World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Rebah di dalam Roh: Benar atau sesat?

Roh yang dimanifestasikan oleh para penyembuh iman dan orang-orang yang mengaku “rebah dalam roh”
bukanlah Roh Kudus dari Yahuwah.

Berawal dengan lembut. Hanya suara kecil pelan yang mematahkan
keheningan biara. Tapi kemudian datang lagi. Apakah kucing mendapatkan
jalan
masuk ke
dalam biara?

Seekor kucing kedua bergabung dengan yang pertama. Dari mana asal hewan ini? Kepala
biara
berdiri dengan cepat dan berjalan menyusuri koridor. Hewan tidak memiliki tempat di
dalam aula suci ini! Dia mengikuti suara itu ke sebuah ruangan kecil di mana
seorang suster dengan tenang menyapu.
Kenapa dia hanya berdiri di sana, menyapu? Kenapa dia tidak mencoba menangkap
kucing itu dan menyingkirkannya?

Biarawati itu berbalik. Bibirnya bergerak. “Meong?”

Segera, dari ujung lorong, terdengar sebuah jawaban: “Meong!”

Kepala biara bergegas ke ruangan sebelah. Dua suster
mendongak kaget dan dengan sopan bertanya, “Meong?”

Para suster
inilah yang
membuat keributan itu! Tapi kemudian ada suara lain yang ikut. Itu menyebar! Tak lama
kemudian infeksi kucing menyebar ke sebagian besar biarawati lainnya di biara
Prancis. Lalu, sesuatu yang aneh terjadi. Para biarawati yang
mengeluarkan suara meong mulai
menyesuaikan makanan mereka! Pada
waktu-waktu tertentu setiap hari, mereka semua secara bersama-sama
mengeluarkan suara kucing
selama beberapa jam. Tidak ada kepala biara yang dapat membuat mereka berhenti.

Suara itu mulai mengganggu orang-orang di kota sekitar. Penduduk kota khawatir
para suster telah kerasukan dan melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah.
Prajurit dikirim untuk menyelidiki penyebab fenomena aneh ini. Setelah
melihat-lihat biara tersebut, tentara tersebut mengumumkan bahwa suster
mana saja yang
terus bersuara seperti kucing akan dicambuk.1

Masalah terpecahkan. Tidak ada lagi
orang
yang bersuara seperti kucing! Berabad-abad kemudian, hal ini tetap menjadi studi
kasus yang menarik tentang apa yang tidak lebih dari sebuah histeria massal yang
terjadi di antara narapidana yang bosan.

suster yang mengeluarkan suara kucing

Para biarawati di Prancis bukanlah satu-satunya orang Kristen yang pernah terpengaruh oleh kekuatan sugesti.

Tapi, sama mengejutkannya dengan menyarankan, ini bukanlah histeria massal dan kekuatan sugesti terakhir yang pernah mempengaruhi orang Kristen.

[WLC sama sekali tidak menganjurkan praktik-praktik atau tradisi-tradisi Gereja Katolik Roma manapun. Cerita di atas hanya dibagikan demi ilustrasi].

Rebah di dalam Roh

Dalam suratnya yang pertama kepada Timotius, Paulus
memperingatkan, “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu
kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran
setan-setan”. (1
Timotius 4: 1). Ajaran karismatik untuk “tumbang di dalam roh” adalah salah
satu doktrin iblis.

Kadang-kadang disebut sebagai “jatuh dalam Roh” atau “urapan kuasa”. Sering terjadi ketika seseorang mencari
penyembuhan.

Istilah “rebah di
dalam Roh” digunakan di kalangan kelompok-kelompok Karismatik dari Gereja-gereja Kristen untuk menunjukkan bagaimana pergerakan Roh Kudus pada seseorang. Klaimnya
adalah bahwa Roh Kudus bergerak dengan kekuatan seperti itu pada seseorang,
sehingga orang itu “rebah.”
Ini tidak berarti bahwa orang
tersebut meninggal, tapi dia begitu dikuasai oleh kehadiran Roh sehingga dia terjerembab sampai rebah.2

Tentu saja, bagi Yahuwuah, semua hal mungkin
terjadi. Karena Sang Pencipta itu Maha Kuasa, maka adalah sangat mungkin bagi Dia untuk mendatangi
seseorang dengan kekuatan seperti itu, sehingga orang tersebut dikuasai. Persoalannya bukanlah apakah Yahuwah dapat melakukan hal
ini atau tidak,
tapi apakah keyakinan
semacam itu – dan lebih jauh,
praktik semacam itu – sesuai dengan
Alkitab atau tidak.

Mereka yang menyarankan
praktik semacam ini mengutip berbagai bagian Kitab Suci dalam upaya
untuk membuktikan hal itu terjadi di zaman Alkitab. Namun, kajian yang seksama terhadap ayat-ayat
ini menunjukkan bahwa itu
tidak dapat digunakan untuk mendukung praktik “tumbang/rebah
di dalam Roh” tanpa memutarbalikkan ayat-ayat Kitab Suci.

Satu ayat yang sering dikutip menggambarkan peresmian Bait Suci buatan Salomo.

Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan
suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada Yahuwah. Mereka menyaringkan suara
dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji Yahuwah dengan ucapan: “Sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah Yahuwah,
dipenuhi awan,

sehingga imam-imam itu
tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu,

sebab kemuliaan Yahuwah
memenuhi rumah Elohim. (2
Tawarikh 5: 13-14)

Perhatikan bahwa tidak ada satu contoh pun di ayat-ayat di atas yang menggambarkan
seseorang yang ambruk di bawah kuasa Yahuwah, bahkan juga
tidak ada proses penyembuhan yang terjadi. Justru sebaliknya. Ayat 11 menyatakan, “Para
imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri”. Akan menjadi bertentangan
dengan kode etik keimamatan
bagi siapa pun yang tidak memiliki kesehatan yang sempurna untuk
melayani di hadapan Yahuwah, jadi,
tentu saja, tidak ada satupun imam yang hadir yang akan mencari penyembuhan, karena jika seperti itu maka mereka tidak
akan berada di sana. (Lihat Imamat 21:16-23).

Orang-orang yang menyarankan
praktik ini juga mengacu pada penangkapan Sang Juruselamat di Taman Getsemani.
Ketika Yahushua bertanya kepada mereka
mengenai siapa yang
mereka cari, “Jawab mereka: “Yahushua dari Nazaret.” Kata-Nya kepada mereka: “Akulah
Dia.” Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama
mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: “Akulah Dia,” mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.” (Yohanes 18: 5-6).

Ayat populer lainnya yang digunakan untuk membuktikan bahwa praktik ini alkitabiah ditemukan dalam kisah
pertobatan Saulus dari Tarsus. “Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia
sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah
olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah
engkau menganiaya Aku?” (Kisah Para Rasul 9: 3-4).

Baik orang jahat yang ambruk pada
saat penangkapan Yahushua, maupun rebahnya Saul dapat digunakan untuk mendukung keyakinan moderen “rebah dalam Roh”
karena mereka yang mendekati
berbagai penyembuh iman biasanya adalah orang-orang percaya yang tulus hati
yang hatinya, sesuai dengan pengetahuan
mereka, adalah benar sebagaimana
mereka mencari berkat
dari Yahuwah.

membaca Alkitab 

Ada
beberapa contoh dalam Kitab Suci di mana seseorang dari umat Yahuwah dikuasai dengan kemegahan dan
kemuliaan surgawi, serta kuasa ilahi. Namun,
bagaimanapun,
jika arah di mana mereka jatuh diberikan, selalu ke depan, sehingga
wajah
mereka menyentuh
tanah dalam posisi sujud.
Sebagai contoh: “Lalu kudengar suara ucapannya, dan ketika aku mendengar
suara ucapannya itu, jatuh pingsanlah aku
tertelungkup dengan mukaku ke tanah
. Tetapi ada suatu tangan menyentuh aku
dan membuat aku bangun sambil bertumpu pada lutut dan tanganku.” (Daniel 10: 9-10).

Ini sama sekali berbeda dari apapun yang terjadi saat orang-orang rebah dalam Roh pada
zaman sekarang. Saat
Daniel pingsan, malaikat itu segera mengulurkan tangan untuk menguatkannya.
Yohanes sang
Pewahyu, juga,
segera diperkuat saat ia dipenuhi oleh kuasa Yahuwah: “Ketika aku
melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati;
tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan
takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir.” (Wahyu 1:17).

Para
penginjil
dan penyembuh iman yang merebahkan seseorang dalam roh tidak pernah
berusaha memperkuat orang-orang yang dianggap dipenuhi oleh kuasa Yahuwah. Sebaliknya,
tampak seolah-olah mereka bersenang-senang dalam demonstrasi kuasa “mereka”.
Memang, banyak dari mereka yang memiliki “penangkap” untuk memastikan agar
orang-orang yang jatuh membelakang tidak merasakan sakit.


Menyerupai Dia Yang Rendah Hati dan Lemah Lembut

Terlepas dari tindakan pencegahan ini, orang-orang telah
terluka sebelumnya. Keluarga Ella Peppard mengajukan tuntutan jutaan dolar
kepada penginjil Benny Hinn atas luka-luka yang dia dapatkan pada sebuah ibadah kebangunan rohani –yang
mereka duga menyebabkan kematiannya.

“Peppard, 85 tahun,
meninggal 23 September 1986, karena
arteri yang tersumbat setelah dirawat di rumah sakit karena patah pinggul. Dia
mengalami patah tulang 15 hari sebelumnya pada sebuah ibadah kebangunan rohani di Faith Tabernacle“.3

Peppard sedang mengantri untuk menerima berkat Hinn saat Hinn memukul pria yang berdiri di
depannya begitu keras, sehingga dia terbang ke belakang, menjatuhkan Peppard dan mematahkan
pinggulnya.

Alih-alih menawarkan bantuan medis, Hinn memerintahkan agar Peppard dijauhkan dari panggung dan duduk di
kursi dekat bagian depan gereja, kata penggugatnya.

Ketika seorang pelayan menawarkan untuk meminta bantuan medis untuk Peppard,
para saksi mengatakan bahwa Hinn menghentikan pelayan tersebut dan berkata, “Tinggalkan dia sendiri. Tuhan
akan menyembuhkannya.”4

Dalam insiden lain yang melibatkan Hinn, anak laki-lakinya dan dua pengawalnya ditangkap karena memukuli dan menyiksa seorang
tuna rungu dan bisu yang telah mendekati panggung dengan air, mencari berkat.

Hestephenson Araujo, 21 tahun,
dilaporkan membutuhkan perawatan di rumah sakit setelah kejadian tersebut …
selama sebuah acara rohani
di Manaus, Brasil utara.

Polisi menahan Yosua Hinn, 21
tahun, bersama dua pengawal Benny Hinn, karena dicurigai melakukan
penyiksaan setelah ketiga orang tersebut diduga mengunci Araujo di sebuah
trailer dan secara fisik menyerangnya. …

Orang-orang membawa Araujo ke sebuah trailer yang diparkir di dekat panggung di
mana mereka diduga menahannya di
dalam, memukul dan meninju dia saat mereka menuntut untuk mengetahui siapa
dirinya.

Karena pria tersebut tidak dapat mendengar atau menanggapi tuntutan mereka, serangan fisik berlanjut,
kata polisi.

Petugas regu taktis masuk ke trailer setelah melibatkan anggota masyarakat yang
memanggil polisi.5

Ini sama sekali tidak sesuai dengan tindakan Yahushua atau rasul-rasul lainnya!
Robert Liichow, yang pernah terlibat dalam gerakan ini, sekarang berusaha untuk
menyadarkan orang agar
mengetahui kesalahan itu. Dia menulis:

jatuh ke belakang

Pertanyaan
yang jelas adalah ini – jika Tuhan yang membuat orang-orang jatuh, mengapa kita perlu menangkap mereka? … Mereka mengatakan manifestasi ini
secara langsung disebabkan oleh kekuatan dan kehadiran Roh Kudus. Jika
demikian, [apakah]
Dia
… tidak cukup kuat untuk memastikan apakah orang-orang yang Dia jatuhkan oleh
kuasanya tidak tersakiti oleh berkat-Nya? Gereja-gereja ini mempekerjakan para
penangkap
karena (1) mereka tahu orang-orang memalsukan kejatuhan berkali-kali, ini
adalah hal
yang sudah diatur. (2)
Mereka kurang percaya pada keyakinan mereka sendiri. Seolah-olah Tuhan tidak cukup besar untuk
melindungi umatNya.

Juga bersama dengan para penangkap kami memiliki pelayan-pelayan perempuan …
yang datang di samping atau di belakang para penangkap dengan membawa
kain lebar. Mereka melayani
untuk menutupi kaki
dan tubuh para
wanita.
Mengapa? Karena berkali-kali para wanita yang rebah dalam roh jatuh dalam posisi yang sangat tidak sopan.

Kami pernah
mengalami
kejadian di mana [ada] beberapa wanita malang yang pakaiannya
melorot dan, dan
kaki mereka terentang dengan sudut yang tidak sesuai. Ketika Tuhan memilih
untuk mempermalukan anak-anak perempuannya dengan cara ini, kita harus berada
di sana untuk segera menutupi rasa malu mereka. Apakah ini benar-benar
terdengar seperti sesuatu yang akan dilakukan oleh [Yahuwah Elohim] terhadap
anak-anak perempuan-Nya?6

Membebaskan Diri

Yahushua berjanji, “Kamu akan mengetahui kebenaran, dan
kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
(Yohanes 8:32). Semakin
banyak orang yang pernah terlibat aktif dalam gerakan ini telah melepaskan diri
dari penipuan ini.
Mereka sekarang memperingatkan orang lain tentang kepercayaan aneh ini. Mark
Haville adalah orang seperti itu. Ketika ditanya apa yang membuatnya keluar dari situ, Haville menjawab
bahwa dia hanya membaca Kitab Suci.7

Mike Wright, saudara laki-laki lain yang tidak lagi percaya bahwa Alkitab
mendukung praktik ini, menunjuk masalah lain dari keyakinan ini: tekanan teman sebaya. Dia menulis:

Benny Hinn berbicara saat sarapan dan saya melihat dia berdoa untuk ibu saya di
sisi lain meja kami. Kelompok Full Gospel Busineesmen
yang menyertai superstar pemula ini tampil seperti anggota pengawal di sekitar presiden,
membangkitkan harapan dan kegembiraan yang luar biasa, dan memancarkan kekuatan
dan prestise hanya melalui
cara mereka mendekat dan bergerak melalui kerumunan.

Ibu tidak ikut rebah-dalam-roh,
tapi dia mengatakan kepada saya bahwa – Benny menahan lama tangannya di dahi ibu saya untuk mendorongnya ke belakang
– mungkin seharusnya ibu
terdorong ke belakang. Ini adalah
tanggapannya yang agak malu terhadap kenyataan bahwa dia
tidak ‘cukup iman, atau cukup layak, atau cukup benar’ untuk diberkati dengan tindakan luar biasa (yang dianggap)
berasal dari Roh Kudus ini
. (Ini adalah pandangan pertama saya
tentang rasa bersalah secara implisit – dan seringkali secara eksplisit –
dikenakankan pada pencari/penerimanya).8

Tekanan diletakkan pada orang yang mencari berkat atau penyembuhan untuk
menunjukkan respons fisik terhadap kekuatan Roh. Jika mereka tidak memilikinya,
diasumsikan (oleh orang-orang yang menonton dan individu) bahwa kesalahan itu
terletak pada orang itu karena
imannya kurang. Inilah tekanan
dari sesama yang dibawa
ke rana rohani. Dengan sedih Wright
menyimpulkan dan berkata:

Saya bisa menyampaikan lebih dari tiga puluh tahun kisah kepada anda, dan kesimpulan dari
semuanya adalah bahwa kita (tanpa sadar) berpartisipasi dalam lelucon – tertipu
oleh orang-orang yang tahu lebih baik atau mereka yang seharusnya lebih tahu. Setelah mempelajari firman [Yahuwah] tentang masalah ini secara
mendalam sekarang, kita dengan jelas
mencela ajaran
rebah-dalam-roh. Tidak ada tempat dimana praktik seperti ini ditemukan di
dalam Alkitab, dan hanya pada musuh [Yah
uwah] kekuatan yang luar
biasa menyebabkan mereka jatuh ke belakang
. Dalam setiap kasus lain yang
ditentukan, orang-orang yang datang ke hadirat [Yahuwah] jatuh dengan sukarela
ke depan, dengan wajah
mereka, (dalam sujud
merendahkan diri) – atau, … mereka MATI.9

Fikiran mengatasi Fikiran

Pengalaman “rebah dalam Roh” sering disaksikan pada pertemuan-pertemuan besar atau pada acara-acara penginjilan,
di mana pengkhotbah akan
memberikan sesi khusus untuk melakukan penyembuhan. Dia akan
berkeliling, meletakkan tangannya di dahi orang sakit, yang kemudian akan jatuh
ke belakang. Beberapa “penyembuh iman” seperti Benny Hinn, bahkan
akan muncul untuk membuat lelucon tentang kekuatan Roh Kudus, melambaikan baju jasnya ke kerumunan atau
bahkan meniup mereka, dan kita
bisa menebak, orang-orang
itu menjadi rebah.

Mark Haville, yang sudah disebutkan
sebelumnya, ditanya dalam sebuah wawancara cara kerja rebah di dalam roh itu. Dia menyebut beberapa hal berikut ini:

  1. Manusia
    dapat disugesti. Seseorang dapat dituntun ke keadaan pikiran yang membuat dia dapat terkena sugesti,
    atau pada kondisi
    kesadaran yang berubah, di mana mereka lebih cenderung dipengaruhi oleh
    pembicara dan reaksi orang-orang di sekitar mereka.
  2. Para
    pemimpin program sengaja memilih musik yang sesuai dengan detak jantung seseorang.
    Ketukan dalam pujian dan musik penyembahan sangat sesuai dengan sistem kardio-vaskular.
  3. Para
    penghibur memahami kekuatan dinamika kelompok. Inilah sebabnya mengapa
    komedian dan bintang rock penampilan
    pembuka untuk “menghangatkan kerumunan”. Dinamika kelompok
    juga bekerja dalam mendukung para
    penyembuh iman. Bila harapan semua orang yang menonton adalah bahwa anda akan jatuh saat dahi disentuh, maka kebanyakan orang akan jatuh.
  4. Pola kata-kata berulang, dan bahkan nada suara tertentu, dapat membantu
    menginduksi pola pikir yang mudah dipengaruhi. Pemrograman Neuro-linguistik dan
    hipnosis Eriksonian telah menyerbu sampai pada denominasi Kristen yang bukan Pantekosta, dengan beberapa
    pendeta membual tentang kemampuan mereka untuk menghipnotis jemaat mereka.
  5. Orang-orang dalam situasi seperti itu rentan
    terhipnotis. Jadi, untuk jangka waktu tertentu, rasa sakit mereka mungkin
    tampak hilang. Namun, studi
    lanjutan, telah mengungkapkan bahwa sebagian besar dari mereka yang pada
    awalnya mengira mereka disembuhkan, sebenarnya tidak sembuh.

Charles S. Price mengadakan sebuah kebaktian kebangunan rohani di British Colombia dimana ada 350 orang yang percaya bahwa diri mereka telah disembuhkan. Enam bulan
kemudian, studi lanjutan menunjukkan hasil yang sangat mengganggu. Dari 350
orang yang percaya diri mereka telah
sembuh, 301 orang masih sakit, 39 benar-benar meninggal, dan lima lainnya menjadi gila. Hanya
lima yang mengaku masih tetap sembuh.10

Harville mengakui bahwa praktik yang sama persis, denganmenggunakan metode yang juga persis sama, digunakan
di agama-agama timur dan berbagai tradisi mistis lain di seluruh dunia.

Paulus memperingatkan bagaimana Setan dapat mengubah dirinya menjadi malaikat
terang, dengan menyatakan: “Hal itu tidak usah mengherankan, sebab
Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil,
jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan
mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.” (2 Korintus 11: 14-15). Inilah tepatnya
yang terjadi pada
gerakan Pentakosta ini: perubahan
kesadaran, kerasukan
rohani, hipnosis, dll. Dengan menggunakan terminologi Kristen, berdoa pada “Yesus”,
menyerukan “kebangunan rohani”, mengingatkan orang-orang percaya
untuk memiliki “iman”, guru-guru Kristen ini menyukai praktik
okultisme dalam jubah terang.

Sementara penyembuhan iman dan penampilan terbuka lainnya yang dikaitkan dengan
kekuatan Roh Kudus sudah lama ada, praktik tersebut mendapat kebangunan rohani
besar di Toronto Airport Church, di
Toronto, Kanada, pada tahun 1994. Salah satu pendiri gerakan ini, Paul Goldee11
, awalnya percaya itu benar
​​dari Yahuwah. Namun, setelah melihat beberapa orang melolong seperti anjing,
atau melakukan tindakan kebinatangan sambil dianggap berada di bawah kuasa Roh
Kudus, dia mulai mempertanyakan apakah ini benar-benar dari Yahuwah. Dia memperingatkan:

Hari ini, saya akan mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang jauh lebih gelap
… Hari ini, saya percaya bahwa roh itu adalah roh palsu, roh palsu dan bukan Roh Kudus dari Kitab Suci. … Saya akan mengatakan bahwa ini tidak pernah
merupakan manifestasi sejati dari Roh Kudus karena buah gereja itu busuk. …
Roh Kudus, demi nama-Nya, adalah Kudus. Dia tidak akan mendorong orang untuk
melakukan sesuatu yang tidak suci.

Manusia … dibuat
menurut gambar [Yahuwah].
Mengapa [Yahuwah] merendahkan kemanusiaan dengan membuat mereka maju seperti
binatang? Jika ada sesuatu yang dimanifestasikan dalam pertemuan-pertemuan ini
yang bertentangan dengan Kitab Suci, maka itu bukan dari [Yahuwah] karena [Yahuwah] tidak berubah. … Jangan meyakini praktik ini; Jangan berpikir bahwa ini adalah hal
yang ringan. … Ini bukan dari [Yahuwah] … ini adalah skema iblis dan … itu akan membawa
kehancuran total para pria,
dan wanita-wanita, dan anak-anak yang meyakininya.12

 rebah dalam roh

Alkitab tidak berisi referensi tentang orang-orang percaya mula-mula yang terlibat dalam salah satu tampilan kotor dan tidak bermartabat yang terlihat pada mereka yang “rebah di dalam Roh.” Ibadah Alkitab itu suci, bahkan sama seperti Yahuwah yang adalah suci. Sukacita Yahuwah tidak pernah menghancurkan martabat pribadi seseorang. Salah satu buah roh adalah pengendalian diri. Akankah Yahuwah secara aktif menghancurkan sesuatu yang sedang Dia lakukan untuk menanamkan karakter Anda?

Ada perbedaan yang sangat jelas, dari orang-orang yang dikatakan “rebah di dalam roh” dengan mereka yang telah benar-benar mengalami sentuhan penyembuhan dari Tuan Yahushua:

Lalu
sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yahushua turun dari perahu,
datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang
itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya,
sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia
dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya
dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk
menjinakkannya. Siang malam ia
berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan
memukuli dirinya dengan batu. Ketika ia melihat Yahushua dari jauh, berlarilah
ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak: “Apa
urusan-Mu dengan aku, hai Yahushua, Anak Yahuwah Yang Mahatinggi? Demi Elohim, jangan siksa
aku!” Karena sebelumnya Yahushua mengatakan kepadanya:
“Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Ia bertanya
kepada orang itu: “Siapa namamu?” Jawabnya: “Namaku Legion,
karena kami banyak.” Ia memohon dengan sangat
supaya Yahushua jangan mengusir roh-roh
itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi
sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya:
“Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami
memasukinya!” Yahushua mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh
jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu
jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di
dalamnya. Maka larilah
penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di
kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang
terjadi. Mereka datang kepada Yahushua dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah
berpakaian dan sudah waras
, orang yang tadinya kerasukan legion itu.
Maka
takutlah mereka. (Markus 5: 1-15).

Catatan: Transformasi yang dibawa
oleh Yahuwah adalah kebalikan dari yang dialami oleh mereka yang “rebah
di dalam
roh.” Roh Yahuwah, pada ayat di atas, menenangkan perilaku orang yang kerasukan
setan itu
dan
memulihkan pikirannya dengan baik. Mereka yang menganjurkan praktik yang
tidak alkitabiah
untuk direbahkan
di dalam
roh menunjukkan kebalikannya; Mereka ditransformasikan dari keadaan pikiran
yang tampaknya sehat ke keadaan emosi dan tingkah laku yang sembrono dan tidak
menentu.

laki-laki yang dirasuk setan di Gadara disembuhkan

Benny Hinn - kesesatan rebah dalam roh


Spiritualitas Alkitabiah yang Benar

Kitab Suci menasehati orang-orang percaya: “Ujilah
segala sesuatu dan peganglah yang baik. 
Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.” (1Tesalonika 5: 21-22) .Yahuwah memanggil
orang-orang Kristen hari ini untuk kembali ke spiritualitas Alkitabiah yang sejati. Hubungan
sejati dengan Yang Maha Kuasa tidak masuk dalam kelompok yang ribut. Pengalaman
spiritual yang otentik muncul secara terpisah, ketika dalam keheningan, jiwa yang menyendiri dapat
mendengar suara yang lembut.

Elia di gunung Horeb
diajari bahwa Yahuwah tidak berada dalam angin besar dan dahsyat yang menerpa gunung. Dia tidak ada di dalam gempa yang
menyebabkan tanah bergoyang.
Dia tidak berada dalam kekacauan badai yang mengamuk. Sebagai gantinya, Sang Pencipta Segala Sesuatu memilih untuk
berbicara satu lawan satu dengan hamba-Nya dengan suara yang lembut. (Lihat 1 Raja-raja 19: 11-12).

Pelajaran ini diperuntukkan
pada kita hari ini. Bapa tahu kerinduan hatimu untuk mendapatkan hubungan yang dekat dan
akrab dengan Dia. Dia tidak akan membiarkan hatimu haus. Dialah yang menanam keinginan itu di dalam hatimu!

Jadikanlah Sang
Juruselamat sebagai teladan
anda. “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi
ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.” (Markus 1:35). Anda dapat tinggal di sebuah gedung
apartemen yang penuh sesak. Anda mungkin dikelilingi oleh anggota keluarga yang
tidak percaya. Tapi anda
juga bisa menarik diri ke tempat sunyi anda sendiri.

Mungkin tempat sunyi anda
adalah kamar tidur anda.
Mungkin itu kamar kecil anda.
Mungkin itu bangku di sudut taman yang sepi. Mungkin mobil anda yang diparkir di ujung tempat parkir toko kelontong. Mungkin
satu-satunya tempat yang
tenang yang bisa anda dapatkan adalah mengunci
diri di kamar mandi. Dimanapun anda
bisa membuat tempat
yang tenang untuk berkonsentrasi
dan mendengarkan suara yang lemah
lembut, Bapamu akan mendekat kepada anda, dan berbicara kepada anda secara pribadi.

Praktek “rebah di dalam roh”
sangat bergantung pada kegembiraan emosional.

Dengan mengejar sebuah berkat, mereka telah meninggalkan kebenaran sebagai
pengganti pengalaman supranatural. Ini bukan pengalaman alkitabiah tapi bisa
menjadi supranatural. Dengan melakukan hal tersebut, mereka secara tidak
sengaja menjadi terbuka terhadap penipuan dengan menerima hal ini tanpa ada pengujian …
Orang-orang telah menyerah pada permainan tertua, dalam usaha untuk mendapatkan
berkat, mereka telah
meninggalkan kebenaran sebagai pengganti pengalaman supranatural tanpa pernah
menguji sumbernya untuk
mendapatkan pembuktian yang
Alkitabiah.13

Kebenaran Ilahi tidak bergantung pada emosi, tapi menarik pikiran. Yahuwah
berkata, “Marilah, baiklah kita berperkara!” (Yesaya 1:18). Bandingkanlah teologi dengan Kitab Suci secara
rasional. Jangan bandingkan teologi dengan emosi karena emosi tinggi yang
dialami oleh para penonton
di sebuah konser music rock
adalah rasa kesatuan dan euforia yang sama dengan yang anda bisa dapatkan saat menyanyikan nyanyian bersama 2.000 orang percaya
lainnya di sebuah kemah pertemuan.

Emosi seharusnya tidak pernah diterima sebagai bukti apapun, apalagi sesuatu
yang sama pentingnya dengan keselamatan. Keselamatan membutuhkan pertobatan dan
iman kepada Yahuwah, bukan perubahan
euforia atau pelarian emosional yang menyenangkan.

Jika anda sudah terlibat dengan
penampilan emosional dan irasional semacam itu, tolong, jangan hanya mengambil apa yang kami katakan bahwa hal
ini tidak alkitabiah. Bacalah Kitab Suci untuk dirimu sendiri! Ujilah semua hal dengan
firman Yahuwah. Singkirkan apa yang tidak sesuai dengan firmanNya dan berpeganglah pada apa yang baik.
Yahuwah akan selalu memuaskan rasa lapar seseorang yang ingin dekat denganNya.



1 J.
F. C. Hecker, Epidemics of the Middle
Ages,
hlm. 127.

2 Matt Slick, “What Does It Mean To Be Slain In The Spirit?” Christian
Apologetics and Research Ministry.

4 S.d.a.

9 S.d.a., penekanan diberikan.

10 Lihat Nader Mikhaiel, The Toronto Blessing
and Slaying in the Spirit,
direferensikan dalam http://www.ukapologetics.net/slain.htm.

11 Lihat https://www.youtube.com/watch?v=FfmAIxz1yBs&spfreload=5. Nama belakang Paul mungkin bisa salah, karena kuliatas audionya kurang bagus dan sulit untuk memastikannya.

12 S.d.a.

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.