World's Last Chance

Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

While WLC continues to uphold the observance of the Seventh-Day Sabbath, which is at the heart of Yahuwah's moral law, the 10 Commandments, we no longer believe that the annual feast days are binding upon believers today. Still, though, we humbly encourage all to set time aside to commemorate the yearly feasts with solemnity and joy, and to learn from Yahuwah's instructions concerning their observance under the Old Covenant. Doing so will surely be a blessing to you and your home, as you study the wonderful types and shadows that point to the exaltation of Messiah Yahushua as the King of Kings, the Lord of Lords, the conquering lion of the tribe of Judah, and the Lamb of Yahuwah that takes away the sins of the world.
WLC Free Store: Closed!
Nubuatan Alkitab, Pembelajaran Alkitab, Video, Artikel, & Masih Banyak Lagi!

Perjamuan Terakhir: Paskah? Atau Bukan?

Perjamuan Terakhir telah menimbulkan pertanyaan di
dalam benak banyak orang. Apakah itu jamuan makan Paskah? Atau hanya jamuan makan
biasa di mana Sang Juruselamat menetapkan sebuah persekutuan untuk memperingati
kematian-Nya?

Injil Yohanes tampaknya menempatkan Perjamuan
Terakhir pada hari sebelum Paskah:

Sementara itu sebelum hari
raya Paskah mulai, [Yahushua] telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk
beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi
murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada
kesudahannya. Ketika perjamuan makan sudah selesai . . . [Yahushua] mulai
membasuh kaki murid-murid-Nya . . .” (Yohanes 13: 1, 2, 5, NKJV)

Di sisi lain, ayat-ayat tertentu dalam Injil Matius,
Markus dan Lukas tampaknya menempatkan Perjamuan Terakhir pada hari Paskah:

Pada hari pertama dari hari
raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yahushua kepada-Nya dan berkata:
“Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah
bagi-Mu?” (Matius
26: 17)

Hari
raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. (Markus 14: 1)

Maka tibalah hari raya Roti
Tidak Beragi, yaitu hari di mana orang harus menyembelih domba Paskah. Lalu
Yahushua menyuruh Petrus dan Yohanes, kata-Nya: “Pergilah, persiapkanlah
perjamuan Paskah bagi kita supaya kita makan.” (Lukas 22: 7, 8)1

Salah satu alasan yang telah dijadikan asumsi adalah
bahwa Perjamuan Terakhir adalah perjamuan Paskah, karena telah lama diyakini
bahwa hari orang Ibrani dimulai pada saat matahari terbenam, dan bukannya pada
saat fajar. Karena Alkitab menyatakan bahwa Yahushua disalibkan pada hari
Paskah, sehari sebelum hari Sabat (lihat Yohanes 19: 31 dan Markus 15: 42) maka
jika sebuah “hari” dimulai pada saat matahari terbenam, maka
Perjamuan Terakhir itu telah dimakan pada hari Paskah dan perjamuan seperti itu
adalah perjamuan Paskah zaman dulu/jamuan paskah Ibrani.

Namun, jika Perjamuan Terakhir adalah benar
merupakan perjamuan makan Paskah, maka sejumlah masalah akan muncul.

Pertama-tama, penggunaan kata hari “Persiapan”
secara berulang di dalam Alkitab yang diterapkan pada hari penyaliban
menunjukkan bahwa perjamuan makan pada waktu-malam Paskah (yang persiapannya
harus dilakukan) belum dimakan.
(Lihat Matius 27: 62, Markus 15: 42, Lukas 23: 54, Yohanes 19: 31). Banyak
orang pada saat ini yang menyebut hari keenam pada suatu mingguan Alkitab
sebagai “Hari Persiapan” – hari di mana persiapan dilakukan untuk
menyambut hari Sabat. Namun, dalam Kitab Suci, penggunaan kata ini dicatat
hanya untuk tanggal 14 Abib atau Paskah. Perjamuan Paskah berlangsung pada saat
malam, sehingga hari sebelum perjamuan itu disebut sebagai hari “Persiapan”.

Alasan utama penurunan mayat dari atas salib dilakukan
begitu cepat adalah karena hari itu adalah hari “Persiapan” untuk
perjamuan malam Paskah serta persiapan untuk hari berikutnya, yang merupakan hari pertama dari Hari raya Roti Tidak
Beragi, hari Sabat Besar. Perjamuan Terakhir dimakan sehari sebelum Yahushua
disalibkan. Jika Perjamuan Terakhir adalah benar merupakan perjamuan Paskah, maka
hari berikutnya tidak akan disebut berulang
kali sebagai hari “Persiapan”.

Kedua, jika Perjamuan Terakhir yang sebenarnya, adalah
merupakan perjamuan Paskah resmi, simbolisme harmonik Yahushua sebagai
“Anak Domba Yahuwah yang menghapus dosa dunia” anak domba(Yohanes 1: 29) akan rusak.
Simbolisme yang indah dari darah Yahushua yang menjadi darah Anak Domba Paskah yang
oleh darah itu kita telah dilewati akan
rusak jika Dia tidak mati pada saat kurban petang pada hari Paskah.

Sebuah penelitian yang seksama dan teliti pada Alkitab
mengungkapkan bahwa Perjamuan Terakhir pada kenyataannya tidak berlangsung pada hari Paskah. Oleh karena itu perjamuan
terakhir itu bukanlah perjamuan Paskah. Artikel ini tidak ditulis untuk memberikan
penjelasan mengenai perbedaan waktu Perjamuan Terakhir yang diduga bertentangan
seperti yang diberikan di dalam Injil. Penjelasan seperti ini telah disediakan
di dalam artikel Teka-teki Paskah. Artikel ini akan
mempelajari bukti tambahan bahwa Perjamuan Terakhir itu bukanlah perjamuan
Paskah seperti yang dilakukan dari sejak zaman dulu.

Yohanes pasal 13 dengan jelas menunjukkan bahwa pada
saat Perjamuan Terakhir, “perayaan itu” (perjamuan Paskah biasa
disebut dengan nama itu) belumlah dimakan.
Di meja makan, Yahushua mengumumkan bahwa salah satu dari dua belas murid itu
akan mengkhianati-Nya. Ini membuat para murid mengalami kekhawatiran yang besar.
Ketika Yohanes diam-diam bertanya, “Tuan, siapakah itu” jawab
Yahushua:

“Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti,
sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti,
mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. (Yohanes 13: 26, NKJV)

Pada saat ini, Yudas sepenuhnya telah bertekad untuk
mengkhianati Sang Juruselamat. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Setan
benar-benar telah mengontrol Yudas, bagian dimana Yahushua mengatakan sesuatu
kepada Yudas tidak dimengerti oleh murid-murid yang lain. Di dalam kesalahpahaman
yang terjadi diantara para murid ini terungkap bahwa Perjamuan Terakhir itu
pada kenyataannya, adalah bukan perjamuan Paskah.

Dan sesudah Yudas menerima
roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yahushua berkata kepadanya: “Apa yang
hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorangpun
dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yahushua mengatakan
itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yahushua
menyuruh dia “membeli apa-apa yang perlu
untuk perayaan itu”
, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. (Yohanes 13: 27-29, NKJV,
penekanan diberikan.)

Terjemahan King
James Version
untuk ayat 29 adalah: “Beberapa orang dari mereka
berpikir bahwa, karena Yudas memegas kas, maka. . . [Yahushua] telah berkata
kepadanya: belilah hal-hal yang akan kita
perluhkan untuk perayaan itu
. . . . “

Terjemahan The
New American Standard Bible
untuk ayat ini adalah: “Beberapa murid menyangka,
bahwa karena Yudas memegang kotak uang, maka. . . [Yahushua] berkata kepadanya:‘belilah hal-hal yang akan kita dibutuhkan
untuk pesta itu’
. . . . “

Terjemahan Complete Jewish Bible menyatakan: “Beberapa murid berpikir
bahwa karena Y’hudah bertanggung jawab atas kas umum,. . . [Yahushua] telah
mengatakan kepadanya, ‘Belilah apa yang
kita butuhkan untuk festival itu. . . .
‘”

Sangat jelas, bahwa jika Yahushua dan
murid-murid-Nya baru saja selesai makan Paskah, maka murid-murid tidak akan
salah menafsirkan komentar-Nya kepada Yudas dengan mengartikan bahwa Yudas diminta
untuk membeli sesuatu untuk hari Paskah.

roti tak beragiBukti yang lebih menarik lagi ditemukan dalam
kata-kata yang sebenarnya digunakan untuk merujuk pada roti yang Yahushua pecahkan
sebagai lambang bagi tubuh-Nya.

Di dalam sistem Ibrani, ragi adalah simbol dari
dosa. Hanya dibutuhkan sangat sedikit ragi untuk mengubah seluruh adonan dalam
mangkok yang besar. Dengan demikian, itu menjadi simbol yang tepat tentang
bagaimana dosa yang paling kecil sekalipun, yang dipelihara di dalam hati,
dapat mengubah dan menghancurkan jiwa. Simbolisme ini digunakan oleh Yahushua
ketika Dia memperingatkan para murid: “Berjaga-jagalah dan waspadalah
terhadap ragi orang Farisi dan Saduki.” (Matius 16: 6, NKJV)

Ilustrasi ini seharusnya mudah dipahami oleh para
murid, namun itu sulit pada awalnya:

Maka mereka berpikir-pikir
dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak
membawa roti.” Dan ketika Yahushua mengetahui apa yang mereka
perbincangkan, Ia berkata: . . . bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa
bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi
orang Farisi dan Saduki.”

Ketika itu barulah mereka
mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran
orang Farisi dan Saduki. (Matius 16: 7, 8, 11, 12, NKJV, penekanan diberikan.)

roti tak beragi dan jus anggurYahushua menggunakan ragi sebagai sebuah simbol dari
“doktrin manusia” yang berdosa yang bagi orang-orang Farisi dan
Saduki yang sombong lebih disukai daripada hukum Yahuwah. “Doktrin
manusia” yang salah masih mempengaruhi banyak sistem kepercayaan pada
zaman sekarang. Ajaran-ajaran, dogma-dogma dan tradisi-tradisi agama yang
terorganisir harus dipelajari dengan seksama agar kesalahan yang bodoh tidak diterima
sebagai sebuah kebenaran. Hanya karena sebuah keyakinan telah dipegang selama
ratusan tahun itu tidak menjadi bukti bahwa keyakinan itu telah benar dan
berlandaskan pada Alkitab. Semua orang yang ingin mengetahui kebenaran, seluruh
kebenaran dan hanya kebenaran akan dengan seksama mempelajari setiap keyakinan yang
mereka pegang dalam terang Kitab Suci.

Oleh perintah dari Yahuwah, bukan hanya tidak boleh
ada ragi yang dimakan, tapi semua
ragi dan setiap bahan lain yang beragi harus disingkirkan dari rumah selama Hari
raya Roti Tidak Beragi berlangsung. Karena hari pertama perayaan itu dimulai
pada Sabat hari ketujuh, tugas membuang ragi adalah bagian dari pekerjaan “persiapan”
yang dilakukan pada hari Persiapan (tanggal 14 Abib).

Perjamuan Paskah selalu dimakan dengan roti tidak
beragi. Itu adalah simbol yang indah dari Yahushua, Sang Roti Hidup, yang tidak
berdosa. Secara otomatis, jika Perjamuan Terakhir adalah perjamuan Paskah
resmi, maka roti yang telah dimakan adalah roti yang tidak beragi.

Dalam bahasa Ibrani, hanya ada satu kata yang
menggambarkan kata dalam bahasa inggris “roti beragi.” Ungkapan kata
dalam bahasa inggris “roti tidak beragi” juga berasal dari kata
Ibrani tunggal. Untuk menyampaikan gagasan roti beragi atau roti tidak beragi,
kata ekstra harus ditambahkan dalam bahasa Inggris. Namun, dalam bahasa Ibrani,
konsep ini tercakup dalam satu kata. Hal yang sama juga berlaku dalam bahasa
Aram dan bahasa Yunani.2

IBRANI

Roti tidak beragi = matzah (atau matzot lebih
dari satu kali).

Beragi = lekhem
(atau lekhemim lebih dari satu kali).

ARAM

Roti tidak beragi = patireh

Beragi = lakhma

YUNANI

Roti tidak beragi = azumos (atau azumon atau Azuma lebih dari satu kali).

Beragi = artos
(atau Arton lebih dari satu kali).

Ketika membicarakan tentang Hari Raya Roti Tidak
Beragi, selalu dan tanpa pengecualian, Alkitab menggunakan kata untuk roti tidak beragi – roti yang tidak
memiliki ragi.

Keluaran 12: 18 mengacu pada memakan roti tidak
beragi pada hari ke-14 bulan pertama.

Keluaran 23: 15 sekali lagi mengacu pada Perayaan
Roti Tidak Beragi yang menggunakan kata untuk roti bebas-ragi.

Imamat 23: 6 perintah untuk makan roti bebas-ragi
selama Hari raya Roti Tidak Beragi berlangsung.

keranjang roti tidak beragiBilangan 28:17 menyatakan bahwa roti tidak beragi
harus dimakan selama tujuh hari perayaan.

Setiap rujukan, tanpa terkecuali, untuk Hari raya
Roti Tidak Beragi, menggunakan kata matzot
untuk merujuk pada roti bebas-ragi yang dimakan selama perayaan itu, dimulai dari
jamuan makan malam Paskah pada tanggal 14.

Sebaliknya, Imamat 23: 17 mengacu pada dua buah roti
yang akan disampaikan kepada Yahuwah pada hari Pentakosta. Ayat ini secara
eksplisit menyatakan: “Roti itu harus dibuat dari tepung; roti itu akan
dipanggang dengan ragi.” Dalam hal ini, kata Ibrani yang digunakan adalah lekhem karena itu adalah roti beragi, yang
dikembangkan dengan ragi.

Dalam Perjanjian Baru, penjelasan Alkitab tetap konsisten,
baik menggunakan bahasa Aram maupun bahasa Yunani.

Matius 26: 17 – “Pada hari permulaan
dari hari raya Roti Tidak Beragi
datanglah murid-murid [Yahushua] kepada-Nya dan berkata: “Di mana Engkau
kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu …?”

Ayat ini sedikit menyesatkan, seperti yang
dijelaskan dalam artikel Teka-teki Paskah,
kata-kata yang dicetak miring (di atas) ditambahkan oleh penerjemah dan itu tidak
ada di dalam bahasa aslinya. Juga, kata “permulaan” sebenarnya
berarti “sebelum”3. Jadi ayat ini lebih akuratnya
menyatakan: “Pada hari sebelum Roti Tidak Beragi, datanglah murid-murid [Yahushua]
kepada-Nya”. Kata-kata yang digunakan di sini, baik dalam bahasa Aram maupun
dalam bahasa Yunani, merujuk pada roti bebas-ragi yang digunakan pada saat hari
Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi.

Markus 14: 1 dan 12 – “Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan
mulai dua hari lagi. . . . Pada hari pertama dari
hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah,
murid-murid Yahushua berkata kepada-Nya: “Ke tempat mana Engkau kehendaki
kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?”4

Sekali lagi, bahasa Yunani dan bahasa Aram keduanya
sepakat bahwa kata-kata yang digunakan mengacu pada roti yang di panggang tanpa
ragi, untuk roti tidak beragi.

Lukas 22: 1 dan 7 – “Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah,
sudah dekat. .
. . Maka tibalah hari raya Roti Tidak
Beragi, yaitu hari di mana orang harus menyembelih domba Paskah.”

Kata-kata Yunani dan bahasa Aram sekali lagi sepakat:
ayat-ayat ini merujuk pada roti bebas-ragi, roti tidak beragi.

Jika Perjamuan Terakhir itu adalah perjamuan Paskah,
maka kata Ibrani dan Aram yang mengacu pada “roti” yang dipecah-pecahkan
oleh Sang Juruselamat dan diberikan kepada para murid akan menggunakan
kata-kata yang sama seperti yang digunakan di atas untuk roti tidak beragi.

rotiPengamatan seksama terhadap rujukan Injil untuk
Perjamuan Terakhir mengungkapkan pilihan kata yang mengejutkan: roti yang
digunakan adalah roti beragi! Roti
dengan ragi!

Matius 26: 26 – “Dan ketika mereka sedang makan, Yahushua mengambil
roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada
murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.”

Kata yang digunakan di sini untuk “roti”
menunjukkan bahwa roti beragi telah digunakan.
Baik bahasa Aram maupun bahasa Yunani menggunakan kata umum untuk roti beragi.

Markus 14: 22 – “Dan ketika Yahushua dan murid-murid-Nya sedang makan,
Yahushua mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu
memberikannya kepada mereka dan berkata: “Ambillah, inilah tubuh-Ku.”

Bahasa Aram dan bahasa Yunani sepakat bahwa roti ini
adalah roti biasa, yang dipanggang dengan ragi.

Lukas 22: 19 – “Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur,
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah
tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan
Aku.”

Sekali lagi, bahasa Aram dan bahasa Yunani sepakat
dalam pilihan kata-kata mereka bahwa roti yang digunakan adalah roti biasa, bukan
roti tidak beragi.

Injil Yohanes tidak mengacu pada roti, melainkan
bercerita tentang pembasuhan kaki. Namun, tulisan-tulisan Paulus, menyatakan
lebih banyak mengenai Perjamuan Terakhir.

1 Korintus 11: 23-24 – “Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku
terima dari Yahuwah, yaitu bahwa [Yahushua, Sang Juruselamat], pada malam waktu
Ia diserahkan, roti dan jusmengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia
memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi
kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”

Penjelasan Paulus sepakat dengan pilihan kata dari
Injil: roti yang digunakan adalah roti beragi!

1 Korintus 11: 26 – “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan
ini, kamu memberitakan kematian [Yahushua] sampai Ia datang.”

Sekali lagi, baik bahasa Aram dan dan bahasa Yunani
sepakat bahwa roti yang dirujuk di sini adalah roti beragi.

1 Korintus 11:
27
– “Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan
roti atau minum cawan [Yahushua], ia berdosa terhadap tubuh dan darah
[Yahushua].”

Bahasa Aram dan bahasa Yunani sepakat: kata yang
digunakan adalah untuk roti biasa, roti beragi.

1 Korintus 11:
28
– “Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya
sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.”

Bahasa Aram dan bahasa Yunani sekali lagi sepakat:
kata yang digunakan adalah kata untuk roti biasa, roti beragi.

Tidak ada kemungkinan Perjamuan Terakhir bisa menjadi
perayaan Paskah nasional atau tidak ada kemungkinan roti yang telah digunakan adalah
roti tidak beragi. Sangat jelas,
Perjamuan Terakhir terjadi sehari sebelum
Paskah.

Yahushua tahu bahwa Dia akan mati ketika makan
Paskah tiba. Perjamuan Terakhir adalah makanan terakhirnya sebelum Dia
disalibkan sebagai Anak Domba Yahuwah. Kematian-Nya pada hari Paskah pada waktu
kurban petang dilakukan adalah pemenuhan yang sempurna, penggenapan besar,
semua domba yang telah disembelih sejak Adam dan Hawa untuk pertama kalinya berbalik
melangkahkan langkah lelah mereka keluar dari taman Eden.

Keindahan simbolisme ini diuraikan oleh Paulus
ketika dia memperingatkan jemaat Korintus:

Kemegahanmu
tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? [Sedikit dosa merusak seluruh
manusia].

Buanglah ragi yang lama
itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi.
Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu [Yahushua].

Karena itu marilah kita
berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan
kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
(1 Korintus 5:
6-9, NKJV)

Layanan persekutuan, yang ditetapkan oleh Yahushua
pada Perjamuan Terakhir, adalah peringatan kematian-Nya. Tidak disarankan untuk
menggunakan roti beragi ketika mengambil bagian dalam persekutuan ini hanya
karena Yahushua menggunakan roti beragi. Menggunakan roti tidak beragi dan jus anggur
murni5 pada perjamuan Paskah adalah inti dari upacara ini.

Yahushua adalah sempurna, Anak Yahuwah yang tanpa
dosa. Sebagai Sang Roti Hidup, roti yang tidak beragi adalah simbol sempurna
dari-Nya. Dia pasti bisa meminta roti yang tidak beragi disediakan untuk
makanan terakhir-Nya dengan murid-murid-Nya. Fakta bahwa Dia memilih untuk
menggunakan roti panggang biasa yang beragi sebagai simbol tubuh-Nya, yang
dihancurkan bagi kita, dapat dipahami oleh fakta bahwa Dia adalah pengganti kita.

[Yahuwah] membuat Dia yang tidak mengenal dosa menjadi
dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh [Yahuwah]. (2 Korintus 5: 21, NKJV)

anggur sari Buah dan AlkitabYahushua
memberi roti beragi kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah
ini menjadi peringatan akan Aku.” (Lukas 22:19) Yahushua adalah suci dan tidak
berdosa. Tapi sebagai pengganti kita, Dia mengambil
dosa kita. Hasilnya adalah bahwa semua orang yang percaya kepada-Nya dapat
diselamatkan. Kebenaran-Nya yang tidak bernoda diberikan dengan gratis kepada
semua orang yang mau menerima dengan iman pengorbanan-Nya untuk kita. Hal ini
dilambangkan dengan penggunaan roti tidak beragi dalam persekutuan. Kita dengan
aman dapat dilewati dan tuntutan
hukum yang telah dirusak dipenuhi di dalam darah-Nya yang telah ditumpahkan
bagi kita.

Ketika kita makan roti tak beragi untuk mengenang
Yahushua, kita memberitakan kematian-Nya sampai Ia datang. Kita mengenang
hadiah terbesar yang pernah diberikan kepada umat manusia: Anak Domba Yahuwah,
yang menghapus dosa dunia.


1 Lihat juga Lukas 22: 11, 13 dan 15. 

2 Kata-kata tambahan adalah bentuk kata yang
berbeda dari kata yang sama, yaitu, tunggal dibandingkan dengan bentuk jamak
dari kata yang sama.

3 Kata “permulaan” berasal dari kata
πρώτος (prōtŏs) yang berarti “paling utama (dalam waktu, tempat, perintah
atau kepentingan).” Hal ini dapat berarti “awal” dan
“terbaik” tetapi juga bisa diterjemahkan dengan benar sebagai “sebelum“. Jika πρώτος (prōtŏs)
diterjemahkan sebagai “sebelum” maka Matius 26: 17 akan menyatakan: “Sebelum roti tidak beragi datanglah
murid-murid….” Hal ini sesuai dengan Yohanes 13: 1: “Sementara itu
sebelum hari raya Paskah dimulai…” (#G4413, The New Strong’s
Expanded Dictionary of Bible Words.
)

4 Kata bertulisan miring telah ditambahkan oleh
penerjemah.  Alkitab New King James Version yang digunakan.

5 “Anggur” yang diminum pada perjamuan
Paskah adalah anggur yang murni, jus anggur yang tidak difermentasi. Ada
larangan ketat terhadap penggunaan alkohol ketika beribadah dihadapan Yahuwah.
Orang-orang tertentu, seperti yang terikat oleh sumpah Nazaret, dilarang untuk
meminum alkohol sama sekali. Yahushua, yang bahkan menolak pembunuh rasa sakit yang
dicampur dengan anggur pada saat penyaliban (lihat Matius 27: 34) tidak akan
mencemarkan diri-Nya dengan anggur yang difermentasi sesaat setelah Dia akan
menyelesaikan misi-Nya sebagai Anak Domba korban. (Kutipan: Pelarangan anggur
mengacu pada sumpah Nazaret, tetapi juga untuk imam yang sedang melayani juga,
sebagaimana dinyatakan dalam Imamat 10: 9; “Janganlah
engkau minum anggur atau minuman keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu
masuk ke dalam Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan
untuk selamanya bagi kamu turun-temurun”. Walaupun sedikit anggur diijinkan diantara
orang-orang dari zaman dulu, kemabukan akan dihukum dengan kematian. Di bawah
perjanjian baru, semua orang adalah imam-imam dan raja-raja, dan sebagai imam
yang melayani di bait Roh Kudus, yang berada di dalam tubuh manusia, sepenuhnya
menjauhkan diri dari minum anggur yang difermentasi adalah penting. Tapi Imamat
10: 9 juga menunjukkan bahwa mereka yang mengikuti Kristus ke dalam Ruang Maha
Kudus di surga, juga akan menyingkirkan zat-zat yang memabukkan karena itu
tidak sesuai dengan pelayanan di tempat kudus di mana kita berpartisipasi melalui
doa-doa kita.)

This site is registered on wpml.org as a development site. Switch to a production site key to remove this banner.