World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Nefilim (Raksasa) di dalam Alkitab: Apakah Bapa adalah Maniak Genosida atau Pencipta yang Pengasih?

Berulang-ulang
kali, orang-orang yang tidak percaya seperti para atheis dan agnostik
telah menyatakan serangkain tuduhan menentang Yahuwah dan melawan
firman-Nya,

Tuhan
dalam Perjanjian Lama adalah maniak genosida! Dia dengan
sewenang-wenang telah menumpas banyak bangsa di dalam Perjanjian Lama
tanpa alasan yang jelas! Dia benar-benar bukan Tuhan yang pengasih!

Ayat-ayat
berikut ini sering dikutip untuk mendukung tuduhan aneh ini. Di sini,
Yahuwah memerintahkan orang-orang Israel untuk menumpas secara
menyeluruh tujuh bangsa:

Apabila
Yahuwah, Elohimmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana
engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa
dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang
Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang
lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, dan Yahuwah, Elohimmu, telah
menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah,
maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. Janganlah engkau
mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani
mereka. Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu
perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun
anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki; sebab
mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku,
sehingga mereka beribadah kepada dewa-dewa lain. Maka murka Yahuwah
akan bangkit terhadap kamu dan Ia akan memunahkan engkau dengan
segera. Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah
mereka haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu
remukkan, tiang-tiang berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung
mereka kamu bakar habis. (Ulangan 7:1-5).

Nations of Canaan Before the Israelite Invasion

Bangsa-bangsa
Kanaan sebelum Serbuan Orang Israel

http://www.bible-history.com

Tujuh
bangsa yang ditumpas:

    1. Orang
      Het
    2. Orang
      Girgasi
    3. Orang
      Amori
    4. Orang
      Kanaan
    5. Orang
      Feris
    6. Orang
      Hewi
    7. Orang
      Yebus

    Pada
    ayat berikut ini, Yahuwah membuat sebuah perbedaan yang jelas antara
    bangsa-bangsa yang harus dihancurkan (bangsa-bangsa Kanaan) dan
    bangsa-bangsa yang akan beroleh belas kasihan.

    Nyatakan
    Belas Kasihan:

    Apabila
    engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka haruslah
    engkau menawarkan perdamaian kepadanya. Apabila kota itu menerima
    tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka
    haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi
    bagimu dan menjadi hamba kepadamu. Tetapi apabila kota itu tidak mau
    berdamai dengan engkau, melainkan mengadakan pertempuran melawan
    engkau, maka haruslah engkau mengepungnya; dan setelah Yahuwah,
    Elohimmu, menyerahkannya ke dalam tanganmu, maka haruslah engkau
    membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang. Hanya
    perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni
    seluruh jarahan itu, boleh kaurampas bagimu sendiri, dan jarahan yang
    dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh Yahuwah, Elohimmu,
    boleh kaupergunakan. Demikianlah harus kaulakukan terhadap segala
    kota yang sangat jauh letaknya dari tempatmu, yang tidak termasuk
    kota-kota bangsa-bangsa di sini. (Ulangan 20:10-15).

    Tumpas
    Seluruhnya:

    Tetapi
    dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Yahuwah, Elohimmu,
    kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun
    yang bernafas, melainkan kautumpas sama sekali, yakni orang Het,
    orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus,
    seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Yahuwah, Elohimmu, supaya
    mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian,
    yang dilakukan mereka bagi dewa-dewa mereka, sehingga kamu berbuat
    dosa kepada Yahuwah, Elohimmu. (Ulangan 20: 16-18)1.

    Mengapa
    Yahuwah membuat sebuah perbedaan antara bangsa-bangsa Kanaan dan
    bangsa-bangsa lain? Mengapa Dia memerintahkan supaya mereka ditumpas
    sepenuhnya? Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa penyembahan berhala
    yang ditularkan oleh orang-orang Kanaan (Ul. 7:4) adalah sebuah
    alasan yang mendasarinya, tapi ada alasan yang lebih besar di sini
    melibihi yang dapat terlihat. Untuk memahami gambaran lebih besar
    yang ada di sini, kita harus kembali ke zaman Nuh. Kitab Kejadian
    pasal 6 memegang kuncinya:

    Ketika
    manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi
    mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Elohim melihat,
    bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka
    mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang
    disukai mereka. . . . Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi,
    dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Elohim menghampiri
    anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan
    anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman
    purbakala, orang-orang yang kenamaan. (Kejadian 6:1-2,4).

    perplexed man reading the BibleMakna
    sebenarnya dari ayat ini telah lama terkubur, dan sering diabaikan
    oleh para sarjana dan juga oleh orang-orang yang mempelajari Alkitab.
    Untuk membuka arti dari ayat-ayat ini, pertama kita harus menentukan
    siapa yang disebut dengan “anak-anak Elohim” itu.
    “Anak-anak Elohim” dalam bahasa Ibrani adalah B’nai
    HaElohim. Kata-kata ini ditemukan hanya dalam tiga ayat lain lagi
    dalam Kitab Perjanjian Lama. Ketiga ayat ini terdapat dalam Kitab
    Ayub.2

    Pada
    suatu hari datanglah anak-anak Elohim
    menghadap Yahuwah dan di antara mereka datanglah juga Iblis. (Ayub
    1:6).

    Pada
    suatu hari datanglah anak-anak Elohim
    menghadap Yahuwah dan di antara mereka datang juga Iblis untuk
    menghadap Yahuwah. (Ayub 2:1).

    Maka
    dari dalam badai Yahuwah menjawab Ayub: “Siapakah dia yang
    menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak
    berpengetahuan? Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan
    menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. Di manakah engkau,
    ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau
    mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya?
    Bukankah engkau mengetahuinya? –Atau siapakah yang telah
    merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya
    dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya pada waktu
    bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semuaanak-anak Elohim
    bersorak-sorai? (Ayub 38:1-7).

    Dalam
    semua ayat-ayat di atas, penulis3
    menyatakan dengan jelas bahwa “anak-anak Elohim” adalahpara malaikat. Lalu
    kemudian apa yang Musa katakan kepada kita dalam kitab Kejadian pasal
    6? Dengan jelas telah dinyatakan, Musa mengatakan kepada kita bahwa
    para malaikat tinggal bersama [kawin] dengan para perempuan dan bagi
    mereka lahirlah anak-anak bertubuh raksasa (Ibrani: Nefilim).
    Bagi sebagian orang ini mungkin terdengar aneh, tapi itulah yang
    ayat-ayat ini katakan.

    Peristiwa-peristiwa
    aneh yang tercatat dalam kitab Kejadian pasal 6 telah dipahami oleh
    sumber-sumber kerabian kuno, serta oleh para penerjemah Septuaginta,
    sebagai peristiwa yang merujuk pada para malaikat pemberontak yang
    berkembang biak menghasilkan keturunan campuran [hibrida] yang aneh
    dengan perempuan manusia – yang dikenal dengan nama “Nefilim”.
    Hal ini juga yang menjadi pemahaman dari para pemimpin gereja
    mula-mula. Peristiwa-peristiwa aneh ini juga bergema dalam
    legenda-legenda dan mitos-mitos dari setiap kebudayaan kuno yang ada
    di atas bumi, seperti kebudayaan: Yunani kuno, Mesir, Hindu,
    Kepulauan di Laut Selatan, Indian Amerika, dan hampir di semua
    kebudayaan-kebudayaan yang lain.4


    Sebelum
    melangkah lebih jauh, mari kita secara singkat membahas beberapa
    masalah yang ada pada penafsiran “Keturunan Set” yang
    populer mengenai kitab Kejadian pasal 6.

    Teori
    Keturunan Set berpendapat bahwa “anak-anak Elohim” adalah
    keturunan Set dan “anak-anak perempuan manusia” adalah
    keturunan Kain. Teori ini menyatakan bahwa melalui perkawinan campur
    antara keturunan Set sebagai keturunan orang benar dan keturunan Kain
    sebagai keturunan orang jahat, dunia menjadi rusak sampai tidak bisa
    dibenahi lagi. Akibatnya, Yahuwah terpaksa membinasakan dunia dengan
    air bah dan memulai baru dengan Nuh, Orang Benar itu, dan
    keluarganya.

    Masalah
    #1:
    Tidak ada ayat di dalam Alkitab yang
    menyebut keturunan Set sebagai “anak-anak Elohim” (B’nai
    HaElohim
    ). B’nai
    HaElohim
    digunakan secara khusus untuk
    merujuk pada para malaikat dalam Kitab Perjanjian Lama. Kitab Ayub
    pasal 38 secara khusus telah menjelaskan bahwa B’nai
    HaElohim
    adalah para malaikat, karena manusia
    mana yang sudah hadir pada saat Yahuwah meletakkan dasar bumi?

    Maka
    dari dalam badai Yahuwah menjawab Ayub: . . . Di manakah engkau,
    ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau
    mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya?
    Bukankah engkau mengetahuinya? –Atau siapakah yang telah
    merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya
    dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya pada waktu
    bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua
    anak-anak Elohim [B’nai HaElohim]
    bersorak-sorai? (Ayub 38:1-7).

    Tidak
    ada
    preseden Alkitab yang dapat
    digunakan untuk menyimpulkan bahwa “anak-anak Elohim” dalam
    kitab Kejadian pasal 6 adalah keturunan Set.

    Tidak
    ada preseden Alkitab yang dapat digunakan untuk menyimpulkan bahwa
    “anak-anak Elohim” dalam kitab Kejadian pasal 6 adalah
    keturunan Set.

    Penafsiran
    “Anak-anak laki-laki Set dan anak-anak perempuan Kain”
    bersifat memaksa dan mengaburkan pertentangan tata bahasa yang
    dimaksudkan antara anak-anak laki-laki Allah dan anak-anak perempuan
    Adam. Ini adalah upaya untuk menyalahkan pandangan lain pada teks ini
    yang banyak mengemuka pada abad-abad sebelumnya mengenai pemahaman
    teks Ibrani di antara para rabi dan para sarjana gereja mula-mula.
    Pertentangan bahasa kamus dengan jelas dimaksudkan untuk membangun
    perbedaan antara “para malaikat” dan perempuan Bumi.

    Jika
    teks itu dimaksudkan untuk membedakan “anak-anak laki-laki Set
    dan anak-anak perempuan Kain”, mengapa tidak langsung berkata
    seperti itu? Set bukan Allah, dan Kain bukan Adam. (Mengapa bukan
    “anak-anak laki-laki Kain” dan “anak-anak perempuan
    Set?” Tidak ada dasar untuk membatasi teks ini pada salah satu
    kelompok dari keturunan Adam. Lebih jauh, tidak ada disebutkan di
    sana anak-anak perempuan Elohim).

    Dan
    bagaimana penafsiran “Keturunan Set” memberi peran pada
    penyebab nyata Air Bah, yang merupakan penyebab utama dalam teks itu?
    Seluruh pandangan telah dibuat pada serangkaian asumsi tanpa adanya
    dukungan yang Alkitabiah. . . .

    Upaya
    untuk menerapkan istilah “Anak-anak Elohim” dalam sebuah
    arti yang lebih luas tidak memiliki dasar tekstual dan mengaburkan
    ketepatan penggunaan pengartiannya. Ini terbukti adalah asumsi yang
    bertentangan dengan keseragaman penggunaan istilah Alkitab.5

    Hal
    lain yang perlu dipertimbangkan di sini adalah bahwa Alkitab bahkan
    tidak mengatakan bahwa keturunan Set adalah keturunan orang-orang
    benar.

    Lahirlah
    seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos.
    Waktu itulah orang mulai memanggil nama Yahuwah. (Kejadian 4:26).

    Walaupun
    ayat di atas sering dikutip untuk membuktikan bahwa Set dan
    keturunannya adalah orang-orang benar, ada dua persoalan berbeda yang
    timbul dari pernyataan ini: (1) Ayat ini mengatakan “waktu
    itulah orang mulai
    memanggil nama Yahuwah”. Ayat ini tidak mengatakan “waktu
    itulah keturunan Set
    mulai memanggil nama Yahuwah”. (2) Selain itu, banyak para
    sarjana yang telah menyatakan bahwa ayat ini tidak diterjemahkan
    dengan akurat. Sebuah terjemahan yang lebih akuratnya adalah seperti
    ini: “Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu
    dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai mencemarkan nama Yahuwah”.

    Tidak
    boleh ditutup-tutupi bahwa banyak orang terkemuka telah menyatakan
    bahwa הוחלhuchal,
    yang kita terjemahkan sebagai “mulai”, harus diartikan sebagai
    “mulai mencemarkan”, atau “kemudian pencemaran dimulai”, dan
    dari masa ini mereka menandai asal mula penyembahan berhala. Sebagian
    besar doktor-doktor Yahudi berpendapat seperti ini, dan Maimonides
    telah membahasnya sedikit di dalam tulisannya: Treatise
    on Idolatry
    ; karena bagian ini membuat
    penasaran, dan memberikan catatan yang paling mungkin dari asal-usul
    dan perkembangan penyembahan berhala . . . (Adam
    Clarke’s Commentary on the Bible
    ).

    Kitab
    Yaser [Kitab Orang Jujur], yang direkomendasikan oleh Alkitab sendiri
    (Yosua 10:13; 2 Samuel 1:18), menguatkan pemahaman ini.

    Dan
    Set hidup seratus lima tahun, dan dia memperanakkan seorang anak; dan
    Set menamainya Enos, dia berkata, karena pada waktu itu anak-anak
    manusia telah mulai bertambah banyak, dan menghinakan diri dan jiwa
    mereka dengan melanggar dan memberontak menentang [Elohim]. Dan pada
    zaman Enos inilah anak-anak manusia terus memberontak dan melawan
    kehendak [Elohim], untuk meningkatkan kemarahan [Yahuwah] terhadap
    anak-anak manusia. Dan anak-anak manusia pergi dan mereka melayani
    allah-allah lain, dan mereka melupakan [Yahuwah] yang telah
    menciptakan mereka di bumi: dan pada masa itu anak-anak manusia
    membuat patung-patung dari kuningan dan besi, kayu dan batu, dan
    mereka sujud dan melayani mereka. Dan setiap orang membuat dewanya
    dan mereka sujud kepada mereka, dan anak-anak manusia meninggalkan
    [Yahuwah] disepanjang hidup Enos dan anak-anaknya; dan kemarahan
    [Yahuwah] dinyalakan dalam catatan perbuatan-perbuatan dan
    kekejian-kekejian yang mereka lakukan di bumi. (Yaser 2:2-5).

    Masalah
    #2:
    Sama sekali tidak ada alasan untuk
    percaya bahwa “anak-anak perempuan manusia” adalah rujukan
    khusus untuk keturunan Kain. Secara konteks, “anak-anak
    perempuan manusia” hanya menunjukkan perempuan duniawi, yaitu
    anak-anak perempuan yang lahir bagi manusia karena mereka mulai
    berkembang biak di bumi.

    Ketika
    manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi
    mereka lahir anak-anak perempuan
    , maka
    anak-anak Elohim melihat, bahwa anak-anak
    perempuan manusia
    itu cantik-cantik, lalu
    mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa
    saja yang disukai mereka. (Kejadian 6:1-2).

    Masalah
    #3:
    Sama sekali tidak ada alasan untuk
    percaya bahwa perpaduan keturunan Set dan keturunan Kain akan
    menghasilkan orang-orang raksasa
    [Nefilim].

    Perkawinan
    orang tua yang memiliki pandangan keagamaan yang berbeda-beda tidak
    akan menghasilkan keturunan yang tidak wajar. . . . Karena perkawinan
    yang tidak alamilah yang menghasilkan makhluk-makhluk tidak normal
    yang menjadi alasan utama penghakiman Air Bah.

    Ketidakadanya
    kepalsuan tersebut pada riwayat manusia dalam kasus Nuh juga dicatat
    di dalam Kejadian 6:9: riwayat keluarga Nuh secara khusus tidak
    bercela.6

    Angels expelled from HeavenMasalah
    #4:
    Perjanjian Baru membenarkan pemahaman
    bahwa para malaikat entah bagaimana telah melakukan perkawinan dengan
    para perempuan pada zaman Nuh, bahkan menyatakan penghakiman pada
    mereka karena dosa besar ini. Dalam ayat-ayat berikut, Petrus
    mengatakan bahwa sebelum air bah, para malaikat berdosa dan akibatnya
    dilemparkan ke neraka [Yunani: Tartarus]
    untuk menunggu penghakiman.

    Sebab
    jikalau Yahuwah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat
    dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian
    menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka
    sampai hari penghakiman; dan jikalau Yahuwah tidak menyayangkan dunia
    purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu,
    dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia
    orang-orang yang fasik; (2 Petrus 2:4-5).

    Dalam
    ayat-ayat berikut, Yudas menggemahkan kesaksian Petrus mengenai para
    malaikat yang telah berdosa. Yudas membandingkan dosa para malaikat
    ini dengan Sodom dan Gomora, yang menyatakan secara tegas bahwa
    mereka dengan cara yang sama “melakukan percabulan” dan mengejar
    “kepuasan-kepuasan yang tak wajar”.

    Dan
    bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas
    kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka,
    dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman
    pada hari besar, sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota
    sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan
    mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan
    api kekal sebagai peringatan kepada semua orang. (Yudas 1:6-7).

    Masih
    banyak lagi yang dapat dikatakan tentang ini, tapi menjelaskannya
    lebih jauh akan menjadi berlebihan. Hanya intinya di sini adalah
    bahwa “anak-anak Elohim” dalam kitab Kejadian pasal 6
    adalah para malaikat pemberontak, bukan manusia (keturunan Set).
    Bersikeras mempertahankan bahwa “anak-anak Elohim” adalah
    sebenarnya “anak-anak Set” hanya akan menjadi kesalahan
    berdasarkan teks itu. Jika kita mau menjadi para pelajar Alkitab yang
    jujur, maka kita harus membiarkan Alkitab berbicara untuk dirinya
    sendiri. Dalam hal ini, sama seperti dalam semua pembelajaran lain,
    kita harus
    tanpa prasangka
    mengikuti bukti ke mana pun bukti itu mengarah.

    Dalam
    pandangan mereka yang menganggap Alkitab dengan serius, pendapat yang
    mendukung “Pandangan Malaikat” adalah menarik.

    Bagi
    mereka yang dengan senang hati mau membebaskan diri mengambil
    penjelasan langsung dari teks itu, tidak akan ada sanggahan yang
    terbukti pada akhirnya.

    Dalam
    pandangan mereka yang menganggap Alkitab dengan serius, pendapat yang
    mendukung “Pandangan Malaikat” adalah menarik. Bagi mereka
    yang dengan senang hati mau membebaskan diri mengambil penjelasan
    langsung dari teks itu, tidak akan ada sanggahan yang terbukti pada
    akhirnya.7

    Catatan:
    Beberapa keberatan muncul pada penafsiran serbuan para malaikat dalam
    kitab Kejadian pasal 6 dengan alasan bahwa “malaikat tidak bisa
    kawin”. Ayat-ayat ini ditampilkan untuk mendukung keberatan ini,
    meskipun, ayat-ayat ini berkaitan khusus untuk para
    malaikat yang ada di surga
    dan perkawinan
    (Matius 22:30; Markus 12:25; Lukas 20:34-36). Alkitab tidak
    mengatakan bahwa “malaikat-malaikat pemberontak yang tidak taat,
    yang meninggalkan tempat kediaman mereka”, (Yudas 1:6) adalah
    tidak mampu berkembang biak.


    Sekarang
    mari kita lihat pengertian yang lebih besar dari pemahaman ini dan
    bagaimana kaitannya dengan perintah Yahuwah untuk menumpas
    bangsa-bangsa Kanaan.

    Secara
    sederhana, Yahuwah memerintahkan penumpasan bangsa-bangsa Kanaan
    karena mereka telah sepenuhnya terkontaminasi dengan gen Nefilim
    (perpaduan malaikat/manusia). Hal ini bertentangan dengan rencana-Nya
    bagi umat manusia, yang pada awalnya telah diciptakan menurut
    gambar-Nya.
    Jika dibiarkan, kontaminasi genetik ini akan menjadi begitu
    merajalela di semua tempat dan membuat Sang Mesias akan mustahil
    untuk lahir dengan murni dan tanpa cela
    8.
    Jika Yahuwah tidak campur tangan melalui pedang bangsa Israel, semua
    garis keturunan pada akhirnya akan terkontaminasi dengan gen Nefilim.
    Semua harapan keselamatan melalui Sang Mesias yang dijanjikan akan
    lenyap.

    Karena
    Alkitab tidak menyebutkan adanya serbuan malaikat yang kedua9,
    maka harus disimpulkan bahwa gen Nefilim kemungkinan besar berhasil
    selamat dari air bah melalui para isteri dari anak-anak Nuh yang
    ikut naik ke atas Bahtera. Setelah air bah, gen Nefilim muncul
    kembali ketika keluarga Nuh mulai menyebar dan berkembang biak di
    bumi. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan bangsa-bangsa Nefilim yang
    berkembang di tanah Kanaan di zaman Musa dan Yosua. Walaupun dalil
    ini mungkin mengejutkan bagi banyak orang, namun ini adalah sebuah
    pengambilan keputusan yang paling masuk akal berdasarkan bukti
    Alkitab.

    Urutan
    Peristiwa-peristiwa dalam Kitab Kejadian pasal 6 dan Setelah Air Bah:

    (1)
    Malaikat pemberontak kawin dengan manusia (perempuan duniawi).

    “Pada
    waktu itu orang-orang
    raksasa [Nefilim]
    ada di bumi, dan
    juga pada waktu sesudahnya, ketikaanak-anak
    Elohim [malaikat-malaikat]
    menghampiri anak-anak
    perempuan manusia,
    dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka
    ;
    inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang
    yang kenamaan”. (Kejadian 6:4).

    Ketika
    manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi
    mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak
    Elohim [malaikat-malaikat]
    melihat, bahwa
    anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil
    isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai
    mereka. Berfirmanlah Yahuwah: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya
    tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi
    umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.” Pada waktu ituorang-orang raksasa [Nefilim]
    ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika
    anak-anak Elohim [malaikat-malaikat] menghampiri anak-anak perempuan
    manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka;
    inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang
    yang kenamaan.
    (Kejadian 6:1-4).

    Karena
    banyak malaikat [Elohim] yang tinggal bersama dengan perempuan, dan
    melahirkan anak-anak yang terbukti jahat
    ,
    dan menjadi pembenci semua hal yang baik, karena keyakinan yang
    mereka memiliki pada kekuatan mereka sendiri; kebiasaannya adalah,
    bahwa orang-orang ini melakukan
    perbuatan-perbuatan yang mirip dengan apa yang dilakukan oleh para
    raksasa menurut sebutan orang-orang yang berbahasa Yunani.

    (Flavius ​​Josephus, Antiquities of the
    Jews
    , Buku 1, Bab 3, 1.3.1, http://www.biblestudytools.com/history/flavius-josephus/antiquities-jews/book-1/chapter-3.html)

    Pemahaman
    bahwa para malaikat pemberontak yang kawin dengan perempuan sebelum
    air bah (Kitab Kejadian pasal 6) adalah hal yang lazim di abad
    pertama, seperti yang dapat dilihat dalam kutipan Flavius ​​Josephus
    di atas. Jadi bukan nanti pada abad ke-5 ketika penafsiran “Keturunan
    Set” mengenai kitab Kejadian pasal 6 mulai mengambil alih.

    Barulah
    setelah pada abad ke-5 Masehi penafsiran “malaikat” dalam
    kitab Kejadian pasal 6 ini menjadi semakin dipandang sebagai sesuatu
    yang memalukan pada saat diserbu oleh para kritikus. . . .

    Celsus
    dan Julian yang murtad telah menggunakan keyakinan “malaikat”
    lama untuk menyerang Kekristenan. Julius Africanus telah memaksakan
    penafsiran Keturunan Set sebagai sebuah wilayah yang lebih nyaman.
    Cyril dari Alexandria juga menolak kebenaran penafsiran umum
    “malaikat” dan menggantinya dengan penafsiran “garis
    keturunan Set”. Agustinus juga menganut teori Keturunan Set dan
    dengan demikian menjadi jaya pada abad pertengahan.10

    (2)
    Sebagai sebuah dampak dari serbuan malaikat yang disebutkan dalam
    Kejadian 6:1-4, hati manusia menjadi tak terelakkan didiami pikiran
    jahat.

    Ketika
    dilihat Elohim, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa
    segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
    maka menyesallah Yahuwah, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi,
    dan hal itu memilukan hati-Nya. (Kejadian 6:5-6).

    (3)
    Yahuwah mengatakan bahwa Dia harus membinasakan manusia dari muka
    bumi.

    Berfirmanlah
    Yahuwah: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan
    itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang
    melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku
    telah menjadikan mereka.” (Kejadian 6:7).

    Perhatikan
    bahwa Yahuwah mengatakan bahwa Dia juga harus menghancurkan “hewan
    dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara”.
    Mengapa binatang yang demikian banyak juga harus dibinasakan? Kitab
    Yaser [Kitab Orang Jujur] mengatakan bahwa setelah “para hakim
    dan para penguasa” (sepertinya yang dimaksudkan adalah para
    malaikat) mencuri “anak-anak perempuan manusia” dari
    suami-suami mereka, orang-orang mulai mencampur berbagai jenis hewan
    yang berbeda bersama-sama. Akibatnya, hewan-hewan sekalipun menjadi
    rusak.

    Dan
    para hakim dan para penguasa mereka mendatangi anak-anak perempuan
    manusia dan mengambil istri-istri mereka dengan paksa dari suami
    mereka sesuai dengan pilihan mereka, dan anak-anak manusia pada zaman
    itu mengambil dari ternak-ternak di bumi, binatang-binatang di padang
    dan burung-burung di udara, dan mengajarkan pengawinan silang
    hewan-hewan11 dari
    satu jenis dengan jenis yang lain, dengan tujuan membangkit amarah
    [Yahuwah]; dan [Elohim] melihat seluruh bumi dan bumi itu sudah
    rusak, sebab semua makhluk telah sedemikian rusak di bumi, semua
    manusia dan semua hewan-hewan. (Yaser 4:18).

    historical depictions of chimeras

    Klik
    Gambar12
    untuk membesarkan.
    Manusia,
    hewan hibrida, dan Simera di dalam Alkitab? (Video non-WLC)

    Hal
    ini menjelaskan penggunaan kalimat “segala jenis” yang
    disampaikan Musa berulang kali ketika merujuk pada hewan-hewan yang
    naik ke atas bahtera. Hewan-hewan ini secara genetik masih murni,
    masing-masing berdasarkan jenis mereka sendiri sebagaimana yang
    Yahuwah maksudkan, dan sebagaimana ketika Dia menciptakan mereka pada
    mulanya. (Kejadian 1:20-25).

    Tetapi
    dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan
    masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu
    dan isterimu dan isteri anak-anakmu. Dan dari segala yang hidup, dari
    segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke
    dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan
    engkau; jantan dan betina harus kaubawa. Dari segala
    jenis
    burung dan dari segala
    jenis
    hewan, dari segala
    jenis
    binatang melata di muka bumi, dari
    semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara
    hidupnya. (Kejadian 6:18-20).

    Pada
    hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh,
    dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan
    dia, ke dalam bahtera itu, mereka itu dan segala
    jenis
    binatang liar dan segala
    jenis
    ternak dan segala
    jenis
    binatang melata yang merayap di
    bumi dan segala jenis
    burung, yakni segala yang berbulu bersayap. (Kejadian 7:13-14).

    Bukan
    hanya hewan-hewan yang memasuki Bahtera yang secara genetik murni,
    tetapi Alkitab juga memberitahu kita bahwa Nuh juga secara genetik
    adalah murni.

    (4)
    Nuh dinyatakan murni secara genetik.

    Tetapi
    Nuh mendapat kasih karunia di mata Yahuwah. Inilah riwayat Nuh: Nuh
    adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang
    sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Elohim. (Kejadian
    6:8-9).

    Kata
    yang diterjemahkan sebagai “tidak bercela” dalam ayat di
    atas adalah tamiym
    [H#8549]. Dalam konteks, kata ini tampaknya menjadi rujukan bukan
    hanya pada sifat dan perbuatan Nuh, tetapi juga kemurniannya secara
    genetik. Domba Paskah dan lembu betina merah, misalnya, harus tamiym
    (tidak cacat fisik), sama seperti semua korban penghapus dosa. (Lihat
    Keluaran 12:5, Bilangan 19:2, dan Imamat 4:3).

    Tidak
    adanya kepalsuan tersebut pada riwayat genetik manusia dalam kasus
    Nuh juga didokumentasikan dalam Kejadian 6:9: silsilah keluarga Nuh
    secara khusus tidak bercela. Istilah tamiym, yang digunakan,
    digunakan untuk tubuh fisik.13

    Kata
    Ibrani tamim
    berarti tidak bercela,
    dan adalah sebuah kata teknis untuk tubuh dan kesempurnaan fisik, danbukan secara moral.
    Karena itu digunakan pada hewan untuk kemurnian
    kurban
    . Hal ini diartikan tidak
    bercela
    dalam Keluaran 12:5; 29:1. Imamat
    1:3,10; 3: 1,6; 4:3,23,28,32; 5:15,18; 6:6; 9:2,3; 14:10; 22:19;
    23:12,18. Bilangan 6:14; 28:19,31; 29: 2,8,13,20,23,29,32,36.
    Yehezkiel 43:22,23,25; 45:18,23; 46:4,6,13. Tidak
    bercela
    . Bilangan 19:2; 28: 3,9,11;
    29:17,26. Tidak bercela.
    Mazmur 119:1. Hal ini menunjukkan bahwa Kejadian 6:9 tidak berbicara
    tentang kesempurnaan moral Nuh, tapi menyampaikan kepada kita bahwa
    hanya dia dan keluarganya saja yang memelihara keturunan mereka dan
    menjaganya agar tetap murni, terlepas dari kerusakan yang terjadi
    yang diakibatkan oleh malaikat-malaikat yang memberontak. [Penekanan
    asli]14

    (5)
    Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki yang murni secara genetik.

    Nuh
    memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. (Kejadian
    6:10).

    Menurut
    Kitab Yaser, Nuh mengambil salah satu dari anak perempuan Henokh
    untuk menjadi istrinya.

    .
    . . Nuh pergi dan mengambil seorang istri, dan dia memilih Naama anak
    perempuan Henokh, yang berusia lima ratus delapan puluh tahun. Dan
    Nuh berumur empat ratus sembilan puluh delapan tahun, ketika dia
    mengambil Naama menjadi istrinya. (Yaser 5:15-16).

    Mengingat
    Henokh tidak diragukan lagi adalah merupakan orang benar (Kejadian
    5:18-24), adalah wajar untuk menyimpulkan bahwa istri Nuh (anak
    perempuan Henokh) adalah secara genetik murni dan, dampaknya,
    demikian pula pada anak-anak Nuh.

    Nefilim (Raksasa) di dalam Alkitab: Apakah Bapa adalah Maniak Genosida atau Pencipta yang Pengasih? image

    (6)
    Telah dinyatakan bahwa bumi dan semua makhluk telah menjadi rusak.

    Adapun
    bumi itu telah rusak di hadapan Elohim dan penuh dengan kekerasan.
    Elohim menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua
    makhluk menjalankan hidup yang rusak di bumi. (Kejadian 6:11-12).

    (7)
    Yahuwah mengatakan bahwa Dia akan membinasakan semua makhluk.

    Berfirmanlah
    Elohim kepada Nuh: “Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup
    segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka,
    jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. (Kejadian
    6:13).

    (8)
    Noah diperintahkan untuk membangun sebuah Bahtera.

    Buatlah
    bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat
    berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari
    dalam. Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta
    panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
    Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai
    sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah
    bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas. Sebab sesungguhnya Aku
    akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang
    hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan
    mati binasa. (Kejadian 6:14-17).

    (9)
    Alkitab menyebutkan para isteri anak-anak Nuh untuk pertama kalinya.

    Tetapi
    dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan
    masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu
    dan isterimu dan isteri anak-anakmu. (Kejadian 6:18).

    Sangat
    penting untuk dicatat di sini bahwa Musa tidak menyebutkan para
    isteri anak-anak Nuh sampai setelah:

    • Ditetapkan
      dengan jelas bahwa semua makhluk telah menjadi rusak. (Kejadian
      6:11-12)
    • Yahuwah
      mengatakan bahwa Dia akan membinasakan semua makhluk. (Kejadian
      6:13)
    • Nuh
      diperintahkan untuk membangun sebuah Bahtera. (Kejadian 6:14-17)

    Ini
    sangat menunjukkan bahwa para isteri anak-anak Nuh tidak murni secara
    genetik. Mereka mungkin membawa setidaknya sebuah bakat gen Nefilim.
    Hal ini dibuktikan dengan tiga fakta: (1) Orang-orang raksasa muncul
    kembali setelah air
    bah, tanpa serbuan malaikat kedua. (2) Nuh secara genetik murni, dan
    bukti kontekstual menunjukkan bahwa anak-anaknya juga. (3) Tidak
    adanya penyebutan para istri sampai setelah
    dinyatakan bahwa semua makhluk telah menjadi rusak. (Kitab Yaser
    menguatkan pemahaman ini dengan mengatakan kepada kita bahwa para
    istri tidak dipilih sampai setelah
    Bahtera dibangun. Lihat Yaser 5:33-35).

    Sekali
    lagi, sementara proposisi ini mungkin datang sebagai kejutan bagi
    banyak orang, itu adalah kesimpulan paling masuk akal berdasarkan
    bukti Alkitab.

    [Catatan:
    Membawa gen Nefilim (seperti gen manapun) tidak menjamin bahwa gen
    itu akan diteruskan kepada keturunannya. Dalam kasus anak-anak Ham,
    terutama Kanaan, itu jelas terbawa. Catatan sejarah menunjukkan bahwa
    anak Yafet, Magog, mungkin juga telah mewarisi gen ini. Namun, tidak
    ada bukti, bahwa gen ini diwujudkan dalam keturunan Sem. Hal ini juga
    penting untuk dicatat di sini bahwa seseorang tidak dapat mengaku
    bersalah pada apa yang dilakukan oleh orang tua mereka. Para isteri
    anak-anak Nuh tidak akan secara otomatis dihakimi jika mereka
    terlahir dengan bakat DNA Nefilim].

    (10)
    Yahuwah membanjiri dunia. (Lihat kitab Kejadian pasal 7-8).

    Noah's Ark

    (11)
    Orang-orang raksasa (Nefilim) muncul kembali setelah air bah.

    Orang
    Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het,orang Yebus danorang Amori
    diam di pegunungan, orang Kanaan
    diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan.

    Kemudian
    Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya:
    “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita
    pasti akan mengalahkannya!”

    Tetapi
    orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: “Kita
    tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari
    pada kita.”

    Juga
    mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri
    yang diintai mereka, dengan berkata: “Negeri yang telah kami
    lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dansemua
    orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi
    perawakannya.

    Juga
    kami lihat di sana orang-orang raksasa [Ibrani: Nefilim; kata yang
    sama yang digunakan Musa dalam Kejadian 6:4], orang Enak yang berasal
    dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang,
    dan demikian juga mereka terhadap kami.”

    (Bilangan 13: 29-33).

    Perhatikan
    bahwa bangsa-bangsa “raksasa” (Nefilim) yang tercantum di
    sini semuanya adalah bangsa Kanaan (yang berarti bahwa mereka semua
    berasal dari cucu Nuh, Kanaan) dan adalah orang-orang yang
    diperintahkan Yahuwah agar ditumpas habis oleh orang Israel. Walaupun
    hanya empat dari tujuh bangsa Kanaan yang disebutkan di sini oleh
    para mata-mata, namun dapat dipahami bahwa tiga bangsa yang lain
    (orang Girgasi, orang Feris, orang Hewi) juga termasuk, karena mereka
    adalah bagian dari Kanaan. Sangat mungkin bahwa para mata-mata tidak
    menyebutkan nama orang Girgasi, orang Feris, orang Hewi karena alasan
    rute yang mereka lalui ketika mereka mengintai negeri itu. Para
    mata-mata datang melalui padang gurun Zin di sebelah selatan dan
    kemudian melanjutkan perjalanan ke utara sampai yang paling jauh di
    Rehob.

    Mereka
    pergi ke sana, lalu mengintai negeri itu mulai dari padang gurun Zin
    sampai ke Rehob, ke jalan yang menuju ke Hamat. Mereka berjalan
    melalui Tanah Negeb, lalu sampai ke Hebron; di sana ada Ahiman, Sesai
    dan Talmai, keturunan Enak. (Hebron didirikan tujuh tahun lebih
    dahulu dari Soan di Mesir). Ketika mereka sampai ke anak sungai Eskol
    [lembah Eskol], dipotong merekalah di sana suatu cabang dengan
    setandan buah anggurnya, lalu berdualah mereka menggandarnya; juga
    mereka membawa beberapa buah delima dan buah ara. Tempat itu dinamai
    orang lembah Eskol, karena tandan buah anggur yang dipotong orang
    Israel di sana. Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari
    pengintaian negeri itu. (Bilangan 13:21-25)

    Nefilim (Raksasa) di dalam Alkitab: Apakah Bapa adalah Maniak Genosida atau Pencipta yang Pengasih? image

    Klik
    gambar untuk membesarkan. 

    Walaupun
    bangsa-bangsa Kanaan bukan satu-satunya bangsa orang-orang raksasa
    (Nefilim), namun mereka adalah bangsa yang paling besar dan paling
    banyak menduduki wilayah melebih suku-suku kecil manapun.

    Berikut
    ini adalah beberapa dari suku-suku para raksasa lain yang disebutkan
    dalam Alkitab:

    • Fossilized Irish Giant

      Fosil
      Raksasa Irlandia yang ditemukan selama kegiatan penambangan di negara
      bagian Antrim, Irlandia (sekitar tahun 1876): Dia memiliki tinggi
      12’2″ dan memiliki enam jari kaki pada kaki kanannya. Alkitab
      menyebutkan tentang raksasa (Refaim) dengan 6 jari. “Lalu
      terjadi lagi pertempuran di Gat; dan di sana ada seorang yang tinggi
      perawakannya, yang tangannya dan kakinya masing-masing berjari enam:
      dua puluh empat seluruhnya; juga orang ini termasuk keturunan
      raksasa. [H#7498: râphâ‘]”.
      (2 Samuel 21:20; Lihat juga 1 Taw. 20:6).

      Orang Refaim:
      Istilah “Refaim” muncul dalam Alkitab untuk secara umum
      digunakan untuk menyebut semua suku-suku orang Kanaan.15
      Og, orang Amori, raja Basan, yang menjadi sisa-sisa orang Refaim:
      “Kemudian beloklah kita dan maju ke arah
      Basan. Dan Og, raja Basan, dengan seluruh tentaranya maju mendatangi
      kita, untuk berperang di Edrei. . . . Hanya Og,
      raja Basan, yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang-orang raksasa
      [H#7497: râphâ’].
      Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi; bukankah itu
      masih ada di kota Raba bani Amon? Sembilan hasta panjangnya [13.5
      kaki16] dan empat
      hasta [6 kaki] lebarnya, menurut hasta biasa. (Ulangan 3:1,11).Anak-anak Israel, atas perintah Yahuwah,
      menumpas setiap kota di Basan dan semua penduduknya.

    • Orang
      Enak:
      Orang Enak adalah keturunan Enak,
      anak Arba (Yosua 15:13; 21:11) dan tinggal di bagian selatan Kanaan.
      Anak-anak Israel, di bawah komando Yosua, menumpas banyak orang Enak
      dan kota-kota mereka. Namun, beberapa orang, melarikan diri ke Gaza,
      Gat, dan Asdod. (Yosua 11:21-23). Daud dan anak buahnya kemudian
      mengalahkan beberapa orang Enak dari Gat, yang paling menonjol
      adalah Goliat. (1 Samuel 17:3-7; 2 Samuel 21:20-22).

    • Orang
      Zuzims (Orang Zamzummim):
      Orang Zuzims,
      dianggap oleh banyak komentator Alkitab sama dengan Orang Zamzummim,
      berdiam di daerah Amon kuno. Yahuwah menumpas orang Zuzims sehingga
      anak-anak dari Lot bisa memiliki tanah ini. (Ul. 2:19-21).

    • Orang
      Emim:
      Orang Emim berdiam di daerah Moab
      kuno. Yahuwah menumpas orang Emim sehingga anak-anak dari Lot bisa
      memiliki tanah ini. (Ul. 2:10-12).

    • Orang
      Hori:
      Orang Hori (Orang Horim) berdiam
      di daerah Edom kuno. Yahuwah menumpas orang Hori sehingga anak-anak
      Esau bisa memiliki tanah ini. (Ul. 2:12, 21-22).

    Menurut International
    Standard Bible Encyclopedia
    , “Kemungkinan mereka [orang
    Refaim, orang Enak, orang Zamzummim, dan orang Emim] adalah semua
    kelompok yang sama, diberi nama yang berbeda oleh berbagai suku yang
    perna bertemu dengan mereka”. Keterkaitan antara Alkitab dan
    wilayah pendudukan orang Hori dengan suku-suku lain menunjukkan bahwa
    mereka juga adalah bagian dari sebuah kelompok yang lebih besar.

    Catatan:
    Semua suku-suku di atas terlibat dalam perang kitab Kejadian pasal
    14. Ini bukan pertikaian biasa; ini adalah sebuah pertempuran antara
    manusia dan orang-orang raksasa (Nefilim)! Pemahaman ini dikuatkan
    oleh tulisan-tulisan sejarawan abad pertama, Flavius ​​Josephus,
    yang menyatakan bahwa “keturunan orang-orang raksasa”
    ditewaskan dalam pertempuran ini.17

    (12)
    Yahuwah mengatakan kepada orang Israel untuk membinasakan
    bangsa-bangsa Nefilim, sambil menunjukkan belas kasihan kepada
    bangsa-bangsa lain.

    Nyatakan
    Belas Kasihan:

    Apabila
    engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka haruslah
    engkau menawarkan perdamaian kepadanya. Apabila kota itu menerima
    tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka
    haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi
    bagimu dan menjadi hamba kepadamu. Tetapi apabila kota itu tidak mau
    berdamai dengan engkau, melainkan mengadakan pertempuran melawan
    engkau, maka haruslah engkau mengepungnya; dan setelah Yahuwah,
    Elohimmu, menyerahkannya ke dalam tanganmu, maka haruslah engkau
    membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang. Hanya
    perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni
    seluruh jarahan itu, boleh kaurampas bagimu sendiri, dan jarahan yang
    dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh Yahuwah, Elohimmu,
    boleh kaupergunakan. Demikianlah harus kaulakukan terhadap segala
    kota yang sangat jauh letaknya dari tempatmu, yang tidak termasuk
    kota-kota bangsa-bangsa di sini. (Ulangan 20:10-15).

    Tumpas
    habis bangsa-bangsa Nefilim:

    Tetapi
    dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Yahuwah, Elohimmu,
    kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun
    yang bernafas, melainkan kau tumpas sama sekali, yakni orang Het,
    orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus,
    seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Yahuwah, Elohimmu, supaya
    mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian,
    yang dilakukan mereka bagi allah mereka, sehingga kamu berbuat dosa
    kepada Yahuwah, Elohimmu. (Ulangan 20:16-18).

    Apabila
    Yahuwah, Elohimmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana
    engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa
    dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang
    Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang
    lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, dan Yahuwah, Elohimmu, telah
    menyerahkan mereka kepadamu, sehingga engkau memukul mereka kalah,
    maka haruslah kamu menumpas mereka sama sekali. Janganlah engkau
    mengadakan perjanjian dengan mereka dan janganlah engkau mengasihani
    mereka. Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu
    perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun
    anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki; sebab
    mereka akan membuat anakmu laki-laki menyimpang dari pada-Ku,
    sehingga mereka beribadah kepada allah lain. Maka murka Yahuwah akan
    bangkit terhadap kamu dan Ia akan memunahkan engkau dengan segera.
    Tetapi beginilah kamu lakukan terhadap mereka: mezbah-mezbah mereka
    haruslah kamu robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan,
    tiang-tiang berhala mereka kamu hancurkan dan patung-patung mereka
    kamu bakar habis. (Ulangan 7:1-5).

    ALT TEXT

    Sebuah
    Ensiklopedia para raksasa oleh Stephen Quayle

    Menjaga
    garis keturunan…

    Perlu
    dicatat Yahuwah memberi perintah yang jelas untuk tidak menikah
    dengan bangsa-bangsa Nefilim:

    Janganlah
    juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah
    kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan
    mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki. (Ulangan 7:3).

    Ini
    jelas menunjukkan bahwa Bapa Yahuwah menjaga garis keturunan yang
    darinya Mesias akan datang. Dia benar-benar melarang orang Israel
    untuk hidup bersama dengan bangsa-bangsa Kanaan. Bukti lain yang
    menarik dari kesimpulan ini ditemukan dalam fakta bahwa garis
    keturunan duniawi Yahushua datang melalui perkawinan Yehuda dengan
    menantu perempuannya, Tamar, bukan melalui anak yang dia dapat dari
    istri Kanaannya!

    Di
    situ Yehuda melihat anak perempuan seorang Kanaan; nama orang itu
    ialah Syua. Lalu Yehuda kawin dengan perempuan itu dan
    menghampirinya. . . . Setelah beberapa lama matilah anak Syua, isteri
    Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna, kepada orang-orang
    yang menggunting bulu domba-dombanya, bersama dengan Hira,
    sahabatnya, orang Adulam itu. Ketika dikabarkan kepada Tamar
    [menantu perempuan Yehuda]
    : “Bapa
    mertuamu sedang di jalan ke Timna untuk menggunting bulu
    domba-dombanya,” maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya,
    ia bertelekung dan berselubung, lalu pergi duduk di pintu masuk ke
    Enaim yang di jalan ke Timna, . . . Ketika Yehuda melihat dia,
    disangkanyalah dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi
    mukanya. Lalu berpalinglah Yehuda
    mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu . . . maka ia
    menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.

    . . . Pada waktu perempuan itu hendak bersalin, nyatalah ada anak
    kembar dalam kandungannya. Dan ketika ia bersalin, seorang dari anak
    itu mengeluarkan tangannya, lalu dipegang oleh bidan, diikatnya
    dengan benang kirmizi serta berkata: “Inilah yang lebih dahulu
    keluar.” Ketika anak itu menarik tangannya kembali, keluarlah
    saudaranya laki-laki, dan bidan itu berkata: “Alangkah kuatnya
    engkau menembus ke luar,” maka anak itu dinamai Peres.
    Sesudah itu keluarlah saudaranya laki-laki yang tangannya telah
    berikat benang kirmizi itu, lalu kepadanya diberi nama Zerah. (Lihat
    Kejadian 38).

    Inilahsilsilah Yahushua Yang Diurapi,
    anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak
    memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan
    saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres
    dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron
    memperanakkan Ram, . . . (Matius 1:1-3; Lihat juga Lukas 3:33).

    Salah
    satu bukti pamungkas dari niat Yahuwah untuk mencegah garis keturunan
    Israel dari pencemaran gen Nefilim Kanaan ini ditemukan dalam
    pengumpulan orang Israel ke tanah Mesir di mana, mereka terisolasi,
    sehingga mereka bisa bertambah kuat dan bertambah banyak jumlahnya.
    Lebih dari 400 tahun sebelum peristiwa Keluaran, Yahuwah menyatakan
    kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi orang asing di negeri
    lain (Mesir), tapi akan kembali ke sana (Kanaan) ketika “kedurjanaan
    orang-orang Amori” sudah genap.

    Firman
    Yahuwah kepada Abram: “Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa
    keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan
    kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya,
    empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbudak
    mereka, akan Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan
    membawa harta benda yang banyak. Tetapi engkau akan pergi kepada
    nenek moyangmu dengan sejahtera; engkau akan dikuburkan pada waktu
    telah putih rambutmu. Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke
    sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang
    Amori itu belum genap
    “. (Kejadian
    15:13-16, penekanan diberikan).

    Segera
    setelah firman ini, kita membaca bahwa Yahuwah membuat perjanjian
    dengan Abraham di mana Dia berjanji untuk memberikan tanah yang
    diduduki oleh orang-orang Amori dan Nefilim lain untuk keturunannya.

    Ketika
    matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah
    perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara
    potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah Yahuwah mengadakan
    perjanjian dengan Abram serta berfirman: “Kepada keturunanmulah
    Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang
    besar itu, sungai Efrat: yakni tanah orang Keni, orang Kenas, orang
    Kadmon, orang Het, orang Feris, orang Refaim, orang Amori, orang
    Kanaan, orang Girgasi dan orang Yebus itu.” (Kejadian 15:17-21).

    Tampaknya
    di sini bahwa Bapa Yahuwah juga membiarkan bangsa-bangsa Kanaan
    (Nefilim) bertambah kuat dan bertambah banyak jumlahnya, sehingga
    pada waktu-Nya yang sempurna, Dia bisa membasmi keturunan pemberontak
    ini dan menunjukkan keperkasaan diri-Nya melalui tangan bangsa Israel
    yang tetap setia.

    Perintah
    Bapa untuk menumpas bangsa-bangsa Kanaan bukanlah sebuah tindakan yang sewenang-wenang. Jauh dari melakukan
    genosida secara acak, penumpasan orang-orang Kanaan adalah sebuah
    tindakan yang menjadi tanda dari
    pemeliharaan
    yang tak tertandingi dan kasih
    yang tanpa pamrih.

    Kesimpulan:

    Perintah
    Bapa untuk menumpas bangsa-bangsa Kanaan bukanlah sebuah tindakan
    yang sewenang-wenang. Jauh dari melakukan genosida secara acak,
    penumpasan orang-orang Kanaan adalah sebuah tindakan yang menjadi
    tanda dari pemeliharaan yang tak tertandingi dan kasih yang tanpa
    pamrih. Jika Bapa Yahuwah membiarkan kekafiran bangsa-bangsa Nefilim
    terus berlanjut tanpa hambatan, maka seluruh bumi sekali lagi akan
    menjadi rusak, dan garis keturunan Sang Mesias yang dijanjikan akan
    tercemar, sehingga akan menjadi mustahil bagi
    kita untuk dapat terselamatkan.

    Masuk
    akal mengapa [Yahuwah] mungkin telah membiarkan kode genetik
    mikroskopis (yaitu sisa dari informasi genetik) untuk bertahan hidup
    — cukup lama bagi umat-Nya untuk memusnahkan mereka. Mengapa?
    Karena. . . melalui tindakan kepahlawanan dari orang-orang Ibrani
    maka seluruh dunia setelah Air Bah menjadi takut kepada mereka dan
    kepada YHVH, [Elohim] mereka – [Elohim] Yang Benar dari Abraham,
    Ishak dan Yakub. [Yahuwah] mendapat kemuliaan melalui orang-orang
    pilihan-Nya dan bangsa baru “Pembantai raksasa” ini berdiri
    sebagai sebuah kesaksian bagi semua bangsa lain akan kekuatan dan
    kebenaran yang luar biasa dari Sang Pencipta langit dan bumi Yang
    Hidup.

    Tetapi
    sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan
    mereka di atas sotoh
    dan
    berkata kepada orang-orang itu: “Aku tahu, bahwa [Yahuwah] telah
    memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu
    telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar
    menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa [Yahuwah] telah
    mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan
    keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang
    Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og,
    yang telah kamu tumpas. Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami
    dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab [Yahuwah
    Elohimmu], ialah [Elohim] di langit di atas dan di bumi di bawah.
    (Yosua 2:8-11)

    Ketika
    anda mempertimbangkan apa yang bangsa kecil ini lakukan pada semua
    kebudayaan besar dari orang-orang raksasa setelah Air Bah, sangat
    mudah untuk melihat mengapa [Yahuwah] “mengijinkan” gen
    Nefilim bertahan hidup — cukup lama untuk dilenyapkan oleh umat-Nya.
    Dengan demikian, [Yahuwah] menunjukkan kepada dunia dan kepada
    malaikat pemberontak apa yang manusia dalam hubungan yang benar
    dengan-Nya dapat lakukan.18

    Pujilah
    nama Yahuwah yang tak tertandingi sekarang dan selamanya. Dia
    yang mengetahui kesudahan sesuatu dari sejak awal adalah adil dan
    benar dalam segala jalan-Nya!


    Masih
    banyak yang dapat dikatakan mengenai rincian dari serbuan malaikat
    dalam kitab Kejadian pasal 6, tetapi bukan dalam lingkup pembelajaran
    khusus ini untuk maju melampaui apa yang telah diuraikan di atas. Intinya
    di sini sudah dinyatakan dengan ringkas dalam kesimpulan di atas.


    Kitab
    Henokh

    Banyak
    orang yang berpendapat bahwa Kitab Henokh adalah sebuah sumber yang
    dapat dipercaya untuk mengetahui lebih dalam serbuan malaikat. WLC
    tidak menganjurkan atau menyangkal kemungkinan ini, tapi WLC telah
    berusaha untuk menunjukkan dari Alkitab saja bentuk sebenarnya dari
    kontroversi kitab Kejadian pasal 6. Walaupun Kitab Yaser secara
    periodik telah digunakan dalam penelitian ini untuk memberi
    penjelasan pada beberapa poin, itu sama sekali tidak diperlukan untuk
    membuktikan realitas serbuan malaikat dan dampaknya. Alkitab sendiri,
    dengan tak terbantahkan adalah cukup.

    Zaman
    Nuh

    Sebab
    sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada
    kedatangan Anak Manusia. (Matius 24:37).

    Bila
    dilihat dalam terang yang baru ini, dampak dari peringatan nubuatan
    ini membuat maknanya menjadi lebih besar.

    Pada
    zaman Nuh, semua makhluk telah rusak karena tindakan keji dan
    terlarang dengan melakukan perkawinan silang antara jenis-jenis
    yang tidak sama. Nefilim/orang-orang raksasa (Kejadian 6:4) dan
    simera (Yaser 4:18) dihasilkan dari penggabungan haram dan
    kecanggihan pemberontakan. Hari ini, kita kembali melihat perbuatan
    menjijikkan ini! “Para ilmuwan” sudah terlalu berani
    memanipulasi dan merusak gen manusia dan hewan; mereka, tanpa merasa
    bersalah, mengawinkan apa yang Yahuwah sebut “sangat baik”
    pada mulanya. (Kejadian 1:31). Sesungguhnya,
    kita sedang hidup di “zaman Nuh”
    .

    Berikut
    adalah sedikit contoh dari banyaknya usaha-usaha mengerikan yang
    dilakukan oleh ilmu pengetahuan moderen.

    Bukan
    hanya penggabungan manusia dan hewan yang telah menjadi praktek umum,
    tapi GMOs (Genetically Modified Organisme),
    atau makhluk hidup yang secara genetik sudah dimodifikasi, telah
    dengan cepat menjadi standar produksi pangan dan bahan konsumsi. GMOs
    sudah pasti menjadi sebuah penghinaan terhadap Yahuwah! Manusia, yang
    melakukan ini yang dikenal dengan sebuatan palsu “ilmu
    pengetahuan,” menyombongkan diri bahwa mereka dapat menjadikan
    lebih baik apa yang Yahuwah sudah nyatakan “sangat baik”
    adalah merupakan tanda yang jelas dan masuk akal dari zaman di mana
    kita hidup.

    Banyak
    orang yang mempelajari Alkitab dan para peneliti Nefilim hari ini
    yang yakin bahwa kita akan melihat kembalinya
    Nefilim di hari-hari terakhir. Hal ini tentu saja mungkin terjadi,
    dan semua hal dapat dipertimbangkan, bahkan bila itu hanya
    kemungkinan. “Dan seperti di zaman Nuh, demikian pulalah halnya
    kelak pada hari-hari Anak Manusia”. (Lukas 17:26). Semoga
    Yahuwah memperkuat hati kita dan memberikan kita hikmat di hari-hari
    mendatang.


    *
    Semua kutipan Kitab Suci berasal dari KJV dengan pemberian Nama-nama
    Suci.

    1 Orang
    Girgasi tidak terdapat dalam daftar kitab Ulangan pasal 20 tentang
    bangsa-bangsa orang Kanaan, tetapi termasuk di dalam kitab Ulangan
    pasal 7, Yosua 3:10, dan Yosua 24:11.

    2 “Anak-anak
    Elohim” (B’nai HaElohim)
    ditemukan dalam 5 ayat kitab Perjanjian Lama: Kejadian 6:2; Kejadian
    6:4; Ayub 1:6; Ayub 2:1; Ayub 38:7

    3 Musa
    secara umum diberi kredit sebagai penulis kitab Ayub.

    4 Chuck
    Missler, Textual Controversy: Mischievous
    Angels or Sethites?
    http://www.khouse.org/articles/1997/110/.

    5 S.d.a.

    6 S.d.a.

    7 S.d.a.

    8 Yahushua,
    sebagai penggenapan lambang “Domba Yahuwah,” harus tanpa
    cela.  “Anak domba [paskah]mu itu harus jantan, tidak
    bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing”.
    (Keluaran 12:5) “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
    cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu
    bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
    melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama
    seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat”. (1
    Petrus 1:18-19).

    9 Beberapa
    orang telah berpendapat bahwa ada serbuan malaikat yang kedua, yang
    berarti bahwa malaikat-malaikat mengawini para perempuan baik sebelum
    dan setelah air bah. Namun, bukti menunjukkan bahwa kejadian ini
    hanya terjadi sekali. Untuk mengetahui lebih banyak, silahkan
    baca Archon Invasion: The Rise Fall and
    Return of the Nephilim
     oleh Rob Skiba,
    hlm. 31-64.

    10 Chuck
    Missler, Textual Controversy: Mischievous
    Angels or Sethites?
    , http://www.khouse.org/articles/1997/110/.

    11 Legenda-legenda
    simera (makhluk yang mengandung perpaduan gen yang berbeda, misalnya
    penggabungan manusia dengan hewan, hewan yang berbeda jenis
    digabungkan menjadi satu, dll.) adalah kisah yang terkenal
    disepanjang sejarah yang tercatat. Walaupun banyak orang yang
    mengabaikan kisah-kisah ini dan menganggapnya sebagai dongeng belaka,
    kebenarannya adalah bahwa simera adalah (dan sangat mungkin) sesuatu
    yang nyata. (Jasher 4:18; 36:32; 61:25) “Human,animal hybrids and Chimeras in the Bible?

    12 
    (1) “Simera Arezzo” terbuat dari tembaga adalah salah satu
    contoh terbaik dari karya seni orang Etruria kuno. (400 SM)

    (2)
    “Sentaur…” oleh Laurent Marqueste (Orang Perancis,
    1850–1920). Marble, 1892. Di Taman Tuileries, Paris.
    (3) Sphinx
    Raksasa di Giza
    (4) Patung Simera pada Fontaine Saint Michel,
    Paris, France.
    (5) Griffon Mesir
    (6) Vase Griffon,
    trefoil-mouth oinochoe, 420SM-400SM, Dibuat di: Attica (Eropa,
    Yunani, Attica (Yunani))
    (7) Theseus berkelahi dengan Minotaur
    oleh Étienne-Jules Ramey (French, 1796–1852). Marble, 1826. Di
    Taman Tuileries, Paris.
    (8) Obelisk Hitam Shalmaneser III adalah
    sebuah relief batu nisan hitam Neo-Syria dari Nimrud (Kalhu kuno), di
    bagian utara Iraq, memperingati tindakan-tindakan Raja King
    Shalmaneser III (bertakhta 858-824 SM). Tampilan detil dari dua
    cetakan plester yang berbeda.
    (9) Shedu Sirya

    13 Chuck
    Missler, Textual Controversy: Mischievous
    Angels or Sethites?
    , http://www.khouse.org/articles/1997/110/.

    14 Dr.
    E. W. Bullinger, Appendixes To The
    Companion Bible
    , Lampiran
    26, http://www.markfoster.net/rn/companion_bible_appendices.pdf.

    15  Adalah
    mungkin bahwa “Rafa adalah bapa-suku dari Refaim, sebuah suku
    kuno dengan ketinggian yang sangat tinggi, yang mana hanya sedikit
    keluarganya yang masih tersisa bahkan di zaman Musa.” Keil &
    Delitzsch, Commentary on the Old
    Testament, Volume 2, Joshua, Judges, Ruth, 1 and 2 Samuel
    ,
    2006, hlm. 680.

    16 Tempat
    tidur Og sekitar 13.5 kaki panjangnya dan sekitar 6 kaki lebarnya. 
    Ini adalah sebuah perkiraan tradisi berdasarkan hitungan 18” hasta.

    17 Flavius
    Josephus, Antiquities of the Jews,
    Book 1, Chapter 9,
    1.9.1, http://www.biblestudytools.com/history/flavius-josephus/antiquities-jews/book-1/chapter-9.html

    18 Rob
    Skiba, Archon Invasion: The Rise, Fall and
    Return of the Nephilim
    , 2012, hlm. 157-158.

    This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.