduk kepada kehendak
ilahi akan mendapatkan kesabaran.
Mereka yang percaya kepada Yahuwah dalam segala hal, mengetahui bahwa “manusia
hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan
Yahuwah.” (Ulangan 8: 3). Ketika terluka atau dirugikan oleh orang lain,
orang-orang yang memiliki kesabaran tidak membalas dendam. Mereka mempercayai
Yahuwah untuk memperbaiki setiap kesalahan, dan mengklaim janji: “Pembalasan
itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Yahuwah”. (Roma
12:19).

Patience during the racePaulus menyamakan pengalaman ini dengan sebuah lomba
lari jarak jauh, dia mendorong: “Karena kita mempunyai banyak saksi,
bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan
dosa yang begitu merintangi kita, dan marilah kita berlomba dengan sabar dalam
perlombaan yang diwajibkan bagi kita, dengan mata yang tertuju kepada Yahushua
Pembentuk dan Penyempurna iman kita”. (Ibrani 12: 1 dan 2). Kehidupan
Kristen adalah seperti sebuah perlombaan lari jarak jauh. Hal ini tidak dapat
dimenangkan dalam sebuah lari cepat. Melainkan membutuhkan kesabaran, kemauan
teguh dan sebuah kemauan untuk menunggu lama demi mendapatkan hadiah.
Janji-janji dari Firman Yahuwah diberikan untuk memperkuat orang-orang percaya
dalam perlombaan mereka masing-masing.

“Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu,
telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang
pada pengharapan oleh kesabaran dan penghiburan dari Kitab Suci”. (Roma
15: 4).

Kitab Wahyu mengungkapkan bahwa generasi akhir akan
memiliki anugerah rohani berupa kesabaran.

Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan
ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh
dengan pedang. Yang penting di sini ialah kesabaran dan iman orang-orang kudus.
(Wahyu 13:10).

Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu.
. . maka ia akan minum dari anggur murka Yahuwah. . . maka asap api
yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya. . . yang penting
di sini ialah kesabaran orang-orang kudus, yang menuruti perintah Yahuwah dan
iman kepada Yahushua. (Wahyu 14: 9-12).

Sangat menarik untuk dicatat bahwa setiap contoh
yang diberikan berada dalam konteks pertarungan akhir antara Yahushua dan
Setan. Semua orang yang akan mengatasi setan dalam pertarungan akhir dunia akan
melakukannya hanya dalam kekuatan Yahuwah. Kekuatan ini akan menjadi milik
mereka melalui iman kepada Sang Penebus mereka. Dengan menjalankan iman,
berdasarkan pengetahuan mereka tentang karakter-Nya, mereka akan melatih
kesabaran.

Seperti Yahushua di Taman Getsemani, iman mereka
akan diuji sampai akhir.

Seperti Yahushua di atas kayu salib, akan ada
saat-saat ketika, secara emosional, mereka akan merasa seolah-olah Bapa Surgawi
mereka pada akhirnya telah meninggalkan mereka.

Seperti Yahushua, mereka akan menang dengan menyatakan
kembali kepercayaan mereka sepenuhnya di dalam Yahuwah. Mereka akan menyesuaikan
keinginanan mereka sesuai dengan kehendak ilahi dan menunggu Dia untuk memberikan
kelepasan sesuai dengan cara yang Dia tahu yang terbaik. Mereka puas menunggu
lama demi keadilan, mengetahui kelepasan dan upah melampaui pikiran terliar
mereka yang akan datang kepada mereka yang percaya kepada Sang Juruselamat.

Kata-kata Yahushua adalah bagian dari pengalaman
pribadi mereka: “Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu,
saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di
antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.
Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap
bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu”. (Lukas 21: 16-19).

Orang-orang kudus percaya kepada Yahuwah. Mereka
percaya pada janji-janji-Nya. Kepercayaan ini telah dibangun di atas pengalaman
pribadi masing-masing. Mereka tahu bahwa “Dia yang memanggil kamu adalah
setia, Dia juga akan menggenapinya”. (1 Tesalonika 5:24). Mereka dapat
menanggung penderitaan, penganiayaan dan cemoohan karena mereka memiliki
keyakinan bahwa Yahuwah akan membebaskan mereka dan upah yang dijanjikan adalah
pasti.

Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu,
karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan kesabaran, supaya
sesudah kamu melakukan kehendak Yahuwah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan
itu. “Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan
datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang
benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak
berkenan kepadanya.” Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan
diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
(Ibrani 10: 35-39)

Semua orang yang mengembangkan kesabaran melalui
iman di dalam Yahuwah akan menjadi ahli waris Yahuwah dan ahli waris bersama
Yahushua. Tetapi mereka yang tidak mengembangkan kesabaran tidak akan selamat.

Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini,
dan Aku akan menjadi Eloahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi orang-orang
penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang
pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala
dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang
menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua”. (Wahyu
21: 7 dan 8).

Ini adalah, sebuah daftar panjang yang sangat
komprehensif dari orang-orang yang tidak akan selamat! Adalah tidak
mengherankan jika tukang-tukang sihir, penyembah berhala, pendusta, orang-orang
keji dan para pembunuh harus tidak selamat. Tapi orang-orang penakut? Mengapa
seseorang harus tidak selamat hanya karena dia takut?

Jawabannya sederhana: orang-orang “penakut”
tidak akan selamat karena mereka
adalah orang-orang yang “tidak percaya”. Iman itu sederhananya adalah
percaya kepada Yahuwah melalui Firman-Nya karena Siapa dan Apa Dia (Maha-Kasih dan Maha-kuasa), dan tidak
membutuhkan bukti lain.  Oleh karena itu,kurangnya iman dalam janji-janji-Nya,
pada dasarnya, adalah menyebut-Nya sebagai pembohong.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan
kepada Yahuwah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Yahuwah, ia harus percaya
bahwa Yahuwah ada, dan bahwa Dia memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh
mencari Dia. (Ibrani 11: 1 dan 6).

Pengalaman yang sangat penting namun pribadi ini
juga disimpulkan dalam kata-kata salah satu lagu penginjilan:

Iman adalah dasar dari
hal-hal yang tak terlihat;
Dasar dari segala sesuatu
yang kita harapkan.
Firman Yahuwah telah
mengatakan itu dan aku percaya itu
Karena mujizat telah terjadi
bagiku.
Yahuwah berfirman! Dan aku
percaya itu!
Dan itu sudah cukup bagiku.
. .
Meskipun beberapa orang mungkin
ragu bahwa firman-Nya adalah benar
Aku telah memilih untuk
percaya, sekarang bagaimana dengan anda?
Yahuwah berfirman! Dan aku
percaya itu!
Dan itu sudah cukup bagiku.

Jika anda tidak memiliki iman dalam Yahuwah untuk
menepati janji-Nya, anda tidak akan memiliki kesabaran untuk menunggu-Nya untuk
bertindak bagi kepentingan anda. Anda tidak akan percaya bahwa Dia akan
mengirimkan Yahushua untuk memberikan kepada semua orang yang penuh kepercayaan
menunggu kedatangan-Nya kembali. Sebaliknya, anda akan takut. Injil Matius
mencatat kata-kata sedih yang diucapkan kepada semua orang yang, karena
kurangnya iman, telah gagal mengembangkan kesabaran berdasarkan Alkitab:

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuan,
Tuan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak
Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku:
Tuan, Tuan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi
nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku
akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”  (Lihat Matius 7: 21-23).

Tapi hal itu tidaklah harus menjadi nasib siapapun!
“Tuan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia
menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang
berbalik dan bertobat”. (2 Petrus 3: 9). Jika anda tidak memiliki
pengetahuan, jika anda tidak memiliki iman, jika anda tidak memiliki kesabaran –
mintalah kepada Yahuwah semua itu! Dia tidak akan menahan hal-hal yang baik bagi
anak-anak-Nya.

Faith Trust Patience

Karena iman tidak didasarkan pada perasaan, buatlah
pilihan sederhana hari ini untuk percaya kepada-Nya terlepas dari perasaan anda!
Buatlah menjadi sebuah kebiasaan untuk menunggu Yahuwah, dengan penuh
kepercayaan dan kesabaran.

Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu
jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap
imanmu itu menghasilkan kesabaran. Dan biarkanlah kesabaran itu memperoleh buah
yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu
apapun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia
memintakannya kepada Yahuwah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah
hati dan dengan tidak membangkit-bangkit,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang
yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari
oleh angin.  (Yakobus 1: 2-6).

Buatlah menjadi sebuah kebiasaan sehari-hari untuk
bersandar kepada Yahuwah. Klaim janji-Nya, percayalah dalam firman-Nya. Anda
juga dapat memiliki kesabaran orang-orang kudus dan “mewarisi segala
sesuatu” dengan Yahushua, Sang Juruselamat kita.


Konten Terkait:


1 Webster’s New Universal Unabridged
Dictionary, 
Edisi Kedua, 1983.

2 Noah Webster, American Dictionary of
the English Language, 
1828.

3 Semua ayat-ayat Alkitab diambil dari Alkitab King
James Version, jika bukan maka akan dituliskan. Nama-nama Asli dari Bapa dan
Anak telah dipulihkan.

4 S.d.a..

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.