World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Nama-Nya Begitu Indah │ Bagian 3 – Dalam Nama Anak

Mr
D. telah lama menjadi guru yang paling populer di sekolah. Fakta bahwa dia
tampan, lajang dan hanya beberapa tahun lebih tua dari siswa yang dia ajar,
membuatnya populer diantara para murid perempuan. Fakta bahwa dia mencintai
mobil membuatnya populer diantara para murid laki-laki. Satu tahun, pembicaraan
di seluruh sekolah adalah mobil baru Mr D. Dia telah memesan: sebuah Ford
Mustang, yang terbaik dari mobil-mobil yang kuat. Para siswa kecewa hampir sama
seperti kecewanya Mr D. ketika, pada bulan Januari, ada begitu banyak
persyaratan untuk mobil itu yang membutuhkan beberapa tambahan bulan bagi
dealer lokal agar bisa mendapatkan model mobil yang dia telah pesan.

Akhirnya,
mobil itu datang! Sangat Cantik! Cat merah yang luar biasa, bamper krom yang sangat
halus, garis-garis ramping, desain yang aerodinasmis; sebuah mesin performa
tinggi yang jelas dibangun untuk kecepatan. Setelah kelas berakhir, para siswa
dan siswi mengelilingi mobil itu, mendengarkan Mr D. memuji keunggulannya:
tingkat kehalusan suara mesin, seberapa baik ditangani pada tikungan tajam,
seberapa cepat ia bisa mencapai 100 mil per jam di dalamnya. Bagian terbaik
dari semua, adalah bahwa Mr D. bersedia untuk memamerkan bayinya dengan mengijinkan
anak-anak naik di mobilnya selama satu periode liburnya.

mustang merahSalah
satu kenangan SMA favorit saya adalah ketika pada akhirnya tiba harinya saya
naik ke mobil Mr. D. itu. Saya adalah salah satu dari yang terakhir untuk
mendapatkan tumpangan, karena saya punya kelas selama periode libur Mr D. itu.
Akhirnya, satu hari setelah kelas saya dari dia, kami berlari ke mobilnya,
melompat dan menuju ke sebuah, jalan yang lurus panjang di luar kota.
Menghentikan, berbalik dan menuju kembali ke arah kota, Mr D. berbalik dan
menyeringai. “Kamu sudah siap?”

“Sudah
Siap!”

Pacu
mesinnya, Mr D. “Dalam hitungan detik kami terbang di jalan dengan
kecepatan 115 mil per jam (185 kilo per jam) – pada saat batas kecepatan legal di
jalan itu hanya 55 mph (88 kph)! Untuk melengkapi sensasi petualangan terlarang
itu, Mr D. bahkan menulis sebuah surat izin dengan alasan bahwa saya adalah
seorang yang baik dan akan 10 menit terlambat ke kelas berikutnya!1

Kemudian
tragedi menimpa. Sekitar satu bulan sebelum sekolah meliburkan muridnya untuk
musim panas, seseorang mencuri Mustang Mr D. seluruh siswa marah, dan tidak ada
yang lebih marah daripada Mr D. karena itu mobil yang sangat dia cintai, sumber
kenikmatannya, bayinya, yang ia tunggu-tunggu, dan tabungkan, (dan dia juga
masih memiliki banyak pembayaran yang harus dibayar), telah hilang! Laporan
polisi, dokumen yang sangat banyak untuk perusahaan asuransi, pemberitahuan
diposting di sekitar kota, semua diikuti. Tapi polisi tidak dapat menemukan
mobilnya. Mobil itu menghilang secepat sukacita Mr D menghilang. Beberapa mulai
bertanya-tanya apakah mobil itu telah dibawa ke “toko pemotong” dan
dibongkar per bagian untuk dikapalkan ke luar negeri.

Tahun
ajaran berakhir, dan tidak ada Mustang yang ditemukan.

Ketika
sekolah dimulai lagi, kami semua ingin melihat apakah Mr D. telah membeli mobil
baru. Tidak, dia masih mengemudi mobil jelek lama yang dia pakai sebelum
membeli Mustang itu dan dia masih sakit-hati atas kehilangan itu.

Enam
minggu setelah tahun ajaran sekolah baru dimulai, Mr D. mendapat telepon.
Polisi akhirnya menemukan mobilnya! Kabar buruknya, adalah bahwa mobil itu berada
di tempat barang rongsokan di sebuah kota berjarak 200 mil jauhnya. Ketika nomor
rangka diperiksa, pekerja menyadari bahwa itu adalah mobil yang telah dicuri
dan menelepon polisi. Mr D. berlari ke tempat loak itu.

Sungguh
pemandangan yang menyedihkan di depan matanya! Mobil yang dirawat dengan lembut
itu, ditempatkan di tumpukan sampah. Satu spion samping rusak, dan yang lain
sepenuhnya hilang. Kaca depan dan satu jendela samping juga rusak. Adanya
goresan sepanjang sisi mengindikasikan mobilnya telah digunakan dengan kasar,
dengan kurangnya perawatan untuk memperbaiki gesekannya. Ketika dia mencoba
untuk menaikkan kap untuk melihat mesin, dia bahkan tidak bisa melakukannya.
Terlalu banyak penyok dan keretakan yang jelas pada kap itu, sehingga tidak mungkin
untuk mengangkatnya.

Ada
kemarahan besar di sekolah keesokan harinya ketika kami mengetahui bahwa Mr D. bahkan
benar-benar harus membayar untuk mendapatkan tumpukan sampah itu kembali! Itu
milik dia, setelah semuanya! Untuk harus benar-benar membayar tukang rongsokan
$200 untuk mendapatkan kembali apa yang menjadi haknya tampaknya sangat tidak
adil bagi kami. Tapi dia menebusnya. Dan kemudian dia melakukan sesuatu yang
tidak masuk akal bagi sebagian dari kami: dia membawanya ke bengkel perbaikan body!

Mr
D. akan memperbaiki mobilnya! Mengapa dia tidak memulai dengan yang baru saja, tidak
masuk akal bagi sebagian dari kami, tapi Mr D. mengerti. Dia mencintai mobil
itu; mobil jenis seperti itu adalah satu-satunya yang dia inginkan. Pekerjaan
lambat untuk perbaikan dimulai. Para pekerja bengkel memperbaiki yang bisa
diperbaiki, mengganti apa yang mereka sudah tidak bisa perbaiki. Bagian dalam
mobil telah begitu rusak sehingga kursi pengemudi harus diganti seluruhnya, dan
kursi lainnya diganti dengan model dan 
merek yang lain.

Dan
akhirnya tiba harinya ketika pihak bengkel memanggil: Mr D. bisa datang mengambil
mobilnya. Di sana terparkir! Sungguh cantik! Cat merah yang luar biasa, bamper krom
yang sangat halus, garis-garis ramping, desain yang aerodinasmis; sebuah mesin
performa tinggi yang jelas dibangun untuk kecepatan. Lalu dia mengangkat kap
mesin. Pemandangan yang dilihatnya sudah cukup untuk membuat seorang pria dewasa
menangis. Si cantik ini belum dapat dikendarai. Belum.

Mr
D. memanggil mobil derek dan membawanya kepada mekanik dan pekerjaan lambat perbaikan
dimulai lagi. Sebuah mesin baru diperlukan, bersama dengan banyak perbaikan.
Itu pekerjaan berbulan-bulan, dan banyak suku cadang yang harus dipesan.
Akhirnya, suatu hari di musim semi, Mr D. dengan bangga mengendarai Mustang ke
sekolah. Sangat indah! Kemilau warna pada cat baru yang bersinar di bawah sinar
matahari pagi. Bumper sangat halus mencerminkan wajah para siswa yang berkerumun
di sekitarnya. Itu sekali lagi mesin performa tinggi yang jelas dibangun untuk
kecepatan. Anehnya, Mr D. menyukai mobil itu lebih dari sebelumnya. Meskipun
telah mengorbankan begitu banyak waktu, tenaga, kesedihan dan uang tambahan,
setelah mobil itu kembali, ditebus dari tempat sampah, dikembalikan seperti
baru, sekarang mobil itu lebih berharga baginya daripada sebelumnya!

Menyaksikan
drama ini terbentang di depan mata saya selama dua tahun di sekolah, membuat
kesan yang mendalam pada pikiran mudaku. Selain tidak memahami tingkat ketertarikan
kepada sebuah mobil, saya tidak bisa mengerti mengapa Mr D. mau mencurahkan
begitu banyak waktu tambahan dan uang pada mobil itu. Mengapa tidak membeli
yang baru saja? Jika Anda akan mengeluarkan uang sebanyak itu untuk memperbaikinya,
mengapa tidak membeli merek baru satu saja?

Setelah
saya semakin dewasa, saya sudah mulai memahami alasan mengapa Mr D. mau
berkorban seperti itu untuk merebut kembali dan pelan-pelan memperbaiki mobilnya.
Itu bukan sembarang mobil: itu adalah mobilnya. Ya, itu telah dicuri darinya,
tapi masih miliknya. Itulah sebabnya ia bersedia membayar $200 untuk menebusnya
dari tukang loak. Dia mencintai mobil itu, dan dengan menggantinya dengan yang
lain rasanya tidak akan sama.

Inilah
tepatnya yang telah dilakukan Yahuwah bagi kita. Ketika Adam dan Hawa berdosa,
Dia bisa dengan begitu mudah memulai yang baru saja! Dia bisa saja menghapuskan
mereka, dan Lucifer dan malaikat-malaikatnya dari keberadaannya. Dia bisa juga menghapus
memori mereka menjadi suci, makhluk yang tidak jatuh. Dia adalah Sang Pencipta yang
telah mencipta semua! Siapa yang bisa menghentikan-Nya? Tidak ada yang akan
pernah tahu!

Tetapi
Dia akan tahu.

Ini
akan menjadi hal yang sangat mudah bagi Sang Pencipta untuk memulai kembali
dengan ras makhluk yang baru. Jauh lebih sederhana daripada harus menyimpan apa
yang telah dihancurkan. Tapi itulah jalan keselamatan yang Dia pilih.

Yahuwah
memutuskan untuk menyelamatkan umat yang bersalah apapun harga yang Dia harus
bayar. Anak-Nya, yang Satu dengan Bapa, dalam tujuan, dalam kasih, setuju
dengan keputusan mahal ini. Kedua-Nya memasuki persetujuan perjanjian. Ras yang
telah berdosa tidak ditinggalkan atau diganti. Sebaliknya, mereka harus ditebus
dan, setelah ditebus, mereka akan dipulihkan kembali untuk menjadi kesenangan
Sang Pencipta.

Kasih
Ilahi telah membuat sebuah rencana agar manusia bisa ditebus. Pelanggaran
terhadap Hukum [Yahuwah] menuntut nyawa orang yang berdosa. Di seluruh alam
semesta hanya ada Satu yang bisa, atas nama manusia, memenuhi persyaratan.
Karena hukum ilahi adalah suci sama seperti [Yahuwah] sendiri, hanya yang sama
dengan [Yahuwah] yang bisa membuat pendamaian bagi pelanggaran itu. Tiada yang
lain selain [Anak] yang bisa menebus manusia yang telah jatuh dari kutuk hukum
dan membawanya kembali seirama dengan Surga. [Anak] akan menanggung di dalam
diri-Nya kesalahan dan dosa yang memalukan dan yang bertentangan dengan
kesucian [Eloah] sehingga itu harus memisahkan Bapa dan Putra-Nya. . . . [Sang Juruselamat]
akan mencapai penderitaan terdalam untuk menyelamatkan umat yang telah hancur.2

Ini
adalah sebuah usaha yang sangat mahal! Hukum ilahi, Hukum Kasih, sempurna dan
dengan demikian tidak bisa diubah. Persyaratan hukum ini sederhana dan jelas:

Taat dan Hidup
Tidak taat dan Mati

menyelamatkanDalam
rangka “menyelamatkan” umat manusia, mereka harus terlebih dahulu
ditebus. menebus artinya “membeli kembali, membayar tebusan, membebaskan
atau menyelamatkan dari penangkaran atau perbudakan, atau dari ketentuan atau
kewajiban, dengan membayar setara  .
.  . membeli kembali apa yang telah
dijual;…… mendapatkan kembali kepemilikan… … dengan membayar harganya.
. . . menyelamatkan, memulihkan”.3 Harga penebusan yang harus
dibayar adalah kematian, karena “hampir segala sesuatu disucikan menurut
hukum dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” dosa.
(Ibrani 9:22, KJV)

Anak
Yahuwah adalah Anak Domba besar Yahuwah yang menghapus dosa dunia. (Lihat
Yohanes 1:29.) Anak dari Yang Mahakuasa adalah Juruselamat umat Manusia, karena
Dia membayar harga untuk menebus dari kematian umat yang telah jatuh. Sang
Juruselamat jelas memahami bahwa kematian-Nya adalah harga penebusan. Malam
sebelum Dia dikhianati ketika Dia melembagakan layanan komuni pada Perjamuan
Terakhir, “Dia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada
mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah
darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk
pengampunan dosa.'”(Matius 26:27, 28, NKJV)

Sang
Juruselamat membicarakan tentang kematian dalam arti tertidur. Ketika Lazarus
meninggal, Ia membiarkan para murid tahu maksud-Nya untuk membangkitkan dia
dengan menyatakan: “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku
pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.” (Yohanes 11:11, NKJV)
. Bagi Sang Pemberi Hidup, kematian hanyalah tidur – istirahat dari pekerjaan.
Hal ini karena harga penebusan yang telah dibayarkan adalah kematian, dan bagi
anak Yah, hanyalah tidur.

tiga salib saat matahari terbenamIni
bukan kematian yang seperti dialami oleh Mesias. Sang Juruselamat mengalami “kematian
kedua”, jenis kematian yang harus dialami oleh semua orang yang menolak
tawaran keselamatan-Nya. Inilah sebabnya mengapa penderitaan emosional di atas
kayu salib itu begitu besar sehingga Dia benar-benar ketakutan merasakan sakit
penyaliban. Kematian kedua adalah pemisahan total dan menyeluruh dari Yahuwah,
sumber dari segala kehidupan. Hal inilah yang mencekiknya sehingga dari
bibirnya keluar teriakan, “El-ku! El-ku! Mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
(Lihat Matius 27:46). Di atas kayu salib, Sang Juruselamat menanggung beban
kesalahan dari setiap dosa yang pernah dilakukan oleh setiap orang yang pernah
hidup atau yang akan pernah hidup.

Dia,
Yang tanpa dosa, menanggung kesalahan dari orang-orang berdosa sehingga mereka,
melalui Dia, mungkin dipulihkan dan kembali mendapat kasih sayang Yahuwah.
Kebangkitan-Nya adalah bukti bahwa Dia telah hidup tanpa dosa karena hukum
ilahi menetapkan bahwa semua orang yang taat akan hidup. Ini merupakan jaminan
bagi semua yang akan percaya kepada Sang Juruselamat mereka bahwa mereka juga,
akan hidup kembali, bahkan jika mereka telah “tertidur” di dalam Dia.

Tetapi
proses penyelamatan ini belum lengkap. Harga penebusan telah dibayarkan, tapi
itu belum semuanya. Langkah berikutnya adalah pemulihan. Mr D. telah menebus
mobilnya dengan membayar tukang loak sebesar $200, tapi itu belum bisa dikendarai.
Sebelum dia bisa kembali menikmati Mustang itu, mobil itu harus susah payah dan
dengan perlahan diperbaiki dulu. Pada awalnya, Mr D. bahkan tidak bisa melihat
ke dalam kap untuk melihat mesinnya. Pekerjaaan pada body bagian luar harus
dilakukan terlebih dahulu.

Contoh
ini memiliki persamaan dengan kehidupan manusia. Seringkali Juruselamat harus
bekerja pada bagian luar dari seseorang terlebih dahulu. Kecanduan pada dosa
favorit, baik itu alkohol, obat-obatan, nikotin, film, musik atau novel, atau
apa pun itu yang menyelubungi pikiran, terlebih dahulu harus dibersihkan agar
pikiran menjadi jelas dan siap untuk tahap berikutnya dari proses pemulihan.
Tahap selanjutnya dari proses ini adalah tidak terlihat mata manusia manapun.

Tidak
mungkin bagi pikiran yang terbatas untuk memahami karya penebusan. Rahasia ini
melebihi pengetahuan manusia; namun mereka yang lolos dari maut ke dalam hidup
menyadari bahwa itu adalah realitas ilahi. Awal dari penebusan ini mungkin kita
ketahui di sini melalui pengalaman pribadi. Tapi hasilnya mencapai sampai masa
kekekalan.4

Agen
aktif dalam pemulihan umat manusia adalah Roh Kudus. Yang disamakan oleh Sang Juruselamat
dengan angin: tidak dapat dilihat; tidak ada yang tahu dari mana asalnya atau ke
mana dia pergi, tetapi dapat dirasakan dan dampaknya dapat dilihat.

Sementara
angin itu sendiri tak terlihat, menghasilkan dampak yang dilihat dan dirasakan.
Demikianlah karya Roh pada jiwa akan nampak dalam setiap tindakan orang yang
telah merasakan kekuatan penyelamatan-Nya. Ketika Roh. . . [Yahuwah] mengambil
kepemilikan hati, itu akan mengubah hidup. Fikiran yang berdosa disingkirkan, perbuatan
jahat ditinggalkan; kasih, kerendahan hati, dan kedamaian menggantikan
kemarahan, iri hati, dan perselisihan. Sukacita mengambil tempat kesedihan, dan
wajah memantulkan sinar surgawi. Tidak ada yang melihat tangan yang mengangkat
beban, atau memandangi cahaya yang turun dari atas takhta. Berkat datang ketika
melalui iman suatu jiwa menyerahkan dirinya kepada. . . [Yahuwah]. Maka
kekuatan yang tidak terlihat oleh mata manusia manapun menciptakan pribadi yang
baru yang segambar dengan . . . [Yahuwah] .5

Sang
Pencipta mengetahui sebuah kebenaran dengan mendalam. Penebusan tanpa pemulihan
adalah bukan keselamatan yang sungguh. Agar umat yang telah jatuh dapat sekali
lagi menikmati kesatuan dengan Sang Pencipta, hati bagian dalam harus
dibersihkan dari segala dosa. Pikiran itu sendiri harus dicipta ulang agar
gambaran Bapa bisa sekali lagi diabadikan di dalam jiwa.

Ini
bukan sesuatu yang orang bisa lakukan bagi dirinya sendiri. Hal ini hanya dapat
dilakukan melalui iman dalam Anak Yah, hanya dengan persekutuan dengan-Nya
siapa pun dapat diselamatkan. Janji itu diberikan kepada semua orang yang akan
percaya:

Kamu
akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan
menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup
menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan
melakukannya.  . . . dan kamu akan
menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Eloahmu. Aku akan melepaskan kamu dari
segala dosa kenajisanmu . . . (Yehezkiel 36: 26-29, KJV)

Rencana
keselamatan mencakup lebih dari sekedar membayar harga penebusan untuk jiwa. Hal
ini mencakup pemulihan keseluruhan gambar ilahi dalam jiwa manusia. Jiwa yang telah
ditebus dan dipulihkan dibawa ke dalam sebuah hubungan yang bahkan jauh lebih
dekat dengan ke Ilahian daripada jika dia tidak pernah jatuh, karena
Juruselamat telah mengambil bentuk dalam rupa manusia dan akan selamanya menjadi
satu dengan umat manusia.

Demikianlah
sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Anak. Roh, yang
memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum
maut. Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Yahuwah
di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan
Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah
mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan
Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Yahuwah? Yahuwah, yang
membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Siapakah yang akan
memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tidak
ada! Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang,
oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun
hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada
sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun
yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita
dari kasih Yahuwah, yang ada dalam Anak-Nya, Juruselamat kita. (Lihat Roma 8.)

Yahuwah
“pada zaman akhir ini telah berbicara kepada kita dengan perantaraan
Anak-Nya, . . . yang adalah cahaya kemuliaan dan gambar wujud-Nya dan menopang
segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. . . . jauh lebih tinggi
dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang telah Dia warisi jauh lebih
indah dari pada nama mereka. (Ibrani 1: 2-4, NKJV)

Nama
Anak tunggal Yahuwah sangat istimewa dan penuh makna. Hal ini ditegaskan oleh
Paulus ketika menyatakan bahwa Sang Anak telah mewarisi sebuah nama yang jauh
lebih indah daripada para malaikat.

Mewarisi
sesuatu berarti “menerima secara alami dari leluhur [misalnya]: anak mewarisi
kebajikan ayahnya….”6 Karena Sang Juruselamat adalah Anak
Yahuwah, maka Dia telah mewarisi nama di atas segala nama.

Berabad-abad
sebelum kelahiran Sang Juruselamat, Yahuwah menguatkan Musa dengan jaminan:

Sesungguhnya
Aku mengutus seorang Malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di
jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu
di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya . . . sebab nama-Ku ada di dalam
dia. (Keluaran 23: 20-21, NKJV).

Nama
Bapa yang kekal, Yahuwah, ada di dalam nama Sang Putra. Malaikat Gabriel secara
ilahi ditugaskan untuk memberitahukan kepada Maria bagaimana menamai Anak itu.

Dan
Utusan [Malaikat] datang padanya dan berkata kepadanya, “Damai sejahtera
bagimu penuh kasih karunia, Tuan kita ada bersamamu dan kamu diberkati di
antara para perempuan!”

Tapi
ketika dia melihat malaikat itu, dia terkejut dan terganggu dengan
perkataannya, di dalam hati dia bertanya: “Apa maksud salam ini?”

Dan
Utusan itu berkata kepadanya, “Jangan takut, Maryam, karena kamu telah beroleh
kasih karunia dihadapan Yahuwah. Karena lihatlah kamu akan mengandung dan melahirkan
seorang Putra dan kamu akan menamakan Dia Yahushua. Dia akan menjadi besar dan
akan disebut Anak Yang Mahatinggi, dan Tuan Yahuwah akan memberikan kepada-Nya
takhta Dawid (Lihat Lukas 1: 26-32, Aramaic English New Testament.7).

Seperti
nama pribadi Bapa sendiri, nama ilahi, pentingnya

Nama
Sang Anak ditemukan didalam penjabarannya.

Keindahan
makna yang terkandung dalam nama Sang Juruselamat adalah sebuah nubuatan yang
mencakup semua keselamatan besar yang ditawarkan kepada orang-orang berdosa.
Yahushua berarti:

  • Yahuwah Tolong! (sebuah teriakan
    minta tolong kepada Satu-satunya yang sanggup menolong.)
  • Yahuwah
    Juruselamat! (Sebuah pernyataan gembira pada kenyataan.)
  • Yahuwah
    Menyelamatkan (Sebuah tindakan yang segera.)
  • Yahuwah Penyelamat (Sebuah pernyataan
    yang mencakup semua hal mengenai Sang Juruselamat.)

Rencana
untuk menyelamatkan orang yang bersalah itu tidak ketinggalan jaman. Rencana
keselamatan mengungkapkan rahasia yang telah dirahasiakan selama berabad-abad.
Rahasia ini adalah bahwa, jika dosa terus muncul, Bapa akan berhenti melakukan
sesuatu untuk menyelamatkan makhluk-Nya. Untuk menyelamatkan umat manusia,
diperlukan tingkat pengorbanan diri dari pihak Bapa yang membingungkan hati
manusia yang egois. Rencana penebusan tidak menjamin bahwa semua orang akan
diselamatkan. Ini menawarkan kesempatan untuk orang-orang berdosa, tetapi tidak
memaksa mereka untuk menerima keselamatan yang ditawarkan.

Yahuwah
mengorbankan Anak-Nya yang terkasih untuk memberikan orang kesempatan untuk
memilih! Sungguh kasih yang menakjubkan! Sama sekali tidak ada jaminan bahwa
setiap orang akan memilih untuk menerima hadiah yang tak ternilai ini, Bapa dan
Anak mengadakan persetujuan perjanjian untuk menyelamatkan umat yang bersalah dengan
apapun harga yang harus Mereka bayar.

Nama
sangat Juruselamat merupakan sebuah dorongan untuk percaya dan menerima hadiah
yang ditawarkan. Nama ini mengilhami iman: Yahuwah menyelamatkan semua orang yang
datang kepada-Nya melalui Anak-Nya.

Makna
dari nama Sang Juruselamat jelas dinyatakan dalam Kisah Para Rasul 4:12: “Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan.” (KJV) Ini adalah pernyataan yang dalam!
“Tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan!” Para rasul jelas memahami pentingnya nama Sang Juruselamat:

Tentang
Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan
mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya. (Kisah Para Rasul 10:43, NKJV)

Itulah
sebabnya [Yahuwah] sangat meninggikan Dia [Yahushua] dan mengaruniakan kepada-Nya
nama di atas segala nama, supaya dalam nama [Yahushua] bertekuk lutut segala
yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan
segala lidah mengaku: “[Yahushua Mesias adalah Tuan],” bagi kemuliaan
Bapa [Yahuwah]! (Filipi 2: 9-11, NKJV)

Dan
inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Anak-Nya [Yahushua], dan
supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang Dia diberikan kepada
kita. (1 Yohanes, 3:23, NKJV)

Dengan
kepentingan yang luas seperti ini yang ditemukan di dalam Nama yang kudus itu,
Setan berupaya mempelajari cara untuk menyembunyikan Nama yang olehnya kita
dapat diselamatkan.

Nama
“Yesus” berasal dari upaya untuk men-transliterasi nama itu melalui beberapa
bahasa yang berbeda. Nama itu tidak datang langsung dari bahasa Ibrani atau Perjanjian
Baru berbahasa Aram.

“Yahushua”
sebagai sebuah nama telah digunakan oleh orang lain tercatat dalam Perjanjian
Lama. Yang paling terkenal adalah Joshua, anak Nun, yang memimpin anak-anak
Israel ke Tanah Perjanjian. Sementara “Joshua” sendiri bukanlah transliterasi
tepat dari “Yahushua” itu pasti lebih dekat dari “Jesus”!
Dalam menyelidiki nama Juruselamat, hal pertama yang harus disadari adalah
bahwa bahasa Ibrani tidak mengandung sebuah “J”. Bahkan, huruf
tersebut kemunculannya masih lumayan baru bahkan dalam bahasa Inggris.

buku yang sangat tuaPenerapan
huruf “J” ke dalam bahasa Inggris, (yang mempengaruhi nama Joshua dan
Jesus) adalah dilakukan baru setelah abad ke-17. Buku pertama yang diterbitkan
dalam bahasa Inggris yang membuat perbedaan antara I dan J diterbitkan pada
1634. Ini adalah huruf yang terakhir dari 26 huruf yang akan ditambahkan ke
abjad Inggris. Sebelum waktu itu, huruf “I” yang digunakan, diucapkan
sebagai “Y”.

Katahallelujah adalah ilustrasi yang baik
dari evolusi huruf ini. Ketika Noah Webster menulis kamusnya di awal abad
ke-19, dia masih tetap mengejanya dengan kata HALLELUIAH, meskipun pada
zamannya kata itu sudah dieja dengan huruf J. Kata itu berarti “Segala
puji bagi Yah” atau “Pujilah Yah.” Webster mencatat,
penjabarannya mengenai kata ini:

Kata
ini tidak benar ditulis dengan j, sesuai dengan bahasa Jerman dan bahasa dari benua
lainnya, di mana huruf j memiliki bunyi y. Tetapi untuk mengucapkan kata dengan
bunyi Inggris j menghancurkan keindahannya. Kesalahan seperti bunyi j di Jehovah,
Jordan, Joseph, telah menyalahi pengucapan yang benar, yang seharusnya adalah
Yehovah,8 Yordan, Yoseph. Penyimpangan ini sekarang harus direlahkan,
tapi di Haleluiah seharusnya tidak boleh ditoleransi.9

Perubahan
bentuk dari Yahushua kepada Jesus dapat dilihat ketika kita melihat terjemahan
Yunani untuk nama Joshua. Sekali lagi, Joshua adalah nama yang sama dengan
Yahushua dalam bahasa Ibrani. Ketika Perjanjian Lama diterjemahkan ke dalam
bahasa Yunani pada abad ketiga dan kedua SM, para penerjemah Yunani mendapatkan
masalah ketika harus  mentransliterasi
nama Joshua / Yahushua. Nama yang berisi dua bunyi yang dalam bahasa Yunani
tidak ada: Y dan Sh.

Dalam
upaya untuk mendapatkan Nama yang sedekat mungkin, tetapi masih dapat dibaca
untuk pembaca mereka yang berbahasa Yunani, nama itu dieja dengan beberapa cara
seperti:

Greek Greek
Greek Greek

Jika menggunakan huruf bahasa Inggris, makan akan menjadi Iesous (i-ei-sus). Yang
juga memberi pengaruh pada perubahan nama ini adalah sebuah fakta bahwa
“ua” yang ditransliterasi ke dalam bahasa Yunani, berada diakhir kata
dan itu berarti feminim tunggal. Hal ini menciptakan kebingungan bagi pembaca
Yunani, karena itu melambangkan nama wanita di Yunani! Kebanyakan nama Yunani
untuk laki-laki berakhir di S:

Achilles
Leonidus
Icarus
Erebus
Hermes
Aeneas
Laertes
Apolos
Proteus
Aristedes
Ulysses
Midas
Minos
Odysseus

Perubahan
bentuk dari Nama ini membuat semangat para penulis kafir karena ternyata nama
Iesous sebenarnya sama dengan dewa setan mereka, Zeus dan memang, kita dapat
mendengar kemiripan antara Zeus dan i-ei-sus. Zeus adalah dewa tertinggi orang
Yunani dan namanya sering ditambahkan ke dalam daftar nama dan lokasi geografis
sebagai cara untuk menghormati dia. Akhiran sus, seus dan sous hanya pengucapan
bunyi dewa kafir ini. Gunung keramat, Parnassus, serta pahlawan Odysseus,
keduanya memiliki akhiran tersebut. Dua putra Zeus ‘juga memiliki nama-akhiran
untuk menghormati ayah mereka. Ini adalah Dionysus dan Perseus.

teks latinKetika
bahasa Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Nama itu semakin rusak
menjadi Iesus. Dalam bahasa Latin, bentuk tunggal maskulin dilambangkan oleh
“us” di akhir. (Hal ini dapat dilihat dalam nama laki-laki Latin:
Claudius, Augustus, Aurelius, Marcus, dll) Bentuk Latin Jesus digunakan dalam
sebuah Alkitab berbahasa Inggris yang dicetak pada tahun 1560. Perhatikan bahwa
meskipun tampaknya telah dieja menjadi: Iefus, itu adalah sebenarnya bentuk
Latin dari: Iesus. Dalam bahasa Inggris Lama, huruf s ketika  berada di dalam kata memiliki kemiripan yang
mencolok dengan f modern tanpa garis tengah.

teks bahasa Inggris tua 

21
Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Iesus: “Tuhan, apakah
yang akan terjadi dengan dia ini?

22
Jawab Iesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku
datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.”

Bahasa-bahasa
tertentu mengambil bentuk Latin dan mengejanya dengan Jesu (yey-su) atau Jesús
(hey-sus). Masalah dari rusaknya Nama kudus ini adalah bahwa di dalamnya kita
tidak dapat menemukan nama Bapa, sedangkan nama Yahuwah harus ada di dalam nama
Putra-Nya. Untuk memiliki iman untuk memanggil nama Sang Juruselamat, kita
harus tahu nama itu. Nama itu adalah Yahushua, bukan Yesus.

Yahushua
mengakui pentingnya nama-Nya dan di dalam semua itu tersirat misi-Nya untuk
menyelamatkan mereka yang terhilang. Dia menyatakan: “Aku datang dalam
nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas
namanya sendiri, kamu akan menerima dia.” (Yohanes 5:43, KJV)

Dalam
nubuatan terkenal Yesaya tentang Mesias, dia menyatakan: “Sesungguhnya,
seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang putra, dan akan
menamakan Dia, Immanuel.” (Yesaya 7:14, KJV) “Immanuel” berarti,
secara harfiah, Yahuwah bersama kita. Inilah Yahushua, Anak dari Pribadi Ilahi
Yang Takterbatas, bagi setiap putra dan putri Adam.

Yahushua
adalah perwujudan karakter Bapa-Nya. Ketika Dia datang ke dalam dunia, semua orang
dapat mengetahui, bahwa Yahuwah mengetahui dan bersimpati dengan cobaan dan
penderitaan yang kita alami. Setiap orang berdosa dapat mengetahui bahwa Sang
Pencipta adalah sahabat orang-orang berdosa. Melalui rencana besar keselamatan,
Yahuwah Yang Mahakuasa, Mahamengetahui, dan Mahahadir terungkap sebagai Eloah
Mahakasih. Tuduhan Setan melawan Yahuwah dibungkam dengan mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi umat manusia. Di dalam Anak, semua orang
dapat melihat kasih dari Bapa dan selama masa kekekalan  umat yang ditebus akan memuji Yahuwah untuk karunia-Nya
yang tidak terbatas:

Immanuel, “Yahuwah beserta kita.”

Yahushua
adalah Yahuwah yang menyatakan diri di dalam daging manusia.

Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Yahuwah
dan Firman itu adalah Eloah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Yahuwah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia
dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari
segala yang telah dijadikan.
Dalam Dia ada hidup
dan hidup itu adalah terang manusia.
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan
dan kegelapan itu tidak menguasainya.
(Lihat Yohanes 1: 1-5)

Kata-kata
yang indah dan luhur dari murid yang dikasihi, Yohanes, telah mengungkapkan
sifat dan misi Sang Juruselamat umat manusia. Kata-kata ini menunjukkan pra-keberadaan
Yahushua dan persekutuannya dengan Bapa yang kekal pada masa Penciptaan.

Pembelajaran
terhadap Nama ilahi adalah pembelajaran kata-kata. Pilihan kata-kata
Yohanes  dalam pasal ini sangat menarik.
Untuk merangkum inti keberadaan dari Sang Anak, Siapa dan Apa Dia, baik kepada
kita dan kepada Bapa-Nya, Yohanes menjelaskan Dia sebagai “Firman.”

buku berusiaKata-kata
sangat penting untuk berkomunikasi. Tanpa kata-kata, tidak ada komunikasi yang
benar dan akurat dapat terjadi. Mendengus, tersenyum, mengerutkan kening, dan
menunjuk hanya bisa memberikan anda sedikit. Untuk menyampaikan informasi
tentang setiap kedalaman, kata-kata sangat diperlukan.

Kata-kata
mengungkapkan pikiran. Inilah sebabnya mengapa Yohanes menyebut Yahushua
“Firman.”  Pada masa lalu dalam
kekekalan, Yahushua adalah satu dengan Bapa-Nya. Dia adalah sangat segambar dengan
Yahuwah; citra kebesaran-Nya, keagungan-Nya, kemuliaan-Nya, kebaikan-Nya. Untuk
tujuan mengungkapkan karakter Bapa maka Yahushua datang ke bumi. Sang Anak
datang untuk menunjukkan dalam hidup-Nya sendiri pikiran dan perasaan Yahuwah.
Seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya, Ia datang untuk menjadi, secara harfiah,
“Yahuwah beserta kita .” (Yesaya 7:14; Matius 1:22, 23)

Dengan
datang untuk tinggal bersama kita,. . . [Yahushua] bertujuan untuk
mengungkapkan. . . [Yahuwah] baik kepada manusia dan juga kepada malaikat. Dia
adalah Firman. . . [Yahuwah]. Dia membuat fikiran-Nya terdengar. Dalam doa-Nya
bagi para murid-Nya Dia mengatakan, ” Aku
telah menyatakan nama-Mu kepada mereka” – “penyayang dan pengasih,
panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya” – “supaya kasih
yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam
mereka.”

Tapi
bukan hanya untuk anak-anak-Nya yang fana wahyu ini telah diberikan. Dunia
kecil kita adalah buku pelajaran dari alam semesta. . . . Tujuan yang sangat
indah [Yahuwah]  dalam anugerah-Nya, rahasia
penebusan kasih-Nya, adalah tema yang “ingin disaksikan oleh para malaikat,”
dan itu akan menjadi  pembelajaran mereka
sepanjang masa dalam kekekalan. Baik mereka yang ditebus maupun makhluk yang tidak
perna jatuh akan menemukan di atas kayu salib. . . pengetahuan dan nyanyian mereka.
Dan akan terlihat bahwa kemuliaan yang bersinar di wajah. . . [Yahushua] adalah
kemuliaan dari kasih yang mengorbankan diri. Dengan cahaya dari Kalvari itu
akan terlihat bahwa hukum dari kasih yang menyangkal diri adalah hukum
kehidupan bagi surga dan bumi; bahwa kasih yang “tidak mencari kepentingan
diri sendiri” bersumber dari hati. . . [Bapa]; dan bahwa melalui Dia Yang
Lemah Lembut dan Rendah Hati diwujudkan karakter-Nya yang berdiam di dalam
terang yang tak terhampiri. . . .10

Bapa
terungkap dalam diri Anak-Nya. Melihat Yahushua, pikiran batin dan perasaan Bapa
Yahuwah dinyatakan sebagai kasih dan kebijakan yang murni, kesabaran, kebaikan,
panjang sabar, dan rahmat bagi semua. Jika Bapa sendiri yang datang dari Surga
dan tinggal menjalani kehidupan di bumi, menyembunyikan kemuliaan-Nya dan
mengambil rupa seorang manusia sehingga semua bisa memandang-Nya, catatan yang
kita miliki tentang kehidupan Juruselamat tidak akan berubah sama sekali. Dalam
setiap tindakan Sang Anak, dalam setiap pelajaran yang Dia ajarkan, dalam
setiap perbuatan kebaikan dan kata-kata pengampunan, kita dapat melihat dan
mendengar Bapa. Dalam setiap bagian, kehidupan Sang Anak mengungkapkan bagaimana
Bapa akan bertindak jika Dia yang menjadi manusia.

Yahushua
adalah

Anak
tunggal dari. . . [Yahuwah] yang hidup. Dia menurut Bapa adalah firman yang
mengungkapkan pikiran, – sebagai pemikiran yang dibuat terdengar. . . . [Anak]
adalah firman. . . [Bapa]. . . . [Yahushua] berkata kepada Filipus, “Dia
yang telah melihat aku, telah melihat Bapa.”
Kata-katanya adalah gema suara. . . [Yahuwah]. . . . [Anak] adalah serupa
dengan. . . [Bapa-Nya], kecerahan kemuliaan-Nya, citra wujud-Nya. Sebagai suatu
makhluk pribadi,. . . [Yahuwah] telah menyatakan diri-Nya di dalam diri Anak-Nya.
. . . [Yahushua], memancarkan kemuliaan Bapa, “dan gambar wujud dari diri
Bapa” (Ibrani 1: 3), berada di bumi mengambil rupa seorang manusia.11

Tujuan
dari wahyu yang mahal ini adalah untuk mengungkapkan kepada umat manusia yang
telah memiliki fikiran yang digelapkan-dosa mengenai karakter kasih dari Bapa.
Setelah dosa, manusia tidak lagi mampu membedakan atau bahkan memahami karakter
Yahuwah yang tak terbatas, rela berkorban. Karakter ilahi dipandang dengan rasa
takut. Untuk tujuan mengungkapkan kasih Bapa, Sang Juruselamat datang untuk
hidup dalam daging manusia.

Setiap
atribut karakter yang indah yang berasal dari Bapa, terungkap di dalam  diri Anak-Nya.

Baik:
“senang untuk berbuat baik kepada orang lain, dan membuat mereka bahagia
dengan memberikan permintaan mereka, memenuhi keinginan mereka atau membantu
mereka dalam kesusahan, memiliki kelembutan atau kebaikan alam.”12

Murah
hati:
“…. Menguntungkan, baik, ramah baik hati, penyayang, senang
memaafkan pelanggaran dan memberikan berkat yang tidak layak diberikan”13

Kebajikan:
“Memiliki hasrat untuk melakukan yang baik, memiliki kasih untuk umat
manusia, dan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan
mereka”14

Rasa
iba:
“menderita dengan yang lain, simpati pada penderitaan, merasakan
ketertarikan pada kesedihan karena penderitaan atau kemalangan orang lain,
kasihan, simpati.”15

Kasihan:
“merasakan kesakitan atau kesedihan yang dialami seseorang yang berada di
dalam kesulitan, memiliki simpati untuk; memiliki perasaan tulus pada seseorang,
tertarik dengan kesedihannya….”16

Rahmat:
“kebajikan, kelembutan atau kelembutan hati yang mengatur seseorang untuk
mengabaikan cedera, atau untuk memperlakukan seseorang melebihi apa yang layak
dia terima, bertukar perasaan keadilan, dan melayakkan seorang yang terluka dan
memaafkan pelanggaran-pelanggaran dan kesalahannya, dan menanggung hukumannya .”17

Tidak
ada tempat yang paling indah, bentuk karakter ilahi ini terlihat lebih jelas selain
dalam kisah wanita yang telah terjebak dalam perzinahan dan dibawa kepada
Yahushua untuk dihakimi. Tidak diragukan lagi, dia sudah bersalah. Dia telah
ditangkap tangan! Ketika orang-orang yang telah menyeretnya ke hadapan-Nya
menuntut hukuman apa yang harus dia terima, Sang Juruselamat menanggapi dengan
cara yang sama jika Yahuwah yang akan bertindak ketika Dia yang berdiri di
sana. Yang Mulia di surga

membungkuk
lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya
kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa
di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu.” Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi
setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang,
mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yahushua seorang diri dengan
perempuan itu yang tetap di tempatnya. (Yohanes 8: 6-9, NKJV)

Penebus
Yang Penuh Rahmat! Juruselamat Yang Baik dan penuh kasih! Melihat dengan belas
kasih pada matanya yang penuh-malu, Dia bertanya: “di manakah mereka?
Tidak adakah seorang yang menghukum engkau? ” (Lihat Yohanes 8:10). Dan
dia, yang telah mengernyit ketakutan, menunggu lemparan batu pertama yang akan menghancurkan
dagingnya yang lemah, menjawab, “Tidak ada, Tuan.”

Kemudian
kata-kata yang indah, langsung datang dari hati Yahuwah terdengar di
telinganya: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat
dosa lagi mulai dari sekarang.” (Yohanes 8:11)

Hal
inilah yang mengungkap rencana ganda dari pemulihan:

  1. Yahuwah tidak
    menghukum kita, sehingga hati kita dapat mendekat pada kasih-Nya yang dicurahkan
    tanpa batas.
  2. Penawaran
    Pencipta adalah berkuasa, sehingga perintah-Nya untuk “pergi dan jangan
    berbuat dosa lagi” mengandung kekuatan untuk memungkinkan orang berdosa
    yang telah bertobat untuk dapat mematuhi perintah ilahi.

Ini
adalah prinsip ilahi yang memberitahu bahwa Yahuwah mengasihi Dia. Hal ini diperlukan
untuk mengungkapkan pikiran ilahi kepada orang-orang yang berdosa bahwa mereka,
pada gilirannya, dapat mendekat kepada-Nya.

.
. . [Yahushua] Sang Terang dunia, berselubungkan kemegahan yang menyilaukan
dari keilahian-Nya datang untuk hidup sebagai manusia di antara manusia, agar
mereka dapat tahan, tidak binasa ketika berkenalan dengan Pencipta mereka. . .
. [Yahushua] datang untuk mengajarkan kepada manusia apa keinginan [Bapa] yang mereka
perlu tahu. Di langit di atas, di bumi, di perairan laut yang luas, kita
melihat hasil karya. . . [Yahuwah]. Semua hal yang diciptakan menyaksikan
kuasa-Nya, kebijaksanaan-Nya, kasih-Nya. Tetapi bukan dari bintang atau laut
atau dari air terjun yang besar kita bisa mempelajari kepribadian. . . [Bapa] karena
itu terungkap di dalam. . . [Anak-Nya] .18

laki-laki berdiri tanpa alas kakiMelalui
pewahyuan kasih ilahi, pikiran dapat didekatkan dengan pikiran ilahi dan
dikembalikan ke gambar ilahi. Proses langkah-demi-langkah kehinaan yang tak
terbatas yang rela dikenakan sendiri oleh Sang Anak untuk mengungkapkan kasih
Bapa-Nya diuraikan di dalam Alkitab.

Hendaklah
kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam [Yahushua], yang walaupun dalam rupa [Yahuwah], tidak menganggap
kesetaraan dengan [Yahuwah] itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan
telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah
sebabnya [Yahuwah] sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di
atas segala nama, supaya dalam nama [Yahushua] bertekuk lutut segala yang ada
di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala
lidah mengaku: “[Yahushua adalah Tuan],” bagi kemuliaan Bapa,
[Yahuwah]! (Filipi 2: 5-11, KJV, kutipan kurung, terjemahan JB Phillips.)

Karena
kasih hanya dapat bangkit ketika kasih itu diberikan, pewahyuan dari karakter
kasih Bapa adalah alasan yang menyebabkan orang-orang berdosa dapat bersedia
untuk menyerahkan kehendak mereka sendiri yang keras kepala dengan kehendak
ilahi. Kasih menggantikan rasa takut dan keyakinan total mengambil tempat
ketidakpercayaan ketika karakter Bapa terlihat dalam kehidupan Sang Anak.

Lembut,
penuh kasih, simpatik, selalu memikirkan orang lain, Dia mewakili karakter. . .
[Bapa], dan terus-menerus terlibat dalam pelayanan untuk. . . [Yahuwah] dan
manusia. . . . Seperti. . . [Yahushua] dalam rupa manusia, demikianlah. . .
[Yahuwah] menginginkan para pengikut-Nya hidup. Di dalam kekuatan-Nya kita dapat
menjalani kehidupan yang murni dan terhormat seperti yang telah dihidupi oleh
Sang Juruselamat.19

Ketika
Kasih menggantikan Ketakutan, maka janji pemulihan akan tercapai. Pemulihan
selesai dan manusia yang sempurna kembali mencerminkan citra ilahi. Setiap
orang yang akan, dengan iman, mengakui keselamatan Yahuwah dalam janji Penyelamatan
Yahuwah! akan menerima karunia pemulihan yang utuh. Penebusan mereka, yang dimulai
di kayu salib, telah selesai karena mereka sepenuhnya telah dikembalikan untuk mencerminkan
karakter Bapa, karena hukum-Nya telah tertulis di dalam hati mereka.

Klik
di sini untuk menonton videonya!


Artikel terkait:


1 Kisah ini bukan untuk membenarkan cerita singkat ini.
Kebiasaan seperti ini yang dilakukan oleh seseorang guru pada hari ini dapat
membuat dia dipecat. Namun demikian, hal itu tetap menjadi salah satu kenangan favorit
SMA saya!

2 E. G. White, Patriarchs and Prophets, hal. 63.

3 American Dictionary of the English Language, Noah
Webster, ed., 1828.

4 E. G. White, Desire of Ages, hal. 173.

5 sda., hal. 172-173.

6 American Dictionary of the English Language, Noah
Webster, 1828.

7 Kitab Perjanjian Baru versi Inggris Aram sebenarnya
memberi nama Mesias dengan Y’shua. “Y’shua” adalah sebenarnya
kependekan dari kepanjangan yang lebih tepat yaitu Yahushua.

8 Pengejaan dari Yahuwah dengan sebuah bunyi V di
dasarkan pada kurangnya pengetahuan terhadap bahasa Ibrani kuno.  Bahasa Ibrani aslinya tidak memiliki sebuah
bunyi V, Sebenarnya nama-Nya adalah Yahuwah, bukan Yahovah.

9 “Halleluiah,” American Dictionary of the
English Language, Noah Webster, 1828.

10 E. G. White, Reflecting Christ, hal. 15.

11 E. G. White, Sons and Daughters of God, hal. 21.

12 American Dictionary of the English Language, Noah
Webster, ed., 1828

13 sda.

14 sda.

15 sda.

16 sda.

17 sda.

18 E. G. White, Sons and Daughters of God, hal. 21.

19 E. G. White, Sons and Daughters of God, hal. 21.

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.